99
pemimpin Partau Wafd ditangkap dan diasingkan ke Malta. Pada tahun 1922 Inggris mengubah sikapnya dengan menerbitkan Unitaeral Declaration pada 28 Februari 1922
yang berisi pemerintah Inggris mengakui kemerdekaan Mesir.
Namun negara Mesir berada di bawah kendali Inggris. Bahkan kekuasaan Inggris di Mesir semakin kuat setelah Unilateral Declaration. Inilah yang membuat kemarahan
kaun Nasionalis Mesir karena tidak memperoleh kemerdekaan penuh sebagaimana dijanjikan Inggris sebelum Perang Dunia I. Sikap Inggris yang mengingkari janji
memperluas dan memperkuat kebencian rakyat Mesir. Pada 18 Juni 1953 Mesir berhasil mengusir Inggris dari Mesir dan membentuk negara Repubik.
IV. PERANG DUNIA DAN PENGARUHNYA
Perang Dunia merupakan sebuah perang besar yang bersifat global karena melibatkan banyak negara. Hingga kini dikenal dua kali perang dunia, yaitu Perang Dunia I yang
berlangsung dari tahun 1914 hingga tahun 1918, dan Perang Dunia II antara tahun 1939 hingga tahun 1945.
Kekuatan dunia terbagi dua dalam Perang Dunia I, yaitu Aliansi Sekutu Inggris, Perancis, dan Rusia dan Aliansi Sentral Jerman, Autria-Hongaria, dan Italia. Perang ini
dimenangkan Aliansi Sekutu dan mengakibatkan kehancuran empat kekuatan besar:
Kekaisaran Jerman
,
Rusia
,
Austria-Hongaria
, dan Turki
Utsmaniyah
akibat gerakan revolusi yang dilancarkan rakyatnya.
Kaum revolusioner Jerman menghancurkan kekaisaran Jerman dan menggantinya dengan negara Jerman yang dibangun berdasarkan Naziisme, kaum revolusioner Rusia
menghancurkan Kekaisaran Rusia dan menggantinya dengan negara Uni Soviet yang berlandaskan
komunisme-leninisme-stalinisme, dan
kaum revolusioner
Turki menghancurkan Kekaisaraan Utsmaniyah dan menggantinya dengan negara Turki yang
berlandaskan nasionalisme.
Perang Dunia I
Pada abad ke-19 kekuatan-kekuatan besar di Eropa mempertahankan keseimbangan kekuatan dengan membentuk jaringan aliansi politik dan militer. Pada tahun
1815 terbentuk Aliansi Suci antara Kekaisaran Prusia, Rusia, dan Austria. Aliansi ini menguasai Eropa. Namun mengalami perpecahan setelah Kanselir Jerman Otto von
Bismarck pada tahun 1873 membentuk Liga Kekaisaran Besar yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria dan Rusia. Pembentukannya mengalami kegagalan karena Rusia
menolak. Kedudukan Rusia digantikan Italia pada tahun 1882. Dua tahun kemudian Rusia bergabung dengan Perancis. Aliansi ini bertambah kuat setelah Inggris bergabung pada
tahun 1904.
Aliansi Rusia, Perancis, Inggris dikenal sebagai Aliansi Sekutu, sedangkan aliansi Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia sebagai Aliansi Sentral. Keduanya terlibat dalam
persaingan senjata dan pengaruh politik di Eropa maupun di luar Eropa. Persaingan berubah menjadi perang terbuka yang dikenal sebagai Perang Dunia I.
Pemicu Perang Dunia I adalah pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand dari Kerajaan Austria-Hongaria pada 28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip, seorang anggota
Pemuda Serbia-Bosnia. Pembunuhan terjadi di kota Serajevo dan langsung memunculkan ketegangan politik di Eropa yang melibatkan Austria-Hongaria, Jerman, Rusia, Perancis,
dan Inggris. Ketegangan politik ini dikenal pula sebagai Krisis Juli yang berlangsung selama satu bulan.
Krisis Juli berubah menjadi perang besar setelah pasukan Austria-Hongaria melancarkan serangan ke Serbia-Bosnia pada 28 Juli 1914. Serangan ini dapat
100
menghilangkan pengaruh Rusia di Balkan. Oleh karena itu Rusia mengerahkan pasukannya untuk merebut kembali Serbia-Bosnia dari Austria-Hongaria. Sementara itu
pasukan Jerman memanfaatkan ketegangan di Eropa dengan melancarkan serangan ke Perancis dan Rusia. Pada 4 Agustus 1914 Inggris menyatakan perang melawan Jerman
setelah pasukan Jerman menguasai Belgia.
Italia telah bersekutu dengan Kekaisaran Jerman dan Austria-Hongaria sejak 1882 sebagai bagian dari Aliansi Tiga. Akan tetapi, bangsa ini memiliki klaim tersendiri atas
teritori Austria di Trentino, Istria, dan Dalmatia. Di samping itu Italia memiliki perjanjian rahasia dengan Perancis pada tahun 1902. Oleh karena itu Italia menolak mengirimkan
pasukannya membantu Austria-Hongaria dengan alasan bahwa Aliansi Tiga bersifat defensif dan Austria-Hongaria adalah agresor. Pemerintah Austria-Hongaria mulai
bernegosiasi untuk mengamankan kenetralan Italia dengan memberi imbalan koloni Perancis di Tunisia. Pihak Sekutu memberi tawaran balasan bahwa Italia bisa memperoleh
Tirol Selatan, Padang Julian dan teritori pesisir Dalmatia setelah kekalahan Austria- Hongaria. Tawaran ini diresmikan oleh Perjanjian London. Akhirnya Italia bergabung
dengan Perancis dan Inggris ke dalam Aliansi Sekutu, dan menyatakan perang melawan Austria-Hongaria dan Jerman.
Perang juga melibatkan bangsa Eropa di Australia, Selandia Baru, Kanada dan Amerika Serikat. Ketiganya bergabung ke dalam Aliansi Sekutu melawan Jerman dan
Austria-Hongaria. Keterlibatan Amerika Serikat dalam perang diumumkan Presiden Wilson di hadapan Kongres pada 3 Februari 1917. Keputusan ini dilatarbelakangi
perjanjian rahasia antara Jerman dengan Meksiko. Pihak Jerman meminta Meksiko bergabung ke dalam Aliansi Sentral. Sebagai imbalannya, Jerman memberikan bantuan
untuk membiayai perang Meksiko merebut Texas, New Mexico, dan Arizona dari pemerintah Amerika Serikat.
Medan pertempuran meluas setelah Kekaisaran Ustmaniyah melibatkan diri bergabung dengan Aliansi Sentral. Keterlibatannya dilatarbelakangi kepentingan
politiknya untuk merebut kembali bekas wilayahnya di Eropa Timur dari Kekaisaran Rusia. Jerman dan Austria-Hongaria tidak keberatan dengan rencana Ustmaniyah itu
karena meringankan beban mereka menghadapi Rusia. Kekuatan pasukan Jerman saat itu menghadapi dua front pertempuran sekaligus yaitu Front Barat menghadapi Inggris dan
Pernacis; dan Front Timur menghadapi Rusia. Dengan keterlibatan Ustmaniyah, pasukan Jerman dapat memperkuat pertahanannya di Front Barat.
Aliansi rahasia Utsmaniyah-Jerman ditandatangani pada bulan Agustus 1914. Aliansi ini mengancam teritori Kaukasus Rusia dan komunikasi Inggris dengan India
melalui Terusan Suez. Pasukan Utsmaniyah berhasil mengusir pasukan Inggris, Perancis, Australia, dan Selandia Baru dari Gallipoli. Namun pasukan Utsmaniyah juga mengalami
kegagalan merebut Terusan Suez di Mesir dalam pertempuran tahun 1915 dan 1916. Setelah melintasi Semenanjung Sinai, memukul mundur pasukan Utsmaniyah hingga Sinai
Mesir dan Palestina Utsmaniyah. Pada bulan Maret 1917 pasukan Inggris bergerak maju menduduki Bagdad
Pasukan Ustmaniyah juga mengalami kekalahan melawan pasukan Rusia. Pada bulan Desember 1914 pasukan Ustmaniyah melancarkan serangan ke Kaukakus pada
musim dingin. Sebagian besar pasukannya terbunuh akibat musim dingin hingga kehilangan 86 pasukannnya. Dengan jumlah pasukan yang kecil maka pasukan
Utsmaniyah dapat dihancurkan dengan mudah oleh pasukan Rusia dalam Pertempuran Sarikamish. Pasukan Ustmaniyah pun terusir dar wilayah Kaukakus.
Medan pertempuran juga meluas ke India. Pada mulanya pemerintah Inggris khawatir perang dapat memicu pemberontakan, tetapi yang terjadi sebaliknya yakni
memperkuat loyalitas para pemimpin politik India dari Kongres Nasional India dan
101
kelompok-kelompok terhadap Inggris. Mereka mengerahkan dukungan rakyat India. Penderitaan akibat perang serta penolakan pemerintah Inggris menyerahkan kekuasaannya
kepada pemimpin India setelah perang berakhir memunculkan kekecewaan mendalam dan mendorong gerakan kemerdekaan di di bawah kepemimpinan Mohandas Karamchand
Gandhi. Kekecewaan yang sama juga dialami pejuang kemerdekaan di Afrika yang berada di bawah jajahan Inggris dan Perancis.
Para tokoh pergerakan nasional Indonesia mempunyai sikap yang berbeda dengan pemimpin India dan Afrika. Mereka menolak untuk memberikan dukungan kepada
pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk memperhatikan wilayah koloninya dari serangan pendukung Aliansi Sentral. Penolakan mereka didasarkan pada kekecewaan
karena pemerintah kolonial tidak pernah melibatkan para tokoh Indonesia dalam pemerintahan.
Meski medan pertempuran tidak meluas hingga ke wilayah kolonial Hindia Belanda, tetapi mereka mengalami dampak langsung yakni terputusnya hubungan dengan
pemerintah pusat di Belanda. Di tengah suasana Perang Dunia I, pemerintah Belanda mengangkat van Limburg Stirum sebagai Gubernur Jenderal periode 1916-1921. Ia
menyetujui pembentukan Volksraad Dewan Rakyat agar memperoleh dukungan dari para tokoh Indonesia. Kekuasaan Volksraad sangat terbatas dan hanya difungsikan sebagai
dewan penasehat dalam bidang keuangan. Pemerintah Kolonial tidak memberikan kekuasaan legislatif kepada legislatif sehingga dewan tidak dapat membuat undang-undang
dan mengawasi pemerintah.
Kekuasaan Volksraad mengalami perubahan setelah pemberlakuan Undang- Undang Tata Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1922 yang memberikan
kewenangan mengajukan petisi, mengubah undang-undang dan menetapkan undang- undang kepada volksraad.
Perang Dunia I dimenangkan Aliansi Sekutu. Pada 8 Agustus 1918 pasukan Sekutu melancarkan Serangan 100 Hari terhadap pertahanan pasukan Jerman di Front Barat.
Serangan ini melibatkan 414 tank tipe Mark IV dan Mark V dan 120.000 prajurit. Mereka bergerak 12 kilometer 7.5 mil ke dalam teritori dudukan Jerman dalam kurun tujuh jam
saja. Erich Ludendorff menyebut hari itu sebagai Hari Kelam Angkatan Darat Jerman .”
Kehancuran pasukan Jerman berawal dari kekalahan mereka dalam Pertempuran Amiens. Secara bersamaan pasukan Jerman menghadapi serangan dari berbagai arah:
Pasukan Inggris di sebelah kiri, pasukan Perancis di sebelah kanan, dan pasukan Australia dan Kanada di bagian tengah. Pasukan Sekutu dipimpin pasukan gabungan Australia-
Kanada.
Perang berlanjut selama tujuh bulan selanjutnya dan berhenti setelah penandatanganan Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919. Perjanjian ini melahirkan Liga
Bangsa-Bangsa LBB. Dalam penandatanganan perjanjian, Jerman mengaku bertanggung jawab atas perang ini dan setuju membayar perbaikan perang dalam jumlah besar dan
memberikan sejumlah wilayah kepada pihak pemenang. Akibat kehilangan wilayah, pihak Jerman tidak mampu membayar hutangnya dengan ekspor. Mereka membayar dengan
meminjam dari Amerika Serikat hingga mengakibatkan lonjakan inflasi yang sangat merugikan perkenomian Jerman. Perjanjian Versailles menimbulkan ketidakpuasan luar
biasa di Jerman. Ketidakpuasan ini dimanfaatkan gerakan nasionalis, terutama Naziisme.
Kehancuran juga dialami Austria-Hongaria yang terpecah-pecah menjadi beberapa negara: Austria, Hongaria, Cekoslovakia, dan Yugoslavia. Transylvania dipindahkan dari
Hongaria ke Rumania Raya. Rinciannya tercantum dalam Perjanjian Saint-Germain dan Perjanjian Trianon.
