Pengertian Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

baik antar kelompok siswa dapat mempermudah siswa memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga nantinya berdampak cepatnya dalam Pembuatan Busana Industri. 5. Increased resource-management skills . Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas. Pembelajaran berbasis proyek menuntut siswa aktif, tekun, termotivasi dengan cepat memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam Pembuatan Busana Industri. Cepatnya informasi yang didapat berpengaruh pada cepatnya waktu yang dibutuhkan dalam Pembuatan Busana Industri.

2.4. Hasil Belajar

2.4.1. Pengertian Hasil Belajar

Proses belajar merupakan proses yang unik dan kompleks. Keunikan itu disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi pada individu yang belajar, tidak pada orang lain, dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang berbeda. Purwanto 2010: 44, menyatakan bahwa hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikut proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan Purwanto, 2010: 54. Hasil belajar diukur untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan sehingga hasil belajar harus sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar yang diterapkan pada materi Pembuatan Busana Industri adalah siswa mampu dan terampil dalam pembuatan celana wanita sesuai dengan langkah-langkahnya. Sehingga siswa akan menerima pengalaman belajarnya melalui perubahan tingkah laku. Simpulan dari uraian diatas bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa yang lebih menekankan pada pemahaman siswa dari suatu proses belajar dalam kompetensi materi pembuatan celana wanita. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran pembuatan celana wanita setelah penggunaan buku kerja yang dibandingkan dengan nilai materi sebelum penggunaan buku kerja.

