Dengan ruangan yang cukup terang maka kotoran dan benda-benda yang halus yang masuk ke dalam masakan atau hidangan dapat terlihat. Selain itu, ruangan yang
cahayanya cukup umumnya tidak disukai oleh kecoa, tikus, dan insektisida lainnya Widyati dan Yuliarsih, 2002.
Hasil penilaian yang didapat bahwa pencahayaan di tempat pengolahan makanan yang terdapat di Pesantren Darul Mursyid dan Pesantren Ahmad Dahlan
telah memenuhi syarat dan tidak silau dan tidak menimbulkan bayangan.
5. VentilasiPenghawaan
Menurut Depkes RI 2011, bangunan atau ruangan tempat pengolahan makanan harus dilengkapi dengan ventilasi sehingga terjadi sirkulasiperedaran udara.
Luas ventilasi 20 dari luas lantai, untuk : 1
Mencegah udara dalam ruangan panas atau menjaga kenyamanan dalam ruangan.
2 Mencegah terjadinya kondensasipendinginan uap air atau lemak dan menetes
pada lantai, dinding dan langit-langit. 3
Membuang bau, asap dan pencemaran lain dari ruangan. Hasil yang didapat bahwa pada kedua pesantren tersebut penghawaan telah
memenuhi syarat dan kedaan dalam ruangan pengolahan makanan tidak pengap dan nyaman. Sehingga para penjamah makanan merasa nyaman dan tidak gerah ketika
bekerja. Penghawaan yang tidak mencukupi dapat membuat penjamah makanan
merasa gerah dan tidak nyaman dalam bekerja sehingga akan berdampak pada makanan yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
6. Ruang Pengolahan
Luas tempat pengolahan makanan harus sesuai dengan jumlah karyawan yang bekerja dan peralatan yang ada di ruang pengolahan. Luas lantai dapur yang bebas
dari peralatan minimal dua meter persegi 2 m
2
Hasil observasi yang didapat bahwa ruang pengolahan makanan pada kedua pesantren telah memenuhi syarat secara teknis sesuai dengan Permenkes RI No.1096
tahun 2011. Sehingga penjamah makanan dapat leluasa dalam melakukan pekerjaannya. Apabila luas tempat pengolahan makanan tidak sesuai dengan jumlah
karyawanpenjamah yang bekerja, maka pekerjaan mereka akan kurang maksimal dan akan mempengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan.
untuk setiap orang pekerja Depkes RI, 2011.
Dapur sebagai ruang pengolahan makanan setiap hari harus dalam keadaan bersih, dibersihkan setiap sebelum dan sesudah bekerja, terdapat fasilitas
penyimpanan bahan makanan. Pada Pesantren Darul Mursyid ruang pengolahan makanan tidak terdapat cerobong asap karena pada saat memasak menggunakan gas
bukan kayu bakar. Sedangkan pada Pesantren Ahmad Dahlan tidak menggunakan gas akan tetapi mengunakan kayu bakar, dan pada ruang pengolahan tidak terdapat
cerobong asap. Ruang pengolahan yang ada juga terpisah dengan tempat tidur ataupun tempat
mencuci pakaian penjamah makanan, dan ruangan juga dlaam keadan bersih. Ruang pengolahan terpisah dengan ruang makan para santri dan santriwati.
5.3.2. Fasilitas Sanitasi 1. Air Bersih dan Air Kotor