Analisa Tabel Silang HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

Jawaban Responden Berdasarkan Pernyataan “Saya menganggap bahwa mengikuti kegiatan agama dapat meningkatkan ketaatan beragama. Oleh karena itu saya dan anak saya selalu mengikuti kegiatan agama yang ada di daerah tempat tinggal saya.” No. Jawaban Frekuensi F Persentase 1 Sangat setuju 0,0 2 Setuju 78 97,5 3 Netral 0,0 4 Tidak setuju 2 2,5 5 Sangat tidak setuju 0,0 Jumlah 80 100,0 Sumber : Data Penelitian Lapangan Kuesioner September 2011 Salah satu bentuk menjalin toleransi agama terhadap sesama yaitu dengan mengikuti kgiatan agama misalnya didaerah tempat tinggal. Berdasarkan data responen di lapangan yang menjawab setuju memiliki frekuensi 78 responden dengan persentase 97,5 sedangkan yang menjawab tidak setuju memiliki frekuensi 2 responden dengan persentase 2,5 . Hal ini menunjukkan bahwa responden di lingkungan terebut rajin untuk mengikuti kegiatan agama yang dilakukan di lingkungan tersebut ketika ada waktu luang yang bisa disempatkan untuk mengikutinya meskipun ada beberapa yang tidak mengikuti kegiatan keagamaan didaerah tersebut.