Sebagai hasil dari Perjanjian Trianon, 3,3 juta warga Hongaria berada di bawah pemerintahan asing. Meski penduduk Hongaria membentuk 54 populasi Kerajaan
102
Hongaria pra-perang, hanya 32 teritorinya yang disisakan untuk Hongaria. Antara 1920 dan 1924, 354.000 warga Hongaria keluar dari bekas teritori Hongaria yang dikuasai
Rumania, Cekoslovakia, dan Yugoslavia.
Kekaisaran Rusia, yang telah menarik diri dari Perang Dunia I pada tahun 1917 setelah Revolusi Oktober, kehilangan sebagian besar wilayah baratnya dan negara-negara
merdeka Estonia, Finlandia, Latvia, Lithuania, dan Polandia berdiri di sana. Bessarabia kembali bergabung dengan Rumania Raya karena sudah menjadi teritori Rumania selama
lebih dari seribu tahun.
Kesultanan Utsmaniyah pecah, dan sebagian besar teritori non-Anatolianya diberikan ke berbagai negara Sekutu dalam bentuk protektorat. Turki sendiri disusun ulang
menjadi Republik Turki. Kesultanan Utsmaniyah dipecah-pecah oleh Perjanjian Sèvres tahun 1920. Perjanjian ini tidak pernah diratifikasi oleh Sultan dan ditolak oleh gerakan
republikan Turki, sehingga memunculkan Perang Kemerdekaan Turki dan berakhir dengan Perjanjian Lausanne tahun 1923.
Pada akhir musim semi 1918, tiga negara baru berdiri di Kaukasus Selatan, yaitu Republik Demokratik Armenia, Republik Demokratik Azerbaijan, dan Republik
Demokratik Georgia. Ketiganya menyatakan merdeka dari Kekaisaran Rusia yang sudah dihancurkan kaum revolusioner Bolsevik.
Perang Dunia I mengubah peta Eropa secara dramatis. Empat kekaisaran menghilang: Jerman, Austria-Hongaria, Utsmaniyah, dan Rusia.; dan empat dinasti
mengalami kehancuran setelah perang: Hohenzollern, Habsburg, Romanov, dan Utsmaniyah. Negara-negarapemenang perang juga mengalami kehancuran, seperti Belgia,
Serbia dan Perancis.
Di Australia dan Selandia Baru, Pertempuran Gallipoli semakin terkenal sebagai Baptisme Perjuangan negara-negara tersebut. Inilah perang besar pertama yang
melibatkan negara-negara yang baru berdiri, serta untuk pertama kalinya tentara Australia berperang sebagai penduduk Australia, bukan wakil Kerajaan Inggris Raya.
Setelah Pertempuran Vimy Ridge, tempat divisi Kanada berperang bersama untuk pertama kalinya sebagai satu korps tunggal, warga Kanada mulai menyebut diri mereka
sebagia bangsa yang ditempa dari api. Berhasil di medan tempur yang sama tempat negara induk gagal sebelumnya, Kanada untuk pertama kalinya dihormati secara
internasional atas keberhasilan mereka sendiri. Kanada memasuki perang dengan status Dominion Imperium Inggris dan tetap seperti itu, meski kelak bangkit dengan rasa
kemerdekaan yang lebih besar. Ketika Inggris menyatakan perang pada tahun 1914, jajahan-jajahannya otomatis juga ikut perang; pada akhirnya, Kanada, Australia, Selandia
Baru, dan Afrika Selatan menjadi penandatangan Perjanjian Versailles yang terpisah dari Inggris.
Perang Dunia II
Perang Dunia I membuat perubahan besar pada peta dunia. Negara baru banyak bermunculan di Eropa. Negara-negara baru ini dibangun berdasarkan demokrasi dan
nasionalisme kebangsaan. Kekaisaran Jerman berganti dari sistme kekaisaran menjadi republik parlementer pada tahun 1919. Kaisar beserta keluarganya tidak lagi memimpin
kekaisaran karena pemimpin dipilih berdasarkan demokrasi. Oleh karena itu di Jerman bermunculan partai politik dengan ideologi yang berbeda-beda. Di antaranya adalah
Nationasozialistische Deutsche Arbeiterpartei NDAP atau Partai Pekerja Jerman Nasional-Sosialis Partai Nazi yang berideologi nasional-sosialisme.
Di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, partai ini berhasil memenangkan pemilihan umum tahun 1933. Sejak itu ia menjadi pemimin utama Jerman dan menggantikan sistem
pemerintaha parlementer dengan kediktatoran satu partai yang didasarkan pada ideologi Nazisme yang totalitarian dan otokratik.
103
Hitler membatalkan Perjanjian Versailles karena dinilainya sangat merugikan kepentingan negara Jerman dan merendahkan bangsa Jerman. Ia bercita-cita
mengembalikan kejayaan Jerman sebelum Perang Dunia I dengan menguasai negara- negara sekitarnya seperti Austria, Cekoslowakia, Polandia, Denmark, Norwegia, Belanda,
Belgia, Luksemburg, Perancis, Yunani, Yugoslavia, Afrika Utara, dan sebagian wilayah Uni Soviet. Seluruh negara ini dikuasainya antara tahun 1938-1940.
Invasi Jerman ke negara-negara tetangganya itu menciptakan ketegangan politik di Eropa yang berkembang menjadi Perang Dunia II. Pemicu perang adalah serangan
pasukan Jerman ke Polandia pada 1 September 1939. Negara-negara besar di Eropa seperti Inggris, Perancis, Uni Soviet melakukan protes dan menyatakan perang melawan Jerman.
Seluruh negara anggota Liga Bangsa-Bangsa LBB mendukung protes yang dilakukan Inggris, Perancis, dan Uni Soviet itu. Mereka membentuk aliansi Sekutu. Negara-negara di
luar Eropa seperti Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat juga tergabung ke dalam Aliansi Sekutu.
Di antara negara besar di Eropa yang mendukung Jerman adalah hanya Italia yang berperang melawan Perancis untuk memperoleh kembali wilayah koloninya di Afrika.
Berdasarkan kepentingan inilah Italia mendukung Jerman. Keduanya membentuk aliansi Poros untuk menguasai atau menaklukkan sebagian besar benua Eropa. Pihak Jerman juga
menandatangani perjanjian damai dengan Uni Soviet sehingga keduanya dapat menguasai negara-negara tetangganya.
Pada tahun 1941 Kekaisaran Jepang bergabung ke dalam Aliansi Poros. Keterlibatan Jepang didasarkan pada cita-cita politiknya untuk membentuk wilayah
Persemakmuran Asia Timur Raya yang membentang dari Cina hingga Indonesia yang pada saat itu menjadi wilayah koloni Belanda. Untuk mewujudkannya pasukan Jepang
menghancurkan pangkalan militer Amerika Serikat di Peral Harbour. Setelah itu melancarkan serangan ke daratan Cina, Indocina, Semenanjung Korea, Malaysia,
Singapura, dan Indonesia. Wilayah yang dikuasai pasukan Jepang adalah wilayah koloni Inggris, Perancis dan Belanda. Negara-negara persemakmuran Inggris seperti Australia
dan Selandia Baru juga merasa terancam dengan serangan pasukan Jepang. Oleh karena itu mereka bergabung dengan membentuk komando pasukan gabungan Amerika Serikat,
Inggris, Perancis,Belanda, Australia, dan Selandia Baru.
Pada tahun 1942 pasukan Sekutu di Eropa berhasil menahan serangan pasukan Poros di Eropa, Afrika, dan Asia. Tahun berikutnya mereka balik menyerang garis
pertahanan pasukan Poros. Pasukan Jerman mengalami serangkaian kekalahan di Eropa Timur. Kekalahan serupa juga dialami Jepang. Sementara Italia dikuasai pasukan Sekutu.
Pada tahun 1944 pasukan Sekutu mengusir Jerman dari Perancis dan Belanda serta negara-negara Eropa Barat lainnya. Sementara pasukan Uni Soviet merebut kembali semua
wilayah Eropa Timur yang dikuasai Jerman beserta sekutunya. Pada tahun 1945 pasukan Uni Soviet memasuki wilayah timur Jerman hingga merebut bagian timur kota Berlin.
Serangan ini menyebabkan Jerman menyerah tanpa sarat kepada Sekutu pada 8 Mei 1945. Kota Berlin dibagi dua antara wilayah kekuasaan Uni Soviet dan wilayah negara-negara
Sekutu.
Pembagian kota Berlin menjadi Berin Barat dan Berlin Timur merupakan simbol pembagian Jerman menjadi dua negara:
1. Deutsche Demokratische Republim Republik Demokrasi Jerman yang
beribukota di Berlin Timur dan dikenal sebagai Jerman Timur. 2.
Bundes Republik Deutschland Republik Federasi Jerman yang beribukota di Bonn dan dikenal sebagai Jerman Barat.
Sepanjang 1944 dan 1945, pasukan Amerika Serikat mengalahkan Jepang dalam pertempuran laut di Pasifik. Mereka berhasil menduduki beberapa pulau di Pasifik Barat
104
yang dikuasai Jepang. Target berikutnya pasukan Amerika Serikat adalah memasuki wilayah Jepang. Pulau saipan merupakan wilayah pertama yang dikuasai pasukan Amerika
Serikat. Perlawanan Jepang terhenti setelah pasukan Jepang menghnacurkan Hirosima dan Nagasaki dengan bom atom pada awal Agsutus 1945. Kekaisaran Jepang akhirnya
menyerah tanapa sarat pada 15 Agustus 1945. Penyerahan Jepang mengakhiri Perang Dunia II karena Italia dan Jerman sudah menyerah kalah kepada Sekutu.
Perang Dunia II menghancurkan perekonomian negara-negara Eropa. Mereka tidak dapat membiayai wilayah koloninya yang tersebar di Afrika dan Asia. Di samping itu
pemimpin gerakan nasionalis di wilayah koloni menagih janji mereka untuk memberikan kemerdekaan setelah perang berakhir. Para pemimpi gerakan nasionalis di wilayah koloni
melancarkan penentangannya terhadap pemerintahan kolonial di wilayahnya masing- masing.
Kehancuran perekonomian negara kolonial dan perlawanan gerakan nasionalisme menjadi dua faktor utama yang memaksa negara-negara Eropa melakukan kebijakan
dekolonisasi, yakni mengakhiri pemerintahan kolonialnya. Namun prosesya tidak berlangsung damai, tetapi melalui perang kemerdekaan.
Kekalahan Jepang mempunyai pengaruh langsung terhadap perjuangan kemerdekaan yang dilakukan bangsa Indonesia. Dua hari setelah Jepang meyerah tanpa
sarat kepada Sekutu, para tokoh gerakan kemerdekaan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Keesokan
harinya mereka membentuk negara Republik Indonesia yang berdasarkan demokrasi dan sistem pemerintahan parlementer.
Pasukan Sekutu yang dipimpin Inggris menolak kemerdekaan bangsa Indonesia. Mereka datang ke Indonesia pada bulan September 1945 untuk melucuti pasukan Jepang
dan membebaskan tawanan perang. Penolakan Sekutu berakibat perang dengan pemerintah Republik Indonesia. Medan pertempuran tersebar luas di Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi dan Maluku. Pada 10 Nopember 1945 pasukan Sekutu mengerahkan kekuatannya untuk menguasai Surabaya. Serangan itu kemudian dikenal sebagai Hari
Pahlawan oleh bangsa Indonesia.
Untuk menyelesaikan tugas utamanya, pasukan Sekutu bekerjasama dengan pemerintah Indonesia. Pada awal tahun 1946 pasukan Sekutu meninggal wilayah Indonesia
karena tugasnya sudah selesai yakni melucuti pasukan Jepang, memulangkannya ke Jepang, serta membebaskan tawanan perang. Namun perang kemerdekaan bangsa
Indonesia berlanjut karena pasukan Sekutu menyerahkan wilayah kekuasaannya kepada pemerintah Belanda. Perang besar antara Indonesia
– Belanda terjadi pada tahun 1947 dan 1948. Beberapa kali dilakukan perundingan untuk mengakhiri perang: Linggarjati,
Renville, dan Konferensi Meja Bundar. Perang Indonesia – Belanda berakhir di meja
perundingan pada tahun 1949 yang dikenal sebagai Konferensi Meja Bundar. Sejak itu Indonesia menjadi anggota Persatuan Bangsa-Bangsa PBB United Nation UN, sebuah
organisasi baru yang menghimpun seluruh negara di dunia. Organisasi ini menggantikan Liga Bangsa0Bangsa LBB.
Pendirian PBB berlangsung di San Fransisco pada 24 Oktober 1945, dihadiri 50 pemerintahan dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam penyusunan
Piagam PBB pada 26 Juni 1945. Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Perancis, dan Republik Rakyat Cina RRC menjadi lima negara pendukung utama PBB. Mereka adalah
lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Tujuan utama pembentukan PBB untuk mempertahankan perdamaian dunia dengan menjadi penengah dalam menyelesaikan konflik kepentigan di antara negara-negara yang
bertikai. Markas besarnya di kota New York, Amerika Serikat. Bahasan resmi yang
105
digunakan di PBB meliputi: Bahasa Inggris, Perancis, Arab, Cina, Rusia, dan Spanyol. Hingga sekarang anggotanya berjumlah 193 negara.
