memenuhi semua kebutuhan hidup keluarga. Pendapatan orang tua diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan. Berdasarkan survey dari BPS
pada tahun 2009 tingkat pendapatan rumah tangga di pedesaan berdasarkan pendekatan pengeluaran setiap bulan dari penduduk, maka dapat
diklasifikasikan seperti pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Klasifikasi Pendapatan Orang Tua
No. Klasifikasi Pendapatan
Jumlah Pendapatan 1.
Pendapatan Tinggi Rp 1.370.000,00
2. Pendapatan Menengah
Rp 1.075.000,00 – Rp 1.370.000,00
3. Pendapatan Sedang
Rp 780.000,00 – Rp 1.075.000,00
4. Pendapatan Rendah
Rp 780.000,00 Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Tahun 2009
8. Aksesibilitas
Black 1981: 98 mengungkapkan bahwa aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis
dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi aksesibilitas, antara lain: jarak, waktu, biaya dan fasilitas
transportasi yang digunakan. Jarak yang jauh dari rumah akan membutuhkan biaya. Biaya perjalanan berperan dalam menentukan mudah tidaknya tempat
tujuan dicapai, karena ongkos perjalanan yang tidak terjangkau mengakibatkan orang tidak mau melakukan perjalanan Cepat lamanya waktu yang diperlukan
dapat mempengaruhi anak untuk mau melakukan perjalanan ke sekolah.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, agenda, dan sebagainya Arikunto, 2006: 231. Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi
ini digunakan untuk mencari data di Dinas Dikpora, BPPKB, Kelurahan dan instansi lain yang memiliki data yang relevan.
2. Metode Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara terpimpin. Wawancara terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan
membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam interview terstruktur Arikunto, 2006: 156. Metode wawancara ini
digunakan untuk mendapatkan informasi dari Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Kepala UPTD Dikpora mengenai pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun.
Metode wawancara dapat dilakukan untuk melengkapi metode angket, jika responden tidak dapat menjawab angket secara langsung. Pedoman yang
digunakan ketika wawancara adalah pertanyaan pada angket responden. 3.
Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari pelbagai proses biologis dan phiskhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan Sugiyono, 2010:203.
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kenyataan yang terdapat di lapangan mengenai keadaan geografis wilayah tersebut.
4. Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang laporan
pribadi atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto, 2006:151. Angket berupa pilihan ganda yang sudah disediakan jawaban. Angket merupakan pertanyaan tertutup
mengenai data informasi hambatan pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun.
E. Validitas dan Reabilitas Instrument
a Validitas Instrument
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
memiliki validitas yang tinggi. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat Arikunto, 2006:168. Angket yang dikatakan memiliki validitas isi apabila dapat menangkap
data dari variabel yang telah diteliti secara tepat. Pada penelitian ini validitas diperoleh dengan menggunakan skor angka yang diperoleh dari jawaban
pertanyaan pada angket yang diajukan pada responden, sebelum dipergunakan untuk memperoleh data penelitian, terlebih dahulu angket tersebut dikonsultasikan
kepada ahlinya. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment. Menurut
Arikunto 2006:170 menggunakan rumus, sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi antara x dan y N = jumlah responden
x = skor dari setiap butir y = skor total
Cara mengetahui kuesioner yang digunakan valid atau tidak maka r yang diperoleh r
hitung
dibandingkan dengan r
tabel
product moment dengan taraf signifikan 5. Apabila r
hitung
≥ r
tabel
maka instrumen dikatakan valid, dan apabila r
hitung
≤ r
tabel
maka instrumen dikatakan tidak valid. Hasil uji coba validitas instrumen penelitian sebanyak 40 butir pertanyaan
semuanya dalam kategori valid, hal ini dikarenakan nilai r hitung pada seluruh item soal r tabel dengan taraf signifikansi 5 atau taraf kepercayaan 95,
dengan kata lain nilai rxy 0,444. Uji coba validitas instrument dilakukan pada orang tua yang memiliki
anak usia 7-15 tahun yang tidak mengikuti program wajib belajar 9 tahun. Sampel penduduk bukan berasal dari lokasi penelitian, namun lokasi di Kecamatan
Pangkah karena memiliki karakteristik wilayah yang sama dengan Kecamatan Kedungbanteng. Jumlah sampel yang diambil adalah 20 orang karena jumlah
tersebut dianggap dapat mewakili tingkat kelayakan soal. Kriteria koefisien korelasi validitas dapat disajikan pada Lampiran 9.
Jumlah soal terdiri dari 40 butir pertanyaan dan terdapat 40 pertanyaan termasuk kriteria tinggi. Kriteria koefisien korelasi validitas, sebagai berikut:
0,000 – 0,250 : sangat rendah
0,251 – 0,500 : rendah
0,501 – 0,750 : cukup
0,751 – 1,000 : tinggi
b Reabilitas Instrument
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006: 178. Suatu angket dikatakan
reliabel apabila angket tersebut memberikan indikasi yang stabil dan konsisten dari karakteristik yang diteliti. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha
Arikunto, 196:2006, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σ
b 2
= jumlah varians butir σ
1 2
= varians total Tingkat reliabilitas instrumen ditentuakn dengan harga r11 yang
dikonsultasikan dengan r tabel product moment menggunakan taraf signifikan 5 atau taraf kepercayaan 95. Jika r hitung r tabel maka soal bersifat reliabel.
Kriteria tingkat reabilitas, sebagai berikut: 0,000
– 0,250 : sangat rendah 0,251
– 0,500 : rendah 0,501
– 0,750 : cukup 0,751
– 1,000 : tinggi Uji coba reabilitas instrument dilakukan pada orang tua yang memiliki
anak usia 7-15 tahun yang tidak mengikuti program wajib belajar 9 tahun. Sampel penduduk bukan berasal dari lokasi penelitian. Lokasi diambil di Kecamatan
Pangkah Kabupaten Tegal karena daerah ini memiliki karakteristik wilayah yang sama dengan Kecamatan Kedungbanteng. Jumlah sampel yang diambil adalah 20
orang. Pengambilan sampel 20 orang karena jumlah tersebut dianggap dapat mewakili tingkat kelayakan soal.
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen penelitian dapat disajikan pada Lampiran 10. Hasil penelitian menyebutkan bahwa diperoleh hasil r11 sebesar
0,5494. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan n=20 dan taraf signifikansi 5 yaitu sebesar 0,444. Karena r11 r tabel yaitu 0,5494
0,444 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan termasuk kedalam kriteria tingkat reliabilitas cukup.
F. Metode Analisis Data