4.3 Analisa Tabel Silang

Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun analisis tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama Universitas Sumatera Utara untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain. Tabel 4.38 Hubungan antara keadaan tempat tinggal yang kurang layak terhadap pengaruhnya dalam pemenuhan kebutuhan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak Keadaan tempat tinggal yang kurang layak Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total F F F F F F Sangat setuju 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Setuju 0,0 64 87,6 1 1,3 8 10,9 0,0 73 100, Netral 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak setuju 0,0 4 57,1 0 0,0 3 42,8 0,0 7 100, Sangat tidak setuju 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Total 0,0 68 85,0 1 1,25 11 13,75 0,0 80 100, Data pada tabel diatas menunjukkan hubungan antara keadaan tempat tinggal terhadap pengaruhnya dalam pemenuhan pola asuh makan yang sehat dan bergizi kepada anak. Berdasarkan tabel silang dapat dilihat bahwa 64 responden dengan persentase 87,6 menjawab setuju terhadap keadaan rumah tempat tinggal yang kurang layak dan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak-anak. Dan berdasarkan data dilapangan ditemukan juga bahwa responden yang mengatakan tidak setuju bahwa keadaan rumah tempat tinggal Universitas Sumatera Utara mereka tidak layak dan juga tidak mempengaruhi pemenuhan kebutuhan makanan yang sehat dan bergizi bagi anak mereka yang memiliki frekuensi 8 responden enga persentase 10,9 . Dari temuan tersebut dapat memperlihatkan bahwa di lingkungan IV tersebut warganya mayoritas memiliki keadaan rumah tempat tinggal yang masih kurang layak bagi keluarga mereka dan dalam pemenuhan kebutuhan makanan yang bergizi dan sehat kepada anak mereka tidak dapat memberikan yang semestinya kepada anak mereka. Tabel 4.39 Hubungan antara kondisi lubang penghawaan terhadap pengaruhnya dalam penerapan pola hidup sehat Kondisi lubang pengha waan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total F F F F F F Sangat setuju 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Setuju 0,0 71 100, 0,0 0,0 0,0 71 100,0 Netral 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak setuju 0,0 0,0 0,0 9 100, 0,0 9 100,0 Sangat tidak setuju 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Total 0,0 71 88,7 0,0 9 11,2 0,0 80 100,0 Tabel 4.39 menunjukkan hubungan antara kondisi lubang penghawaan dengan pengaruhnya terhadap penerapan pola hidup sehat. Dari data temuan diatas Universitas Sumatera Utara menjelaskan bahwa dari total responden 71 responden dengan persentase 88,7 yang mengatakan lubang penghawaan yang kurang memadai dan mempengaruhi penerapan pola hidup sehat sedangkan yang mengatakan tidak setuju bahwa lubang penghawaan mereka kurang memadai dan memberikan pengaruh penerapan pola hidup sehat seperti pada tabel diatas yang menjawab tidak setuju memiliki frekuensi 9 responden dengan persentase 11,2 . Dari data diatas disimpulkan bahwa warga dilingkungan tersebut menganggap bahwa lubang penghawaan yang memadai merupakan saklah satu penerapan pola hidup sehat bagi keluarga mereka yang dapat secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan bagi keluarga mereka. Tabel 4.40 Hubungan antara keadaaan ruang tempat tinggal terhadap pengaruhnya dalam pemenuhan kebutuhan akademik pada anak Keadaan ruang tempat tinggal Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total F F F F F F Sangat setuju 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Setuju 0,0 62 79,5 2 2,5 14 17,9 0,0 78 100,0 Netral 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak setuju 0,0 0,0 0,0 2 100,0 0,0 2 100,0 Sangat tidak setuju 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Total 0,0 62 77,5 2 2,5 16 20,0 0,0 80 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.40 menunjukkan hubungan antara keadaan ruang tempat tinggal dengan pengaruhnya terhadap pemenuhan kebutuhan akademik anak dengan membimbing mereka dalam mengerjakan tugas mereka. Dari data temuan diatas menjelaskan bahwa dari total responden yang menjawab setuju sebanyak 62 responden dengan persentase 79,5 mengatakan dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akademik bagi anak misalnya dengan membimbing anak dan membantu anak mengerjakan tugas sekolah mereka. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 14 responden dengan persentase 17,9 merasa tidak setuju keadaan ruang mereka memberikan pengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan akademik pada anak. Dari data diatas disimpulkan bahwa mayoritas warga menganggap bahwa kebutuhan ruang tempat tinggal sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan ruang sesuai dengan aktifitas didalamnya salah satunya seperti membimbing anak dalam mengerjakan tugas sekolah mereka dan warga di lingkungan setempat merasakan pengaruh kepada pemenuhan akademik kepada anak, dimana sebagai orangtua menggangap seharusnya memberikan pemenuhan kebutuhan akademik kepada anak tetapi karena keterbatasan ruang yang dimiliki membuat tidak dapat melakukan secara maksimal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.41 ubungan antara keadaan lingkungan tempat tinggal terhadap pengaruhnya dalam pemenuhan kebutuhan pola asuh ketaatan beragama Keadaan tempat tinggal Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total F F F F F F Sangat setuju 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Setuju 0,0 37 54,4 0,0 31 45,5 0,0 68 100,0 Netral 0,0 1 100 0,0 0,0 0,0 1 100,0 Tidak setuju 0,0 9 81,8 0,0 2 18,18 0,0 11 100,0 Sangat tidak setuju 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Total 0,0 47 58,7 0,0 33 41,2 0,0 80 100,0 Tabel 4.41 menunjukkan hubungan antara lingkungan tempat tinggal terhadap pemenuhan kebutuhan pola asuh ketaatan beragama. Berdasarkan data temuan diatas dijelaskan bahwa dari total responden yang mengatakan setuju hubungan antara lingkungan tempat tinggal terhadap pengaruh pemenuhan pola asuh ketaatan beragama adalah sebanyak 37 responden dengan persentase 54,4 mengatakan keadaan lingkungan berpengaruh terhadap pemenuhan pengetahuan tentang nilai agama kepada anak. Sebanyak 2 responden dengan persentase 18,18 mengatakan tidak setuju bahwa keadaan lingkungan tempat tinggal yang dapat memberikan pengaruh buruk dan pengaruhnya terhadap pemenuhan pola asuh ketaatan beragama kepada anak. Universitas Sumatera Utara Dari data temuan diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pola asuh ketaatan agama yang diajarkan kepada anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Jika berada di lingkungan yang buruk dan dapat mempengaruhi perkembangan moral anak jika tidak dibekali dengan pengetahuan tentang nilai agama akan berdampak buruk dan menghasilkan kualitas anak yang berprilaku menyimpang tentu saja pengetahuan tentang nilai agama diberikan oleh orang terdekat yang berada disekeliling dan dapat juga didapat dari lingkungan sekitar.

4.4 Pengujian Hipotesis