Kemiskinan Nelayan Situasi Umum Kehidupan Nelayan

61 Pada kasus juragan yang ikut dalam kegiatan melaut miyang, maka selain bagian juragan sebesar 30 Rp36.000,00 juga ditambah bagian jurumudi sebesar 1 bagian Rp 21.000,00, sehingga pendapatan total juragan sebesar Rp 57.000,00. 5. Jaring Kejer Pada jenis alat tangkap ini tidak terdapat bagi hasil. Namun hanya membayar uang sewa perahu kepada pemilik perahu juragan sebesar Rp 2.000-Rp 3.000 perkilogram untuk biaya pemeliharaan perahu dan mesin. Dalam pengoperasiannya para bidak menggunakan alat tangkap sendiri-sendiri. Contoh pembayaran sewa pada jenis alat tangkap jaring kejer sebagai berikut: Misal dalam kegiatan melaut miyang dilakukan oleh 4 orang terdiri seorang juragan dan 3 orang bidak, dari masing-masing 4 orang tesebut menghasilkan rajungan sebanyak 10 kg, jika juragan menentukan harga sewa perkilogramnya sebesar Rp 3.000,00, maka masing-masing bidak tersebut akan mengeluarkan biaya sewa sebesar Rp 30.000,00. Dengan demikian seorang juragan medapatkan total biaya sewa sebesar Rp 90.000,00.

5.1.4. Kemiskinan Nelayan

Kemiskinan dipahami secara beragam oleh masyarakat nelayan di Desa Limbangan. Misalnya rumahtangga Bapak Dkm memahami kemiskinan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari. Menurtnya ”Kemiskinan dicirikian oleh susahnya memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari. Rumahtangga miskin biasanya mengkonsumsi makanan dengan lauk tempe dan tahu, sedangkan orang kaya mengkonsumsi makanan dengan lauk-pauk yang beraneka ragam”. 62 Rumahtangga Bapak Rsd memahami kemiskinan sebagai keterbatasan dalam bidang pendidikan. Menurutnya ”Kemiskinan ini di cirikan oleh rendahnya tingkat pendidikan keluarga nelayan, sehingga tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mencukupi untuk memenuhi syarat bekerja di sektor lain yang memiliki penghasilan yang besar. Rumahtangga Bapak Usm memahami kemiskinan sebagai ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan pangan, sandang dan papan. Menurutnya ”Kemiskinan di cirikan oleh kondisi tempat tinggal yang sangat sederhana yaitu berupa rumah semi permanen atau gubuk yang berlantaikan tanah, dan tidak memiliki perabotan rumahtangga yang mewah seperti TV, tape, kulkas, serta tidak memiliki barang-barang kekayaan seperti perhiasan emas, dan alat transportasi mobil dan motor. Secara umum, kemiskinan dipahami oleh masyarakat nelayan sebagai ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan akan sandang, pangan dan papan serta keterbatasan dalam menjangkau pelayanan pendidikan. Kemiskinan nelayan di Desa Limbangan dapat dicirikan secara fisik dan sosial. Secara fisik kemiskinan nelayan dicirikan oleh kondisi rumah tempat tinggal nelayan yang sangat sederhana, yaitu berupa rumah-rumah semi permanen atau rumah-rumah yang terbuat dari dinding anyaman bambu. Selain itu kurangnya pemilikan perabotan rumahtangga serta tidak memiliki barang-barang berharga yang dapat menunjukkan status sosial yang tinggi seperti perhiasan emas, perabotan rumahtangga yang mewah, alat trasportasi, dan lain-lain. 63 Gambar 4. Rumah Tempat Tinggal Nelayan Bidak Secara sosial, kemiskinan nelayan di Desa Limbangan dicirikan oleh tingkat pendidikan anggota rumahtangga yang masih rendah. Sebagian besar nelayan di Desa Limbangan hanya mampu menempuh pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar SD, bahkan ada pula sebagian nelayan yang sama sekali tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, sehingga tidak mempunyai kemampuan baca tulis. Hal ini sangat logis, karena orang tua mereka dulu sangat miskin sehingga tidak mampu membiayai mereka sekolah tinggi-tinggi, selain itu, anak- anak mereka diharapkan bisa membantu pekerjaan orangtuanya di laut untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari meskipun harus berhenti sekolah. ”Kula lagi waktu cilik cuma bisa sekolah sampe kelas siji SD, sawise kuwen langsung menggawe ning laut, karena pada waktu semono wong tua kula wis tua lan sakit-sakitan, dadi kula selaku anak kang paling gede terpaksa kudu luruh duit kanggo nyukupi kebutuan wong tua lan ketelu adine kula KsdJuragan” Saya pada waktu kecil hanya bisa sekolah sampai kelas satu SD, setelah itu langsung bekerja melaut, karena pada waktu itu orang tua saya sudah tua dan sakit-sakitan, sehingga saya sebagai anak yang paling tua terpaksa harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhan orang tua dan ketiga adik saya. Selain itu, kemiskinan dapat pula dicirikan oleh kesehatan anggota rumahtangga yang masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari menu makanan sehari- hari dan perawatan kesehatan anggota rumahtangga. Bagi rumahtangga nelayan 64 miskin, menu makanan sehari-hari masih belum memenuhi menu empat sehat lima sempurna. Selain itu, Rumahtangga nelayan miskin di Desa Limbangan biasanya hanya memeriksakan kesehatannya di puskesmas pembantu yang ada di Desa atau hanya kepada paranormal. Sedangkan orang yang kaya biasanya memeriksakan kesehatannya di rumah sakit atau dokter spesialis yang ada di kota- kota seperti Indramayu, Cirebon dan lain-lain. Hal ini seperti diungkapkan oleh salah seorang responden sebagai berikut: ”Wong ora duwe mah mangane cuma karo oncom lan tau bae, ora kaya wong sugih mangane laue macem-macem WnhIstri nelayan bidak”. Orang miskin itu makannya hanya dengan tempe dan tahu saja, tidak seperti orang kaya makannya dengan lauk yang bermacam-macam.

5.2. Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan

Dokumen yang terkait

Analisis Masalah Kemiskinan Nelayan Tradisional Di Desa Padang Panjang Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

4 53 173

Strategi Kehidupan Rumahtangga Sirkulator dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rumahtangga (Studi Kasus di Desa Curug, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

0 28 124

Evaluasi Program Inpres Desa Tertinggal dalam Konteks Mengentaskan Kemiskinan pada Masyarakat Nelayan (Studi Kasus Nelayan Penerima Program IDT di Kotamadya Padang, Propinsi Sumatera Barat)

0 12 288

Persepsi Masyarakat Nelayan terhadap Pendidikan Formal (Kasus di Pantai Pamayang Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat)

0 13 136

Analisis ekonomi alokasi waktu, pendapatan dan kemiskinan rumahtangga nelayan di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi

0 6 203

Pola adaptasi nelayan terhadap perubahan iklim studi kasus Nelayan Dusun Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

6 43 138

Strategi Nafkah Rumahtangga Nelayan (Studi Kasus di Dua Desa Nelayan Tangkap Kabupaten Lamongan Jawa Timur)

0 6 208

Analisis model peluang kerja suami dan istri, perilaku ekonomi rumahtangga dan peluang kemiskinan. studi kasus : rumahtangga nelayan tradisional di kecamatan Pandan kabupaten Tapanuli Tengah propinsi Sumatera Utara

0 6 288

STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN.

2 15 157

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN (Studi Pada Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu) - repository UPI S PEK 0804472 Title

0 0 4