75,93. Untuk aspek berpikir luwes memiliki presentase yang paling rendah yaitu pada kelas eksperimen sebesar 62,28 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 59,72
4.1.2.1.5 Uji hipotesis
Uji hipotesis ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh atau tidak terhadap kemampuan berpikir kreatif setelah diterapkannya pembelajaran berbasis
proyek. Uji hipotesis ini menggunakan uji t dua pihak. Rekapitulasi hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Nilai Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas
Jumlah Rata-rata Varians Standar
Deviasi Eksperimen
38 69,144
54,15 7,36
2,158 2,00
Kontrol 36
65 66,31
8,14
Dari perhitungan tabel di atas, diperoleh nilai =2,158 dan untuk
= 5, dengan dk = 38+36 - 2= 72 didapatkan = 2,00. Karena t hitung
lebih besar daripada t tabel maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan
berpikir kreatif siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 44.
4.1.2.4 Analisis Hasil Belajar Kognitif
Hasil belajar kognitif siswa diketahui setelah diberikannya pretes pada awal pembelajaran dan postes pada akhir pembelajaran. Hasil rekapitulasi hasil
pretes dan postes hasil belajar kognitif dalam bentuk diagram dapat dilihat pada Gambar 4.4
Gambar 4.4 Hasil Pretes dan Postes Hasil Belajar Kognitif Berdasarkan Gambar 4.4 menunjukkan hasil nilai pretes kemampuan
hasil belajar kognitif kelas eksperimen sebesar 55,17 sedangkan kelas kontrol sebesar 50,28. Kedua kelompok sama-sama tergolong dalam kriteria kurang. Hasil
postes menunjukkan nilai hasil belajar kognitif kelas eksperimen sebesar 77,37 atau dalam kriteria baik. Pada kelas kontrol sebesar 68,15 atau dalam kriteria baik.
4.1.2.4.1 Analisis Hasil Pretes
Hasil pretes merupakan hasil belajar kognitif siswa sebelum diterapkannya pembelajaran berbasis proyek. Hasil pretes peserta didik dalam
bentuk diagram dapat dilihat pada Gambar 4.5
Gambar 4.4 Data Pretes Hasil Belajar Kognitif Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa nilai tertinggi kelas
eksperimen sebesar 88,33 sedangkan kelas kontrol sebesar 77,83. Persentase rata-
20 40
60 80
100
Pre Test Post Test
N il
ai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
20 40
60 80
100
Nilai Maksimal Nilai Minimal Rata-rata
N il
ai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
rata kelas eksperimen sebesar 55,18 sedangkan kelas kontrol sebesar 50,28. Kedua kelompok sama-sama tergolong dalam kriteria kurang.
4.1.2.4.2 Analisis Hasil Postes
Hasil postes peserta didik dalam bentuk Diagram dapat dilihat pada Gambar 4.6
Gambar 4.6 Data Postes Hasil Belajar Kognitif Bedasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa nilai tertinggi kelas
eksperimen sebesar 90 sedangkan kelas kontrol sebesar 86,67. Persentase rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,37 sedangkan kelas kontrol sebesar 68,15. Kedua
kelompok sama-sama tergolong dalam kriteria baik.
4.1.2.4.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh atau tidak terhadap hasil belajar kognitif setelah diterapkannya pembelajaran berbasis
proyek. Uji hipotesis ini menggunakan uji t dua pihak. Rekapitulasi hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Nilai Postes Hasil Belajar Kognitif Kelas
Jumlah Rata-rata Varians Standar
Deviasi Eksperimen
38 77,36
37,93 6,16
3,67 2,00
Kontrol 36
68,14 167,84
12,96
20 40
60 80
100
Nilai Maksimal Nilai Minimal Rata-rata
N il
ai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Dari perhitungan Tabel di atas, diperoleh nilai =3,67 dan untuk
= 5, dengan dk = 38+36 - 2= 72 didapatkan t tabel = 2,00. Karena t hitung lebih besar daripada t tabel maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar kognitif siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 45.
4.1.2.5 Analisis Hasil Belajar Afektif