KESIMPULAN
Paham-paham baru seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, dan demokrasi sangat mempengaruhi kehidupan umat manusia. Dengan nasionalisme, bangsa-bangsa
Eropa, Asia dan Afrika mempunyai pandangan dan prinsip baru dalam mendirikan sebuah negara.
Nasionalisme membangkitkan kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan Afrika untuk memperjuang kemerdekaannya. Pendukung dan penyebar gagasan nasionalisme adalah
kaum terpelajar. Di bawah pengaruh nasionalisme mereka menentang praktik penjajahan yang dilakukan negara-negara Eropa.
Di samping nasionalisme, paham baru yang sangat mempengaruhi perjuangan kemerdekaan adalah liberalisme, yakni kebebasan. Penjajah telah menghilangkan
kebebasan rakyat yang dijajahnya. Setelah merdeka, para tokoh kemerdekaan di negara- negara Asia dan Afrika menerapkan liberalisme dalam sistem pemerintahannya. Di antara
mereka juga mempraktikan sosialisme yang menekankan peranan negara sebagai pihak yang diberi kewenangan untuk menguasai seluruh kekayaan dan menggunakan untuk
kesejahteraan rakyatnya. Sosialisme menolak kebebasan mutlak yang terdapat dalam liberalisme karena menciptakan ketidakadilan bagi yang lemah. Dalam sistem sosialisme,
pemerintah mempunyai kewajiban melindungi kepentingan rakyat yang lemah dari penindasan warga negara lainnya yang lebih kuat. Demokrasi menjadi paham yang masih
sangat berpengaruh hingga saat ini. Tidak ada satu pun negara yang menolak prinsip dasar demokrasi, yakni pemimpin negara harus dipilih oleh rakyat melalui suatu pemilihan yang
dilakukan secara periodic.
Perang Dunia I dan II mempengaruhi perjuangan kemerdekaan dan pendirian negara-negara demokrasi. Beberapa kekaisaran paling berpengaruh seperti Jerman,
Austria, Italia, Rusia, dan Usmani mengalami kehancuran setelah Perang Dunia I berakhir pada tahun 1918. Bekas-bekas wilayah kekuasaannya memerdekakan diri membentuk
negara demokrasi.
Kehancuran kekaisaran-kekaisaran besar yang berpengaruh yang diikuti pendirian negara-negara baru mengubah peta dunia. Perubahan drastic kembali terjadi setelah Perang
Dunia II berakhir pada tahun 1945. Negara-negara baru bermunculan di Asia dan Afrika yang sebelumnya merupakan wilayah jajahan negara-negara Eropa. Presiden Soekarno
pernah menghimpun kekuatan negara-negara baru ini dengan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
106
PERANG DUNIA DAN PEMBENTUKAN LEMBAGA-LEMBAGA INTERNASIONAL
Abdurrakhman, M.Hum
PERANG DUNIA I PENDAHULUAN
Perang Dunia I atau Great War adalah perang global yang terpusat di Eropa dan berlangsung sejak tanggal 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918. Perang ini berawal dari
semenanjung Balkan dan melibatkan semua kekuatan besar dunia yang terbagi menjadi dua aliansi yang saling bertentangan. Lebih dari 70 juta tentara, termasuk 6 juta orang
Eropa di mobilisasi dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah.Lebih dari 9 juta jiwa prajurit gugur dampak dari perang. Perang Dunia I merupakan salah satu konflik yang
menakutkan dan mematikan dala sejarah dunia. Hal ini menjadi pembuka jalan untuk menjadi perubahan politik di beberapa negara yang terlibat.
Situasi Dunia Menjelang Perang Dunia I
Tahun pembuka abad ke-20 diawali dengan semakin memanasnya persaingan antar negara-negara besar di dunia. Di Eropa, Inggris, negara yang memiliki wilayah jajahan
paling luas, terguncang karena hampir kalah dalam peperangan melawan kaum Boer di Afrika Selatan, dan Perancis, kondisinya semakin lemah akibat skandal internal
— menghadapi kekuatan ekonomi dan militer Jerman yang baru bersatu. Dihadapkan dengan
kondisi tersebut Inggris dan Perancis melupakan permusuhan lama mereka dan mulai bekerja sama menghimpun kekuatan untuk menghadapi kekuatan Jerman. Pada 1904
kedua negara menandatangani persetujuan persahabatan,
Entente Cordiale,
yang mengatur
107
penyelesaikan pertikaian kedua negara tersebut di luar negeri serta menjamin kedaulatan masing-masing.
Ketika kekuatan Jerman terus meningkat, pada tahun 1900an Jerman bangkit sebagai negara industri. Perkembangan industri ini seiring dan sejaralan dengan pembangunan
militerisme dan angkatan perangnya. Otto Von Bismarck 1815-1898, arsitek dibelakang kemajuan Industri Jerman dan telah membangun hubungan baik dengan berbagai negara
Eropa, namun pada tahun 1890 diturunkan oleh Kaisar Jerman, Wilhelm II, kebijakan ini membangun hubungan baik pun tidak dilanjutkan lagi. Kaisar Wilhelm ingin menjadikan
Jemran sebagai salah satu negara yang paling kuat di dunia. Ia memerintahkan Laksamana Tirpitz untuk menjadikan angkatan laut Jerman sebanding dengan angkatan laut Inggris.
Pada 1906, Tripitz berhasil membangun kapal perang yang dapat menandingi kapal perang Inggris. Hal ini menimbulkan ketegangan di wilayah Eropa sekaligus mengubah peta
kekuasaan di Eropa. Rusia, perancis dan Inggris membentuka aliansi. aliansi-aliansi baru mulai terbentuk, sedangkan negara lainnya semakin memperkuat ketahanan nasional.
Di negara-negara Balkan yang baru saja melepaskan diri dari pengaruh kesultanan Turki Utsmani mulai bercerai berai, dan para adidaya pun saling berpihak. Pada 1912 Bulgaria
dan Serbia sama-sama mengklaim makedonia, sebuah daerah bagian dari kesultanan Turki Utsmani yang didiami orang Bulgaria, Serbia, Makedonia dan Yunani. Yunani dan
Montenegro bersekutu dengan Bulgaria dan Serbia untuk membentuk Liga Balkan. Mereka menyerang dan mengalahkan Turki Utsmani, dan menjadikan daerah kekuasaan
Turki Utsmani di Eropa banyak berkurang. Perdamaian diantara keempat negara tersebut awalnya bisa diwujudkan, namun keempat anggota liga tersebut kembali bersengketa dan
perang pun meletus pada tahun 1913. Serbia mengharap mendapatkan Albania, namun Austria-Hongaria
– yang khawatir akan meningkatnya kekuatan Serbia—menjadikan Albania sebagai negara Merdeka. Kemarahan Serbia terhadap Austria pun semakin
memuncak. Benua Eropa terbagi menjadi dua kekuatan. Di luar benua Eropa, di Asia, Kekaisaran Cina yang sebelumnya sebagai kekuatan besar
Asia akhirnya runtuh pada 1911. Hal ini dipicu oleh kemarahan dan protes rakyat Cina terhadap para saudagar Eropa yang membawa keuntungan besar dari wilayah Cina selama
puluhan tahun. Kondisi ini memunculkan pemberontakan Boxer yang dilakukan oleh rakyat Cina. Pemberontakan ini berawal ketika kaum muda Cina membentuk Perkumpulan
Tinju Harmoni asal mula penamaan pemberontakan Boxer-petinju yang bertujuan mengusir orang-orang asing, terutama orang Eropa dari wilayah Cina. Gerakan ini
mendapat dukungan yang besar dari rakyat Cina. Aksi gerakan ini berawal pada tahun 1900, ketika para pemberontak membakar berbagai kantor misi dagang asing di Cina dan
menduduki kantor kedutaan negara-negara Eropa. Pemberontakan ini semakin memuncak dengan terbunuhnya Duta besar Jerman untuk Cina pada bulan Juni. Kondisi ini membuat
negara-negara Eropa mengirimkan pasukannya ke Cina untuk membebaskan kedutaan- kedutaan yang diduduki oleh pemberontak. Pasukan ini negara-negara asing ini tiba pada
bulan Agustus dan bergerak membebaskan kedutaan-kedutaan yang diduduki. Ibu Suri Cixi yang mendukung pemberontakan Bokser melarikan diri ke Xian. Namun karena
pemberontak semakin terdesak akhirnya Ibu Suri menerima tuntutan dari beberapa negara Eropa, Amerika dan Jepang untuk mengakhiri pemberontakan.
Di sisi lain wilayah Asia, Jepang muncul sebagai kekuatan yang baru di wilayah ini dengan menjadi negara Asia pertama yang pada jaman modern, berhasil mengalahkan
kekuatan Eropa, ketika pasukan Jepang berhasil menenggelamkan kapal Rusia pada 1905. Hal ini berawal dari konfrontasi kedua negara tersebut pada tahun 1900 terkait dengan
108
konflik kepentingan kedua negara di Manchuria dan Korea, propinsi Cina di wilayah Timur Laut Cina yang dikuasai Rusia sejak 1898. Setelah perundingan gagal tercapai,
Jepang menyerang Armada Timur Rusia di Port Arthur, pangkalan Angkatan Laut di Propinsi Liaotung yang disewakan Cina kepada Rusia. Pihak Rusia akhirnya dikalahkan
Jepang di laut dan di darat. Pada tahun 1905, Armada Laut Baltik Rusia, yang dikirim Tsar Nicholas II untuk memperkuat Armada Timurnya, mencapai Selat Tsushima yang
terletak antara Korea dan Jepang, Jepang berhasil menghancurkan hampir seluruh Armada, sekaligus mengakhiri perang. Perdamaian pun kemudian disepakati pada tahun
1905 dengan Presiden Amerika Serikat, Roosevelt, sebagai penengah.
Di Belahan lain, Perbatasan Eropa Asia, Kesultanan Turki Utsmani kekuatan semakin turun hingga akhirnya kehilangan hampir seluruh wilayah Eropa yang pernah mereka
kuasai.
Di Benua lain, Amerika, Amerika Serikat muncul sebagai negara yang pertumbuhan industri dan ekonominya maju. Meskipun Amerika Serikat bersimpati kepad Perancis dan
Inggris, Amerika Serikat tidak ikut serta dalam Perang Dunia I, hingga serangan kapal selam Jerman yang memprovokasi Amerika Serikat pada tahun 1917.
Di sisi lain perkembangan teknologi dunia semakin berkembang, pada 1903 pesawat terbang pertama di dunia tercipta ketika Wright bersaudara dari Amerika Serikat berhasil
menerbangkan pesawat ciptaannya di atas bukit pasir di North Carolina Amerika Serikat. Dampak nyata dari perkembangan teknologi ini semakin terasa ketka kekuatan-kekutan
Eropa berperang pada 1914. Untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, sebuah perang mengguakan berbagai teknologi tercanggih dan akhirnya memaksa hampir seluruh
populasi terlibat dalam peperangan. Pesawat udara, tank militer, kapal selam dan senjata kimia digunakan untuk melawan prajurit-prajurit dan rakyat sipil serta melibatkan seluruh
benua di dunia.
Afrika
Di Afrika perlawanan penduduknya terhadap pendudukan Eropa terus dilakukan. Pada tahun-tahuan pertama abad ke-20 pemberontakan kaum Maji-Maji dan Herero serta
pergolakan di Afrika Selatan, memperjelas kebencian bangsa Afrika terhadap pendudukan bangsa Eropa.``
Perang Dunia I tidak terjadi dengan begitu saja, karena suatu peristiwa pasti ada sebabnya. Begitu juga dengan Perang Dunia I ini. Latar belakang perang dunia ini dapat dibedakan
menjadi sebab umum dan sebab khusus. Sekumpulan kondisi yang dapat memicu terjadinya perang dunia tersebut. Sedangkan sebab khusus adalah suatu peristiwa yang
menjadi titk awal terjadinya perang dunia tersebut.
Faktor Penyebab Perang Dunia I
Sebuah peristiwa sejarah tidak akan pernah terjadi begitu saja, pasti ada faktor yang menyebabkan suatu peristiwa terjadi. Hal ini pun terjadi pada peristiwa Perang Dunia I.
Faktor penyebab terjadinya Perang Dunia I dapat dibedakan atas penyebab khusus dan penyebab khusus. Faktor penyebab umum adalah suatu kondisi yang memicu terjadinya
sebuah peristiwa sedangkan faktor penyebab khusus adalah sesuatu yang menjadi titik awal terjadinya sebuah peristiwa.
