Penyimpanan Makanan JadiMasak Prinsip-prinsip Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan

penjamahresponden memenuhi syarat kesehatan, karena bila terlalu banyak akan bersinggungan dengan kulit. Menurut Depkes RI 2011, dalam pengangkutan makanan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun B3. 2. Menggunakan kendaraan khusus pengangkut makanan jadimasak dan harus selalu higienis. 3. Setiap jenis makanan jadi mempunyai wadah masing-masing dan bertutup. 4. Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan jumlah makanan yang akan ditempatkan. 5. Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap makanan yang mencair kondensasi. 6. Pengangkutan untuk waktu lama, suhu harus diperhatikan dan diatur agar makanan tetap panas pada suhu 60ºC atau tetap dingin pada suhu 40ºC

5.2.5. Penyimpanan Makanan JadiMasak

Penyimpanan makanan jadimasak adalah sebagai cara menjaga kualitas makanan dalam suatu wadah penyimpanan khusus utuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menghindari terjadinya kebusukan makanan. Dalam perkembangan bakteri ditentukan oleh jenis makanan yang sesuai atau jenis makanan yang cocok untuk media pertumbuhannya. Oleh karena itu, perlu diperhatikan teknik Universitas Sumatera Utara penyimpanan makanan yang baik untuk mencegah pertumbuhan dan perkembangan dari bakteri pathogen, mengawetkan makanan dan mengurangi pembusukan. Hasil wawancara dan observasi penyimpanan makanan jadimasak dimana makanan jadi ditutup untuk menghindari debu dari langit-langit yang berterbangan yang dapat mencemari makanan, makanan jadi diletakkan diatas meja dengan wadah yang bersih. Pada Pesantren Darul Mursyid penyimpanan makanan jadi sama dengan tempat penyimpanan bahan makanan, hal ini dikhawatirkan tempat penyimpanan bahan makanan terdapat serangga, tikus atau hewan lainnya yang dapat mencemari makanan. Sedangkan Pesantren Ahmad Dahlan tidak memeliki ruang khusus untuk penyimpanan makanan jadi dan diletakkan diatas meja dengan wadah yang bersih. Sisa makanan yang disimpan kembali harus dijaga sanitasinya dengan memperhatikan tempat dan suhu penyimpanan dan suhu pemanasannya Widyati dan Yuliarsih,2002. Penyimpanan makanan jadimasak tidak terlalu lama, dalam keadaan hangat makanan langsung diangkat ke ruang makan untuk disajikan pada para santri dan santriwati. Tempat penyimpanan makanan jadimasak pada kedua pesantren tersebut belum memenuhi syarat, karena tempat penyimpanan makanan menyatu dengan tempat penyimpanan bahan makanan. Tempat penyimpanan makanan dapat mempengaruhi kualitas dari makanan yang memenuhi syarat kesehatan, penyimpanan makanan pada tempat yang bersih akan lebih baik kualitas dari makan tersebut, sedangkan yang tidak memenuhi syarat kesehatan karena tidak mengetahui mengenai tempat penyimpanan yang bersih dapat mempengaruhi kualitas dari makanan tersebut Universitas Sumatera Utara Menurut Permenkes No.1096 tahun 2011, penyimpanan makanan jadimasak harus terpisah dengan bahan makanan mentah dan memperhatikan suhu penyimpanan makanan jadimasak. Dalam hal ini kedua pesantren belum memenuhi syarat kesehatan.

5.2.6 Penyajian Makanan