Kondisi Penduduk Daerah Penelitian

2. Kondisi Penduduk Daerah Penelitian

Perencanaan adalah suatu kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Perencanaan pembangunan perlu ditunjang oleh informasi mengenai data demografis suatu wilayah. Data mengenai jumlah penduduk, persebaran dan susunan penduduk menurut berbagai kelompok umur yang sesuai dengan perencanaan akan membantu dalam keberhasilan dalam kebijakan pembangunan yang akan diambil. 1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tabel 4.3.Komposisi Penduduk Menurut Desa Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010 Desa Kelurahan Jumlah Penduduk Sex Ratio Laki-Laki Perempuan Laki-lakiPerempuan 1.Penujah 1267 2461 3728 51,48 2.Karanganyar 4052 4407 8459 91,94 3.Tonggara 2606 2666 5272 97,75 4.Kedungbanteng 3516 3566 7082 98,60 5.Dukuhjati Wetan 1369 1372 2741 99,78 6.Sumingkir 1683 2018 3701 83,40 7.Margamulya 1789 1917 3706 93,32 8.Kebandingan 2995 2987 5982 100,27 9.Karangmalang 2086 2118 4204 98,49 10.Semedo 1443 1434 2877 100,63 Jumlah 22806 24946 47752 91,42 Sumber: Kecamatan Kedungbanteng dalam Angka Tahun 2010 Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Kedungbanteng tahun 2010 dapat disajikan pada Tabel 4.3. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kecamatan Kedungbanteng pada tahun 2010 adalah 47.752 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan Kedungbanteng adalah 22.806 jiwa dan jumlah penduduk perempuannya adalah 24.946 jiwa. Desa Karanganyar memiliki jumlah penduduk laki-laki dan perempuan paling banyak. Jumlah penduduk laki-laki paling sedikit di Kecamatan Kedungbanteng adalah Desa Penujah 1267 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan paling sedikit di Desa Dukuhjati Wetan 1372 jiwa. Grafik perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kecamatan Kedungbanteng dapat disajikan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Grafik Perbandingan antara Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal Tahun 2010 Sex ratio dapat diketahui dengan membandingkan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Tabel 4.3. menunjukkan bahwa sex ratio di Kecamatan Kedungbanteng pada tahun 2010 adalah 91,42, artinya setiap 91 jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan Kedungbanteng pada tahun 2010 sebanding dengan 100 jumlah penduduk perempuan. Angka sex ratio tersebut kurang dari 100 sehingga muncul masalah karena di wilayah tersebut kekurangan penduduk laki-laki akibatnya antara lain: kekurangan tenaga laki-laki untuk melakukan pembangunan atau masalah lain yang berhubungan dengan perkawinan. Sex ratio paling tinggi di Kecamatan 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 Ju m lah P en d u d u k jiw a Desa Perempuan Laki-laki Kedungbanteng pada tahun 2010 adalah Desa Kebandingan 100,27 dan sex ratio paling rendah adalah Desa Penujah 51,48. 