lain dalam usaha penangkapan ikan. Melihat kenyataan seperti itu, mau tidak mau nelayan di Desa Limbangan melakukan motorisasi pada perahu-perahu mereka
dengan alasan agar mampu bersaing dengan nelayan-nelayan dari daerah lain dan dapat meningkatkan hasil tangkapan.
Pada awal perkembangan proses motorisasi peralatan tangkap, para nelayan mendapatkan mesin dan peralatan tangkap lainnya dari hasil kredit
kepada pemerintah melalui Koperasi yang ada di Desa ini. Pada tahun 1972, pemerintah telah menyalurkan bantuan kredit berupa 12 unit mesin. Bantuan
kredit tersebut tidak disambut secara antusias oleh para nelayan karena pada waktu itu para nelayan takut akan dikenakan sanksi apabila tidak dapat
mengembalikan bantuan kredit tersebut. Pada tahun 1974, bantuan kredit tersebut dihentikan karena para nelayan tidak dapat mengembalikan pinjaman kredit,
sehingga untuk tahun-tahun selanjutnya para nelayan mendapatkan mesin dan peralatan tangkap lainnya dari uang hasil pinjaman kepada bakul atau modal
sendiri.
4.1.5. Jenis Peralatan Tangkap
Peralatan tangkap yang digunakan oleh masyarakat nelayan di Desa Limbangan sangat beragam diantaranya yaitu:
1. Jaring Payang Jaring Payang merupakan jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap
ikan teri. Alat tangkap jaring ini berukuran panjang 7 m, lebar 10 m, dan diameter lubang jaring 4-5 inci. Perahu yang digunakan bermesin duduk
dengan kekuatan 12-20 PK. Sedangkan ukuran perahu yang digunakan yaitu
panjang 7-9 meter, lebar 2,40-2,50 meter dan tinggi 1,8 meter. Jenis alat tangkap ini dioperasikan oleh 7-9 orang. Dalam sekali melaut nelayan pada
jenis alat tangkap ini akan melakukan tawur
3
sebanyak 15-25 kali. Hal ini sangat tergantung dengan banyaknya hasil tangkapan pada setiap tawur,
apabila hasilnya baik, maka kemungkinan besar nelayan akan melakukan tawur
lebih sedikit. Wilayah operasi jenis alat tangkap ini pada kedalaman 7- 10 meter. Jenis alat tangkap ini biasa dioperasikan pada musim Timur.
2. Jaring Kantong Jaring Kantong merupakan jenis alat tangkap yang digunakan untuk
menangkap udang. Alat tangkap jaring ini berukuran panjang 2 m, lebar 12 m, dan diameter lubang jaring 2 inci. Perahu yang digunakan bermesin duduk
dengan kekuatan 12-20 PK. Sedangkan ukuran perahu yang digunakan yaitu panjang 7-9 meter, lebar 2,40-2,50 meter dan tinggi 1,8 meter. Jenis alat
tangkap ini dioperasikan oleh 3-4 orang. Dalam sekali melaut nelayan pada jenis alat tangkap ini akan melakukan tawur sebanyak 3-4 kali. Wilayah
operasi jenis alat tangkap ini pada kedalaman 10-20 meter. Jenis alat tangkap ini biasanya dioperasikan pada musim Barat.
