Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek

dalam Mata Pelajaran Pembuatan Busana Industri adalah strategi pembelajaran berbasis proyek. Strategi pembelajaran berbasis proyek memuat salah satu kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa memecahkan masalah dan tugas- tugas bermakna dalam hal ini yaitu pada mata pelajaran Pembuatan Busana Industri yang memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara otonom dan mandiri untuk menghasilkan produk nyata berupa rok, blus dan celana wanita.

2.3.2.2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Thomas dikutip Wena 2013: 145, mengemukakan bahwa model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang inovatif dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Karakteristik pembelajaran berbasis proyek menurut Buck Institude for Educatio dikutip Wena 2013: 145 sebagai berikut : 1 Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja, 2 Terdapat masalah yang pemecahanya tidak ditentukan sebelumnya, 3 Siswa merancang proses untuk meraih hasil, 4 Siswa bertanggunga jawab untuk mendapat dan mengelola informasi yang dikumpulkan, 5 Siswa melakukan evaluasi secara kontinu, 6 Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan, 7 Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya, 8 Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perbuatan. Karakteristik strategi pembelajaran dalam penelitian ini meliputi kegiatan siswa membuat kerangka kerja pada Mata Pelajaran Pembuatan Busana Industri yang belum pernah dilakukan sebelumnya, siswa merancang proses produksi dari awal kegiatan sampai berupa hasil yang memiliki kualitas. Produk hasil yang berkualitas tentunya dibarengi dengan proses yang dirancang secara cermat dan tepat sesuai pengetahuan yang telah dipelajari dalam Pembuatan Busana Industri, dengan evaluasi kualitas produk diharapkan siswa dapat mengetahui kesalahan dan dapat memperbaiki hasil produk menjadi lebih berkualitas.

2.3.2.3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek

Sebagai sebuah model pembelajaran menurut Thomas dikutip Wena 2013: 145 bahwa pembelajaran berbasis proyek memiliki beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut : Prinsip Sentralistis, Pertanyaan pendorong penuntun, Investigasi konstruktif, Otonomi, dan Realistis. 1. Prinsip Sentralistis centrality . Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. Kerja proyek bukan merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis dari konsep yang sedang dipelajari, melainkan menjadi sentra kegiatan pembelajaran dikelas. Siswa mengalami dan belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu melalui proyek dalam Pembuatan Busana Industri. 2. Prinsip Pertanyaan pendorong penuntun driving question . Kerja proyek berfokus pada pertanyaan atau permasalahan yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu. Kegiatan ini diharapkan siswa mampu menggugah dirinya untuk menumbuhkan kemandiriannya dalam mengerjakan tugas-tugas Pembuatan Busana Industri. 3. Prinsip Investigasi kontruktif constructive investigation . Merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang memuat proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, discovery , dan pembentukan model. Prinsip ini diharapkan mendorong siswa mengkotruksi pengetahuanya sendiri pada Pembuatan Busana Industri. 4. Prinsip Otonomi autonomy . Merupakan kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru hanya bertugas sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian siswa. Siswa diharapkan memiliki kemandirian dalam bekerja dan bertanggungjawab menyelesaikan tugas-tugas Pembuatan Busana Industri. 5. Prinsip Realistis realism ”. Proyek merupakan sesuatu yang nyata. Pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran konteks kerja. Prinsip ini diharapkan siswa dapat belajar pada dunia kerja yang sesungguhnya. Kegiatan ini akan dapat meningkatkan motivasi, kreativitas, sekaligus kemandirian siswa dalam pembelajaran.

2.3.2.4 Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek