maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 32.
2 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Hasil Belajar Kognitif
Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar kognitif menggunakan uji t pihak kanan. Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata dapat dilihat pada
Tabel 4.5 Tabel 4.5 Uji Perbedaan Rata-rata Data Pretes Hasil Belajar Kognitif
Kelas Jumlah
Rata-rata Varians
Eksperimen 38
57,175 447,27
1,66 1,671
Kontrol 36
50,277 111,98
Dari hasil perhitungan, diperoleh = 1,66 dan dengan = 5 dan
dk = 38+36-2=72 maka didapatkan =1,671. Karena
maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol memiliki
kemampuan awal yang sama. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33.
4.1.2.3 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir kreatif diperoleh dari hasil pretes dan postes pada kedua kelompok. Pretes dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif
sebelum pembelajaran. Kelompok ekperimen memperoleh metode pembelajaran berbasis proyek, sedangkan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran inkuiri.
Pada akhir pembelajaran dilakukan postes untuk mengetahui hasil kemampuan berpikir kreatif setelah memperoleh pembelajaran. Rekapitulasi hasil pretes dan
postes kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Hasil Pretes dan Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan hasil nilai pretes kemampuan
berpikir kreatif kelas eksperimen sebesar 41,45 sedangkan kelas kontrol sebesar 40,46. Kedua kelompok sama-sama tergolong dalam kriteria kurang kreatif. Hasil
postes menunjukkan nilai kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen sebesar 69,14 atau dalam kriteria kreatif. Pada kelas kontrol sebesar 65 atau dalam kriteria
cukup kreatif.
4.1.2.3.1 Analisis Hasil Pretes
Kemampuan berpikir kreatif terdiri dari empat aspek yaitu berpikir lancer, berpikir luwes, berpikir orisnil, dan berpikir elaboratif. Rekapitulasi hasil
pretes per aspek kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada Gambar 4.2
20 40
60 80
100
Pre Test Post Test
Nila i
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Gambar 4.2 Hasil Pretes Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Gambar 4.2 menunjukkan aspek berpikir lancar memilki nilai yang
tertinggi yaitu pada kelas eksperimen sebesar 49,56, sedangkan kelas kontrol sebesar 56,. Pada aspek berpikir elaboratif memiliki nilai paling rendah yaitu pada
kelas eksperimen sebesar 29,28 sedangkan kelas kontrol sebesar 21,53.
4.1.2.3.2 Analisis Hasil Postes
Hasil kemampuan berpikir kreatif setelah dilakukannya pembelajaran terdiri dari empat aspek yaitu berpikir lancer, berpikir luwes, berpikir orisnil, dan
berpikir elaboratif. Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Hasil Postes Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Gambar 4.3 menunjukkan bahwa aspek berpikir lancar memilki
presentase yang paling tinggi yaitu sebesar 81,14 sedangkan kelas kontrol sebesar
20 40
60 80
100
Berpikir Lancar
Berpikir Luwes
Berpikir Orisinil
Berpikir Elaboratif
Ra ta
-ra ta
Aspek Berpikir kreatif
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
20 40
60 80
100
Berpikir Lancar
Berpikir Luwes
berpikir Orisinil
Berpikir Elaboratif
R ata
-r ata
Aspek Berpikir kreatif
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
75,93. Untuk aspek berpikir luwes memiliki presentase yang paling rendah yaitu pada kelas eksperimen sebesar 62,28 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 59,72
4.1.2.1.5 Uji hipotesis
Uji hipotesis ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh atau tidak terhadap kemampuan berpikir kreatif setelah diterapkannya pembelajaran berbasis
proyek. Uji hipotesis ini menggunakan uji t dua pihak. Rekapitulasi hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Nilai Postes Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas
Jumlah Rata-rata Varians Standar
Deviasi Eksperimen
38 69,144
54,15 7,36
2,158 2,00
Kontrol 36
65 66,31
8,14
Dari perhitungan tabel di atas, diperoleh nilai =2,158 dan untuk
= 5, dengan dk = 38+36 - 2= 72 didapatkan = 2,00. Karena t hitung
lebih besar daripada t tabel maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan
berpikir kreatif siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 44.
4.1.2.4 Analisis Hasil Belajar Kognitif