Tradisi dan Kepercayaan Masyarakat

4.1.6. Tradisi dan Kepercayaan Masyarakat

Penduduk di Desa Limbangan semuanya beragama Islam. Untuk masalah aliran, masyarakat di Desa Limbangan hanya mengenal satu aliran yaitu Nahdlatul Ulama NU, sehingga dalam ritual keagamaan diantara masyarakat relatif sama. Di Desa Limbangan terdapat tradisi yang sudah turun-temurun dan rutun dilaksanakan setiap tahun. Tradisi tersebut adalah pesta laut yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan istilah Nadran. Dalam acara pesta nadran selain upacara adat, terdapat pula pementasan kesenian daerah berupa pementasan wayang, baik wayang kulit maupun wayang golek. Selain itu, terdapat juga hiburan yang dapat dinikmati oleh masyarakat, antara lain konser dangdut, dan pasar malam yang diselenggarakan selama seminggu. Biaya yang digunakan untuk penyelenggaraan nadran tersebut merupakan hasil dari swadaya masyarakat. Sumbangan dari masyarakat tersebut dikumpulkan atau dicicil selama setahun, yang pembayarannya dapat dilakukan setelah pulang melaut. Untuk jumlah uang yang harus disumbangkan biasanya telah ditetapkan bersama melalui musyawarah. Selain itu, terdapat pula tradisi sedekah bumi dan tolak bala. Tradisi-tradisi tersebut dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas hasil tangkapan ikan yang telah diperoleh. Tradisi-tradisi tersebut dipercayai oleh masyarakat untuk menghormati penguasa laut. Masyarakat nelayan mempercayai bahwa penguasa laut adalah nabi Khidir, as. Selain itu, pelaksanaan tradisi-tradisi tersebut bertujuan agar pekerjaan melaut mereka mendapatkan hasil yang lebih baik dan agar tidak mendapatkan aral melintang dalam mencari ikan dilaut. Masyarakat setempat mempercayai bahwa jika tradisi-tradisi tersebut tidak dilaksanakan pada kurun waktu tertentu, maka masyarakat akan mendapatkan musibah. Selain tradisi-tradisi tersebut, masyarakat nelayan juga mempercayai adanya pantangan-pantangan yang harus dipatuhi, seperti tidak boleh melaut pada saat hari lebaran, baik lebaran idul fitri maupun lebaran haji. Apabila pantangan ini dilanggar masyarakat nelayan di Desa Limbangan percaya bahwa pada saat melaut akan mendapatkan musibah.

BAB V KEMISKINAN DAN STRATEGI RUMAHTANGGA NELAYAN

Dokumen yang terkait

Analisis Masalah Kemiskinan Nelayan Tradisional Di Desa Padang Panjang Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

4 53 173

Strategi Kehidupan Rumahtangga Sirkulator dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rumahtangga (Studi Kasus di Desa Curug, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

0 28 124

Evaluasi Program Inpres Desa Tertinggal dalam Konteks Mengentaskan Kemiskinan pada Masyarakat Nelayan (Studi Kasus Nelayan Penerima Program IDT di Kotamadya Padang, Propinsi Sumatera Barat)

0 12 288

Persepsi Masyarakat Nelayan terhadap Pendidikan Formal (Kasus di Pantai Pamayang Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat)

0 13 136

Analisis ekonomi alokasi waktu, pendapatan dan kemiskinan rumahtangga nelayan di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi

0 6 203

Pola adaptasi nelayan terhadap perubahan iklim studi kasus Nelayan Dusun Ciawitali, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

6 43 138

Strategi Nafkah Rumahtangga Nelayan (Studi Kasus di Dua Desa Nelayan Tangkap Kabupaten Lamongan Jawa Timur)

0 6 208

Analisis model peluang kerja suami dan istri, perilaku ekonomi rumahtangga dan peluang kemiskinan. studi kasus : rumahtangga nelayan tradisional di kecamatan Pandan kabupaten Tapanuli Tengah propinsi Sumatera Utara

0 6 288

STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN.

2 15 157

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN (Studi Pada Masyarakat Desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu) - repository UPI S PEK 0804472 Title

0 0 4