Analisis Hasil Belajar Psikomotorik

4.1.2.6 Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Afektif

Uji hipotesis ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh atau tidak terhadap hasil belajar afektif setelah diterapkannya pembelajaran berbasis proyek. Uji hipotesis ini menggunakan uji t dua pihak. Rekapitulasi hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.9 Tabel 4.9 Uji Hipotesis Hasil Belajar Afektif Kelas Jumlah Rata-rata Varians Standar Deviasi Eksperimen 38 72,51 26,07 5,11 0,551 2,00 Kontrol 36 72,01 15,37 3,92 Dari perhitungan tabel di atas, diperoleh nilai =0,551 dan untuk = 5, dengan dk = 38+36 - 2= 72 didapatkan = 2,00. Karena t hitung lebih kecil daripada t tabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar afektif siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 46.

4.1.2.7 Analisis Hasil Belajar Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik dinilai berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer selama kegiatan pembelajaran. Pengamatan hasil belajar psikomotorik dilakukan sebanyak lima kali, diperoleh hasil seperti yang ditunjukkan Tabel 4.10 Tabel 4.10 Hasil Belajar Psikomotorik Aspek Yang Dinilai Kelas Eksperimen Kontrol Perlengkapan Praktikum 83,33 76.11 Keterampilan Menyiapkan Alat 78,07 76.11 Keterampilan Merangkai Alat 80,70 76.48 Ketrampilan Mengukur 81,58 77.04 Menyajikan Data Pengamatan 78,07 76.67 Mempresentasikan Hasil Pengamatan 80,70 75.19 Rata-rata 80,41 76.27 Keterangan Baik Sekali Baik Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh hasil psikomotorik dari kelas eksperimen sebesar 75,85 atau termasuk kategori baik, sedangkan kelas kontrol sebesar 76,27 atau termasuk kategori baik. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 51. 4.1.2.8 Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Psikomotorik Uji hipotesis ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh atau tidak terhadap hasil belajar psikomotorik setelah diterapkannya pembelajaran berbasis proyek. Uji hipotesis ini menggunakan uji t dua pihak. Rekapitulasi hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.11 Tabel 4.11 Uji Hipotesis Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Jumlah Rata-rata Varians Standar Deviasi Eksperimen 38 76,57 6,90 2,63 0,502 2,00 Kontrol 36 76,26 6,64 2,58 Dari perhitungan tabel di atas, diperoleh nilai =0,502 dan untuk = 5, dengan dk = 38+36 - 2= 72 didapatkan = 2,00. Karena t hitung lebih kecil daripada t tabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar psikomotorik siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 47.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kemampuan Berpikir Kreatif

Hasil analisis data awal menunjukkan kedua kelas bersifat homogen dan data berdistribusi normal, sehingga pengujian berikutnya menggunakan statistik parametris. Hasil analisis uji perbedaan dua rata-rata pre test seperti yang ditunjukkan Tabel 4.3 menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama. Dalam penelitian ini kemampuan berpikir kreatif meliputi berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinil dan berpikir elaboratif. Penilaian berpikir kreatif siswa diperoleh dari tes uraian. Analisis data pretes pada Gambar 4.1 menunujukkan nilai kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen 41,45 sedangkan kelas kontrol 40,46. Kemampuan berpikir kreatif kedua kelompok tersebut dalam kriteria kurang kreatif. Hal ini dikarenakan sebelum dilakukannya penelitian, pembelajaran masih bersifat teacher centered. Menurut Kuspriyanto Siagiane 2013, pembelajaran yang bersifat teacher centered menyebabkan suasana belajar kurang menarik dan kurang komunikatif. Hal ini akan mengakibatkan turunnya hasil belajar dan turunnya kreatifitas belajar siswa. Analisis hasil post test pada Gambar 4.3 menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada kedua kelompok. Peningkatan kelas