kadang kala penghasilan itu dititipkan kepada teman-temannya yang sedang pulang kampung. Apabila di daerahnya sendiri telah musim ikan, atau
keadaan hasil tangkapan nelayan setempat mulai membaik, merekapun akan
kembali ke kampung halaman dan mencari ikan didaerah asalnya.
2.2. Kerangka Pemikiran
Menurut Kusnadi 2000, faktor penyebab kemiskinan nelayan dapat berupa berupa fluktuasi musim ikan, pada saat tidak musim menangkap ikan
nelayan menghadapi kesulitan-kesulitan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketimpangan sistem bagi hasil dan dampak negatif motorisasi,
menyebabkan semakin terpuruknya nelayan kecil. Pangemanan dkk. 2003 menjelaskan bahwa faktor penyebab kemiskinan pada masyarakat nelayan yaitu
berupa rendahnya tingkat pendidikan nelayan, sehingga rumahtangga nelayan sangat terbatas dalam mengakses peluang-peluang kerja yang tersedia khususnya
peluang kerja di luar sektor perikanan. Sedangkan Suyanto 2003 menjelaskan bahwa kemiskinan nelayan di sebabkan oleh perangkap hutang, akibat irama
musim yang tidak menentu seringkali rumahtangga nelayan miskin harus menjual asset produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan menutupi hutang
yang tak kunjung usai. Menurut Sitorus 1999 dalam Ihromi 1999, strategi rumahtangga
nelayan miskin dalam mengatasi kemiskinan dapat berupa pola nafkah ganda dan pemanfaatan kelembagaan kesejahteraan asli kelompok arisan, penerapan
strategi tersebut dapat membantu rumahtangga nelayan miskin dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membantu mengatasi faktor penyebab kemiskinan
berupa kekurangan modal produksi. Kusnadi 2000 menjelaskan bahwa strategi yang diterapkan oleh rumahtangga nelayan dalam mengatasi kemiskinan dapat
berupa peranan anggota keluarga istri dan anak nelayan, diversifikasi pekerjaan. Penerapan strategi ini dapat membantu menambah sumber pendapatan
rumahtangga nelayan di tengah ketidakpastian hasil tangkapan nelayan. Jaringan sosial juga dapat diterapkan sebagai strategi mengatasi kemiskinan karena melalui
jaringan sosial rumahtangga nelayan akan lebih efektif untuk memperoleh akses terhadap sumberdaya yang tersedia di lingkungannya. Jaringan sosial memberikan
rasa aman bagi rumahtangga nelayan miskin dalam menghadapi kesulitan hidup sehingga dapat mengarungi kehidupan dengan baik.
Menurut Corner 1988:187-189 dalam Kusnadi 2000, bahwa dikalangan penduduk miskin terdapat beberapa pola strategi adaptasi yang
dikembangkan untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu: 1.
Melakukan beraneka ragam pekerjaan untuk memperoleh penghasilan. 2.
Jika kegiatan-kegiatan tersebut masih kurang memadai, penduduk miskin akan berpaling kepada sistem penunjang yang ada di lingkungannya.
Sistem ikatan kekerabatan, ketetanggaan, dan pengaturan tukar-menukar secara timbal balik merupakan sumberdaya yang sangat berharga bagi
penduduk miskin dalam menghadapi penghasilan dan peluang yang semakin menurun.
3. Bekerja lebih banyak meskipun lebih sedikit masukan. Strategi yang
bersifat ekonomis ini ditempuh untuk mengurangi tingkat kebutuhan konsumsi sehari-hari.
4. Memilih alternatif lain jika ketiga alternatif di atas sulit dilakukan dan
kemungkinan untuk tetap bertahan hidup di Desa sudah sangat kritis. Rumahtangga miskin tersebut harus menghadapi pilihan terakhir agar
segera meninggalkan Desa dan bermigrasi ke daerah lain.
Berdasarkan beberapa pustaka Kusnadi, Sitorus, Suyanto, dan Pangemanan dkk masyarakat nelayan dengan berbagai karakteristiknya
khususnya nelayan kecil dan buruh nelayan selalu dihadapkan pada masalah kemiskinan. Faktor-faktor penyebab kemiskinan nelayan tersebut dapat berupa
fluktuasi musim tangkapan, rendahnya sumberdaya manusia nelayan, eksploitasi pemodal, ketimpangan dalam sistem bagi hasil, motorisasi, pencemaran
lingkungan, serta kebiasaan nelayan. Strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh rumahtangga nelayan dalam mengatasi masalah kemiskinan yaitu pola nafkah
ganda, peranan anggota keluarga, diversifikasi peralatan tangkap, pemanfaatan organisasi produktif, dan jaringan sosial. Strategi yang banyak dilakukan oleh
rumahtangga nelayan di Desa Limbangan untuk mengatasi kemiskinan yaitu peranan anggota keluarga istri dan anak nelayan.
Berikut adalah skema atau alur berpikir dari penelitian mengenai strategi rumahtangga nelayan dalam mengatasi kemiskinan:
Gambar 1. Kerangka Studi Strategi Rumahtangga Nelayan Dalam Mengatasi Kemiskinan
Keterangan: : Memiliki keterkaitan dengan
Faktor Penyebab Kemiskinan: • Fluktuasi musim tangkapan
• Sumberdaya manusia nelayan
• Eksploitasi pemodal • Ketimpangan sistem bagi
hasil • Motorisasi
• Pencemaran lingkungan • Kebiasaan nelayan
Strategi Rumahtangga Nelayan:
• Pola nafkah ganda • Peranan anggota keluarga
• Diversifikasi peralatan tangkap • Organisasi produktif
• Jaringan sosial
Kemiskinan rumahtangga
nelayan
2.3. Batasan Pengertian