Sebab Umum
109 Kemajuan Industri
Negara-negara Eropa, seperti Inggris, Jerman , Italia, Perancis dan Belgia mengalami kemajuan industri yang sangat pesat. Kemajuan industri menimbulkan
masalah baru dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bidang sosial, ekonomi politik dan budaya. Kemajuan di bidang industri mengakibatkan terjadinya
persaingan ekonomi diantara negara-negara tersebut untuk mendapatkan bahan baku dan daerah pemasaran. Masing-masing negara negara berusaha memajukan
industri dalam negerinya sehingga muncul persaingan antar negara-negara tersebut.
Politik Kolonialisme dan Imperialisme
Kemajuan industri mengakibatkan munculnya politik imperialisme dan kolonialisme. Masing-masing negara berusaha untuk memperoleh wilayah jajahan
yang luas. Perluasan wilayah dilakukan negara-negara Eropa tersebut untuk memenuhi kebutuhan industrinya sebagai tempat pengambilan bahan mentah
bahan baku, tempat pasar hasil produksi industri, dan tempat menanam modal. Perluasan wilayah tersebut seperti dilakukan Inggris dengan menduduki Malaysia,
Singapura, India, Afrika Selatan, dan Mesir. Kemudin Perancis berhasil menduduki Kamboja, Laos, Maroko, dan Tunisia. Serta Jerman berhasil
menduduki Afrika Barat Daya, sedangkan Italia berhasil menduduki Afrika Utara.
Usaha memperluas daerah jajahan ini sering kali memunculkan persengketaan diantara negara-negara itu. Oleh karena itu, persaingan yang pada awalnya hanya di
bidang ekonomi berkembang menjadi persaingan politik. Misalnya Italia dan Perancis sama-sama ingin menguasai daerah Afrika Utara. Jerman dan Perancis
memperebutkan wilayah Ruhr. Austria dan Rusia memperebutkan wilayah Balkan. Jerman dan Inggris memperebutkan wilayah Timur Tengah. Persaingan politik
tersebut memunculkan peperangan diantara negara-negara Eropa yang saling bersaing tersebut. Misalnya peperangan antara Jerman dan Perancis, Jerman dan
Inggris, Inggris dan Perancis, Rusia dan Austria yang terjadi di Eropa serta Jerman, Inggris, Perancis dan Italia yang bersaing di Afrika memperebutkan
wilayah jajahan mereka.
Politik Mencari Kawan Persekutuan Antarnegara
Keadaan sosial politik yang semakin tegang merupakan salah satu sebab yang mendorong negara-negara yang berkonflik mencari kawan dalam menghadapi
lawan. Hal ini pula yang menyebabkan negara-negara tersebut memunculnya persekutuan diantara mereka. Karena setiap negara khawatir akan terjadinya perang
secara tiba-tiba. Keadaan ini menyebabkan Eropa menjadi dua persekutuan atau blok, yaitu Triple Aliansi yang terbentuk pada 1882, antara Jerman, Austria dan
Italia, Yaitu suatu persekutuan militer yang dilakukan tiga negara yersebut. Akibatnya timbul reaksi dari Inggris dan Perancis dengan membentuk
Entente Cordiale
pada 1904 dan pada 1907 menjadi
Triple Entente
, setelah Rusia menjadi anggota baru.
Perlombaan Senjata
Pada mulanya memang tidak ada perang, namun suasana tetap tegang dan panas. Negara-negara Eropa yang menjadi dua blok, saling mencurigai dan khawatir
110
kalau-kalau tiba-tiba perang besar, sedangkan persiapan perang sendiri belum selesai. Maka masing-masing negara meningkatkan persenjataan dan tidak mau
mengalah dengan negara lain. Persaingan diantara negara-negara persekutuan militer tadi saling mengancam stabilitas negara-negara lainnya. Akibatnya, mereka
mengembangkan industri militernya untuk menghasilkan senjata-senjata perang.
Sebab Khusus Perang Dunia I Peristiwa yang mengawali perang antar negara-negara Eropa pada 1914 adalah peristiwa
yang terjadi di daerah Balkan. Balkan merupakan wilayah yang strategis karena letaknya menghubungkan wilayah Eropa dan wilayah Asia. Peristiwa di wilayah ini awali dengan
konflik antara Austria dan Serbia. Serbia menginginkan persatuan bangsa-bangsa Slavia Selatan dalam suatu negara besar yang meliputi Slovenia, Kroasia, Bosnia, Herzegovina,
Montenegro, Macedonia, Serbia, dengan Serbia sebagai pemimpinnya.
Pada 1878 keinginan Serbia memperoleh jalan, ketika kongres di Berlin memutuskan bahwa Serbia diberikan kemerdekaan penuh. Namun wilayah Bosnia dan Herzegovina
masih tetap diduduki oleh Austria. Konflik memperebutkan wilayah Balkan ini kemudian menyulut pertentangan atau konflik antara Austria dan Serbia. Hal ini karena Austria
khawatir terhadap gerakan suku bangsa Slavia
Gerakan Pan-Slavianisme
yang terjadi di wilayahnya, yaitu di wilayah Bosnia dan Herzegovina. Gerakan
Pan-Slavianisme
ini didukung oleh Serbia yang merupakan musuh utama Austria. Untuk menyelesaikan
masalah ini, pada tanggal 28 Juni 1914, Pemerintah Austria mengutus putra mahkotanya, Franz Ferdinand mendatangi wilayah Balkan untuk menenangkan rakyat Slavia di
Sarajevo, Bosnia. Ia mengunjungi langsung latihan perang di daerah Bosnia. Namun latihan perang ini oleh Serbia dianggap sebagai tantangan oleh Serbia. Franz Ferdinand
beserta istrinya kemudian dibunuh oleh seorang nasionalis Yugoslavia dan anggota kelompok pemberontak Serbia, Gavrillo Princip pada tanggal 28 Juni 1914. Ternyata
pembunuhan Ferdinand dan istrinya telah direncanakan sebelumnya di Elgrado Serbia.
Dampak dari peristiwa tersebut, pada 23 Juli 1914, pemerintah Austria melalui Menteri Luar Negeri Leopold von Berchtold mengirim ultimatum kepada Serbia yang isinya
Pemerintah Serbia harus menindas semua gerakan anti-Austria di Serbia dan memecat pejabat-pejabat yang bersalah.
Para pejabat Austria diizinkan untuk membantu gerakan penindasan kaum pemberontak dan menjatuhkan hukuman kepada mereka yang terlibat dalam
pembunuhan putra mahkota Austria.
Setelah menunggu jawaban ultimatum selama 1 Bulan dan memperoleh jawaban yang kurang memuaskan, pemerintah Austria kemudian mengumumkan perang terhadap Serbia
pada tanggal 28 Juli 1914. Kemudian di ikuti Jerman yang mengumumkan perang kepada Rusia pada tanggal 1 Agustus 1914. Kemudian memunculkan peristiwa penyerangan
Perancis terhadap Jerman pada 3 Agustus 1914. Hal ini diikuti Inggris dengan menyerang Jerman pada 14 Agustus 1914. Perang kemudian berkecamuk di seluruh wilayah Eropa.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah Blok Sentral atau disebut dengan blok Jerman yang terdiri dari 4 negara anggota, yaitu Jerman, Turki, Bulgaria, Austria-
Honggaria. Sedangkan lawannya yaitu Blok Sekutu atau disebut blok Perancis. Blok Perancis ini terdiri dari 23 negara anggota, antara lain Perancis, Inggris, Rusia, Serbia,
111
Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang, Italia, Amerika Serikat dan lain-lain. Italia masuk ke Blok Perancis pada tahun 1915 setelah mengumumkan perang terhadap Austria,
karena menginginkan daerah Tirol Selatan, Istria dan Delmatia milik Austria. Amerika Serikat ikut Blok Perancis pada tahun 1917, karena Jerman menenggelamkan kapal
Lusitania yang membawa penumpang warga negara Amerika Serikat.
Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa terbagi dalam beberapa front atau wilayah peperangan yaitu
Front Barat
Jerman di bawah pimpinan Ludendorf berhasil dengan cepat menguasai hampir seluruh Belgia dan mendesak pasukan Inggris di Mons pada 23 Agustus, kemudian menyeberang
ke Perancis barat laut. Namun pada 5 September pihak Sekutu, dibawah pimpinan Jenderal Joffre, menyerang balik di tepi Sungai Marne, utara Paris. Serangan ini
memaksa Jerman mundur ke Sungai Aisne. Jerman tidak pernah sepenuhnya pulih kembali karena adanya blokade dari Blok Sekutu, sehingga kehidupan di wilayah Jerman agak
sulit. Kondisi ini menimbulkan pemberontakan di dalam negeri Jerman yang dilakukan oleh kelompok separatis yang ingin menggulingkan pemerintahan Jerman. Pada akhir
tahun, kedua pihak telah menggali parit sepanjang 650 km dari wilayah Nieuport di pesisir Belgia hingga perbatasan Swiss. Parit-parit panjang digali sebagai tempat persembunyian.
Pihak yang perang tidak terleyak berjauhan, dan mereka pun tidak pernah maju lebihd ari beberapa kilometer saja. Kehidupan prajurit dalam parit sangatlah sulit dan sering
kekurangan pangan, diserang gas beracun, kedinginan, lembab serta prajurit yang tewas pun masih disimpan dalam parit karena sulit dipindahkan dengan cepat. Prajurit akan
menemui ajalnya ketika diperintahkan untuk pergi ke atas untuk menyerang musuh. Area pertempuran ini dikenal sebagai garis depan sebelah barat.
Front Timur
Ketika pasukan Jerman menyerang Perancis, Rusia melancarkan serangan terhadap propinsi Jerman, Prusia Timur, namun berhasil dikalahkan di Tannenberg. Rusia tidak
pernah lagi menginvasi Jerman meskipun mereka berhasil menduduki untuk sementara Propinsi Galicia di Austria. Kekalahan dahsyat yang dialami Rusia mendorong pecahnya
Revolusi Rusia 1917. Pemerintahan Bolshevik yang baru segera meminta perdamaian yang disepakati di Brest-Litowsk.
Front Balkan
Pada awalnya Jerman di bawah Von Mackensen memperoleh kemenangan, sedangkan Rumania dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman. Inggris menyerbu
Dardanela, tetapi dalam pertempuran di Gallipolli Inggris berhasil dikalahkan Turki. Inggris mundur dari Turki ke Yunani. Inggris menyerang Bulgaria dan menyerah pada
tahun 1918. Kemudian Turki diserang oleh Inggris dari daerah Arabia, Palestina dan Irak, Turki menyerah tahun 1918.
Front Laut
Perang ini terjadi di Jutland, antara Inggris dengan Jerman. Namun dalam front ini tidak ada yang menang, sehingga Inggris mengadakan blokade terhadap Jerman yang
mengakibatkan terjadinya perang kapal selam. Jerman menyatakan perang kapal selam tak terbatas. Jerman menciptakan kapal selam U-boat yang bisa menembakan torpedo. Sasaran
kapal ini adalah kapal dagang Inggris yang membawa makanan dan perbekalan
112
menyeberangi Atlantik dari Amerika Utara. Semua kapal yang dianggap Jerman sebagai musuh akan ditembaki, termasuk salah satunya adalah kapal dagang Amerika Serikat yang
ditenggelamkan pada tahun 1917. Hal ini menyebabkan Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun1917. Amerika Serikat memberikan bantuan material
dan finansial ke Eropa yang menyebabkan Jerman semakin terdesak dan akhirnya kalah.
Akhir Perang
Blokade-blokade yang dilakukan Blok Sekutu yang sangat ketat terhadap Jerman, ditambah kekalahan Jerman di front Barat, menyebabkan kehidupan rakyat Jerman
semakin susah. Kondisi Jerman seperti ini menimbulkan gerakan kaum separtacis komunis yang hendak menggulingkan pemerintahan Jerman. Sehingga Jerman
menghadapi dua serangan sekaligus, yaitu pihak Sekutu dan pemberontakan kaum separtacis komunis. Hal inilah menyebabkan Jerman menyerah kalah pada tahun 1918.
Hitler menamakan gerakan separtacis ini sebagai tusukan pisau dari belakang punggung Jerman, yang menyebabkan Kaisar Jerman Wilhelm II turun tahta dan pemerintah
dipegang oleh Ebert. Jerman kemudian menjadi republik dan menyerah kepada Sekutu. Sementara itu di Austria timbul pemberontakan yang dilakukan kaum komunis dan kaum
Slavia, yang mengakibatkan Kaisar Karl terpaksa turun tahta pada tahun 1918 sehingga Austria-Honggaria menjadi rebuplik.
Setelah Perang Dunia I usai, negara-negara yang menang perang melakukan perundingan perdamaian dengan negara yang kalah perang. Diantaranya
1. Perjanjian Versaillesi
28 Juni 1919 antara Jerman dengan negara-negara Sekutu. Isi perjanjian tersebut antara lain
a. Jerman menyerahkan wilayah Alsace-Lorraine kepada Perancis dan wilayah
Eupen Malmedy kepada Belgia. b.