3. Jaring RampusanUnyil Jaring Rampusan merupakan jenis alat tangkap yang digunakan untuk
menangkap berbagai jenis ikan, seperti ikan Lowang, Kembung dan lain-lain. Alat tangkap jaring ini berukuran panjang 5 m, lebar 15 m, dan diameter
lubang jaring 2,25 inci. Perahu yang digunakan bermesin duduk dengan kekuatan 12-20 PK. Sedangkan ukuran perahu yang digunakan yaitu panjang
3
Tawur adalah istilah lokal untuk kegiatan menabur jaring pada saat melaut
7-9 meter, lebar 2,40-2,50 meter dan tinggi 1,8 meter. Jenis alat tangkap ini dioperasikan oleh 3-4 orang. Dalam sekali melaut nelayan pada jenis alat
tangkap ini akan melakukan tawur sebanyak 2-3 kali. Wilayah operasi jenis alat tangkap ini pada kedalaman 7-8 meter. Jenis alat tangkap ini biasa
dioperasikan pada musim Timur. 4. Jaring KejerBubu
Jaring KejerBubu merupakan jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap Rajungan. Alat tangkap jaring ini berukuran panjang 1 m, lebar 8
m, dan diameter lubang jaring 3-4 inci. Perahu yang digunakan bermesin duduk dengan kekuatan 12-20 PK. Sedangkan ukuran perahu yang digunakan
yaitu panjang 7-9 meter, lebar 2,40-2,50 meter dan tinggi 1,8 meter. Jenis alat tangkap ini dioperasikan oleh 3-4 orang. Dalam sekali melaut nelayan pada
jenis alat tangkap ini akan melakukan tawur sebanyak 2-3 kali. Wilayah operasi jenis alat tangkap ini pada kedalaman 9-10 meter. Jenis alat tangkap
ini biasa dioperasikan pada musim Timur. 5. Jaring Kopet
Jaring Kopet merupakan jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap Ikan Tanjan. Alat tangkap jaring ini berukuran panjang 7 m, lebar 13 m, dan
diameter lubang jaring 1 inci. Perahu yang digunakan bermesin duduk dengan kekuatan 12-20 PK. Sedangkan ukuran perahu yang digunakan yaitu panjang
7-9 meter, lebar 2,40-2,50 meter dan tinggi 1,8 meter. Jenis alat tangkap ini dioperasikan oleh 3-4 orang. Dalam sekali melaut nelayan pada jenis alat
tangkap ini akan melakukan tawur sebanyak 2-3 kali. Wilayah operasi jenis
alat tangkap ini pada kedalaman 10-15 meter. Jenis alat tangkap ini biasanya dioperasikan pada musim Barat.
Tabel 5. Perbedaan Jenis Alat Tangkap Nelayan di Desa Limbangan Menurut Jenis ikan, Jumlah nelayan, Frekuensi menabur jaring, Wilayah operasi dan
Musim
Jenis alat tangkap Jenis ikan
Jumlah nelayan
orang Frekuensi
menabur jaring
Wilayah Operasi
meter Musim
Jaring payang Teri
6-9 15-25
7-10 Timur
Jaring Kantong Udang
3-4 3-4
10-20 Barat
Jaring Rampusan Lowang, kembung
dan lain-lain 3-4
2-3 7-8
Timur Jaring KejerBubu
Rajungan 3-4
2-3 9-10
Timur Jaring Kopet
Tanjan 3-4
2-3 10-15
Barat
Pada umumnya kegiatan penangkapan ikan dapat dilakukan setiap hari sepanjang tahunnya, namun karena hasil tangkapan dipengaruhi juga oleh musim
penangkapan ikan, sehingga pada musim-musim tertentu yaitu pada musim paceklik ikan atau masyarakat sering menyebutnya sebagai musim laip, banyak
para nelayan yang tidak berangkat melaut karena tidak ada hasil tangkapan sehingga kalau dipaksakan berangkat melaut akan rugi. Kondisi tersebut sangat
berhubungan dengan kondisi alam yang sedang terjadi di daerah tersebut. Masyarakat nelayan di Desa Limbangan mengenal dua musim, yaitu musim Barat
atau yang biasa disebut Baratan dan musim Timur atau Timuran. Musim Barat terjadi sekitar bulan November sampai bulan Pebruari, dimana pada musim ini
ombak relatif besar dengan arus yang relatif kuat, sehingga pada musim barat kadang banyak nelayan yang tidak melaut. Sedangkan musim Timur terjadi antara
bulan April sampai bulan September, dimana pada musim ini ombak relatif kecil dan merupakam musim kering atau banyak ikan.
4.1.6. Tradisi dan Kepercayaan Masyarakat