2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk menurut ciri- ciri tertentu. Data mengenai komposisi penduduk dapat diketahui ciri penduduk, seperti: penduduk menurut kelompok umur. Distribusi penduduk menurut kelompok umur dimaksudkan untuk mengetahui jumlah penduduk yang produktif. Tabel 4.4 menguraikan komposisi penduduk Kecamatan Kedungbanteng tahun menurut kelompok umur. Tabel 4.4. Komposisi Penduduk Menurut Desa Kelurahan dan Kelompok Umur di Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010 Desa Kelurahan Kelompok Umur Jumlah 1 1-5 5-6 7-15 16-21 22-29 60 1. Penujah 27 197 90 451 284 1347 259 2655 2. Karanganyar 80 531 229 1372 808 4051 395 7466 3. Tonggara 55 263 154 884 510 2884 347 5097 4. Kedungbanteng 55 445 168 1104 672 3959 453 6856 5. Dukuhjati Wetan 26 201 52 450 167 1610 235 2741 6. Sumingkir 38 260 74 617 380 1890 251 3483 7. Margamulya 38 208 73 734 431 1807 376 3667 8. Kebandingan 38 379 137 1041 569 2859 519 5542 9. Karangmalang 58 394 126 845 482 2290 332 4524 10. Semedo 32 192 79 566 332 1437 188 2862 Jumlah 447 3070 1182 8034 4635 24134 3355 44857 Sumber: BPPKB Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010 Jumlah penduduk di Kecamatan Kedungbanteng pada tahun 2010 adalah 44.858 jiwa. Jumlah penduduk di Kecamatan Kedungbanteng paling padat di Desa Karanganyar yaitu 7466 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang jarang penduduknya di Desa Penujah yaitu 2655 jiwa. Jumlah penduduk di Kecamatan Kedungbanteng dilihat dari kelompok umur paling banyak adalah penduduk pada kelompok umur 22-29 tahun yaitu sebesar 24.134 jiwa. Hal ini berarti bahwa di Kecamatan Kedungbanteng memiliki jumlah penduduk produktif yang tinggi, dimana terdiri dari golongan penduduk yang muda. Jumlah penduduk kelompok umur 1 tahun adalah 447 jiwa, jumlah tersebut sangat sedikit dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Jumlah penduduk yang belum produktif di Kecamatan Kedungbanteng tergolong rendah. Kelompok umur 1 tahun menunjukkan kelahiran bayi yang terjadi di daerah ini dapat digolongkan rendah, sehingga dapat mengurangi jumlah pertumbuhan penduduk. Tabel 4.5.Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010 Desa Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1.Penujah 686 83 769 2.Karanganyar 1760 254 2014 3.Tonggara 1220 202 1422 4.Kedungbanteng 1811 254 2065 5.Dukuhjati Wetan 736 94 830 6.Sumingkir 860 97 957 7.Margamulya 805 168 973 8.Kebandingan 1278 242 1520 9.Karangmalang 1099 149 1248 10.Semedo 646 99 745 Jumlah 10.901 1.642 12.543 Sumber: BPPKB Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010 Jumlah kepala keluarga di Kecamatan Kedungbanteng tahun 2010 adalah 12.543 Kepala Keluarga KK, sedangkan jumlah penduduknya 44.136 jiwa. Hal ini berarti bahwa tiap Kepala Keluarga memiliki anggota keluarga sebanyak 3,52 artinya besarnya anggota keluarga di Kecamatan Kedungbanteng rata-rata 4 jiwa tiap keluarga. Jumlah Kepala Keluarga paling banyak terdapat di Desa Kedungbanteng yaitu 2065 KK, sedangkan jumlah Kepala Keluarga paling sedikit terdapat di Desa Semedo yaitu 745 KK. Tabel 4.5. Kepadatan Penduduk Menurut Desa Kelurahan di Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010 Desa Kelurahan Luas Daerah km 2 Jumlah Penduduk jiwa Kepadatan Penduduk jiwa km 2 1. Penujah 15,17 2655 175,02 2. Karanganyar 4,57 7466 1633,70 3. Tonggara 3,62 5097 1408,01 4. Kedungbanteng 5,35 6856 1281,50 5. Dukuhjati Wetan 2,04 2741 1343,63 6. Sumingkir 1,52 3483 2291,45 7. Margamulya 2,09 3667 1754,55 8. Kebandingan 2,73 5542 2030,04 9. Kebandingan 28,38 4524 159,41 10.Semedo 21,86 2862 130,92 Jumlah 87,35 44857 513,53 Sumber: Kecamatan Kedungbanteng dalam Angka 2010 Luas wilayah Kecamatan Kedungbanteng tahun 2010 adalah 87,35 ha dan jumlah penduduknya sebesar 44.136 jiwa, sehingga