mendapatkan gambaran tentang penggunaan Gordang Sambilan pada masyarakat Mandailing di kota Medan secara utuh, penelitian ini melihat Gordang sebagai suatu alat
musik yang memiliki nilai ritual adat dan hiburan dalam lingkup masyarakat Mandailing di kota Medan didalam penerapannya. Penelitian tentang Gordang Sambilan ini juga
bermanfaat sebagai suatu yang penting, menarik dan berguna untuk melestarikan bentuk alat dan bentuk ritual adat dari penggunaan Gordang Sambilan tersebut.
Menariknya penelitian ini untuk semakin memperkokoh jatidiri masyarakat Mandailing melalui media Gordang Sambilan dengan tujuan utama agar para generasi
berikutnya mengenal alat dan bentuk kesenian tradisional mengingat bentuk kesenian modern, seperti musik populer pop, rock, dll. Peran media elektronik telah merasuk
dalam penggunaan Gordang Sambilan di kota Medan, hal ini telah diungkapkan oleh Nakagawa bahwa penggunaan media elektronik dalam musik telah merasuki musik
tradisional dan ditenggarai dapat merubah bentuk asli bahkan menghilangkan sama sekali bentuk musik tradisional 2000:10. Adapun manfaat penelitian ini nantinya adalah :
Pada bidang akademis, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi penambah
khasanah penelitian bidang visual antropologi.
Penelitian ini secara akademis diharapkan dapat memberikan sumbangan secara nyata mengenai penggunaan video etnografi dalam studi antropologi.
Penelitian ini bermanfaat untuk menjadi suatu bahan evaluasi terhadap penelitian
yang telah ada sebelumnya mengenai Gordang Sambilan sebagai suatu ritual adat maupun sebagai suatu bentuk hiburan.
1.4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota Medan, dengan lokasi yang dianggap merepresentasikan etnis Mandailing di kota Medan, adapun lokasi tersebut meliputi : 1.
Kawasan Sei Mati, 2. Kawasan Bandar Selamat serta 3. Kawasan Simpang Limun, 4. Kawasan Sei Agul, 5. Kawasan Medan Tembung, pemilihan lokasi penelitian ini
dilakukan dengan didasarkan atas : Kota Medan merupakan pusat pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, sehingga
kota Medan adalah bentuk kota modern yang dihuni oleh berbagai masyarakat dalam hal ini yang menjadi fokus adalah masyarakat Mandailing.
Adanya komunitas Mandailing dengan kelengkapan adat istiadat di kota Medan.
Kawasan Bandar Selamat dan Simpang Limun, merupakan daerah pusat transportasi antar daerah di kota Medan yang didiami oleh masyarakat
Mandailing. Kawasan Sei Mati, secara historis kawasan ini merupakan kawasan yang didiami
oleh masyarakat Mandailing pada saat Kesultanan Deli berkuasa di Medan. Kawasan Medan Tembung, pada kawasan ini banyak bertempat tinggal seniman
Gordang Sambilan. Kawasan Sei Agul, merupakan kawasan alternatif yang didiami oleh masyarakat
Mandailing di kota Medan. Masih terbuka kemungkinan munculnya lokasi lain dalam penelitian ini nantinya,
hal ini dikarenakan adanya lokasi-lokasi lain yang dapat dianggap sebagai suatu lokasi yang mewakili keberadaan etnik Mandailing yang bertempat tinggal di kota Medan.
1.5. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka diperlukan untuk dapat menentukan arah dari penelitian tersebut, maka dengan adanya tinjauan pustaka diharapkan penelitian nantinya akan
berjalan sesuai dengan apa yang telah digariskan sebelumnya. Dalam tinjauan pustaka ini akan dijelaskan secara sistematis mengenai hal-hal yang bersifat teoritik serta dapat
membantu menjelaskan penelitian ini, adapun hal-hal bersifat teoritik yang akan dijelaskan secara sistematis adalah : 1. Kebudayaan, konsepsi mengenai kebudayaan yang
sesuai dengan arah dan tujuan penelitian ini, 2. Penggunaan dan Fungsi, berkaitan dengan penjelasan tentang penggunaan dan fungsi Gordang Sambilan dalam konteks masyarakat
kota, 3. Visual antropologi, hal ini menjelaskan tentang penggunaan sistem visual beserta budaya visual dalam mendeskripsikan Gordang Sambilan.
1. Konsepsi Kebudayaan
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar Koentjaraningrat, 1980:193, dan dari definisi kebudayaan ini Gordang Sambilan dapat dikatakan sebagai hasil karya manusia, untuk menjadikan sebagai suatu hasil karya
manusia diperlukan adanya proses penyampaian hasil karya tersebut kepada generasi