Sistem Perwilayahan: Akasara dan Bahasa 1.

22

5.3. Seni Sastra 5.4. Seni Musik

5.5. Seni Tari 5.4. Seni Pertunjukan: Wayang 6. Akasara dan Bahasa 6.1. Aksara: Palawa, Prenagari, Jawa Kuna, Jawa Kuna Kuadrat, Arab, Tionghoa

6.2. Bahasa:

Sanskerta, Jawa Kuna, Bali Kuna, Malayu Kuna, Arab, Tionghoa.

B. Kerajaan Majapahit 1. Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan di kerajaan Majaphit meliputi: 1 Struktur perwilayahan, dan 2 Struktur Birokrasi Pemerintahan.

1.2 Sistem Perwilayahan:

Wilayah kerajaan Majapahit terdiri dari: - Ibukota. Merupakan tempat kedudukan atau pusat pemerintahan dengan tempat tinggal para penguasa atau raja dan pejabat tinggi kerajaan. Ibukoa Majapahit dikenal pula dengan sebutan Wilwatiktapura. - Wilayah Kerajaan. Wilayah kerajaan Majapahit terbagi dalam sejumlah kerajaan daerah semacam provinsi yang masing-masing diperintah oleh seorang raja daerah yang berkedudukan sebagai Paduka Bhattara atau Bhre Bhra-i . Para paduka bhatara ini biasanya dijabat oleh para keluarga dekat raja. Berdasarkan sumber-sumber sejarah berupa parasasti, naskah sastra dan sumber- sumber lainnya, di kerajaan Majapahit diketahui terdapat 21 kerajaan daerah yang secara keseluruhan membentuk satu kesatuan wilayah kerajaan Majapahit. Ke-21 kerajaan daerah di Majapahit tersebut ialah: 1 Daha Kadiri, 2 Jagaraga, 3 Kahuripan Janggala, Jiwana, 4 Tanjungpura, 5 Pajang, 6 Kembangjenar, 7 Wengker, 8 Kabalan, 9 Tumapel Singhasari, 10 Singhapura, 11 Matahun, 12 Wirabhumi, 13 Keling, 14 Kalinggapura, 15 Pandansalas, 16 Paguhan, 17 Pamotan, 18 Mataram, 19 Lasem, 20 Pakembangan, dan 21 Pawwanawwan. Ke-21 kerajaan daerah tersebut tersebar di berbagai wilayah yang meliputi seluruh wilayah Jawa Timur dan sebagian besar Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sekarang. Itulah wilayah kerajaan Majapahit seperti yang tergambar dari pada masa keemasannya. - Watak dan Wanua. Kerajaan majapahit memiliki sejumlah wilayah pedesaan yang disebut Watak dan Wanua. Wata k biasanya merupakan daerah lungguh bagi seorang bawahan pangeran, pejabat tinggi kerajaan, penguasa daerah yang bergelar rakai rake atau samgat sang pamegat. Biasanya gelar rakai dan samgat diikuti oleh nama tempat wialayah kekuasaannya atau “ lungguh ”-nya yang biasanya disebut watak. Wanua adalah desa, yang secara hirarki merupakan unit wilayah terkecil. Sejumlah wilayah pedesaan atau wanua membentuk suatu lingkungan wilayah yang lebih besar dan secara hirarki lebih tinggi kedudukannya, yang disebut watak. - Wilayah Keagamaan dan Perdikan s ma. 23 Di beberapa wilayah kerajaan sering dijumpai danya wilayah-wilayah keagamaan yang biasanya diberi status sebagai daerah perdikan atau sima . Wilayah keagamaan ini di antaranya daerah karesian yang dipimpin oleh seorang dewaguru , dan daerah keagamaan yang disebut mandala. Status sima selain diberikan kepada wilayah keagamaan dapat juga diberikan kepada desa-desa alasan terentu, misalnya karena jasa, bencana, dan karena adanya kewajiban atau tugas tertentu yang harus dijalankan oleh suatu desa. Di luar wilayah kerajaan Majapahit terdapat wilayah-wilayah kerajaan lain yang merupakan kerajaan tetangga atau sahabat mitra , dan daerah-daerah atau kerajan lain di luar kerajaan kerajaan Majapahit yang yang dengan alasan tertentu dilindungi oleh raja Majapahit des ā ntara kacaya de sri narapati . Kedua jenis wilyaha seperti itu dikemukakan di dalam Kakawin Nagarakertagama karya Mpu Prapanca dari masa pemerintahan raja Hayam Wuruk,

1.2. Struktur Birokrasi :