Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia SDM merupakan aset terpenting perusahaan dikarenakan peranannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode, dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimal apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimal. Memahami pentingnya keberadaan SDM di era global saat ini salah satu upaya yang harus dicapai oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas SDM. Dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia diharapkan para pegawai dapat bekerja secara produktif dan profesional, sehingga kinerja yang dicapai nantinya diharapkan akan lebih memuaskan perusahaan sesuai standar kerja yang dipersyaratkan. Salah satu yang harus jadi perhatian utama perusahaan adalah bagaimana menjaga dan mengelola motivasi pegawai dalam bekerja agar selalu fokus pada tujuan perusahaan. Menjaga motivasi pegawai itu sangatlah penting, karena motivasi merupakan hal yang mendasari setiap individu untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Dengan motivasi kerja yang tinggi, pegawai akan lebih giat dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya, dengan motivasi yang rendah pegawai tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam melakukan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 2 Robin dan Judge 2008:222, mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Dari definisi tersebut dapat dipelajari bahwa motivasi menjadi bagian yang sangat penting yang mendasari seseorang dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Gibson dalam Kadarisman 2012:275 menyatakan bahwa motivasi adalah teori yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri pegawai yang memulai serta mengarahkan perilaku. Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa motivasi kerja yang baik dan positif dapat membuat perilaku pegawai akan semakin semangat dan bekerja lebih baik lagi. Sebaliknya, apabila pimpinan perusahaan atau organisasi tidak mampu memberikan motivasi yang baik terhadap pegawainya, dapat berakibat pegawai tidak mempunyai semangat untuk melakukan pekerjaannya dan tujuan perusahaan tidak akan terpenuhi. Selain motivasi hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah budaya. Menurut Herskovits dalam Sobirin 2007:53 budaya adalah sebuah kerangka pikir construct yang menjelaskan tentang keyakinan, perilaku, pengetahuan, kesepakatan-kesepakatan, nilai-nilai tujuan yang semuanya itu membentuk pandangan hidup way of life sekelompok orang. Setiap perusahaan memiliki budaya organisasi, budaya kerja dalam perusahaan diaktualisasikan sangat beragam. Bisa dalam bentuk dedikasi atau loyalitas, tanggung jawab, kerja sama, kedisplinan, kejujuran, ketekunan, semangat, mutu kerja, keadilan, dan integritas kepribadian. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa budaya yang Universitas Sumatera Utara 3 produktif merupakan budaya yang dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga menjadikan perusahaan lebih kuat dan tujuan perusahaan dapat dicapai. PT. Bank SUMUT merupakan Bank Daerah Sumatera Utara yang telah melayani masyarakat Sumatera Utara sejak tahun 1961. PT. Bank SUMUT merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah BUMD yang sebelumnya dikenal dengan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara BPDSU. PT Bank SUMUT memiliki visi yaitu menjadi bank untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. Sumber daya manusia adalah modal awal yang dimiliki oleh perusahaan yang memegang peranan penting dalam keberhasilan untuk menjadikan Bank SUMUT sebagai lembaga keuangan penyokong ekonomi daerah Sumatera Utara. Dengan adanya sumber daya manusia yang kompeten diharapkan kegiatan perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu para pegawai dituntut untuk lebih profesional guna mencapai tujuan perusahaan. PT. Bank SUMUT Cabang Kampung Lalang merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Bank SUMUT. Bagi PT. Bank SUMUT Cabang Kampung Lalang budaya organisasi merupakan pola pikir yang akan mempengaruhi perilaku dari sumber daya manusia. PT. Bank SUMUT Cabang Kampung Lalang menyadari bahwa bisnis perbankan sarat akan bisnis jasa, sehingga pelayanan adalah ujung tombak dari bisnis. Mengusung moto “memberikan pelayanan terbaik”, PT. Bank SUMUT Cabang Kampung Lalang menjadikan pelayanan Universitas Sumatera Utara 4 yang tulus dari hati sebagai jiwa dari setiap pegawai. Untuk itu hal yang dianggap penting dalam mengoptimalkan motto tersebut adalah pemberian motivasi. Pemberian motivasi ini dilakukan dengan membuat kebijakan berupa kewajiban bagi para pegawai untuk mengikuti briefing pagi dan doa bersama sebelum bekerja di awal hari. Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan dan menyangkut kepentingan dari berbagai pihak, sehingga tindakan atau keputusan apapun yang dilakukan pegawai harus mengacu pada pemikiran tersebut agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri, nasabah, stakeholder, dan perusahaan. Hal ini yang mendorong PT. Bank SUMUT Cabang Kampung Lalang menjadikan Risk Awarenes sebagai salah satu budaya perusahaan dimana setiap pegawai dituntut untuk mengusung prinsip ketaatan, kehati-hatian dan menjunjung tinggi integritas dalam bekerja. Namun, belakangan banyak berita yang beredar mengenai pencitraan yang buruk terhadap Bank SUMUT. Berita-berita yang dimuat di media masa berupa pengumpulan dana pihak ketiga yang mengalami masalah berupa penipuan dalam jumlah nominal yang cukup besar. Hal ini menyebabkan kurangnya kepercayaan nasabah kepada pihak bank. Ini juga tentunya berdampak kepada para pegawai khususnya dibagian customer service dan marketing pada saat memasarkan dana maupun kredit. Sehingga para pegawai perlu bekerja ekstra untuk meyakinkan dalam penjualan produknya kepada nasabah. Universitas Sumatera Utara 5 Pertumbuhan bisnis yang tidak hanya bergantung dari pelayanan, namun juga bagaimana perusahaan dapat memasarkan produk-produknya dengan baik. Untuk itu perusahaan menjadikan marketing sebagai salah satu budaya. PT. Bank SUMUT Cabang Kampung Lalang menekankan bagaimana setiap pegawai dapat menguasai dan memiliki kemauan untuk memasarkan produk perusahaan. Kinerja para pegawai PT. Bank SUMUT Cabang Kampung Lalang untuk tahun 2013 secara umum mengalami kenaikan. Untuk mengetahui seberapa besar pencapaian target perusahaan, PT. Bank SUMUT Cabang Kampung Lalang sendiri memiliki target dengan tingkat realisasi yang ditampilkan pada Tabel 1.1. Tabel 1 .1 Target Laba Hasil Penjualan Jasa Simpanan dan Pinjaman Periode Januari –Desember 2013 dalam ribuan rupiah Bulan Realisasi Rencana Pencapaian Keterangan Januari 1.375.052 519.213 264,83 Tercapai Februari 2.337.641 1.064.340 219,63 Tercapai Maret 3.126.979 3.641.105 85,87 Tidak Tercapai April 4.035.945 4.251.245 94,93 Tidak Tercapai Mei 5.065.107 4.905.118 103,26 Tercapai Juni 6.668.553 5.583.128 119,44 Tercapai Juli 7.678.508 6.305.611 121,77 Tercapai Agustus 8.767.654 7.077.161 123,88 Tercapai September 9.634.938 7.898.295 121,98 Tercapai Oktober 10.325.014 8.768.209 117,75 Tercapai November 13.430.225 9.693.053 138,55 Tercapai Desember 15.466.088 10.044.076 153,98 Tercapai Sumber: Bagian Operasional Bank SUMUT cabang Kampung Lalang 2013, diolah Dari Tabel 1.1 di atas dapat disimpulkan bahwa target laba selama bulan Maret dan April 2013 mengalami penurunan dikarenakan pegawai sudah merasa cukup puas dengan hasil kerja mereka yang tercapai pada bulan-bulan Universitas Sumatera Utara 6 sebelumnya. Penurunan ini kembali menaikkan motivasi para pegawai sehingga target-target yang ditetapkan untuk bulan selanjutnya dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan uraian ini, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Bank SUMUT Cabang Kampung Lalang”.

1.2 Perumusan Masalah