Fluktuasi Musim Sumberdaya Manusia SDM Nelayan

64 miskin, menu makanan sehari-hari masih belum memenuhi menu empat sehat lima sempurna. Selain itu, Rumahtangga nelayan miskin di Desa Limbangan biasanya hanya memeriksakan kesehatannya di puskesmas pembantu yang ada di Desa atau hanya kepada paranormal. Sedangkan orang yang kaya biasanya memeriksakan kesehatannya di rumah sakit atau dokter spesialis yang ada di kota- kota seperti Indramayu, Cirebon dan lain-lain. Hal ini seperti diungkapkan oleh salah seorang responden sebagai berikut: ”Wong ora duwe mah mangane cuma karo oncom lan tau bae, ora kaya wong sugih mangane laue macem-macem WnhIstri nelayan bidak”. Orang miskin itu makannya hanya dengan tempe dan tahu saja, tidak seperti orang kaya makannya dengan lauk yang bermacam-macam.

5.2. Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan

5.2.1. Fluktuasi Musim

Tangkapan Faktor penyebab kemiskinan nelayan di Desa Limbangan di antaranya adalah berupa fluktuasi musim ikan. Fluktuasi musim ikan ini dapat menyebabkan ketidakpastian pendapatan nelayan. Apabila sedang musim ikan, maka penghasilan nelayan pun cukup baik. Namun pada saat musim ikanpun mulai berkurang maka sering kali para nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang pas- pasan atau bahkan rugi. Kondisi ini dapat dilihat pada kalender musim berikut ini: Tabel 10. Kalender Musim Nelayan Desa Limbangan No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Menangkap ikan teri 2 Menangkap udang 3 Menangkap rajungan 4 Menangkap berbagai jenis ikan 5 Panen raya 6 Nadran 7 Paceklik 8 Bawaan mobilitas nelayan 9 Bekerja dipertanian 65 ”Ning waktu sewulan kira-kira cuma limang dina bae nelayan bisa oleh hasil tangkapan sing cukup lumayan, selebihe nelayan olih hasil sing pas-pasan bahkan kadang-kadang sempet rugi SrmJuragan” Dalam waktu satu bulan diperkirakan hanya lima hari saja nelayan dapat menikmati hasil tangkapan yang cukup baik, selebihnya nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang pas-pasan atau bahkan rugi.

5.2.2. Sumberdaya Manusia SDM Nelayan

Sumberdaya manusia nelayan di Desa Limbangan masih sangat rendah. Hal ini dapat terlihat dari rendahnya tingkat pendidikan para nelayan yaitu hanya 18,36 persen saja penduduk yang dapat menyelesaikan pendidikan di atas SD. Rendahnya tingkat pendidikan nelayan ini tidak terlepas dari budaya dan lingkungan setempat. Rendahnya tingkat pendidikan nelayan ini bukan hanya dialami oleh nelayan sebagai kepala keluarga saja, namun berimbas juga kepada anggota keluarga. Rendahnya pendidikan para kepala keluarga ini tidak terlepas dari latar belakang keluarga dan kondisi masyarakat Desa pada waktu dulu. Bagi masyarakat Desa Limbangan yang dominan nelayan ini, pada waktu dulu tingkat pendidikan bagi nelayan belum menjadi kebutuhan yang begitu penting, apalagi pada saat itu kondisi sarana dan prasarana tidak mendukung, sehingga masyarakat lebih memilih untuk bekerja. Faktor utama masyarakat tidak melanjutkan pendidikan yaitu karena faktor ekonomi keluarga. Selain itu, para orangtua terpaksa memanfaatkan tenaga anaknya untuk membantu perekonomian keluarga, atau paling tidak dengan demikian dapat mengurangi beban keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan rumahtangga nelayan dalam menjangkau pelayanan pendidikan sangat terbatas. Dengan rendahnya tingkat pendidikan nelayan ini berpengaruh juga terhadap ketrampilan, pola pikir, dan sikap mental mereka. Dalam bekerja, 66 nelayan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik atau tenaga, sehingga dapat dipastikan bahwa nelayan tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk mencari lapangan pekerjaan lain di luar sektor perikanan. Seperti diungkapkan oleh salah seorang responden berikut. ”Nelayan kaya kula mah cuma bisa menggawene ning laut, lamon menggawe sejene ora becus, maklum pendidikane rendah, dadi ora ngerti apa-apa TlmBidak”. Nelayan seperti saya hanya bisa bekerja di laut, kalau bekerja di pekerjaan lain hasilnya tidak memuaskan, maklum pendidikannya rendah, sehingga tidak mengerti apa-apa.

5.2.3. Eksploitasi Pemodal

Dokumen yang terkait

Analisis Masalah Kemiskinan Nelayan Tradisional Di Desa Padang Panjang Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

4 53 173

Strategi Kehidupan Rumahtangga Sirkulator dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rumahtangga (Studi Kasus di Desa Curug, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

0 28 124

Evaluasi Program Inpres Desa Tertinggal dalam Konteks Mengentaskan Kemiskinan pada Masyarakat Nelayan (Studi Kasus Nelayan Penerima Program IDT di Kotamadya Padang, Propinsi Sumatera Barat)

0 12 288

Persepsi Masyarakat Nelayan terhadap Pendidikan Formal (Kasus di Pantai Pamayang Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat)

0 13 136

Analisis ekonomi alokasi waktu, pendapatan dan kemiskinan rumahtangga nelayan di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi

0 6 203

Pola adaptasi nelayan terhadap perubahan iklim studi kasus Nelayan Dusun Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

6 43 138

Strategi Nafkah Rumahtangga Nelayan (Studi Kasus di Dua Desa Nelayan Tangkap Kabupaten Lamongan Jawa Timur)

0 6 208

Analisis model peluang kerja suami dan istri, perilaku ekonomi rumahtangga dan peluang kemiskinan. studi kasus : rumahtangga nelayan tradisional di kecamatan Pandan kabupaten Tapanuli Tengah propinsi Sumatera Utara

0 6 288

STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN.

2 15 157

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN (Studi Pada Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu) - repository UPI S PEK 0804472 Title

0 0 4