kepadatan penduduk aritmatika pada saat penelitian adalah 513,53 jiwakm 2 atau 514 jiwakm 2 . Kepadatan penduduk tersebut artinya setiap 1 km 2 luas wilayah di Kecamatan Kedungbanteng tahun 2010 terdapat 514 jiwa penduduk. Desa Sumingkir memiliki kepadatan penduduk paling padat yaitu 2.291,45 jiwakm 2 , berbeda dengan Desa Semedo yang memiliki tingkat kepadatan penduduk jarang yaitu 130,92 jiwakm 2 . Kepadatan penduduk di Kecamatan Kedungbanteng pada tahun 2009 sebesar 531,23 jiwa km 2 , sedangkan pada tahun 2010 yaitu 513,53 jiwakm 2 . Hal ini berarti kepadatan penduduk di Kecamatan Kedungbanteng semakin padat dengan mengalami kenaikan 17,7 jiwakm 2 . 3 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 4.7. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Kedungbanteng Desa Kelurahan Tingkat Pendidikan Jumlah Tidak Tamat SD Tamat SD SLTP Tamat SLTA Tamat AK PT 1. Penujah 301 436 30 2 769 2. Karanganyar 816 1018 150 30 2014 3. Tonggara 356 617 307 142 1422 4. Kedungbanteng 759 1076 210 20 2065 5. Dukuhjati Wetan 338 418 61 13 830 6. Sumingkir 307 605 41 4 957 7. Margamulya 442 467 57 7 973 8. Kebandingan 416 985 89 30 1520 9. Kebandingan 560 598 79 11 1248 10.Semedo 395 326 21 3 745 Jumlah 4.690 37,39 6.546 52,19 1.045 8,33 262 2,09 12.543 100 Sumber: BPPKB Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010 Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan formal dapat disajikan pada Tabel 4.7. Jumlah penduduk di Kecamatan Kedungbanteng yang tidak tamat sekolah, tamat SDSMP, tamat SLTA dan tamat AKPT adalah 12.543 jiwa. Tingkat pendidikan formal penduduk Kecamatan Kedungbanteng pada tahun 2010 yang paling tinggi 52,19 adalah penduduk yang telah tamat SD SLTP 6.546 jiwa dan paling rendah 2,09 adalah tamat AKPT 262 jiwa. Jumlah penduduk yang tidak tamat SD sebesar 4.690 jiwa 37,39, sisanya 1.045 jiwa 8,33 memiliki tingkat pendidikan tamat SLTA. 4 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tabel 4.8.Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010 Desa Kelurahan Mata Pencaharian Pertanian Pertambangan Industri Pedagang PNS 1. Penujah 362 - 4 4 1 2. Karanganyar 1738 1 28 103 57 3. Tonggara 882 9 49 176 49 4. Kedungbanteng 1658 3 32 98 20 5. Dukuhjati Wetan 697 3 35 22 28 6. Sumingkir 881 - 14 29 28 7. Margamulya 786 48 33 32 25 8. Kebandingan 957 12 27 86 51 9. Kebandingan 688 - 35 79 27 10.Semedo 361 - 4 12 16 Jumlah 9010 87,39 76 0,73 261 2,53 641 6,22 313 3,04 Sumber: BPPKB Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2010 Penduduk di Kecamatan Kedungbanteng pada tahun 2010 bekerja di bidang pertanian, industri, perdagangan dan jasa. Jumlah penduduk di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal tahun 2010 mayoritas bekerja di bidang pertanian yaitu 9.010 jiwa 87,39. Penduduk di Kecamatan Kedungbanteng 261 jiwa 2,53 bekerja di bidang industri, 313 jiwa 3,04 bekerja sebagai PNS dan 641 jiwa 6,22 bekerja sebagai pedagang, serta 76 jiwa 0,73 bekerja di bidang pertambangan.

B. Pelaksanaan Program Wajib Belajar 9 Tahun

Program wajib belajar 9 tahun merupakan suatu gerakan nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia bagi warga negara Indonesia yang berusia 7-15 tahun untuk mengikuti pendidikan dasar. Pendidikan dasar merupakan pendidikan minimum yang berlaku untuk semua warganegara, tanpa kecuali. Pendidikan