Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbantuan Macromedia Flash untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi di SMK Bhakti Nusantara Mranggen

(1)

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MACROMEDIA

FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

AKUNTANSI DI SMK BHAKTI NUSANTARA

MRANGGEN

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Kholifatunikmah NIM 7101406624

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011


(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi.

Disetujui pada

Hari : Kamis Tanggal : 14 Juli 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Subowo, M.Si. Agung Yulianto, S.Pd, M.Si.

NIP.195504161984031003 NIP.197407072003121002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dra. Nanik Suryani, M.Pd NIP. 195604211985032001


(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

Disetujui pada

Hari : Rabu

Tanggal : 3 Agustus 2011

Penguji Skripsi

Dra. Sri Kustini

NIP. 195003041979032001

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Subowo, M.Si. Agung Yulianto, S.Pd, M.Si.

NIP.195504161984031003 NIP.197407072003121002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi UNNES

Drs. S Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001


(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 14 Juli 2011

Kholifatunikmah NIM 7101406624


(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Q.S. Al Insyrah 6-8).

2. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q. S Ar-Ra’ad 11)

Persembahan:

Skripsi ini penyusun persembahkan kepada : 1. Ayahanda Bakrun dan Ibunda Sumaryati tercinta

yang selalu mendukungku dengan sabar dan penuh kasih sayang dengan doa-doanya selama ini yang tiada henti.

2. Almamaterku.

3. Mz_Iyank, Mb’Indri dan Adek Nur Khamidah yang aku sayangi, terima kasih atas dukungan dan doanya. 4. Kakanda Luthfi Maslichul Kurniawan yang selalu

setia dan sabar mendampingiku.

5. Sahabat-sahabatku : Nurul, Fitri S, Dewi, Ilmi, Misrokha, Lia, Tari, Fitri P, Risti dan semuanya terima kasih atas dukungannya.

6. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi pararel 2006.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang Maha luas ilmu-Nya, atas limpahan kasih, bimbingan dan tuntunan-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Efektivitas penggunaan media pembelajaran berbantuan macromedia flash untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi di SMK Bhakti Nusantara Mranggen” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi di FE UNNES.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi strata I Jurusan Pendidikan Ekonomi FE UNNES.

2. Drs. S Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan kelancaran dalam perijinan penelitian.

3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs.Subowo,M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah ikhlas dan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Agung Yulianto, S.Pd, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan


(7)

vii

6. Dra. Sri Kustini, Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran, bimbingan dan pengarahan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada Penulis selama menuntut ilmu di UNNES.

8. Bambang Budi Utomo, S.Pd, Kepala Sekolah SMK Bhakti Nusantara Mranggen yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Atikoh, S.Pd, Guru Mata Diklat Produktif Akuntansi SMK Bhakti Nusantara Mranggen yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penelitian ini. 10. Siswa – Siswi Kelas X Akuntansi SMK Bhakti Nusantara Mranggen atas

kerjasamanya dalam penelitian ini.

11. Seluruh Staff Tata Usaha SMK Bhakti Nusantara Mranggen yang telah memberikan kemudahan dalam melaksanaan penelitian ini.

12. Teman-temanku kos Aqoustic dan Bunga Cost terima kasih atas dukungannya.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan moral maupun material dalam penyusunan skripsi ini.

Akhirnya Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah berkenan membaca skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang,14 Juli 2011 Penulis


(8)

viii SARI

Kholifatunikmah. 2011. “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbantuan Macromedia Flash untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi di SMK Bhakti Nusantara Mranggen”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Subowo, M.Si. Pembimbing II. Agung Yulianto, S.Pd, M.Si.

Kata Kunci : Media Pembelajaran Berbantuan Macromedia Flash dan Hasil Belajar.

Berdasarkan hasil observasi awal di SMK Bhakti Nusantara Mranggen, diperoleh data bahwa nilai ulangan harian kelas X tahun ajaran 2008/2009 dengan nilai KKM yaitu 65 dan nilai ulangan harian kelas X tahun ajaran 2009/2010 dengan nilai KKM yaitu 70 rata-rata siswa belum tuntas dalam belajarnya. Hasil belajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar adalah media pembelajaran. Permasalahan dari penelitian ini adalah (1) Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi peserta didik melalui proses pembelajaran berbantuan macromedia flash dengan menggunakan metode konvensional? (2) Apakah penggunaan media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash efektif untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi di SMK Bhakti Nusantara Mranggen.

Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen Design pada siswa kelas X Akuntansi SMK Bhakti Nusantara Mranggen. Siswa kelas X akuntansi 1 sebagai kelompok eksperimen sedangkan siswa kelas Xakuntansi 2 sebagai kelompok kontrol. Prosedur penelitian ini meliputi persiapan, penyusunan instrumen, uji coba instrumen, dan pelaksanaan penelitian. Sedangkan Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan Program SPSS 16.

