BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1. Sejarah Kota Medan
Kehadiran kota Medan sebagai suatu bentuk kota memiliki proses perjalanan sejarah yang panjang dan kompleks, hal ini dibuktikan dengan berkembangnya daerah
yang dinamakan sebagai “Medan” ini menuju pada bentuk kota metropolitan. Sebagai hari lahir kota Medan adalah 1 Juli 1590, sampai saat sekarang ini usia kota Medan telah
mencapai 418 tahun. Keberadaan Kota Medan saat ini tidak terlepas dari dimensi historis yang panjang,
dimulai dari dibangunnya Kampung Medan Puteri tahun 1590 oleh Guru Patimpus, kota Medan berkembang dari sebuah kampung bernama Kampung Medan Putri, yang
didirikan oleh Guru Patimpus sekitar tahun 1590-an. Guru Patimpus adalah seorang putra Karo bermerga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datuk Pulo Brayan.
Dalam bahasa Karo, kata Guru berarti Tabib ataupun Orang Pintar, kemudian kata Pa merupakan sebutan untuk seorang Bapak berdasarkan sifat atau keadaan seseorang,
sedangkan kata Timpus berarti bundelan, bungkus, atau balut. Dengan demikian, maka nama Guru Patimpus bermakna sebagai seorang tabib yang memiliki kebiasaan
membungkus sesuatu dalam kain yang diselempangkan di badan untuk membawa barang bawaannya. Hal ini dapat diperhatikan pada Monumen Guru Patimpus yang didirikan di
sekitar Balai Kota Medan http:id.wikipedia.orgwikiMedan diakses pada 27- Desember-2007.
Berkembang menjadi Kesultanan Deli pada tahun 1669 yang diproklamirkan oleh Tuanku Perungit yang memisahkan diri dari Kesultanan Aceh. Perkembangan Kota
Medan selanjutanya ditandai dengan perpindahan ibukota Residen Sumatera Timur dari Bengkalis menuju Medan, tahun 1887, sebelum akhirnya statusnya diubah menjadi
Gubernemen yang dipimpin oleh seorang Gubernur pada tahun 1915. Secara historis, perkembangan kota medan sejak awal memposisikannya menjadi jalur lalu lintas
perdagangan. Posisinya yang terletak di dekat pertemuan Sungai Deli dan Babura, serta adanya Kebijakan Sultan Deli yang mengembangkan perkebunan tembakau dalam awal
perkembanganya, telah mendorong berkembangnya Kota Medan sebagai Pusat Perdagangan ekspor-impor sejak masa lalu.
Foto 1 Monumen Guru Pattimpus di persimpangan jalan Gatot Subroto, Medan.
Sumber : Ibnu Avena Keberadaan kota Medan tidak lepas dari peranan para pendatang asing yang
datang ke Medan sebagai pedagang maupun lainnya, peranan Nienhuys sebagai pemilik modal perkebunan tembakau yang berkawasan di daerah Maryland telah menjadi cikal-
bakal pertumbuhan Medan. Nienhuys pada proses perkembangan perkebunan tembakau telah memindahkan pusat perdagangan tembakau miliknya ke daerah Medan Putri, yang
pada saat sekarang ini dikenal dengan kawasan Gaharu. Proses perpindahan ini telah dapat menciptakan perkembangan cikal-bakal kota Medan seperti sekarang ini, sedang
dijadikannya Medan menjadi ibukota dari Deli juga telah mendorong Medan berkembang menjadi pusat pemerintahan. Sampai saat ini, disamping merupakan salah satu daerah
kota, juga sekaligus ibukota Sumatera Utara. Gambaran umum kota Medan merupakan sekilas penjelasan mengenai
keberadaan kota Medan sebagai kawasan yang menjadi fokus lokasi penelitian ini, sebagai pusat pemerintahan kota Medan memiliki 21 daerah kecamatan dan 151 daerah
kelurahan http:id.wikipedia.orgwikiMedan diakses pada 27-Desember-2007. adapun dari 21 kecamatan tersebut, hanya beberapa kecamatan saja yang diambil sebagai lokasi
penelitian ini, hal ini disebabkan lokasi tersebut dianggap mewakili keberadaan masyarakat Mandailing beserta dengan kelengkapan adat istiadatnya terutama kesenian
Gordang Sambilan, oleh karenanya daerah tersebut menjadi lokasi penelitian.
2.2. Letak lokasi dan Keadaan alam lokasi penelitian