Kebiasaan Nelayan Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan

70 Hasil penangkapan nelayan semakin susah setelah adanya pembangunan tempat penambangan lepas pantai karena tempat tersebut pada waktu dulu merupakan tempat penangkapan ikan yang sangat potensial, akibat adanya pembangunan tempat penambangan lepas pantai, sekarang nelayan tidak dapat lagi menangkap di tempat tersebut. Selain itu, kebocoran pada pipa penambangan menyebabkan ikan yang dulunya dapat di tangkap di wilayah itu, sekarang tidak ada lagi

5.2.7. Kebiasaan Nelayan

Pada saat hasil tangkapan sedang tidak baik atau pada saat musim paceklik, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seringkali para nelayan meminjam uang kepada para juragan atau Bank harian Bank dinan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan yang memerlukan biaya yang besar, para nelayan biasanya meminjam uang kepada para rentenir. Pinjaman kepada para rentenir ini biasanya dialokasikan oleh para nelayan untuk biaya anggota keluarga istri dan anak yang akan berangkat bekerja ke luar negeri sebagai TKI atau TKW. Sedangkan pinjaman kepada juragan dan Bank harian Bank dinan biasanya dialokasikan oleh para nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan dapur, membayar iuran listrik dan iuran air. Namun adapula sebagian nelayan yang mengalokasikan uang pinjaman tersebut untuk memenuhi kebiasaan-kebiasaan mereka, yaitu berupa kebiasaan minum-minuman keras dan bermain judi. Selain uang pinjaman, uang hasil menangkap ikan yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari juga digunakan untuk minum-minuman keras dan berjudi. Kebiasaan ini hampir sudah umum dilakukan oleh para nelayan yang dalam kehidupan sehari-harinya memang kurang taat beribadah. Kebiasaan buruk ini sangat terlihat jelas pada saat acara pesta laut nadran , hari raya idul fitri, dan pada saat ada pesta hiburan di Desa seperti 71 sandiwara, konser dangdut dan lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan ini menyebabkan para nelayan terjerat hutang dan semakin sulit untuk keluar dari kemiskinan. Kebiasaan ini dapat terlihat pada contoh kasus rumahtangga Bapak Prd berikut ini: Prd 28 tahun adalah seorang bidak yang berasal dari keluarga yang sederhana, ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Kemampuan sebagai nelayan didapatnya dari orangtuanya. Karena keterbatasan ekonomi keluarga, ia hanya mampu menikmati pendidikan sampai kelas empat SD. Pada waktu kecil, ia banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja di bakul udang milik saudaranya. Namun setelah usaha milik saudaranya tersebut mengalami kebangkrutan, ia terpaksa harus bekerja di laut sebagai nelayan bidak karena menurutnya tidak ada peluang kerja yang lain yang dapat ia masuki. Sebagai seorang nelayan ia banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja di laut. Jika tidak melaut ia menghabiskan waktunya untuk beristirahat di rumah. Menurutnya ”Hidup nelayan sangat susah karena penghasilannya tidak menentu. Apalagi sebagai nelayan bidak penghasilannya sangat sedikit karena dalam bagi hasil hanya mendapatkan satu bagian”. Sebagai nelayan yang relatif muda, Prd masih suka berkumpul dengan teman-temannya. Apalagi sekarang ia hanya tinggal seorang diri karena istrinya bekerja ke luar negeri. Ketika penulis menanyakan tentang kegiatan berkumpul-kumpul dengan teman-temannya, ia menjelaskan bahwa “ Saat berkumpul dengan teman-temannya ia melakukan kegiatan yang telah umum dilakukan oleh teman-temannya yaitu minum- minuman keras”. Ketika penulis menyatakan bahwa kegiatan tersebut tidak baik, ia mengakui kalau kegiatan tersebut tidak baik dan di larang oleh agama, namun 72 karena ajakan teman-temannya ia hanya bisa menuruti dengan alasan tidak enak dengan teman. Untuk memenuhi kebiasaan minum-minuman keras ini Pak Prd menggunakan uang hasil melaut dan kadang-kadang meminjam kepada Juragan.

5.3. Strategi Rumahtangga

Dokumen yang terkait

Analisis Masalah Kemiskinan Nelayan Tradisional Di Desa Padang Panjang Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

4 53 173

Strategi Kehidupan Rumahtangga Sirkulator dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rumahtangga (Studi Kasus di Desa Curug, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

0 28 124

Evaluasi Program Inpres Desa Tertinggal dalam Konteks Mengentaskan Kemiskinan pada Masyarakat Nelayan (Studi Kasus Nelayan Penerima Program IDT di Kotamadya Padang, Propinsi Sumatera Barat)

0 12 288

Persepsi Masyarakat Nelayan terhadap Pendidikan Formal (Kasus di Pantai Pamayang Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat)

0 13 136

Analisis ekonomi alokasi waktu, pendapatan dan kemiskinan rumahtangga nelayan di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi

0 6 203

Pola adaptasi nelayan terhadap perubahan iklim studi kasus Nelayan Dusun Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

6 43 138

Strategi Nafkah Rumahtangga Nelayan (Studi Kasus di Dua Desa Nelayan Tangkap Kabupaten Lamongan Jawa Timur)

0 6 208

Analisis model peluang kerja suami dan istri, perilaku ekonomi rumahtangga dan peluang kemiskinan. studi kasus : rumahtangga nelayan tradisional di kecamatan Pandan kabupaten Tapanuli Tengah propinsi Sumatera Utara

0 6 288

STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN.

2 15 157

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN (Studi Pada Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu) - repository UPI S PEK 0804472 Title

0 0 4