2.3. Batasan Pengertian
1. Kemiskinan Kemiskinan dapat diartikan suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu kebutuhan sandang, pangan, papan, dan lain-lain.
2. Pola Nafkah Ganda Upaya yang dilakukan rumahtangga nelayan untuk mempertahankan
keberlangsungan hidup dengan menambah sumber pendapatan dengan melakukan berbagai jenis pekerjaan yang berbeda.
3. Peran Anggota Keluarga Upaya yang dilakukan rumahtangga nelayan untuk mempertahankan
keberlangsungan hidup dengan menambah sumber pendapatan melalui penghasilan anggota rumahtangga.
4. Organisasi produktif Organisasi formal maupun informal bentukan masyarakat sendiri dimana
rumahtangga nelayan terlibat di dalamnya untuk memperoleh sejumlah manfaat.
5. Jaringan Sosial Merupakan strategi yang melibatkan pertukaran dan kerjasama dalam
bentuk materi ataupun non-materi.
2.4. Hipotesis Pengarah
Faktor penyebab kemiskinan pada masyarakat nelayan sangat kompleks. Faktor penyebab kemiskinan nelayan tersebut dapat berupa fluktuasi musin
tangkapan, rendahnya sumberdaya manusia SDM nelayan, eksploitasi pemodal, ketimpangan sistem bagi hasil, motorisasi, pencemaran lingkungan, dan kebiasaan
nelayan. Rumahtangga nelayan tidak menghadapi masalah kemiskinan dengan
sikap pasrah, melainkan melakukan berbagai strategi untuk mengatasi kemiskinan tersebut. Strategi yang dapat dilakukan oleh rumahtangga nelayan yaitu pola
nafkah ganda, peranan anggota keluarga istri dan anak, diversifikasi peralatan tangkap, pemanfaatan organisasi produktif, dan jaringan sosial. Dengan penerapan
berbagai strategi tersebut, nelayan dapat bertahan hidup ditengah keadaan yang serba miskin atau setidaknya nelayan tidak terjerumus lebih dalam kepada jurang
kemiskinan.
BAB III METODOLOGI
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan kualitatif, yang berusaha menggambarkan usaha-usaha masyarakat nelayan dalam mengatasi
kemiskinan melalui metode studi kasus. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang permasalahan penelitian
yang didasarkan pada pemahaman yang berkembang diantara orang-orang yang menjadi subyek penelitian. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat
menggambarkan kompleksitas permasalahan penelitian dan untuk menghindari keterbatasan pembentukan pemahaman yang diikat oleh suatu teori tertentu dan
yang hanya berdasar pada penafsiran peneliti. Melalui metode studi kasus, peneliti berusaha menangkap realitas sosial secara holistik dan mendalam tentang
permasalahan penelitian. Tipe studi kasus yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tipe studi
kasus instrumental, dimana dalam penelitian ini memperlakukan kasus rumahtangga nelayan sebagai instrumen untuk memahami kondisi kehidupan pada
masyarakat nelayan. Sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian yang ingin dicapai, maka digunakan tipe penelitian yang bersifat eksplanatif. Tipe tersebut
digunakan karena dalam penelitian ini ingin dipahami dan digambarkan bagaimana masyarakat nelayan berusaha mengatasi kemiskinan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.