Danzig dan sekitarnya menjadi wilayah merdeka dibawah Liga Bangsa- Bangsa
c. Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh Inggris,
Perancis dan Jepang. d.
Jerman harus membayar ganti rugi perang sebanyak 132 Milyar Mark Emas e.
Angkatan Perang Jerman di perkecil. f.
Kapal perang dan kapal dagang Jerman diambil alih Inggris. g.
Daerah Jerman di sebelah barat Sungai Rijn diduduki sekutu selama 15 tahun.
h. Daerah Saar di perintah oleh Liga Bangsa-Bangsa selama 15 tahun.
Tokoh yang berperan dalam menjalankan Perjanjian Versailles adalah Woodrow Wilson Amerika Serikat, Clemenceau Perancis, Lloyd Goerge Inggris dan
τrlando Italia. Empat tokoh ini dikenal sebagai “the Big Four”. 2.
Perjanjian St Germain
10 November 1919adalah perjanjian antara Sekutu dengan Austria, yang isinya antara lain
a. Tidak diperkenankan adanya gabungan Jerman dan Austria.
b. Austria harus menyerahkan Tirol Selatan, Istria kepada Italia serta wilayah
Bohemia dan Morovia kepada Cekoslowakia.
113 3.
Perjanjian Neuilly
27 Nopember 1919 adalah perjanjian antara Sekutu dengan Bulgaria yang isinya Bulgaria harus menyerahkan daerah pantai Aegia kepada
Yunani.
4. Perjanjian Trianon
4 Juni 1920 adalah perjanjian antara Sekutu dengan Hongaria yang berisi antara lain
a.
Daerah Hongaria diperkecil
b.
Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Hongaria
5. Perjanjian Sevres
20 Agustus 1920 adalah perjanjian antara Sekutu dengan Turki Utsmani yang berisi antara lain
a.
Daerah Turki diperkecil dan tinggal Konstantinopel dan sekitarnya
b.
Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan
c.
Smyrna dan Thracia diduduki Yunani
d.
Dardanela. Laut Marmora, Selat Bosporus harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua bangsa.
e.
Armenia diberi status merdeka
f.
Kurdi merdeka. Perjanjian Sevres ini bagi orang Turki dianggap sebuah penghinaan, maka timbullah
pemberontakan kaum nasionalis Turki dibawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha. Turki dijadikan republik dan Kemal Pasha dijadikan Presiden Turki. Kemal tidak mengakui
perjanjian Serves, sehingga Sekutu menyerang Turki, namun Turki dapat mempertahankan diri. Kemudian Turki dapat memukul mundur Yunani di Smyrna kota dekat Ankara dan
kemudian diadakan perjanjian Lausanne pada 24 Juli 1923 antara Sekutu dan Turki. Perjanjian ini menggantikan perjanjian Serves. Isi perjanjian ini antara lain
a. Thracia Timur kembali kepada Turki
b. Turki melepaskan daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki. Misalnya
Arabia merdeka, Lybia ke Italia, Mesir, Irak, Palestina dan Cyprus ke Inggris, Syria dan Libanon ke Perancis.
c. Semua hak ekstra teritorial dari bangsa asing dihapuskan
d. Turki tidak perlu membayar kerugian perang
e. Turki tidak perlu mengurangi angkatan perangnya
f. Turki harus melindungi kaum minoritasnya.
Dampak Perang
Perang Dunia I merupakan perang yang mengerahkan semua kemampuan dan kekuatan yang dimiliki secara total oleh negara-negara terlibat di dalamnya, terutama negara-negara
di Benua Eropa. Negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I, semuanya sama-sama menanggung resiko. Perang yang melibatkan melibatkan lebih dari 70 juta tentara dan
memakan korban lebih dari 10 juta orang meninggal dan sekitar 20 juta orang terluka sebagai korban kedahsyatan Perang Dunia I. Selain itu, Perang Dunia I berpengaruh besar
terhadap kehidupan manusia dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.
Bidang Politik
Adanya perubahan terotorial dan munculnya paham-paham baru. Perubahan teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar, Jerman, Turki, Rusia
dan Austri dan munculnya negara-negara baru, seperti Polandia, Cekoslovakia,
114
Kroasia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab Saudi, dan Syria Suriah.
Paham-paham politik baru yang muncul akibat Perang Dunia I, adalah diktatorisme karena demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan
politik maupun ekonomi. Diktatorisme yang muncul adalah Fasisme di Italia, Nazi di Jerman, Nasionalisme di Turki, Militerisme di Jepang, dan Diktator Proletariat
di Rusia.
Bidang Sosial
Akibat yang ditimbulkan pasca Perang Dunia I di bidang sosial adalah kemiskinan dan kesengsaraan. Disini negara-negara berusaha memenuhi kebutuhan
perlengkapan, sehingga mendorong produktivitas industri yang semakin besar. Sehingga negara menyadari semakin dibutuhkannya buruh sebagai penyedia bahan
makanan dan alat-alat lainnya. Dengan kata lain posisi buruh mulai naik dari semula sangat rendah menjadi dihargai karena perannya yang begitu penting.
Selain itu muncul juga gerakan emansipasi wanita, dimana selama perang berlangsung wanita perannya sama dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan
digaris depan.
Perang telah melahirkan kesengsaraan dan penderitaan, sehingga melahirkan kerohanian tersendiri. Kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperangan
menumbuhkan keinginan untuk melenyapkan peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi umat manusia. Puncak dari akibat ini adalah
munculnua gerakan perdaiamain yang berkembang antara tahun 1920-1931 yang disebut Liga Bangsa-Bangsa .
Bidang Ekonomi
Egoisme ekonomi mendominasi dalam usaha Selama Perang Dunia I berkecemuk, menetapkan perjanjian perdamaian setelah perang, dimana negara yang menang
perang saling berebut dalam menuntut ganti rugi. Di Eropa negara-negara yang terlibat perang mengalami kerugian, kerusakan dalam bidang ekonomi, industri,
pertanian, pertambangan dan lain-lain. Hal ini menyebabkan keadaan ekonomi Eropa semakin suram sehingga timbul faham-faham politik ekonomi diantaranya
komunisme, fasisme, nasi dan etatisme.
Dampak dari kehancuran ekonomi ini dan nasionalisme yang dilakukan negara- negara nasionalisme menyebabkan munculnya bea masuk yang tinggi sehingga
menghambat bahkan menghentikan perdagangan internasional. Hal tersebut berakibat terjadinya over produksi di beberapa negara produsen seperti Amerika
Serikat, Brasil dan Kanada sehingga krisis ekonomi dahsyat melanda dunia yang dikenal dengan sebutan Malaise pada 1929. Kehancuran juga melanda negara-
negara jajahan bangsa Barat di Asia, Afrika dan Amerika.
Sosok di Balik Perang Dunia I
Kaisar Wilhelm II
115
Kaisar Wilhelm II merupakan Kaisar terakhir Jerman. Ia lahir dengan nam Friedrich Wilhelm Albert Victor von Hohenzollern di Berlin pada tahun 1859. Sepanjang hidupnya
Wilhem berjuang dan bertindak layaknya seorang kastria. Sewaktu muda Wilhelm dididik secara otoriter dan ketat. Pada tahun 1888, Wilhelm naik tahta dan langsung menetang
Otto van Bismark, sang Kanselir yang bertanggung jawab atas penyatan Jerman. Ambisi Wilhelm yang ingin memiliki kekuasaan absolut di Jerman, membuatnya menyingkirkan
Bismark. Selain itu Wilhelm juga mengucilkan Inggris dan Rusia, meskipun raja Inggris dan Tsar Rusia masih sepupunya.
Pada tahun 1900 Wilhelm menyediakan dana untuk membangun angkatan laut Jerman, agar bisa menyaingi angkatan laut Inggris. Ketika terjadi perang Boer pada tahun 1899-
1902, Wilhelm mendukung orang Boer melawan Inggris dan menggambarkan Raja Edward VII sebagai setan. Tindakannya ini mengundang musuh dimana-mana. Jerman
kemudian dikelilingi oleh bangsa-bangsa yang memusuhinya sehingga membahayakan Jerman sendiri. Selama Perang Dunia I Wilhelm bertindak sebagai Panglima Perang
Angkatan bersenjata Jerman. Ia ingin menaikkan kekuasaannya. Pada tahun 1916 ketika kekalahan Jerman sudah di depan mata, pasukan bersenjata berbalik menentangnya. Ketika
terjadi revolusi di Berlin, ia dipaksa turun dari tahta. Ia ingin diasingkan ke Belanda, namun Belanda mengekstradisinya ke Sekutu. Sekutu ingin mengadili Wilhelm karena dia
penyebab mulainya perang.
Paul Von Hindenburg
Tokoh ini bernama lengkap Paul Ludwig Hans Anton von Beneckendorff und von Hindenburg. Ia merupakan Presiden Jerman pada masa Republik Weimar yang dilahirkan
di Posen sekarang Poznan di Polandia. Setelah menamatkan pendidikan militernya, ia terlibat dalam perang Koniggratz pada tahun 1866 dan perang perancis dan Ruis pada
1870-1871. Hindenberg kemudian naik menjadi Jenderal pada tahun 1903 dan berhenti dari ketentaraan pada tahun 1911. Namun ketika Perang Dunia I berkecamuk, ia dipanggil
kembali oleh angkatan bersenjata Jerman. Ia dikirim ke front Timur dan memenangkan pertempuran melawan Rusia di Tannenberg pada tahun 1914 dan danau Masaurian pada
tahun 1915. Hal ini membuatnya naik pangkat menjadi Panglima Tertinggi Jerman,
Pada tahun 1918, Hidenberg mengistirahatkan diri dari ketentaraan Jerman pada tahun 1918, namun meneruskan untuk mengambil kepentingan aktif dalam politik. Pada tahun
1925, Hindenberg menggantikan Friedrich Ebert sebagai Presiden Jerman, dengan dukungan kelompok partai kanan. Kemudian terpilih kembali pada tahun 1932, namun
pada itu ia sudah tidak mampu menentang perkembangan Hitler lewat Nazinya. Dan pada tahun 1933 Hindenberg mengangkat Hitler sebagai Kanselir Jerman .
Thomas Woodrow Wilson
Thomas Woodrow Wilson adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-28, lahir di stauton, Virginia, Amerika Serikat pada 28 Desember 1856. Woodrow merupakan penganut
Presbiterian, sehingga ia dikenal sebagai politisi yang religius. Setelah lulus dari perguruan tinggi, woodrow belajar Ilmu Hukum dan kemudian mendapatkan gelar doktornya dalam .
bidang Ilmu Tatanegara dan Sejarah. Selama 15 tahun ia mengajar di beberapa universitas, dianataranya Universitas Princeton dan ia menjabat sebagai Presiden di Universitas
tersebut selama delapan tahun.
Karir politik Woodrow Wilson diawali pada tahun 1910 ketika ia menjadi Gubernur New Jersey. Dua tahun kemudian ia menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Ia
116
mengajukan program yang disebutnya sebagai “Kebebasan Bam”. Kebebasan tersebut menekankan individualisme, persamaan kesempatan bagi semua orang, baik besar maupun
kecil serta tentang hak-hak negara bagian. Ia kemudian menjadi Presiden Amerika Serikat selama dua periode 1913 hingga 1921. Selama masa jabatannya ia berhasil menetapkan
beberapa konstitusi penting melalui kongres, diantaranya undang-undang yang berkaitan dengan pajak pendapatan federal yang bertingkat-tingkat, undang-undang anti monopoli
serta undang-undang larangan mempekerjakan anak.
Wilson berkeinginan kuat untk memelihara hubungan damai dengan negara-negara lain tanpa menggunakan kekerasan atau pun ancaman. Oleh karena itu ketika terjadi Perang
Dunia I, ia berusaha agar Amerika Serikat tetap bersikap netral. Namun sikap netralnya ini goyah tatkala Jerman mengumumkan perang kapal selam yang tidak terbatas dan empat
kapal Amerika Serikat telah ditenggelamkan. Atas tindakan Jerman tersebut, Woodrow Wilson meminta kepada Kongres untuk mengumumkan perang terhadap Jerman.
Pada Januari 1918, Woodrow Wilson berbicara di depan Kongres untuk menjelaskan tujuan-tujuan perang Amerika, yang disampaikannya dalam bentuk 14 pasal. Tekad
Woodrow Wilson untuk tidak berunding dengan siapapun kecuali perwakilan negara demokratis, mempercepat jatuhnya pemerintahan Kaisar Jerman.
Usulan salah satu pasal dari 14 pasal berisi: mendirikan Liga Bangsa-Bangsa yang menjamin kebebasan politik dan kesatuan wilayah semua negara besar maupun kecil.
Berkat usahanya menciptakan perdamaian dunia, Woodrow Wilson kemudian dianugerahi hadiah nobel perdamaian pada 1919.
