Pengangkutan Makanan Prinsip-prinsip Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan

5.2.4. Pengangkutan Makanan

Pengangkutan makanan adalah suatu cara untuk memindahkan makanan jadimasak ketempat penyimpanan makanan sementara sampai pada penghidangan dan tetap memeperhatikan kebersihan cara pengangkutan, alat pengangkut dan tenaga pengangkutnya. Makanan yang berasal dari tempat pengolahan makanan memerlukan pengangkutan untuk disimpan dan disajikan. Selama pengangkutan makanan kemungkinan untuk terjadinya pengotoran makanan dapat terjadi apabila cara pengangkutannya kurang tepat dan alat angkutnya kurang baik dari segi kualitasnya. Cara pengangkutan makanan atau bahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitsi, misalnya apakah saran pengangkutan memiliki alat pendingin dan tertutup. Pengangkutan tersebut dilakukan baik dari sumber ke tempat penyimpanan agar bahan makanan atau makanan tidak tercemar oleh kontaminasi dan tidak rusak Chandra,2006. Hasil wawancara dan observasi penjamah makanan yang bekerja di Pesantren Darul Mursyid menggunakan gerobak yang terbuka untuk mengangkut makanan yang telah masak dengan wadah yang tertutup. Sedangkan pada Pesantren Ahmad Dahlan tidak menggunakan gerobak hanya menggunakan wadah yang tertutup lalu diangkat ke tempat penyimpanan atau pun penyajian. Jadi dalam hal ini pada prinsip pengangkutan makanan kedua pesantren telah memenuhi syarat kesehatan. Wadah yang mereka gunakan sebagai tempat makanan dibersihkan sebelum digunakan. Wadah yang digunakan tertutup, anti bocor, anti karat, utuh dan ukurannya memadai untuk makanan yang ditempatkan. Dalam pengangkutan makanan wadah yang digunakan tidak bertumpuk-tumpuk seluruh Universitas Sumatera Utara penjamahresponden memenuhi syarat kesehatan, karena bila terlalu banyak akan bersinggungan dengan kulit. Menurut Depkes RI 2011, dalam pengangkutan makanan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun B3. 2. Menggunakan kendaraan khusus pengangkut makanan jadimasak dan harus selalu higienis. 3. Setiap jenis makanan jadi mempunyai wadah masing-masing dan bertutup. 4. Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan jumlah makanan yang akan ditempatkan. 5. Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap makanan yang mencair kondensasi. 6. Pengangkutan untuk waktu lama, suhu harus diperhatikan dan diatur agar makanan tetap panas pada suhu 60ºC atau tetap dingin pada suhu 40ºC

5.2.5. Penyimpanan Makanan JadiMasak