Informan lainnya, yaitu Bapak Samsul Bahri Lubis, 64 tahun, selaku pimpinan kelompok musik Gordang Sambilan “Parata Namalos Group” mengatakan bahwa
pertunjukan Gordang Sambilan pada saat sekarang merupakan pertunjukan hiburan dengan tujuan utama memperkenalkan seni budaya masyarakat Mandailing dan
meningkatkan peran generasi muda dalam pertunjukan Gordang Sambilan, ia mengatakan bahwa masalah adat sepenuhnya atau tidak itu bukan merupakan alasan utama dari
perubahan penggunaan Gordang Sambilan, faktor utama dari perubahan penggunaan Gordang Sambilan adalah masyarakat Mandailing itu sendiri, pada satu sisi adat harus
dijalani sedangkan pada sisi lain mereka mengharapkan kepraktisan dalam penggunaan, kedua hal ini tidak memiliki titik temu sehingga menimbulkan perubahan pada
penggunaan Gordang Sambilan yang didominasi pada penggunaan dalam bentuk hiburan.
3.3. Tujuan Pertunjukan Gordang Sambilan
Gordang Sambilan sebagai suatu alat musik tradisional masyarakat Mandailing memiliki peranan dalam sistem kebudayaan masyarakat Mandailing itu sendiri, hal ini
terlihat dari bagaimana masyarakat tersebut memperlakukan Gordang tersebut. Pada aspek perizinan penggunaan Gordang Sambilan hanya raja yang memiliki kemampuan
untuk memberikan izin penyelenggaraan Gordang Sambilan namun di kota Medan hal ini tidak lagi berlangsung dikarenakan kompleksnya masyarakat kota dan lebih memilih sisi
kemudahan dan pertunjukan Gordang Sambilan. Selain itu pada bentuk tradisional, Gordang Sambilan memiliki tempat khusus penyimpanan yang disebut dengan Bagas
Godang. Sebagai suatu bentuk pertunjukan seni budaya masyarakat Mandailing, Gordang
Sambilan memiliki tujuan pertunjukan. Adapun tujuan pertunjukan Gordang Sambilan adalah sebagai suatu sarana hiburan yang terkait dengan sistem upacara adat Mandailing,
adapun tujuan-tujuan lainnya berhubungan dengan tujuan pelaksanaan acara. Pada dasarnya tujuan penggunaan Gordang Sambilan dapat dikatakan sebagai
suatu media penyebar-luasan suatu berita kepada khalayak ramai, penggunaan Gordang Sambilan yang terdiri dari 9 sembilan Gordang atau gendang yang ditambah dengan
seperangkat alat musik lainnya dianggap sebagai suatu upaya penyebar-luasan suatu
berita yang dianggap baik, selain dapat menarik perhatian dari sisi besar Gordang tersebut maupun dari sisi jumlah penggunaan Gordang yang banyak.
Adapun tujuan pelaksanaan Gordang Sambilan yang memiliki hubungan dengan upacara adat, memiliki hubungan yang kuat antara jenis upacara adat maupun hiburan
dengan tujuan pertunjukan Gordang Sambilan. Pada upacara adat perkawinan masyarakat Mandailing, tujuan penggunaan Gordang Sambilan merupakan pertanda kepada khalayak
ramai bahwa telah dilangsungkan perkawinan sehingga bagi masyarakat dapat mengetahuinya dan posisi pengetua adat adalah untuk merestui perkawinan tersebut.
Pada upacara memasuki rumah baru yang menggunakan Gordang Sambilan juga berfungsi sebagai pemberitahuan kepada khalayak ramai bahwa telah dilaksanakan
prosesi perpindahan tempat tinggal, sehingga khalayak dapat mengetahuinya dan para pengetua adat juga diundang untuk merestui secara adat proses perpindahan tersebut
selain nilai-nilai yang telah disebutkan sebelumnya. Tujuan penggunaan Gordang Sambilan pada berbagai bentuk acara di kota Medan
merupakan suatu tindakan yang mencerminkan suatu tindakan yang menyajikan kenikmatan dalam menyaksikan pertunjukan Gordang Sambilan selain pada
penyajiannya, tujuan penggunaan gordang sambilan juga memiliki tujuan utama yang sebagai suatu pertunjukan kesenian tradisional Mandailing di kota Medan yang dapat
menjadi status keberadaan masyarakat Mandailing di kota Medan, adapun tujuan berikutnya adalah sebagai suatu bentuk penyajian yang simbolis, pada pertunjukan
Gordang Sambilan di kota Medan, bentuk penyajian secara simbolis merupakan suatu cara untuk mempertahankan bentuk kesenian tradisional tersebut sebagai suatu bentuk
pertunjukan, hal ini semakin dipertegas oleh Allan P Merriem yang mengatakan bahwa ketika berbicara tujuan penggunaan maka akan berkaitan dengan penggunaan musik oleh
masyarakatnya dan bagaimana masyarakat tersebut menggunakan musik tersebut pada bentuk kehidupan mereka dan kaitannya dengan aktifitas sosial lainnya 1964:210,
dengan pendapat ini maka dapat dikatakan bahwa tujuan penggunaan musik tergantung pada masyarakat untuk menetukan tujuan dari pengunaan musik tersebut dalam
kehidupan mereka.
3.4. Gordang Sambilan di Kota Medan