Usaha Woodrow Wilson untuk membawa Amerika Serikat masuk dalam Liga Bangsa- Bangsa menemui kegagalan. Setelah mendapat serangan jantung pada 1919, ia tidak dapat
menjalankan tugas-tugas pemerintahannya. Ia berhenti dari jabatannya dalam kondisi fisik yang lemah dan semangat yang hancur. Ia wafat pada 3 Februari 1924.
Terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa
Usaha-usaha untuk menciptakan perdamaian selalu muncul setelah berakhirnya sebuah konflik atau pun sebuah peperangan. Setiap manusia baru menyadari betapa
dahsyatnya dampak dari perang setelah mengalami kengrian dari perang yang terjadi dan setiap mata menyaksikan betapa merugikannya perang yang telah terjadi. Beberapa upaya
perdamaian telah dilakukan oleh tokoh-tokoh dunia, salah satunya adalah pemikiran Woodrow Wilson, Presiden Amerika Serikat dari 1913-1921. Sebelum Amerika Serikat
terlibat dalam kancah Perang Dunia I, Woodrow Wilson telah mengajukan usul untuk mengakhiri perang dan menjamin adanya perdamaian. Usulan Woodrow Wilson ini
dikenal dengan nama
Peace Without Victory.
Isi dari usulan tersebut antara lain a.
Tidak diperbolehkan adanya perjanjian-perjanjian rahasia b.
Semua bangsa memiliki kedudukan yang sama c.
Melakukan pengurangan perlombaan senjata Usulan Woodrow Wilson ini kemudian di deklarasikan dengan nama 14 Pasal Wilson
Wilson’s Fourteen Point pada 8 Januari 1918 dan menjadi tujuan Amerika Serikat untuk
sesegera mungkin menyelesaikan perang. Dari 14 pasal tersebut, isi terpentingnya adalah a.
Perjanjian rahasia tidak diperbolehkan
117
b. Pengurangan persenjatan
c. Bangsa-bangsa diberikan hak untk menentukan nasib sendiri
d. Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa..
Dari empat belas pasal yang diusulkan yang dapat terlaksana hanya pembentukan Liga Bangsa-Bangsa yang didirikan pada 20 Januari 1919.. Sedangkan lainnya meskipun ada
yang disetujui, namun tidak ada yang terlaksana. Liga Bangsa-Bangsa ini bertujuan antara lain
a. Menjamin perdamaian dunia
b. Melenyapkan perang
c. Diplomasi terbuka
d. Mentaati hukum dan perjanjian internasional
Dalam pelaksanaanya, Liga Bangsa-Bangsa ini memiliki badan-badan untuk menjalankan aktivitasnya. Diantara badan-badan tersebut antara lain
1. Sidang Umum, merupakan sidang dari semua anggota setahun sekali di Jenewa.
Tiap negara anggota memiliki tiga orang wakil dengan satu suara. Badan ini bertugas
a. merundingkan permasalahan yang muncul dan memberi nasihat yang
tidak mengikat. b.
Membuat rencana keuangan untuk biaya kegiatan Liga Bangsa-Bangsa c.
Memilih hakim untuk mahkamah internasional d.
Menerima anggota baru e.
Menetapkan dan atau mengubah perjanjian internasional 2.
Dewan Keamanan, memiliki 15 orang anggota yang terdiri dari wakil-wakil tetap dari negara besar 5 orang dan wakil-wakil tidak tetap dari negara-
negara kecil 10 orang bergantian setiap 3 tahun. Adapun tugas dari dewan ini adalah
a. Menyelesaikan perselesihan-perselisihan internasional
b. Menjaga negara-negara anggota terhadap serangan negara lain
c. Pengurangan senjata
d. Melindungi dan membela Liga Bangsa-Bangsa
3. Sekretaiat Tetap, sekretariat tetap berkedudukan di Jenewa Swiss. Badan ini
bertugas a.
Melayani kebutuhan Liga Bangsa-Bangsa b.
Mencatat perjanjian-perjanjian internasional 4.
Organisasi-organisasi tambahan terdiri dari panitia-panitia mengenai urusan ekonomi, keuangan, teknik, kesehtan, mandat, ilmu pengetahuan dan
perhubungan. Diantaranya adalah ILO
International Labour Organization
dan Mahkamah Internasional
Internasional Court of Justice
Dalam segala hal, sifat Liga Bangsa-Bangsa adalah sukarela keputusannya tidak mengikat anggotanya, kedaulatan suatu bangsa tidak boleh dilanggar atau dikurangi. Setiap anggota
secara sukarela mentaati atau tidak mentaati semua keputusan Liga Bangsa-Bangsa. Sebagai contoh misalnya sangsi boikot terhadap suatu negara, setiap anggota dibebaskan
untuk menjalankan secara sukarela apakah mendukung atau tidak, sehingga sangsi yang diberikan seperti tidak berguna. Disinilah salah satu kelemahan yang dimiliki oleh Liga
Bangsa-Bangsa. Karena jika negara yang diberi sangsi itu negara yang kuat, maka negara- negara kecil umumnya tidak berani melaksanakan keputusan Liga Bangsa-Bangsa
118
tersebut. Namun Liga Bangsa-Bangsa tetap menjalankan sifat seperti ini, sehingga Liga Bangsa-Bangsa gagal dalam menjalankan tugasnya mengawai perdamaian internasional.
Hasil-hasil perjanjian perdamaian Liga Bangsa-Bangsa antara lain 1.
Protokol Jenewa 1924 2.
Perjanjian Locarno 1925 3.
Perjanjian Kellog-Briand Perjanjian Perdamaian Paris, 1928 Hasil-hasil Liga Bangsa-Bangsa
1. Soal kepulauan Aaland
2. Soal Wilna
3. Soal Mosul
4. Soal Manchuria
5. Soal Ethiopia
Akhir sebuah Liga Bangsa-Bangsa Liga Bangsa-Bangsa dalam perjalanannya ternayat tidak mampu bertahan lama.
Munculnya Perang Dunia II menjadi bukti kegagalan Liga Bangsa-Bangsa. Faktor yang menyebabkan hancurnya Liga Bangsa-Bangsa antara lain
1. Tidak adanya peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan secara
sukarela 2.
Tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata dalam menindak setiap negara yang melanggar
3. Terlalu lemah terhadap negara-negara besar
4. Adanya pergeseran tujuan dari masalah keamanan ke masalah politik.
Karena Liga Bangsa-Bangsa tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, kemudian fungsinya digantikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
United Nation Organisation yang
didirikan pada 24 Oktober 1945.
PERANG DUNIA II Pendahuluan
Perang Dunia II merupakan konflik militer global yang melibatkan hampir seluruh negara di dunia. Konflik ini terjadi pada 1 September 1939 hingga 14 Agustus 1945. Namun ada
juga yang berpendapat bahwa perang ini sudah lebih awal dimulainya, yaitu ketika Jepang menduduki Manchuria pada 1 Maret 1937. Perang ini didalamnya melibatkan kekuatan-
kekuatan besar yan dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan. Pertama pihak sekutu yang yang terdiri atas Perancis, Inggris, Polandia, Rusia dan Amerika Serikat.
Kedua, Poros yang terdiri dari Jerman, Italia dan Jepang. Perang Dunia II merupakan perang terbesar dalam sepanjang sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta personil
militer dan kurang lebih 50 juta orang tewas dalam konflik ini. Konflik ini terjadi di tiga benua, yaitu Asia, Afrika dan Eropa. Di Eropa, Adolf Hitler sebagai Kanselir Jerman
berusaha membangkitkan kembali kejayaan Jerman melalui fasisme, mengawali perang ini dengan menyerang Polandia. Selanjutnya dengan bantuan Italia Jerman terus memperluas
wilayah pendudukannya.
119
Di Asia Pasifik, Jepang Secara mendadak menyerang pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl harbour pada 7 Desember 1941. Dampak dari tindakan Jepang ini adalah
menjadikan Asia sebagai medan pertempuran Perang Dunia II, sehingga Amerika Serikat yang pada awalnya tidak ikut serta dalam perang mulai mengangkat senjata melawan blok
axis, bergabung bersama Inggris dan Perancis. Uni Soviet, tiba-tiba diserang oleh sekutunya sendiri, Jerman, melalui operasi Barbarossa pada tahun 1941. Hal ini menjadi
awal rangkaian kekalahan Jerman. Dan Perang ini berakhir pada tanggal 14 Agustus ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dampak dari dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki. Dan secara resmi berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen
Japanese Instrument of Surender
di atas kapal USS Missouri pada 2 September 1945.
Situasi Dunia Menjelang Perang Dunia II Munculnya Negara-negara Fasis Pasca Perang Dunia I
Tahun-tahun setelah Perang Dunia I usai ditandai dengan kerinduan akan perdamaian, sesuatu yang tidak bisa dijaga oleh Liga Bangsa-Bangsa. Beberapa negara mencoba-coba
sistem pemerintahan baru, seperti komunisme yang jalankan di Rusia Uni Soviet, nazisme yang dijalankan di Jerman, dan fasisme yang dijalankan di Italia dan Spanyol,
dimana para diktator memaksakan kekuasaanya pada semua aspek kehidupan, membungkam kelompok oposisi dengan menggunakan polisi rahasia yang brutal, siksaan
dan kamp penjara. Diktator Jerman Adolf Hitler, pemimpin Partai Nazi Jerman, berupaya untuk mendirikan kembali kekaisaran Jerman. Negara-negara kecil, seperti Cekoslovakia
dan Austria, terancam oleh ekspansi Jerman. Perancis dan Inggris hanya mengamati tanpa ikut campur, karena kondisi ekonomi yang melanda mereka, namun akhirnya terlibat
perang untuk menghentikan agresi Jerman pada tahun 1939.
Italia yang berperang bersama Sekutu pada Perang Dunia I, merasa kecewa karena memperoleh bagian yang sedikit dalam perjanjian damai. Pasca Perang Dunia I, di Italia
muncul konflik yang hampir berujung pada perang saudara. Sebuah gerakan baru, yang dipimpin Benito Mussolini, fasisme, tumbuh di kota-kota. Kaum fasis merupakan
kumpulan pekerja yang menginginkan perubahan dan percaya pda kebanggaan nasional dan kepatuhan kepada pemimpinnya. Untuk menarik kelas atas dan menengah golongan
ini menyerang kelompok komunisme. Pada tahun 1922, 50.000 fasis bergerak ke Roma, dan Mussolini menjadi Perdana Menteri Italia. Pemerintahan fasis Mussolini dalam
menjalankan pemerintahannya dilakukan secara diktator sehingga rakyat tidak bisa mengeluarkan pendapatnya secara bebas dan menjalankan politik luar negeri yang agresif.
Pada awalnya Mussolini bermusuhan dengan Hitler karena takut akan invasi Jerman ke Austria, namun ketika akan menginvasi Ethiopia pada 1935, Mussolini meminta bantuan
Hitler. Pada tahun 1936 keduanya membuat pakta kerja sama poros Roma Berlin.
Pada masa Kekaisaran Hirohito, perindustrian Jepang semakin berkembang dan kehidupan politik bertumpu dengan kuat pada pemerintahan parlementer. Akan tetapi,
kemunculan faktor-faktor baru pada masa itu dapat merusak dan menurunkan wibawa dan pengaruh parati-partai politik, antara lain kehidupan perekonomian bangsa Jepang semakin
tidak menentu. Selain itu, kepercayaan rakyat terhadap partai politik semakin merosot karena bebeapa skandal terbuka di muka umum. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kaum
ekstrimis dan kaum militer sehingga memperburuk keadaan Jepang saat itu. Bahkan, partai politik digabungkan dan rakyat dipaksa untuk berperang melawan Cina. Di Cina,
terutama di Manchuria, Jepang semakin menyebarkan pengaruhnya lewat perkembangan
120
industri yang berbiaya mahal. Pada tahun 1932 Jepang medirikan Republik Manchukuo. Pada tahun 1937 Jepang dan Cina berperang hingga tahun 1945, hingga tentara Jepang di
Cina menyerah secara resmi.
Munculnya kelompok sebagai kekuatan baru di Jepang lemahnya kontrol parlemen menjadi salah satu yang menyebabkan timbulnya Perang Asia Timur Raya perang pasifik
pada 1942. Aksi di Asia Pasifik, diawali dengan serangan Jepang secara mendadak pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941
dibawah pimpinan Jenderal Isoroku Yamamoto. Tindakan Jepang ini menjadikan Asia sebagai medan pertempuran Perang Dunia II. Amerika Serikat yang awalnya tidak ikut
perang secara langsung mulai mengangkat senjata melawan blok Axis bergabung bersama Inggris dan Perancis. Salah satu faktor yang mendorong menjadi negara imperium adalah
kebutuhan akan bahan baku industri dan daerah pemasaran hasil-hasil industri; dan keinginan Jepang menguasai dunia, sebagaimana yang dilakukan oleh negara-negara maju
lainnya. Tekad Jepang ini dipengaruhi oleh ajaran
Shinto
yang memandang dunia sebagai satu keluarga
Hakko Ichi U
. Ajaran ini mengartikan bahwa dunia baru disusun sebagai satu keluarga, dengan Jepang sebagai pemimpinnya. Hal inilah yang melatar belakangi
Jepang melakukan ekspansi ke selatan.
Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II
Pada hakikatnya faktor yang melatarbelakangi terjadinya Perang Dunia II pembagiannya sama dengan faktor penyebab Perang Dunia I, yakni adanya sebab umum dan sebab
khusus.
Sebab umum
Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa LBB dalam menjalankan tugas-tugasnya. LBB yang diharapkan mampu menjadi suatu lembaga yang dapat menciptakan
perdamaian dunia, ternyata gagal menjalankan perannya dengan baik Munculnya politik Aliansi mencari kawan
Berkembangnya berbagai paham setelah Perang Dunia I telah menjadikan Eropa membentuk persekutuan berdasarkan kepentingan ideologi yang berkembang di
negara masing-masing. Terjadinya blok-blok ini sebagai akibat timbulnya politik mencari kawan yang sepaham. Dari sinilah muncul sikap saling mencurigai antar
negara. Ketika ketegangan ini mulai menghangat, masing-masing pihak memperkuat dan encari dukungan negara lain.
Perlombaan Senjata Usai Perang Dunia I, terutama negara yang kalah perang, membangun angkatan
bersenjata dan teknologi perang, seperti yang dilakukan Jerman di bawah kepemimpinan Hitler
Jerman tidak mengakui lagi perjanjian Versailles
Sebab Khusus
Berdasarkan perjanjian Versailles, wilayah Prusia Timur dipisahkan dari Jerman dengan dibentuknya negara Polandia jalan keluar Jerman menuju laut. Di tengah-tengah
negara ini terletak kota Danzig yang dituntut Jerman karena penduduk wilayah itu berbangsa Jerman. Polandia sendiri menolak untuk menyerahkan wilayah tersebut bahkan
kemudian mengadakan perjanjian dengan Inggris, Perancis, Rumania dan Yunani yang berisi saling menjamin kemerdekaan masing-masing negara. Hitler menjawab
kesepakatan ini dengan mengadakan perjanjian Jerman-Rusia pada 23 Agustus 1939 yang
121
berisi kesepakatan
Non-Agresi,
dimana kedua negara tidak akan saling menyerang. Jerman pada 1 Septemer 1939 menyerang Polandia. Serangan yang dilancarkan Jerman ini
mengawali Perang Dunia II di front Eropa. Untuk kawasan Asia Pasifik, sebab khusus yang mengawali Perang Dunia II adalah penyerangan pangkalan angkatan laut Amerika
Serikat di Pearl Harbour, Hawaii oleh Jepang pada 7 Desember 1941. Penyerangan iini mengawali berkobarnya Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya.
Jalannya Perang Dunia II
Menurut Nicholas Tate 2002, setelah Jerman melancarkan serangan ke Polandia pada 1 September 1939, tiga hari kemudian, tanggal 3 September 1939, Perancis dan
Inggris menyatakan perang terhadap Jerman. Kondisi ini menandai dimulainya Perang Dunia II antara Blok Axis Poros yang dipimpin Jerman dengan Blok Sekutu yang
dipimpin Inggris. Jerman menerapkan politik lebensraum yang berperan sebagai motivasi kebijakan ekspansionis Jerman. Politik ini bertujuan memberikan ruang tambahan untuk
pertumbuhan penduduk Jerman demi terciptanya Jerman Raya. Serangan Jerman yang dilakukan dengan mengerahkan seluruh kendaraan perang mulai dari tank hingga pesawat
tempur yang mennggempur wilayah musuh dan diikuti gerakan menyapu pasukan Infanteri yang datang dari belakang mengepung kantong-kantong musuh. Metode perang
ini disebut sebagai “blitzkrieg” yang berarti “perang kilat”. Dengan metode tersebut menjadikan gerakan ekspansi Jerman sulit dihentikan. Polandia jatuh sebelum September
1939. Setelah enam bulan masa tenang, Hitler menyerang Belgia, Belanda, Denmark, Norwegia dan Perancis. Pada tanggal 22 Juni 1940 dengan gempuran-gempuran yang
sangat dahsyat dari Jerman dan Italia semuanya sudah dikalahkan Jerman dengan bantuan Italia, hanya Inggris yang masih bertahan.
Selanjutnya Jerman mencoba untuk menguasai Inggris. Dari bulan Juli hingga September ia melancarkan serangan udara terhadap kapal, bandara dan pelabuhan dan kota-kota untuk
memperlemah Inggris sebelum mengirimkan pasukan darat. Namun serangan-serangan Jerman, baik angkatan udara maupun darat dapat dipatahkan oleh pasukan Inggris dibawah
pimpinan Perdana Menteri Winston Churchill.
Pada Juni 1941, Jerman dan Italia telah menduduki daerah Balkan, Yugoslavia, Albania dan Yunani serta membujuk Rumania, Hongaria, dan Bulgaria untuk membantu mereka.
Serangan ini mendapat perlawanan sengit dari pasukan partisan Yugoslavia dibawah pimpinan Josep Broz Tito. Kemudian pada 22 Juni 1941, Jerman melancarkan serangan
besar-besaran kepada mantan sekutunya, yaitu Uni Soviet. Serangan-serangan tersebut berhasil dengan gemulang sehingga negara-negara sekutu dalam posisi bertahan. Namun
pada musim dingin 1944, pasukan Rusia dapat memukul mundur pasukan Jerman dengan menerobos jauh ke arah Polandia, Rumania, Yugoslavia, Hongaria seringga dapat
mengusir pasukan Jerman dari daerah Balkan.
Di Pasifik, pada 7 Desember 1941, Jepang telah memulai
Perang Asia Timur Raya
dengan melakukan penyerangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour,
Hawai. Keesokan harinya, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang dan negara Poros lainnya. Perang yang melanda Eropa mengakibatkan wilayah koloni Inggris,
Perancis dan Belanda di Asia Pasifik terabaikan. Jepang mengambil keuntungan dari kondisi ini. Sehingga dalam waktu 100 hari, Jepang berhasil merebut koloni Inggris di
Malaya dan Burma, koloni Amerika Serikat di Filipina, koloni Belanda di Indonesia, dan sejumlah pulau di Pasifik.
122
Untuk membalas serangan Jepang, sekutu menyusun strategi dengan melakukan taktik
Loncat Katak Jumping Frog
. Stategi ini dipimpin oleh Jendral Douglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimittz.
Pada 7 Mei 1942, sekutu berhasil menghancurkan tentara Jepang di Laut Koral dan pertempuran Midway. Hal ini membuat rencana Jepang untuk menduduki Australia dan
kepulauan Hawaii berantakan. Setelah itu, pada 1945, Sekutu berhasil merebut Filipina dan Indo-Cina. Pada awal 1945 pasukan Amerika Serikat mengambil alih Pulau Okinawa
dan Iwojima di Jepang. Kemudian, pada 6 Agustus 1945 angkatan udara Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di atas kota Hiroshima dan membunuh lebih dari 80.000 orang.
Tiga hari kemudian, pada 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki. Selain itu Uni Soviet juga menyatakan perang terhadap Jepang. Semua bencana ini memaksa
Kaisar Hirohito untuk menyerah. Tentara Jepang akhirnya menyerah pada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Kejadian ini pula yang membuat Jepang harus angkat kaki dari Indonesia,
dan dalam masa transisi tersebut, Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Sebelumnya, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Montgomery pada 23 Oktober 1942 mendapat kemenangan dalam
Perang El-Alamein
di Afrika Utara. Disusul oleh kemenangan Amerika Serikat di Aljazair, Inggris- Amerika Serikat di Sisilia dan Italia
Utara. Adapun, di Italia serangan Sekutu mendapat perlawanan sengit dari pasukan Jerman. Namun, pada 3 September 1943 Italia akhirnya dapat ditaklukkan.
Pada 1944, kendali Jerman atas Eropa mulai melemah. Serangan balik Sekutu dimulai pada 6 Juni 1944, dengan serangan besar-besaran di Pantai Normandia oleh Inggris,
Amerika Serikat, Kanada dan pasukan lainnya dibawah pimpinan Jenderal Eisenhower dari Amerika Serikat. Pos pertahanan dibangun dan akhirnya setelah berperang habis-
habisan pasukan Sekutu memasuki pertahanan Jerman. Pada Agustus pasukan Sekutu mendarat di Perancis Selatan dan mulai bergerak ke utara. Sebulan kemudian hampir
seluruh Perancis telah bebas. Pada pertengahan April 1945, pasukan Sekutu mulai memasuki Jerman tengah dan selatan. Pasukan sekutu melancarkan serangan langsung ke
wilayah Jerman dengan menghancurkan pusat-pusat industri Jerman dan berhasil menduduki kota Berlin. Pasukan Jerman terdesak. Pada 7 Mei 1945, Jerman akhirnya
menyerah kepada Sekutu.
Dengan menyerahnya Jerman dan Jepang kepada Sekutu, berakhirlah Perang Dunia II. Kekalahan yang dialami pada Perang Dunia I terulang kembali oleh Jerman dan Italia.
Akhir dari Perang Dunia II ialah dengan penandatanganan perjanjian perdamaian antara Sekutu dengan negara yang kalah perang. Perjanjian tersebut antara lain Perjanjian
Potsdam antara Jerman dan Sekutu yang dilakukan pada 2 Agustus 1945. Isi Perjanjian Postdam antara lain
1. Wilayah Jerman dibagi empat daerah pendudukan, yaitu Jerman Timur oleh Rusia
dan Jerman Barat oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. 2.
Danzig dan daerah Jerman bagian timur Sungai Oder dan Neisse diberikan kepada Polandia
3. Demiliterisasi Jerman
4. Penjahat Perang harus dihukum
5. Jerman harus membayar ganti rugi.
Perjanjian San Fransisco pada 8 September 1951 antara Jepang dan Sekutu. Isi dari perjanjian tersebut adalah
123
1. Jepang di perintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat
2. Jepang membayar pampasan perang
3. Daerah pendudukan Jepang dikembalikan kepada pemiliknya
4. Penjahat perang akan dihukum
Akibat Perang Dunia II
Perang Dunia II merupakan perang terbesar dan terdahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Perang Dunia II sudah pasti membawa kehancuran. Akibat
kehancuran ini sangat berpengaruh luas dalam kehidupan bangsa dan negara yang bersengketa baik dalam bidang politik, ekonomi sosial dan budaya.
Bidang Politik
Memunculkan dua kekuatan besar dunia yakni Amerika Serikat dengan ideologi demokrasi liberalnya liberalisme, dan Uni Soviet dengan ideologi
komunisnya.
Terjadi perebutan hegemoni di antara kedua ideologi yang berbeda berakibat munculnya perang dingin
cold war
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang dingin ini sudah berakhir ketika Uni Soviet terpecah pada 1991
menjadi
Commonwealth of Independent State
CIS. Pada masa perang dingin ini kedua kekuatan mencoba mempengaruhi negara-negara sepaham untuk
membentuk aliansi persekutuan, seperti
North Atlantic Treaty Organization
NATO, yaitu fakta pertahanan Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa Barat. Adapun aliansi bentukan Uni Soviet adalah
Pakta Warsawa
, yaitu pertahanan Uni Soviet bersama negara- negara Eropa Timur,
Balance of Power Policy mengakibatkan munculnya politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan bersama Collective Security misalnya adanya
METO
middle eastern treaty organiszation
dan SEATO
south east asian treaty organization
Berakhirnya Perang Dunia II membawa dampak jatuhnya imperialis. Jatuhnya imperialisme ini membawa dampak menguatnya semangat nasionalisme di
wilayah Asia dan Afrika untuk melepaskan diri dari cengkeraman negara Asing. Hal ini membawa dampak semangat untuk merdeka, Misalnya di Asia,
muncul negara-negara baru seperti Indonesia, Filipina, India, Pakistan dan Srilanka. Di Afrika misalnya muncul Mesir dan Aljazair.
Bidang Ekonomi
Setelah Perang Dunia II berakhir, keadaan Eropa sangat kacau dan semakin parah, sehingga Eropa tenggelam dalam kesengsaraan dan penderitaan. Amerika Serikat
124
muncul sebagai kreditor bagi seluruh dunia, terutama Eropa. Amerika Serikat menyadari bahwa Wilayah Eropa yang rusak akan mudah dicengkeram oleh pihak
komunis, oleh karena itu harus dibantu. Berkaitan dengan itu ada beberapa lembaga donatur diantaranya
a.
