20
kebudayaan India itu di berbagai daerah, dan menyebabkan pula perbedaan kemampuan dalam mengadaptasi unsur-unsur kebudayaan luar.
Dalam membahas perkembangan aspek-aspek kehidupan sosial-budaya kerajaan-kerajaan di Indonesia masa Hindu-Buddha, kita tidak dapat menjelaskannya
secara untuh pada setiap kerajaan. Karena, tidak semua kerajaan-kerajaan itu memiliki masa perkembangan yang sama, dan juga tidak semua memiliki
kemampuan untuk mengembangkan aspek-aspek kehidupan sosial-budaya secara maksimal dan berkelanjutan.
Di samping itu sumber-sumber berupa tinggalan-tinggalan masa lampau dari kerajaan-kerajaan tersebut yang sampai kepada kita sangat terbatas, baik
kuantitasnya mau pun kualitasnya, sehingga tidak semua kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Buddha itu dapat diungkapkan aspek-aspek kehidupan sosial-budayanya
secara utuh dan jelas.
Dengan demikian dalam membahas perkembangan aspek-aspek kehidupan sosial-budaya itu kami dibatasi pada perkembangan yang terdapat pada beberapa
kerajaan tertentu saja, seperti yang ada di kerajaan Mataram dan Kerajaan Majapahit karena sumber-sumbernya dpat dikatakan cukup memadai. Pengetahuan tentang
aspek-aspek kehidupan sosial-budaya dari masa perkembangan keerajaan-kerajaan Hindu- Buddha tersebut merupakan akar kebudayaan yang masih mewarnai corak
kehidupan tradisional di berbagai kelompok masyarakat di Indonesia.
A. Kerajaan Mataram 1.
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan ini meliputi dua:
1.1 Sistem Perwilayahan
:
Ibukota
, pusat pemerintahan, tempat kedudukan raja dan para pejabat tinggi kerajaan.
Wilayah Kerajaan
, terdiri dari sejumlah daerah
Kerakaian
yang masing- masing merupakan daerah lungguh atau daerah kekuasaan seorang
Rakai.
Wanua
, wilayah Desa yang dikelai oleh seorang
Rama
.
Wata k
, wilayah yang terdiri dari beberapa Wanua dikepalai oleh seorang
Samg
et atau
Rake S
ma
,
wilayah perdikan atau desa yang dibebaskan dari membayar pajak kepada kerajaan karena alasan-alasan tertentu.
1.2. Birokrasi Pemerintahan
Birokrasi kerajaan Mataram secari garis besarnya terdiri dari susunan pejabat tinggi kerajaan di tingkat pusat yang bertempat tinggal di dalam istana sebagai
berikut: -
Raja.
Pemegang otoritas tertinggi di kerajaan. Kedudukannya diperoleh secara warisan turun-temurun.
- Rakryan Bini Haji:
para istri raja, parameswari, selir.
- Rakryan Mahamantri Katrini: R.M. i Hino, R.M. i Halu, R.m. i Sirikan, R.M. i Wka.
- Rakai Rake,
para penguasa daerah kerakaan, yaitu wilayah atau bagian kerajaan
yang merupakan daerah “lungguh”. Biasanya para Rakai atau Rake disebut dengan nama daerah kerakaiannya, seperti Rakai
21
Kayuwangi, Rakai Pangkaran.
- Samgat sang Pamegat,
para pejabat tinggi pelaksana pemerintahan kerajaan
.
-
Mangilala drawyahaji,
para abdi dalem para pejabat sipil rendahan di kerajaan yang mendapat upah dari perbendaharaan raja.
2. Kehidupan Sosial Sistem Hukum, Kependudukan dan Stratifikasi Sosial
2.1. Sistem Hukum
: - Sumber Hukum dan Perundang-undangan,
- Petugas Hukum,
-
Pelaksanaan Hukum.
2.2. Kependudukan
:
- Penduduk, penduduk perkotaan dan penduduk desa. - budak.
- warga asing
warga kila
lā
n
. - petugas kependudukansensus
wilang thani
.
2.3 . Stratifikasi sosial:
- Sistem kasta
catur warna. -
bangsawankeluarga raja, dan para pejabat tinggi kerajaan.
-
abdi dalem.
-
kaum agama.
-
penduduk pedesaan petani, peladang, pengrajin, pemburu, nelayan, pedagang.
3. Kehidupan Ekonomi
3.1. Pendapatan kerajaan:
Pajak
drawya haji
, denda, hasil daerah
s ma.
3.2. Perdagangan:
lokal, interlokal antar pulauantar kerajan, internasional.
3.3. Pertanian
,
kehutanan:
hasil sawah, ladang, gaga, kebun, dan hutan.
3.4. Peternakan mangulang:
kerbau, sapi, kambing, ayam, itik telur.
3.5. Penangkapan ikan:
nelayan, menjala, menangkap dengan bubu.
3.6. Perburuan:
babi, rusa,
3.7. Industri, Pertukangan
dan
Kerajinan:
memintal, tenun, batik, mewarna;
Mrembuat gerabah
mangdyun
; pertukangan logam
pandai wesi, pandai gangsa, pandai mas
; membuat barang anyaman
mangañamañam
; membuatan arang
harang
, garam
pagagaram
.
3.8. Sarana perhubungan:
penyeberangan
anambangi, tambangan
, transportasi darat, transportasi sungai, transportasi laut pelayaran.
4. Kehidupan Religi
4.1. Agama Hindu. 4.2. Agama Buddha.
4.3. Agama kaum Resi. 4.4
. Agama Islam.
5. Kehidupan Kesenian
5.1. Seni Bangunan
5.2. Seni Arca dan Seni Pahat