14
2.2.2 Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Rivai 2005:430 fungsi budaya organisasi adalah: 1. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya budaya
menciptakan perbedaan yang jelas antara suatu organisasi dengan organisasi yang lain.
2. Budaya memberikan identitas bagi anggota organisasi. 3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas pada kepentingan
individu. 4. Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.
5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu serta membentuk sikap dan perilaku pegawai.
2.2.3 Tipe Budaya Organisasi
Menurut Harrison dalam Sobirin 2007:198 ada 4 empat tipe budaya organisasi:
1. Power culture Yakni budaya organisasi dimana kekuasaan mempunyai peranan penting
dalam mewarnai kehidupan organisasi. 2. Role culture
Tipikal organisasi yang menuntut individu-individu yang ada di dalam organisasi, sesuai dengan posisi masing-masing berperan dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
15 3. Achievement culture
Digunakan untuk mengelompokkan organisasi yang lebih menekankan atau berorientasi pada hasil yang harus dicapai. Umumnya perusahaan yang
termasuk dalam tipe ini menuntut pegawainya memiliki energi dan waktu yang cukup didedikasikan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
perusahaan. 4. Support culture
Budaya organisasi dimana hubungan antar individu di dalam organisasi dan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan dianggap penting. Asumsi
yang melatar belakangi tipe budaya ini adalah setiap orang mau terlibat dalam organisasi jika mereka benar-benar merasa menjadi anggota organisasi dan
mendapat perhatian dari organisasi.
2.2.4 Proses terbentuknya budaya organisasi
Kenna dan Beech 2000:60 membagi budaya organisasi perusahaan atas beberapa komponen pembentuk, yaitu:
1. Filosofi yang menjadi panduan penetapan kebijakan organisasi baik yang berkenaan dengan pegawai ataupun klien.
2. Nilai-nilai dominan yang dipegang oleh organisasi. 3. Norma-norma yang diterapkan dalam bekerja.
4. Aturan main untuk berelasi dengan baik dalam organisasi yang harus dipelajari oleh anggota baru agar dapat diterima oleh organisasi.
5. Tingkah laku khas tertentu dalam berinteraksi yang rutin dilakukan. Perasaan atau suasan yang diciptakan dalam organisasi.
Universitas Sumatera Utara
16 Dengan menggali komponen-komponen pembentuk ini, diharapkan akan
memperoleh gambaran global dari budaya organisasi tertentu. Gambaran ini menjadi dasar organisasi tersebut, bagaimana masalah diselesaikan didalamnya,
dan cara para anggota diharapkan berperilaku.
2.2.5 Karakteristik budaya organisasi