Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

27 e. Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Learning Cycle sebagai data pendukung 3. Cara pengambilan data a. Metode Kuesioner Metode kuesioner ini berupa angket motivasi belajar siswa yang digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran Learning Cycle. b. Metode Observasi Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data aktivitas siswa dan lembar kinerja guru selama proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai data pendukung terhadap motivasi belajar siswa c. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Learning Cycle sehingga dapat dijadikan sebagai data pendukung terhadap motivasi belajar siswa.

G. Metode Analisis Data

Hasil penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. 1. Data hasil angket motivasi belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran Learning Cycle diolah dengan pemberian skor pada setiap item. Skor = jumlah item option angket X jumlah siswa Rata – rata skor motivasi kelas = kelas tiap siswa jumlah kelas motivasi skor jumlah Keterangan Kriteria skor ditentukan sesuai dengan skor tiap item dan jumlah aspek yang diberikan. Kriteria motivasi belajar masing-masing siswa dari skor angket motivasi = Jumlah Skor angket : motivasi belajar siswa dalam kelas sangat tinggi 65 – 80 : motivasi sangat tinggi 49 – 64 : motivasi tinggi 33 – 48 : motivasi sedang 28 17 – 32 : motivasi kurang 1 – 16 : tidak ada motivasi 2. Data aktivitas siswa yang meliputi aktivitas siswa dalam pembelajaran, dalam diskusi kelompok, dalam presentasi hasil diskusi, pengamatan lingkungan, dan dalam percobaan diolah dengan pemberian skor pada setiap item. Skor pada item perlu diubah dalam bentuk nilai. Penentuan nilai digunakan skala 5 Ridlo 2005. Untuk menentukan nilai hasil konversi, maka langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : a. Mencari skor maksimal ideal SMI, yaitu skor yang dicapai apabila semua item dapat dijawab dengan benar yaitu dengan menghitung jumlah item yang diberikan kali bobot item. b. Membuat pedoman konversi, yaitu : Tabel 2 . Pedoman konversi skala 5 aktivitas siswa No. Tingkat penguasaan Batas atas Batas bawah Nilai Kriteria 1. 85 - 100 100 x SMI 85 x SMI A Sangat aktif 2. 70 - 84 84 x SMI 70 x SMI B Aktif 3. 60 - 69 69 x SMI 60 x SMI C Cukup aktif 4. 50 - 59 59 x SMI 50 x SMI D Kurang aktif 5. 50 50 x SMI 50 xSMI E Tidak aktif 3. Data hasil belajar Data nilai hasil belajar siswa Nilai akhir ditentukan berdasarkan dari hasil belajar siswa dengan rumus : Arikunto 2002 Skor = 100 N B x Keterangan : B : banyaknya butir yang dijawab benar N : banyaknya butir soal Menurut Ridlo 2005, setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal, dihitung dengan teknik analisis persentase menggunakan rumus sebagai berikut : 29 P = 100 n ni x ∑ ∑ Keterangan : P : Ketuntasan belajar klasikal ∑ ni : Jumlah siswa yang tuntas secara individu nilai ≥ 65 ∑ n : Jumlah total siswa Persentase kelulusan klasikal dengan parameter sebagai berikut : 0 - 20 = jelek 21 - 40 = kurang 41 - 60 = cukup 61 - 80 = baik 81 - 100 = sangat baik 4. Analisis data angket mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle dianalisis menggunakan skala linkert untuk mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : 100 maksimal skor jumlah LC an pembelajar mendukung yang skor jumlah × = n persetujua Persentase Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut : Skor Maksimal = jawaban skor positif kali jumlah siswa tiap kelas Skor 50 : Jelek Skor 50 - 59 : Kurang Skor 60 - 69 : Cukup baik Skor 70 - 84 : Baik Skor 85 - 100 : Sangat baik 30 5. Data kinerja guru Data kinerja guru dianalisis dengan teknik diskriptif kuantitatif dengan prosentase. Keterangan : Skor = n Persentase kinerja guru = x 100 n = jumlah aspek kinerja guru yang dilakukan dalam pembelajaran N = Jumlah total aspek kegiatan guru yang diamati. Kategori persentase kinerja guru: Skor 50 : Jelek Skor 50 - 59 : Kurang Skor 60 - 69 : Cukup baik Skor 70 - 84 : Baik Skor 85 - 100 : Sangat baik 6. Data hasil wawancara guru terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle dianalisis secara deskriptif kualitatif. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengungkapkan hubungan antara motivasi belajar siswa dengan nilai hasil belajar siswa, melalui aktivitas siswa dalam pembelajaran pada materi ekosistem. Hasil yang diperoleh berupa: skor motivasi belajar siswa yang didapat dengan angket motivasi belajar awal dan akhir setelah pembelajaran Learning Cycle , data aktivitas belajar siswa yang diperoleh dengan observasi dan laporan kegiatan pembelajaran, jawaban angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran, dan skor maksimal kinerja guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa serta tanggapan guru Biologi jawaban wawancara. Berikut ini adalah hasil penelitian yang telah dilakukan: 1. Analisis data motivasi belajar siswa dari angket. Ringkasan hasil dari analisis data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil analisis rata-rata skor motivasi belajar siswa awal dan akhir dengan model pembelajaran Learning Cycle di SMA Teuku Umar Semarang berdasarkan hasil angket. Data selengkapnya pada lampiran 11,12,13. Keterangan : Belum : siswa belum pernah diajarkan dengan model pemeblajaran LC pada materi ekosistem sebelumnya oleh guru Sudah : siswa sudah pernah diajarkan dengan model pembelajaran LC pada materi ekosistem sebelumnya oleh guru Rata-rata Skor Motivasi Awal : Skor motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran Learning Cycle dibagi jumlah siswa tiap kelas Rata-rata Skor Motivasi Akhir : Skor motivasi belajar siswa setelah pembelajaran Learning Cycle dibagi jumlah siswa tiap kelas No. Siswa kelas Rata-rata skor motivasi awal Kriteria Rata-rata skor motivasi akhir Kriteria 1 X.1 63 Tinggibelum 70,23 Motivasi sangat tinggi 2 X.2 61 Tinggi sudah 70 Motivasi sangat tinggi 3 X.3 60 Tinggi sudah 71 Motivasi sangat tinggi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 5 50

EFEKTIVITAS MEDIA INTERAKTIF BERBASIS SCRATCH PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SEL DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG

3 12 105

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS XI SMA TEUKU UMAR SEMARANG

12 51 199

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS X.1 SMA TEUKU UMAR SEMARANG MELALUI PEMBELAJARAN MULTIPLE INTELLIGENCES BERVISI SETS

2 101 264

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS X.1 SMA TEUKU UMAR SEMARANG MELALUI PEMBELAJARAN MULTIPLE INTELLIGENCES BERVISI SETS.

0 29 528

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 2

Pengaruh Motivasi Belajar, Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII di SMA TEUKU UMAR Semarang.

3 15 103

Keefektifan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa di SMA Teuku Umar Semarang (Penelitian Eksperimen Pada Siswa kelas X 5 SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006).

0 0 1

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI.

0 1 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMPS IT DARUL AZHAR ACEH TENGGARA

0 0 7