Peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa Prinsip-prinsip motivasi yang diterapkan dalam proses pembelajaran

10 Usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa memerlukan kondisi tertentu yang mengedepankan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Sejauh mungkin siswa perlu didorong untuk mampu menata belajarnya sendiri dan menggunakan interaksi antar pribadi dengan teman dan guru untuk mengembangkan kemampuan kognitif intelektual dan kemampuan sosial. Keterlibatan orang tua dalam belajar siswa sangat penting baik berupa perhatian dan bimbingan kepada anak di rumah maupun partisipasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya Sofa 2008.

c. Peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa

Peranan guru untuk mengelola motivasi belajar siswa sangat penting, dan dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas belajar yang didasarkan pada pengenalan guru kepada siswa secara individual. Menurut Sutikno 2008, ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut. 1 Menjelaskan tujuan belajar pada siswa Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai kepada siwa, 2 Hadiah Pemberian hadiah bagi siswa yang berprestasi akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi dan minat belajarnya meningkat, 3 Saingan kompetensi Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya, 4 Pujian Pemberian pujian harus tepat sehingga bisa memberikan motivasi serta sekaligus akan membangkitkan harga diri siswa, 5 Hukuman Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses pembelajaran. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya, 6 Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa, 11 7 Membentuk kebiasaan belajar yang baik, 8 Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok, 9 Menggunakan metode yang bervariasi, dan 10 Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

d. Prinsip-prinsip motivasi yang diterapkan dalam proses pembelajaran

Menurut Trilukman 2007 prinsip-prinsip motivasi pada proses pembelajaran, sebagai berikut. 1 Attention perhatian Perhatian siswa muncul karena didorong rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga siswa akan memberikan perhatian selama proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dirangsang melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Apabila elemen-elemen tersebut dimasukkan dalam rencana pembelajaran, hal ini dapat menstimulus rasa ingin tahu siswa. Namun, perlu diperhatikan agar tidak memberikan stimulus yang berlebihan, untuk menjaga efektifitasnya. 2 Relevance relevensi Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Minat siswa akan terpelihara apabila mereka menganggap bahwa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang. Kebutuhan pribadi basic need dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu motif pribadi, motif instrumental dan motif kultural. Motif nilai pribadi personal motif value, menurut Clelland mencakup tiga hal, yaitu a. kebutuhan untuk berprestasi needs for achievement, b kebutuhan untuk berkuasa needs for power, dan c kebutuhan untuk berafiliasi needs for affiliation. Sementara nilai yang bersifat instrumental, yaitu keberhasilan dalam mengerjakan suatu tugas dianggap sebagai langkah untuk mnecapai 12 keberhasilan lebih lanjut. Sedangkan nilai kultural yaitu apabila tujuan yang ingin dicapai konsisten atau sesuai dengan nilai yang dipegang oleh kelpmpok yang diacu siswa, seperti orang tua, teman, dan sebagainya. 3 Confidence Percaya diri Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau. Motivasi dapat memberikan ketekunan untuk membawa keberhasilan prestasi, dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi untuk mengerjakan tugas berikutnya. 4 Satisfaction kepuasan Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun luar individu. Untuk meningkatkan dan memelihara minat belajar siswa, dapat menggunakan pemberian penguatan reinforcement berupa pujian, pemberian kesempatan, dsb. Selain hal-hal diatas, menurut Manzilatusifa 2009 untuk menumbuhkan motivasi belajar adalah melalui prinsip-prinsip motivasi. Setiap siswa memiliki rasa ingin tahu, oleh karena itu guru memberikan penguatan bahwa siswa pasti bisa. Prinsip-prinsip motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut. a Kebermaknaan. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika kegiatan dan materi belajar dirasa bermakna bagi dirinya yang terkait dengan bakat, pengetahuan, dan tata nilai siswa. b Pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Siswa akan menggunakan pengetahuan awalnya untuk menafsirkan informasi dan pengalamannya. Dengan demikian, guru perlu memahami 13 pengetahuan awal siswa untuk dikaitkan dengan bahan yang akan dipelajarinya. c Model. Siswa akan menguasai keterampilan baru dengan baik jika guru memberikan contoh dan model untuk dilihat dan ditiru. d Komunikasi terbuka. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika penyampaian dilakukan secara terstuktur sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. e Keaslian dan tugas yang menantang. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika mereka disediakan materi, kegiatan baru atau gagasan murni asli novelty dan berbeda yang akan menambah konsentrasi siswa pada pembelajaran. Hal ini berpengaruh pada pencapaian hasil belajar. f Latihan yang tepat dan aktif. Siswa akan dapat menguasai materi pembelajaran dengan efektif jika pembelajaran yang diberikan sesuai dengan kemamapuan siswa. g Penilaian tugas. Siswa akan memperoleh pencapaian belajar yang efektif jika tugas dibagi dalam rentang waktu yang tidak terlalu panjang. h Kondisi dan konsekuensi yang menyenangkan. Siswa akan belajar dan terus belajar jika kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan, nyaman dan jauh dari perilaku yang menyakitkan perasaan siswa. i Keragaman pendekatan. Siswa akan belajar jika mereka diberi kesempatan untuk memilih dan menggunakan berbagai pendekatan dan strategi belajar. j Mengembangkan beragam kemampuan. Siswa akan belajar secara optimal jika pelajaran disajikan dapat mengembangkan berbagai kemampuan. Sekolah perlu menyediakan berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan kecerdasan itu berkembang. k Melibatkan sebanyak mungkin indera. Siswa akan menguasai hasil belajar dengan optimal jika dalam belajar siswa dimungkinkan 14 menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran. l Keseimbangan pengaturan pengalaman belajar. Siswa akan lebih menguasai materi pembelajaran jika pengalaman belajar diatur agar siswa mempunyai kesempatan untuk membuat suatu refleksi penghayatan, mengungkapkan dan mengevaluasi apa yang dipelajari.

e. Meningkatakan motivasi belajar siswa

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 5 50

EFEKTIVITAS MEDIA INTERAKTIF BERBASIS SCRATCH PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SEL DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG

3 12 105

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS XI SMA TEUKU UMAR SEMARANG

12 51 199

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS X.1 SMA TEUKU UMAR SEMARANG MELALUI PEMBELAJARAN MULTIPLE INTELLIGENCES BERVISI SETS

2 101 264

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS X.1 SMA TEUKU UMAR SEMARANG MELALUI PEMBELAJARAN MULTIPLE INTELLIGENCES BERVISI SETS.

0 29 528

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 2

Pengaruh Motivasi Belajar, Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII di SMA TEUKU UMAR Semarang.

3 15 103

Keefektifan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa di SMA Teuku Umar Semarang (Penelitian Eksperimen Pada Siswa kelas X 5 SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006).

0 0 1

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI.

0 1 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMPS IT DARUL AZHAR ACEH TENGGARA

0 0 7