Karakter Keluarga Lingkungan Keluarga

angka partisipasi lingkungan tempat tinggal rendah, kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan terhitung rendah, faktor aksesibilitas tidak terlalu menjadi suatu masalah. Penelitian pada skripsi ini akan mengkaji 6 enam permasalahan yang diduga menghambat pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun dilihat dari faktor eksternalnya, yakni: karakteristik keluarga, lingkungan keluarga, pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua dan aksesibilitas yang digunakan anak untuk melakukan perjalanan menuju ke sekolah.

1. Karakter Keluarga

Kondisi sosial adalah keadaan yang berkaitan dengan masyarakat, kondisi ini selalu mengalami perubahan melalui proses dan interaksi sosial. Interaksi sosial berarti proses hubungan yang saling mempengaruhi, bisa terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok Subandiroso, 1987:45. Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari suami, istri dan anak yang belum dewasa. Setiap keluarga memiliki karakter keluarga tersendiri. Apabila salah satu dari unsur-unsur tersebut tidak ada, misal ada ibu namun tidak ada ayah baik karena meninggal atau bercerai, maka keluarga tersebut tidak bisa dikatakan sebagai keluarga yang utuh lagi. Ini disebut keutuhan keluarga secara stuktur. Disamping itu, ada pula keutuhan dalam interaksi, yaitu adanya interaksi sosial yang wajar harmonis. Ketidakutuhan keluarga tentunya berpengaruh negatif bagi perkembangan sosial seorang anak Hasbullah, 2009:90 Keluarga inti terdiri dari beberapa individu, yaitu ayah, ibu dan anak. Setiap individu menjadi tanggungan dalam keluarga tersebut. Jumlah tanggungan adalah banyaknya orang yang menjadi tanggung jawab secara materi oleh orang tua. Semakin banyak jumlah tanggungan, maka semakin banyak pula dana yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Rismawati 2010:20 mengatakan jumlah tanggungan keluarga digolongkan menjadi 4, yaitu 1 lebih dari 10 orang berarti sangat banyak tanggungan, 2 7- 9 orang berarti banyak tanggungan, 3 5-6 orang berarti tanggungan sedang, dan 4 1-4 orang berarti tanggungan sedikit .

2. Lingkungan Keluarga

Kondisi sosial, interaksi sosial dapat dilakukan pada keluarga. Keluarga dilihat dari segi pendidikan merupakan satu kesatuan hidup sistem sosial dan keluarga menyediakan situasi belajar. Sebagai satu kesatuan hidup bersama sistem sosial, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ikatan kekeluargaan membantu anak mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih, hubungan antar pribadi, kerjasama, disiplin, tingkah laku yang baik serta pengakuan akan kewibawaan. Tugas utama keluarga bagi pendidikan adalah sebagai peletak dasar bagi pendidik akhlak dan pandangan hidup keagamaan, sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orangtuanya dan dari anggota keluarga yang lain Hasbullah, 2009:89. Lingkungan keluarga adalah daerah atau kawasan tempat suatu kelompok sosial terkecil yang terdiri dari keluarga dan anak, dimana anak memperoleh bimbingan dan latihan dari keluarga untuk mendapatkan perubahan –perubahan baru yang akan diperlukan dalam masyarakat. Di dalam keluarga anak belajar bersikap, berfikir dan bergaul dengan sesamanya, agar anak dapat berfikir dan bergaul dengan baik diperlukan peranan keluarga untuk membimbing dan mengarahkannya demi keberhasilan pendidikan anak. Bagi keluarga yang tidak mampu, akan merasa berat dalam memenuhi biaya pendidikan. Keputusan untuk tidak menyekolahkan anak sebagai akibat adanya nilai ekonomis anak yang tinggi bagi orang tua. Masih adanya anggapan orang tua bahwa pendidikan tinggi tidak menjamin hari depan yang lebih baik Rismayanti, 2010:20.

3. Pendidikan Orang Tua