mudah dimasuki oleh penduduk yang tingkat pendidikannya rendah dan memiliki keterbatasan modal usaha.
Mata pencaharian sebagai petani, baik petani sendiri maupun buruh tani pada tabel di atas, sebagian besar adalah bekerja sebagai petani sawah. Sementara
itu buruh industri yang banyak menjadi mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah industri pengolahan hasil ikan seperti industri udang, ikan teri dan
rajungan. Selain itu adapula pemilik toko atau warung yang menjual kebutuhan hidup sehari-hari penduduk Desa Limbangan, mereka hampir tersebar merata di
seluruh bagian Desa ini.
4.1.3. Sarana, Prasarana dan Pola Pemukiman Penduduk
Kondisi jalan utama yang ada di Desa Limbangan yaitu berupa jalan beraspal yang panjang keseluruhannya sekitar 600 meter. Pembangunan jalan-
jalan tersebut merupakan bantuan dari pemerintah dan hasil swadaya masyarakat. Sedangkan jalan-jalan kecil yang ada di Desa, seperti gang-gang kecil, sebagian
sudah dilakukan pengerasan dengan biaya swadaya masyarakat, ada juga jalan- jalan di Desa yang masih berupa jalan tanah atau kerikil.
Transportasi yang digunakan penduduk Desa ini apabila hendak bepergian adalah dengan menggunakan becak dan sepeda motor. Sarana transportasi ini
hanya menghubungkan sampai jalan raya utama yaitu jalan yang menghubungkan transportasi menuju daerah-daerah di Kabupaten. Namun, sebagian besar
penduduk juga telah memiliki kendaraan pribadi, seperti sepeda, sepeda motor dan mobil yang dapat digunakan untuk sarana transportasi masyarakat setempat.
Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Limbangan masih belum mencukupi. Hal itu dapat terlihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Bangunan Sarana Pendidikan di Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat.
Bangunan Jumlah Bangunan
Jumlah Guru Jumlah Murid
Taman Kanak-kanak TK
2 4 97
Sekolah Dasar SD 2
20 878
Madrasah 1 4
80
Sumber : Data Monografi Desa Limbangan, 2005
Bagi penduduk yang akan melanjutkan pendidikan selepas Sekolah Dasar SD, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP terdekat adalah di Desa
Juntinyuat yang berjarak sekitar 3 Km dari Desa. Sedangkan bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA, mereka
harus ke luar Kecamatan, biasanya sekolah yang dituju terletak di Kecamatan Indramayu, Balongan, Jatibarang, Karangampel, Krangkeng dan lain-lain.
Prasarana untuk menunjang kegiatan ibadah, di Desa Limbangan terdapat 1 buah masjid dan 17 buah mushola. Untuk keperluan kesehatan, penduduk Desa
biasanya memanfaatkan Puskesmas pembantu yang ada di Desa tersebut. Selain itu di Desa Limbangan juga terdapat dua orang bidan dan seorang mantri yang
membuka praktek setiap hari selain hari libur. Akan tetapi, banyak juga penduduk yang lebih memilih berobat kepada paranormal atau ke luar Desa, yang biasanya
pada dokter-dokter spesialis yang ada di Kota Indramayu dan Cirebon. Di Desa Limbangan fasilitas-fasilitas umum seperti listrik, telepon dan
Produksi Air Minum PAM sudah tersedia dan telah dinikmati hampir oleh sebagian warga. Fasilitas listrik telah masuk ke Desa ini sejak tahun 1986. namun
ada pula sebagian rumah warga yang hanya dialiri listrik oleh tetangganya,
sehingga mereka hanya mempunyai kewajiban membayar kepada tetangga yang mengaliri listriknya tersebut. Dengan adanya fasilitas listrik telah mendorong
kepemilikan barang-barang elektronik, seperti televisi, kulkas, tape, vcd dan lain- lain.
Saluran PAM masuk ke Desa Limbangan pada tahun 1988. Sebelum masuknya saluran PAM, kebutuhan air warga hanya di dapat dari sumur atau
sumur bor yang mereka miliki. Akan tetapi, air sumur yamg mereka miliki hanya dapat digunakan untuk keperluan mandi, mencuci dan Buang air MCK,
sedangkan untuk minum dan masak warga mengambil air dari desa lain atau yang dikenal dengan istilah ngangsu. Hal ini dilakukan karena kebanyakan sumur-
sumur milik warga airnya tidak layak apabila digunakan untuk minum atau masak.
Sarana komunikasi berupa fasilitas telepon baru masuk ke desa Limbangan pada tahun 2001. Menurut salah seorang informan Dsp 55 tahun, akhir-akhir ini
telah banyak warga yang mempunyai telepon genggam atau handphone HP. HP ini digunakan oleh warga untuk berkomunikasi dengan keluarga atau saudaranya
yang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia TKI atau Tenaga Kerja Perempuan TKW. Selain itu, HP digunakan juga untuk mendapatkan
informasi tentang fluktuasi musim ikan di daerah tertentu. Pola pemukiman penduduk di Desa Limbangan adalah pola menyebar
mengikuti jalan dan gang-gang, rumah-rumah penduduk menghadap ke jalan-jalan utama Desa dan juga gang-gang kecil. Rumah-rumah di Desa ini sebagian besar
tidak mempunyai halaman yang luas dan jarak antar rumah saling berhimpitan. Rumah-rumah yang terletak di pinggir-pinggir jalan Desa rata-rata kondisinya
cukup baik, apalagi rumah-rumah milik para bakul
1
dan juragan
2
. Akan tetapi, sebagian besar kondisi rumah-rumah nelayan masih sangat sederhana.
Berdasarkan kondisi fisik bangunannya, rumah-rumah di Desa Limbangan dapat dibagi menjadi tiga kategori, seperti terlihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Bangunan Rumah Nelayan Menurut Jenis Rumah, Jumlah, dan Pemilik.
Jenis Rumah Jumlah buah
Pemilik
Permanen 375
Bakul dan Juragan Semi permanen
475 Juragan dan Bidak
Sedehanagubuk 250 Bidak
4.1.4. Motorisasi Peralatan