Keempat, ruang menopang reproduksi dan relasi properti misalnya, komunitas mahal untuk kapitalis dan dan kampung kumuh untuk orang miskin. Kelima, ruang dapat
berbentuk suprastruktur yang misalnya, tampaknya netral tapi menyembunyikan basis ekonomi yang menghasilkan suprastruktur dan jauh dari netralRitzer, 2008 : 211.
1.5.2 Hasil-hasil penelitian tentang Ruang Yang Terbatas dan Pola Pengasuhan Anak :
1. Ruang Yang Terbatas
Rumah dan lingkungan pemukiman akan memberi pengaruh psikologis pada individu yang menempatinya. Lingkungan sekitar dapat merupakan sumber yang
penting dalam mempengaruhi sikap, perilaku dan keadaan internal individu di suatu tempat tinggal, rumah dan lingkungan pemukiman yang memiliki situasi dan kondisi
yang baik dan nyaman seperti memiliki ruang yang cukup untuk kegiatan pribadi akan memberikan kepuasan psikis pada individu yang menempatinya. Macam dan
kualitas pemukiman dapat memberikan pengaruh penting terhadap persepsi diri penghuninya, stress dan kesehatan fisik, sehingga kondisi pemukiman ini tampaknya
berpengaruh pada perilaku dan sikap-sikap orang yang tinggal di sana.
Penelitian menunjukkan adanya hubungan yang erat antara kepadatan dengan interaksi sosial. Para mahasiswa yang bertempat tinggal di asrama yang padat sengaja
mencari dan memilih tempat duduk yang jauh dari orang lain, tidak berbicara dengan orang lain yang berada di tempat yang sama. Dengan kata lain mahasiswa yang
Universitas Sumatera Utara
tinggal di tempat padat cenderung untuk menghindari kontak sosial dengan orang lain.
Penelitian yang diadakan oleh Karlin dkk, dalam Sears dkk., 1994 mencoba membandingkan mahasiswa yang tinggal berdua dalam satu kamar dengan
mahasiswa yang tinggal bertiga dalam satu kamar. Kesemuanya itu tinggal dalam kamar yang dirancang untuk dua orang. Ternyata mahasiswa yang tinggal bertiga
melaporkan adanya stres dan kekecewaan yang secara nyata lebih besar dari pada mahasiswa yang tinggal berdua. Selain itu mereka yang tinggal bertiga juga lebih
rendah prestasi belajarnya. Pengaruh ini ternyata lebih berat dihadapi pada mahasiswi yang lebih banyak mengubah lingkungan untuk menyesuaikan diri, sebaliknya pada
mahasiswa pada umumnya lebih banyak mengubah perilaku untuk menyesuaikan diri. Para mahasiswi berusaha membuat bagian ruang yang sudah sempit tersebut agar
dapat menjadi ruang yang menyenangkan, sementara para mahasiswa lebih banyak menggunakan waktunya di luar.
Rumah dengan luas lantai yang sempit dan terbatas apabila dihuni oleh sejumlah besar individu umumnya akan menimbulkan pengaruh negatif pada
penghuninya. Hal ini terjadi karena dalarn rumah tinggal yang terbatas umumnya individu tidak memiliki ruang atau tempat yang dapat dipakai untuk kegiatan pribadi.
Keterbatasan ruang memungkinkan individu sering harus bertemu dan berhubungan dengan orang lain baik secara fisik maupun verbal, sehingga individu memperoleh
masukan yang berlebihan. Keadaan tersebut dapat menyebabkan individu merasa tidak mampu rnengolah dan mengatur masukan yang diterima. Individu menjadi
Universitas Sumatera Utara
terhambat untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Keadaan tersebut pada akhimya menimbulkan perasaan sesak pada individu dan pada penghuni didalam
rumah tempat tinggal tersebut.
2. Pola Pengasuhan Anak dalam Keluarga