45
perdagangan dan sistem kapitalisme bertepatan dengan mulai bangkitnya dunia ilmu pengetahuan di Eropa. Berbagai inovasi dalam dunia ilmu pengetahuan dapat diwujudkan
karena didukung oleh kondisi ekonomi Eropa yang semakin mapan.
Pada abad ke-15 M bangsa Eropa mulai berekspansi ke benua-benua lainnya. Ekspansi Eropa menyebabkan peradaban Eropa mulai menyebar ke seluruh dunia. Melalui
kegiatan perdagangan, penyebaran agama dan kolonialisme, peradaban Eropa sejak itu mulai dikenal oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Abad ke-15 M sampai abad ke-20 M
adalah periode dimana bangsa-bangsa Eropa mendominasi kehidupan bangsa-bangsa di berbagai benua lainnya.
II. PENEMUAN MESIN CETAK
Perubahan secara besar-besaran di berbagai bidang menandai berakhirnya abad pertengahan. Dalam sejarah Eropa periode yang menggantikan abad pertengahan dikenal
dengan sebutan periode modern awal
early modern period
yang mencakup abad 16 sampai ke abad 18.
Dalam periode modern awal banyak terjadi peristiwa yang berpengaruh secara fundamental terhadap perkembangan sejarah Eropa dan dunia. Dalam periode ini bangsa
Eropa mulai melakukan penjelajahan samudra, mendirikan koloni di berbagai belahan dunia lain, dan mendorong berkembangnya perdagangan global. Bangsa Eropa
menemukan jalan ke Asia dan berbagai benua-benua baru seperti Amerika serta Australia.
Selain untuk menyebarkan agama Kristen, tujuan lain dari penjelajahan Samudra yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol adalah untuk menemukan daerah
penghasil rempah-rempah cengkeh dan pala. Karena itu mereka terus mencari jalan sampai mereka menemukan bahwa ternyata daerah penghasil rempah-rempah terletak di
Kepulauan Maluku yang ada di bagian timur kepulauan Nusantara.
Sebelum dimulainya jaman penjelajahan samudra, bangsa-bangsa Eropa mengalami berbagai peristiwa penting. Selain peperangan, kehancuran dan kemunculan
negara-negara baru, pada masa modern awal di Eropa juga terjadi banyak penemuan- penemuan penting. Abad 15 menjadi saksi dari perkembangan penting di bidang teknologi,
yaitu ditemukannya mesin cetak. Sebelum ada mesin cetak, orang menggunakan berbagai wahana untuk menyimpan tulisan seperti daun, tanah liat, kulit binatang, dan batu. Namun
demikian teknik mencetak tulisan dengan menggunakan balok kayu yang diukir telah dikenal di Eropa sejak abad ke-12 dan bahkan di Cina sebelum itu.
Apa yang baru dari perkembangan teknik mencetak pada abad ke-15 adalah penggunaan plat metal untuk mencetak huruf secara cepat. Perkembangan mesin cetak
dengan menggunakan plat metal melalui proses yang bertahap. Dalam proses penyempurnaan mesin cetak dengan menggunakan huruf logam
type metal
dan tinta berbahan minyak antara tahun 1445 sampai 1450 peran yang penting dilakukan oleh
Johannes Guttenberg 13981400-1468. Kepeloporannya dalam penyempurnaan mesin cetak menggunakan plat metal menyebabkannya disebut sebagai penemu mesin cetak.
Mesin cetak ciptaan Guttenberg disebut dengan
Movable Type
merupakan perbaikan dari sistem blok yang telah digunakan di Eropa sebelumnya. Teknik yang digunakan oleh
mesin cetak Guttenberg memungkinkan terjadinya proses pencetakan bahan tertulis secara cepat.
Ide untuk membuat mesin cetak muncul ketika Guttenberg membuat surat pengampunan untuk gereja. Untuk bisa membuat surat pengampunan dalam jumlah besar
46
Guttenberg membuat huruf dengan plat besi. Teknik membuat plat besi ini tidak langsung jadi, tetapi melalui proses bertahun-tahun.
Pada tahun 1450 mesin cetak Guttenberg akhirnya bisa diselesaikan. Dengan menggunkan mesin cetak buatannya, pada tahun 1456 untuk pertama kali mencetak
Alkitab. Alkitab cetakan Gutennberg tersebut merupakan Alkitab pertama yang dicetak dengan mesin cetak
Movable Type
. Dua ratus Alkitab berikutnya segera dicetak setelah itu. Sebagian kecil diantaranya, sekitar 50 eksemplar, dicetak di atas kulit lembu muda.
Diperkirakan hampir seperempat dari 200 Alkitab cetakan pertama mesin Guttenberg masih ada hingga saat ini.
Pada tahun 1500 diperkirakan ada lebih dari seribu mesin cetak, yang dibuat dengan mengikuti model Guttenberg, digunakan di seluruh Eropa. Mesin-mesin cetak
tersebut secara bersama-sama telah menghasilkan 40.000 judul barang cetakan berupa buku, brosur, naskah, dan sebagainya. Empat puluh ribu judul itu dicetak sebanyak
kurang lebih delapan sampai sepuluh juta kopi. Diperkirakan hampir separuh dari barang cetakan tersebut adalah bahan-bahan yang berkaitan dengan kepentingan agama berupa
Alkitab, komentar terhadap Alkitab, dan buku khotbah.
Penemuan mesin cetak mendorong tersebar luasnya ilmu pengetahuan dan semangat untuk meneliti. Dengan menggunakan mesin cetak, pemikiran dan karya kreatif
seseorang dapat menjangkau orang dalam jumlah ribuan dan bahkan jutaan. Dengan demikian mesin cetak juga mendorong munculnya kelompok pembaca yang terus
berkembang. Para pembaca barang cetakan ini menjadi kaum terdidik yang membawa dampak secara mendalam terhadap masyarakat Eropa. Tanpa adanya barang-barang
cetakan bisa dibayangkan bahwa ide-ide yang dibawa oleh gerakan reformasi maupun renaissans tidak akan menyebar secepat seperti yang terjadi di abad ke-16. Lebih jauh lagi,
mesin cetak telah menjadikan bangsa Eropa sebagai bangsa terdepan di dunia dalam hal reproduksi pengetahuan. Dampak dari mesin cetak segera terlihat, pada abad 16
kemampuan baca tulis bangsa Eropa mulai menigkat secara signifikan.
III. RENAISSANS