Thruman Doctrin
1947, lembaga ini membantu pertumbuhan ekonomi Yunani dan Turki
b. Marshall Plan
1947, lembaga ini memberi bantuan ekonomi dan militer untuk membangun kembali ekonomi atas rencana yang terlebih
dahulu dibuat oleh negara-negara Eropa dan disetujui oleh Amerika Serikat.
c. Point Four Thruman,
lembaga ini memberikan bantuan kepada negara- negara yang masih terbelakang di Asia dalam bentuk bantuan ekonomi
dan militer
Mutual Security Act= MSA
Bidang Sosial
Reaksi yang muncul dalam bentuk kerja sama bangsa-bangsa di dunia, salah satunya dengan berlatar belakang dari akibat perang mendorong mereka
mendirikan
United Nation Relief Rehabilitation Administration UNRRA
dengan membantu ,asyarakat yang menderita dalam bentuk
d. Memberi makan orang-orang terlantar
e. Mengurus pengungsi-pengungsi dan menyatukan anggota keluarga yang
terpisah akibat perang f.
Mendirikan rumah sakit dan balai pengobatan g.
Mengerjakan kembali tanah-tanah yang rusak Di sisi lain, kesengsaraan yang berkepanjangan akibat Perang Dunia II mendorong
manusia untuk mewujudkan dan menciptakan perdamaian abadi. Niat ini semakin kuat setelah Liga Bangsa-Bangsa gagal dalam usaha mencari perdamaian.
Sehingga memunculkan tekad untuk membentuk lembaga internasional yang berwibawa dalam melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa
PBB pada tahun 1945. Adapun para pelopor pendiri PBB ialah Franklin Delano Roosevelt AS, Winston Churchill Inggris dan Josef Stalin Uni Soviet.
Sosok di Balik Perang
Adolf Hitler
Adolf Hitler dilahirkan pad 20 April 1889 di Braunau, Austria. Ia anak keempat dari enam bersaudara. Ayahnya seorang pegawai kantor bea cukai, ibunya seorang
yang berdarah Yahudi. Cita-cita Hitler ingin menjadi seorang seniman, oleh karena itu ia mendaftar di Viena Academy of Art, namun ditolak dua kali.
Pada masa Perang Dunia I, Hitler bergabung dengan angkatan bersenjata Jerman. Ia menjadi sukarelawan pasukan Bavaria, walaupun Hitler sebenarnya warga
Austria bukan Jerman. Sewaktu resimennya di kirim ke garis depan, mereka menghadapi serangan Perancis yang bertubi-tubi. Dari 6000 pasukan, hanya 32
orang yang selamat termasuk Hitler di dalamnya. Selamatnya Hitler dikarenakan ia berbadan kecil dan berjalan di belakang resimen. Namun Hitler terkenal dengan
kecepatan larinya sehingga ia ditugaskan sebagai pengirim pesan.
125
Para atasan Hitler mengakui keberanian Hitler, ia telah menerima 6 medali tertinggi untuk keberanian, yaitu
The Iron Cross.
Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I membuat Hitler sebagai seorang nasionalis fanatik merasa terpukul.
Dalam perkembangan kariernya, Hitler diberi tugas mengawasi sebuah partai kecil, yaitu partai buruh yang diduga suka berlaku radikal. Setelah mengawasi rapat-rapat
yang dilakukan, Hitler justru berbalik mendukung partai tersebut. Hitler menilai bahwa partai buruh Jerman merupakan partai yang jauh lebih nasionalis, tidak
seperti dituduhkan orang. Hitler pun bergabung dengan partai
tersebut pada tahun 1921 di Munich. Kemampuannya berbicara digunakannya untuk propaganda partai,
ia membawa partai ini memperoleh dukungan yang besar dari masyarakat. Hitler kemudian mengubah Partai Buruh Jerman menjadi Partai Buruh Jerman Nasionalis
Sosialis yang kemduian dikenal dengan nama NAZI. Dalam waktu dua tahun Hitler mendapat julukan
Fuehrer,
atau pemimpin tanpa saingan. NAZI muncul menjadi partai yang mempunyai kekuatan besar. Hitler pada tahun 1923 mencoba
melakukan kudeta, namun gagal dan membawanya masuk penjara. Situasi ekonomi Jerman yang kacau membuat rakyat tidak percaya dengan partai-
partai besar. Hal ini membuat NAZI semakin kuat pada tahun 1928, ketika tahun 1929 diadakan pemilihan umum NAZI muncil sebagai pemegang mayoritas. Hitler
kemudian diangkat menjadi seorang Kanselir. Melalui jabatan inilah Hitler menjatuhkan semua golongan oposisi dengan cara yang sangat kasar. Hitler
menyalahkan komunisme dan yahudi yang menjadi penyebab hancurnya ekonomi Jerman. Setelah melakukan politik pembangunan militer, Hitler mendapat
dukungan dari militer.
Selain tindakan kasarnya, Hitler mampu membangun ekonomi dan meningkatkan lapangan pekerjaan dan sarana serta proyek-proyek umum. Salah satunya yang
cukup terkenal adalah proyek mobil rakyat atau Volkswagen, yaitu suatu proyek mobil murah yang dapat kejangkau oleh rakyat Jerman. Al hasil Hitler tetap
mendapat dukungan rakyatnya.
Pada September 1939, Hitler menyerang Polandia dan merebut kota Danzig dengan serangan kilat dengan kendaraan lapis baja dan pesawat pembom yang efektif.
Serangan inilah yang mengawali Perang Dunia II.
Jenderal Isoroku Yamamoto
Admiral Isoroku Yamamoto atau orang biasa menyebutnya Jenderal Yamamoto, adalah salah satu tokoh kunci invasi Jepang atas Asia, khususnya Asia Tenggara.
Ia dilahirkan pada 4 April 1884 dengan nama Isoroku Takano di Nagaoka Niigata Jepang. Ayahnya Takano Sadayoshi adalah seorang samurai kelas rendah. Pada
tahun 1916, Isoroku diadopsi oleh keluarga Yamamoto. Nama Yamamoto di Jepang merupakan nama yang sangat dihormati.
Karier militer Isoroku Yamamoto diawali dari akademi angkatan laut yang lulus pada tahun 1904. Pada tahun 1905 Yamamoto mendapatkan pengalaman perang
pertamanya dengan ikut bertempur dengan pasukan Jenderala Togo melawan armada Rusia di Selat Tsushima. Pada pertempuran ini ia mendapat luka
126
kehilangan dua jari tangan kirinya. Akibat luka ini hampir saja ia dikeluarkan dari karir kemiliterannya.
Yamamoto tetap bertugas diangkatan laut dan berhasil menyelesaikan studinya di sekolah torpedo, sekolah meriam dan sekolah staf angkatan laut Jepang. Pada tahun
1919 sampai dengan 1921, Yamamoto menimba ilmu di harvard University, Amerika Serikat. Pengalamannya studi di Amerika membuatnya memahami
tentang Amerika dan budayanya.
Karir militer dan politiknya begitu gemilang. Ia ditarik pulang untuk memimpin kapal induk Akagi. Selepas mengomandani Akagi, Yamamoto memimpin
Departemen Teknologi Angkatan Laut Jepang, kemudian menjadi Komandan Divisi I Udara Angkatan Laut Jeoang. Kemudian ia menjadi Panglima Armada
Gabungan. Saat itu hubungan Jeang dan Amerika Serikat tengah memanas. Yamamoto menyiapkan beberapa Skenario dalam persiapan menuju perang yang
semakin tidak terhindarkan.
Hubungan Jepang dan Amerika yang semakin memanas, dimanfaatkan Amerika dengan meningkatkan bantuan ke Cina. Amerika juga mengembargo pengiriman
minya dan bahan mentah lainnya ke Jepang. Embargo ke Jepang ini dianggap sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional Jepang. Jepang
memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan Amerika Serikat adalah dengan melakukan serangan pendahuluan dengan menghancurkan armada pasifik
Amerika Serikat di Pearl Harbor. Yamamoto sebagai Panglima Armada Gabungan meyakini kemungkinan Jepang menang melawan Amerika sangatlah kecil,
terkecuali Jepang melakukan serangan pertama yang mematikan.
Yamamoto mengembangkan strategi perang yang sangat berani dengan mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Pada tanggal
21 November Yamamoto menerima persetujuan akhir tentang rencana serangan. Yamamoto memerintahkan Laksamana Madya Chuichi Nagumo untuk memimpin
kekuatan dilapangan, dan pasukan mulai bergerak pada tanggal 26 November pukul 06.00 menuju kepulauan Hawaii melalui lautan Pasifik yang sepi dan
menghindari jalur kapal dagang. Minggu tanggal 7 Desember 1941, serangan di mulai dengan mengerahkan kapal-kapal pembom dan pembawa torpedo. Serangan
ini berhasil memporak-porandakan Pearl Harbor dan Jepang pulan membawa kemenangan.
Penyerbuan inilah yang mengawali perang dunia di wilayah pasifik, Yamamoto otak dibalik penyerbuan pasukan Jepang atas Pearl Harbor.
Pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dalam upaya untuk mencapai perdamaian dunia dan belajar dari kegagalan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa yang tidak berdaya mengahadapi ancaman dari negara
besar, kemudian dibentuklah Perseriakan Bangsa-Bangsa
United Nation Organitation
berdasarkan konferensi San Fransisco yang dihadiri oleh 50 negara di dunia. Dalam Konferensi ini berhasil dibentuk suatu piagam perdamaian bangsa-bangsa. Pada tanggal 24
Oktober piagam tersebut secara resmi diterima oleh dunia dan secara resmi ditetapkannya Perserikatan Bangsa-Bangsa Pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa. aPembentukan
127
Perserikatan Bangsa-Bangsa berkaitan pula dengan
Atlantic Charter
14 Agustus 1941 yang disusun oleh Presiden Roosevelt bersama Perdana Menteri Churchil. Piagam ini
berisi tentang rencana pembentukan tatanan dunia baru yang demokratis setelah Perang Dunia II selesai. Rumusan singkatnya menentukan nasib sendiri diantara bangsa-bangsa di
dunia. Hasil dari
Atlantic Charter
semakin diperkuat dengan
Declaration of the United Nation
1 Januari 1942. Landasan-landasan lain dari pembentukan Perserikatan Bangsa- Bangsa adalah
Dumbarton Oaks
7 Oktober 1944 dan
Yalta Conference
14 Februari1945.
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang lahir pada 24 Oktober 1945, namun baru diresmikan secara formal pada 10 Januari 1946 dalam sidang pertamanya di London.
Pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa ini bertujuan untuk 1.
Menjamin perdamaian dunia, hak-hak manusia, kemajuan sosial, dan ekonomi 2.
Menyelesaikan perselisihan dengan jalan damai dan tidak boleh perang 3.
Tidak boleh melanggar kedaulatan negara lain 4.
Tidak boleh campur tangan urusan dalam negeri suatu negara 5.
Mengadakan tindakan kerja sama terhadap negara-negara yang membahayakan perdamaian dunia.
Dalam rangka mengimpletasikan kerja-kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian dibentuk badan-badan keorganisasian yaitu
1. Sidang Umum,
a. Sidang umum diadakan setiap tahun sekali, namun bisa dilakukan setiap
waktu sesuai dengan permintaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa
b. Dalam sidang umum tiap-tiap negara diwakili oleh 5 orang dengan satu
suara c.
Hak veto tidak berlaku d.
Putusan diambil atas dua pertiga jumlah suara e.
Tugasnya merundingkan segala hal yang dianjukan oleh Dewan Keamanan dan Anggaran Belanja Perserikatan Bangsa-Bangsa
2. Dewan Keamanan
a. Dewan ini beranggotakan 5 negara tetap dengan hak veto yaitu, Amerika
Serikat, Rusia, Inggris, Perancis dan Cina. Serta 6 anggota tidak tetap yang dipilih dalam sidang umum setiap dua tahun sekali.
b. Dewan Keamanan bertugas memlihara keamanan dan perdamaian dan
memutuskan sangsi dan mengambil tindakan yang diperlukan 3.
Dewan Ekonomi dan Sosial
Economic and Social Council
a. Dewan ini beranggotakan 18 negara dengan hak yang sama
b. Masa kerja dewan selama 3 tahun
c. Dewan ini bertugas mengurus perkembangan sosial, ekonomi, kesehatan,
kebudayaan, hak-hak manusia, emansiapasi wanita, transportasi d.
Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh badan-badan khusus seperti ILO, FAO, UNESCO, WHO, World Bank, IMF, GATT, ICAO, UPU, TU WMO
dan IMCO 4.
Dewan Perwakilan Dewan ini bertugas mengurusi perkembangan sosial, ekonomi dan budaya
bagi negara secara politis maih di bawa perwakilan negara.
128
5. Mahkamah Internasional
Mahkamah internasional
bertugas menyelesaikan
masalah-masalah internasional. Anggota Mahkamah ini dipilih oleh Majelis Umum dan
Dewan Keamanan 6.
Sekretariat Bandan ini diketuai oleh seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat oleh
Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan dengan masa jabatan 5 tahun. Sekretaris Jenderal bertugas menyelenggarakan Pekerjaan Administrasi
PBB.
KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN
Dr. Rudy Gunawan, M.Pd
I. PENDAHULUAN