2.4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Baharudin dan Esa N 2008:19 menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi 2 yaitu sebagai berikut: Faktor Intern dan Ekstern. 2.4.2.1.Faktor intern Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor –faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah dan psikologis 1. Faktor Jasmaniah Faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Kondisi fisik siswa yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. a. Faktor kesehatan Kesehahatan badan seseorang harus diusahakan, agar dapat belajar dengan baik. Pembuatan celana panjang wanita, merupakan mata pelajaran praktek yang memerlukan fisik yang kuat, sehat dan bugar agar kegiatan dalam pembelajaran pembuatan celana wanita dapat terselesaikan dengan baik dan hasilnya busananya maksimal. b. Cacat tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar, siswa yang cacat hendaknya siswa belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. Pembuatan celana wanita memerlukan alat alat menjahit yang perlu dioperasikan dengan komponen-komponen tubuh, apabila ada salah satu kecacatan dalam tubuh siswa, itu sangat berpengaruh pada hasil kegiatan belajar siswa. 2. Faktor Psikologis Keadaan psikologi seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah intelegensi , perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan. a. Intelegensi Intelegansi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui dan menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. siswa harus tanggap dan cepat dalam mempelajari pembuatan celana wanita karena pembuatan celana wanita dilengkapi dengan pengunaan buku kerja yang telah tersusun secara rinci, terarah dan terencana dan nantinya hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. b. Perhatian Hasil belajar siswa menjadi baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak di perhatikan siswa maka timbul rasa kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Siswa dapat belajar dengan baik dengan mengupayakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian sesuai dengan hobi atau bakatnya. Penggunaan buku kerja dalam pembuatan celana wanita, diharapkan menjadi pelengkap materi pelajaran yang menarik sehingga siswa lebih perhatian terhadap materi pembuatan celana wanita dan menimbulkan rasa suka siswa dalam kegiatan belajar. c. Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat selalu diikuti perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Pembuatan celana wanita yang dibuat secara industri dengan penyelesaian menggunakan alat- alat yang modern membuat siswa merasa senang dan memiliki minat belajar dalam mengikuti pelajaran pembuatan celana wanita. Minat siswa dalam pembuatan celana wanita menjadi tumbuh dengan adanya penggunaan buku kerja sebagai pelengkap materi pembuatan celana wanita. d. Bakat Bakat merupakan kemampuan untuk belajar. Kemampuan tersebut akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat siswa dalam membuat suatu busana dapat terealisasi dengan terus belajar dan berlatih. Penggunaan buku kerja siswa memberikan suatu wadah berlatih siswa dalam membuat celana wanita secara indiustri. Siswa dilatih merencanakan, memproses dan menyelesaikan busana dengan baik. e. Motif Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Tujuan ditentukan dengan didasari motif sebagai daya penggerak pendorong. Tujuan pembuatan celana wanita untuk mencapai hasil belajar yang efektif, di lengkapi dengan penggunaan buku kerja siswa yang mendorong siswa menyelesaiakn pembuatan celana wanita. f. Kematangan Kematangan adalah sesuatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil jika anak sudah siap, jadi kemampuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. Siswa kelas XI Tata Busana sebelumnya telah mengalami mata pelajaran praktek, sehingga dapat dikatakan siswa siap menerima pelajaran pembuatan celana wanita. Buku kerja siswa diharapkan membangkitkan kemampuan siswa sehingga siswa cakap dalam pembuatan celana wanita. g. Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Kematangan yang telah ada pada siswa berarti siswa siap dalam melaksanakan proses belajar pembuatan celana wanita dan mempermudah siswa dalam menerima dan melaksasnakan kegiatan pembelajaran dalam pembuatan celana wanita. 2.4.2.2.Faktor ekstern Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu yang juga mempengaruhi hasil belajar. Faktor ekstrn terdidi dari faktor lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. 1. Lingkungan sosial, terdiri dari lingkungan sosial sekolah, masyarakat dan keluarga. a. Lingkungan sosial sekolah Lingkungan ini terdiri dari para guru, staf administrasi dan teman- teman sekelas yang dapat mempengaruhi semangat belajar. Pembuatan celana wanita merupakan mata pelajaran praktek yang harus dibuat oleh siswa sendiri dengan menggunakan buku kerja. Buku kerja siswa menuntut siswa aktif sehingga menuntut siswa mendapatkan informasi untuk menyelesaikan pembuatan celana wanita. Komunikasi dengan teman-teman dan guru sangat membantu siswa mendapatkan informasi dalam pembuatan celana wania. b. Lingkungan sosial masyarakat Lingkungan ini terdiri dari kondisi lingkungan tempat tinggal yang juga mempengaruhi belajar siswa. Siswa yang hidup dalam lingkungan masyarakat yang baik dan tidak terjadi kerusuhan dan sebagainya menjadikan siswa tumbuh berkembang pada lingkungan baik dan mempengaruhi belajar siswa c. Lingkungan sosial keluarga Lingkungan ini terdiri dari ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga letak rumah. Pengelolaan keluarga, semua memberi dampak terhadap aktifitas belajar siswa. Siswa yang memiliki keadaan kelauarga yang baik dan mendukung dalam hidup siswa akan berdampak dalam proses belajaranya. Pembuatan celana wanita tidak hanya membutuhkan fisik dan psikis, juga membutuhkan moril untuk membeli bahan –bahan yang mendukung dalam proses membuat celana wanita, dalam hal ini dukungan keluarga sangat berpengaruh. 2. Lingkungan nonsosial, terdiri dari lingkungan alamiah, lingkungan instrumental dan faktor materi pelajaran. a. Faktor lingkungan alamiah Faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar terdiri dari kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau dan suasana yang tenang. Suasana ruang belajar siswa disekolah yang bersih dan kondusif berperan dalam mendukung kondisi dan konsentrasi siswa dalam pembuatan celana wanita. b. Faktor instrumental Faktor ini terdiri dari perangkat belajar yang digolongkan dua macam yaitu: hardware seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, lapangan olahraga dan sebagainya, software seperti kurikulum sekolah, peraturan sekolah, buku panduan dan sebagainya. Faktor instrumental yang mendukung dalam pembuatan celana wanita diantaranya adalah hardware seperti gedung sekolah, alat-alat menjahit, ruang kelas ruang praktek siswa dan sebagainya. Software seperti kurikulum sekolah, buku kerja siswa dan sebagainya. c. Faktor materi pelajaran Faktor ini disesuaikan dengan usia perkembangan siswa dan metode pengajaran disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Materi pelajaran dilengkapi dengan pelengkap materi yaitu buku kerja siswa yang disesuaikan dengan materi pelajaran pembuatan celana wanita yang telah disesuaikan dengan kondisi perkembangan dan kurikulum siswa kelas XI Tata Busana agar tercapai tuujuan pembelajaran yang diinginkan.

2.5 Buku Kerja