pengangkutan lainnya supaya diperhatikan jangan sampai berceceran atau menimbulkan pengotoran Sihite, 2000.
5.3.3. Peralatan
Tempat pencucian peralatan dan bahan makanan terpisah, pencucian peralatan harus menggunakan bahan pembersihdeterjen, peralatan dan bahan makanan yang
telah dibersihkan disimpan dalam tempat ynag terlindung dari pencemaran serangga, tikus dan hewan lainnya. Makanan yang dikonsumsi harus higienis, sehat dan aman
yaitu bebas dari cemaran fisik, kimia dan bakteri Depkes,2011. Berdasarkan hasil observasi di Pesantren Darul Mursyid dan Pesantren
Ahmad Dahlan pencucian peralatan tidak tersedia air panas dan tempat pencuciannya terbuat dari bahan yang kuat dan aman. Tetapi para penjamah 100 makanan dapat
mencuci peralatan dengan bersih dengan cara tidak merendam peralatan makan ke dalam bak pencuci, peralatan makan setelah dibersihkan dengan sabun, lalu disiram
dengan air dingin yang bersih. Setelah itu peralatan disusun di rak-rak dengan rapi hingga kering.
Peralatan yang telah digunakan langsung dicuci tidak dibiarkan terlalu lama dalam keadaan kotor. Dan dilihat dari persyaratan peralatan makan dan masak di
Pesantren darul Mursyid dan Pesantren Ahmad Dahlan telah memenuhi syarat, yaitu permukaan halus, rata, tidak ada sudut mati dan peralatan makan terbuat dari kaca
dan stainless steel Fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi diperlukan untuk menjamin agar
bangunan dan peralatan selalu dalam keadaan bersih dan mencegah terjadinya kontaminasi silang dari karyawan BPOM,2003
Universitas Sumatera Utara
5.3.4. KetenagaanKaryawan
Semua karyawan yang bekerja harus bebas dari penyakit menular, penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan infeksi saluran pernafasan atas ISPA. Bebas kuku
panjang, bebas kosmetik berperilaku higienis, pakai kerja dalam keadaan bersih, rambut pendekbertutup kepala dan tubuh bebas perhiasan keculai cicin kawin yang
tidak berhiaspolos Depkes,2011 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada penjamah makanan 100
tidak pernah mengikuti kursus higiene santiasi makanan. Pakaian kerja yang digunakan hanya celemek saja dan yang menggunakannya hanya penjamah yang
bekerja di Pesantren Darul Mursyid. Sedangkan Pesantren Ahmad Dahlan tidak ada menggunakan pakaian kerja ataupun celemek.
Penjamah makanan 100 tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan secara resmi ke Rumah Sakit, apabila merasa sakit, penjamah makanan hanya
meminta izin tidak masuk kerja. Penjamah makanan 100 tidak menutup mulut dengan sapu tangan pada saat bersih atau batuk karena penjamah makanan jarang
membawa sapu tangan pada saat bekerja. Tindakan menutup mulut dengan tangan saat batuk atau bersin merupakan
tidakan yang kurang higienis. Kebiasaan ini dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi pada tangan dan akan mengkontaminasi makanan. Sesuai dengan yang
disyaratkan bahwa setiap teanaga penjamah makanan harus menutup mulut dengan sapu tangan bila bersin atau batuk pada saat bekerjamengolah makanan.
Universitas Sumatera Utara
Kesehatan dan higiene karyawan yang baik dapat menjamin bahwa pekerja yang kontak langsung maupun tidak langsung dengan pangan tidak menjadi sumber
pencemaran BPOM,2003. Penjamah makanan akan tetap bekerja bila menderita penyakit ringan sepeti
batuk, pilek, dan bersin-bersin dan tetap melakukan aktifitas menjamah makanan bila hanya sekedar batuk, pilek, dan pusing sedikit saja. Tindakan ini sebaiknya tidak
dilakukan karena dapat mengakibatkan makanan yang diolah terkontaminasi oleh kuman penyakit yang dideritanya kecuali penjamah makanan mencuci tangan dengan
pakai sabun dengan bersih. Menurut Mubarak 2009, bahwa dari seorang penjamah yang tidak sehat,
penyakit dapat menyebar ke masyarakat konsumen seperti kontaminasi terhadap makanan oleh penjamah makanan yang batuk dan luka ditangannya.
5.3.5. Makanan