18
Pada fase elaboration extention, siswa menerapakan konsep dan keterampilan dalam situasi baru melalui kegiatan praktikum lanjutan. Pada
tahap akhir, evaluation dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase sebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, atau
kompetensi siswa. Berdasarkan tahapan dalam model pembelajaran Learning Cycle
diatas diharapkan siswa tidak hanya mendengarkan keterangan dari guru tetapi juga dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman
mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Kelebihan model LC dalam penelitian ini adalah:
a Sangat sesuai diterapkan pada materi yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, mudah dipraktekkan dan dapat diajarkan dengan metode inkuiri sains.
b Dapat membangkitkan budaya membaca pada siswa.
c Dapat melatih siswa untuk menemukan konsep sendiri.
d Mampu meningkatan motivasi belajar siswa menjadi sangat tinggi.
Kelemahan model LC dalam penelitian ini antara lain: a
Model LC membutuhkan waktu lebih lama dalam pembelajaran dibandingkan dengan metode konvensional.
b Model LC sulit diterapkan pada materi yang sulit dipahami dan
jarang ditemukan di kehidupan sehari-hari, misalnya materi unsur dan senyawa.
4. Meningkatkan Motivasi Belajar dengan Model Pembelajaran Learning
Cycle
Menurut Sya’adah 2009 hasil penelitian pada mata pelajaran bahasa indonesia menunjukkan ada peningkatan minat dan motivasi siswa pada tahap
berbicara, peningkatan tersebut dapat dilihat dari pemerolehan skor siswa. Pada pertemuan 1, rata-rata siswa kurang mampu menyampaikan gagasan
dengan tepat, baik itu dari segi kelancaran, intonasi ketepatan diksi, dan ketepatan ekspresi. Sebanyak 85 siswa kurang mampu berbicara dengan
baik di depan kelas dan hanya 15 siswa yang bisa menyampaikan
19
gagasannya dengan tepat. Akan tetapi, setelah pertemuan kedua siklus 1, siswa mulai mengalami peningkatan, baik itu dari segi kelancaran, intonasi,
ketepatan diksi dan ketepatan ekspresi, yakni sebanyak 75 dari keseluruhan siswa yang berjumlah 34 orang. Pada siklus selanjutnya siswa semakin
mampu berbicara dengan teknik berbicara yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan 5 fase dapat meningkatkan
minat berbicara siswa kelas X SMA Islam pada matapelajaran Bahasa Indonesia.
Pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle juga meningkatkan motivasi dan hasil belajar kimia, berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMUN Tumpang pada semester genap tahun ajaran 20022003 mengalami peningkatan dengan
pembelajaran berstruktur tiga fase pembelajaran. Pada konsep zat aditif dalam bahan makanan terjai peningkatan kualitas belajar siswa yang
berdampak pada hasil belajar siswa, dan kesimpulan dari penelitian ini adalah pelajaran kimia yang terlihat rumit dapat membangkitkan minat
belajar siswa dengan model pembelajaran Learning Cycle Fajaroh 2004. Meningkatnya minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia dengan
model pembelajaran Learning Cycle juga dapat dilihat dari hasil penelitian Aini 2004 adanya penigkatan minat belajar siswa pada pengembangan
bahan ajar minyak bumi sebesar 100 dari tahun lalu 87 siswa Sekolah Menengah Atas.
Metode pembelajaran luar ruang atau pengamatan lingkungan secara langsung pada mata pelajaran Biologi menurut Rodiah 2005 diperoleh hasil
bahwa siswa memiliki kemampuan untuk mengungkap nilai lebih banyak melalui kegiatan lapangan dengan pengamatan langsung. Peningkatan hasil
belajar dan minat belajar untuk penguasaan konsep komponen ekosistem secara keseluruhan dapat dilihat dari adanya rata-rata sebesar 0.47 yang
meliputi nilai sosial 56.88, nilai teoritik 50.00, dan nilai estetika 25.63. Pengamatan langsung di lapangan juga dapat membantu tingkat
20
pemahaman siswa terhadap konsep komponen ekosistem dengan persentase 100.
5. Materi Ekosistem