Penilaian kinerja Indikator Kinerja Unsur-unsur Penilaian Kinerja Pegawai

18

2.3.2 Penilaian kinerja

Menurut Mondy 2008:257 penilaian kinerja adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja suatu individu atau tim. Pada dasarnya penilaian kinerja sangat dibutuhkan bagi perusahaan, karena melalui proses ini perusahaan dapat mengetahui apakah pekerjaan yang telah dibebankan kepada pegawai mampu diselesaikan dengan baik. Menurut Robbins 2001:260, ada lima pihak yang dapat melakukan penilaian kinerja pegawai, yaitu: atasan langsung, rekan kerja, evaluasi diri, bawahan langsung, dan pendekatan meneyeluruh. Penilaian kinerja dilaksanakan dengan merujuk kepada isi pekerjaan yang pegawai lakukan dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai setiap aspek dari pekerjaan mereka.

2.3.3 Indikator Kinerja

Menurut Mangkunegara 2005:53 indicator penilaian kinerja ada 4, yaitu: 1. Kuantitas Kinerja Merupakan volume kinerja yang dihasilkan seseorang dibawah kondisi normal. Indikator ini terdiri dari ketepatan, ketelitian, kerapian dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan, pemeliharaan alat-alat kerja, dan kecakapan dalam melaksanakan tugas. 2. Kualitas kerja Merupakan kerapian, ketelitian, keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume kerja. Universitas Sumatera Utara 19 3. Pemanfaatan waktu Merupakan penggunanaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan. 4. Kerja sama Merupakan kemampuan menangani hubungan kerja dengan rekan kerja. Berbagai macam pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai, tentunya membutuhkan kriteria yang jelas, karena masing-masing jenis pekerjaan mempunyai standar yang berbeda-beda tentang pencapaian hasilnya.

2.3.4 Unsur-unsur Penilaian Kinerja Pegawai

Menurut Hasibuan 2002:56 kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu: 1. Kesetiaan Kinerja dapat diukur dari kesetiaan pegawai terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi. 2. Prestasi kerja Hasil prestasi kerja pegawai, baik kualitas maupun kuantitas menjadi tolak ukur kinerja. 3. Kedisiplinan Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya menjadi tolak ukur kinerjanya. Universitas Sumatera Utara 20 4. Kreatifitas Kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitas dan mengeluarkan potensi yang dimilki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga menjadi lebih berdaya guna dan berhasil guna. 5. Kerja sama Diukur dari kesediaan pegawai berpartisipasi dan bekerja sama dengan pegawai lain sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik. 6. Kecakapan Kecakapan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja. 7. Tanggung jawab Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaannya dalam mempertanggung jawabkan hasil dari pekerjaannya.

2.4 Penelitian Terdahulu