Berdasarkan hasil uji independent sample t-test diperoleh nilai t pada

equal variances not assumed untuk hasil belajar siswa sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran berturut-turut adalah -2,397 dan 2,203 dengan sig. 2 tailed 0,021 dan 0,033. Karena nilai sig. 2 tailed<0,05 maka ada perbedaan hasil belajar akuntansi. Sedangkan hasil uji paired sample t-test nilai hasil belajar akuntansi dilihat dari nilai sig.2 tailed sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran berturut-turut adalah 0,032 dan 0,041. Karena nilai sig.2 tailed < 0,05 maka ada kesamaan efektivitas proses pembelajaran berbantuan macromedia flash dan metode konvensional.Rata-rata tanggapan siswa terhadap pemanfaatan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash pada materi akuntansi perusahaan dagang diperoleh dari angket yang telah diberikan kepada siswa sebesar 76,24%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan hasil belajar dan efektivitas pembelajaran berbantuan Macromedia Flash dan metode konvensional siswa kelas X SMK Bhakti Nusantara Mranggen. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dapat menggunakan media pembelajaran berbantuan macromedia flash sebagai alternatif dalam memilih strategi pembelajaran akuntansi.


(9)

ix ABSTRACT

Kholifatunikmah. 2011. “Effectiveness Using Learning Media based on Macromedia Flash to Improve Learning outcomes of Accounting at SMK Bhakti Nusantara Mranggen”. Thesis. Economic Education Programs. Faculty of Economics. State University of Semarang. Supervisor I. Drs. Subowo, M.Sc. Supervisor II. AgungYulianto, S. Pd, M. Si

KeyWords : Learning Media based on Macromedia Flash, Learning Outcomes.

Based on the results of preliminary observations in SMK Bhakti Nusantara Mranggen, data showed that the daily repetition of the 2008/2009 school year in class X with the KKM is 65 and the daily tests X-class academic year 2009/2010 with a value of 70 KKM average student has not completed in the study. Learning outcomes is very important in teaching and learning. One component that has an important role in teaching and learning is the medium of learning. Problems of this research is (1) Is there any differences between learning process with macromedia flash and convensional method on accounting learning result? (2) Is the use of Macromedia Flash based instructional media effectively to improve learning outcomes in accounting Mranggen SMK Bhakti Nusantara?. This study aims to determine whether media use Macromedia Flash-based learning is more effective in improving learning out comes in accounting Mranggen SMK Bhakti Nusantara.

The subjects of this study is the class X Accounting SMK Bhakti Nusantara Mranggen. This type of research is Quasi Experiment, an accounting class X as the experimental group while students X accounting class 2 as the control group. The procedure of this study include the preparation, drafting instruments, test instruments, and conducting research.

Based on the test results of independent sample t-test values obtained at t equal variances not assumed to students prior learning and after learning respectively, -2.397 and 2.203 with sig. 2 tailed 0.021 and 0.033. Because the value of sig. Two tailed < 0.05 then is a difference in learning outcomes of accounting. While the test results of paired sample t-test result value accounting study visits from tailed sig.2 values before learning and after learning, respectively, 0.032 and 0.041. Because sig.2 tailed value < 0.05 then is a similarity assisted learning effectiveness macromedia flash and conventional methods. The average student responses to the use of Macromedia Flash based learning medium accounting firms trading on material obtained from a questionnaire given to students at 76.24%.

The conclusion of this studyis that there are differences in learning outcomes and the effectiveness ofassisted learning Macromedia Flash and conventional methods of class X SMK Bhakti Nusantara Mranggen. Advice given in this study is accounting teacher can use macromedia flash media assisted learning as an alternative learning strategies in selecting accounting.


(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SARI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori ... 9

2.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.2 Hasil Belajar... 11

2.1.2.1Pengertian Hasil Belajar ... 11

2.1.2.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 12

2.1.3 Efektivitas Pembelajaran ... 16

2.1.4 Metode Pembelajaran ... 17

2.1.5 Media Pembelajaran ... 19

2.1.6 Media Pembelajaran Macromedia Flash ... 21


(11)

xi

2.1.6.2 Kelebihan dan Kekurangan Macromedia Flash ... 23

2.1.7 Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ... 24

2.1.7.1 Karakteristik Perusahaan Dagang ... 24

2.1.7.2 Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang dalam Jurnal Umum... 29

2.1.7.3 Mencatat Transaksi Keuangan Perusahaan Dagang dalam Jurnal Khusus ... 29

2.1.7.4 Laporan Keuangan ... 34

2.2 Kerangka Berfikir ... 36

2.3 Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Eksperimen ... 40

3.2 Populasi dan Sampel... 41

3.3 Variabel-Variabel Penelitian ... 42

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.5 Prosedur penelitian ... 43

3.5.1 TahapPersiapan ... 43

3.5.2 Tahap Penyusunan Instrumen ... 44

3.5.2.1 Tahap Persiapan uji coba ... 44

3.5.2.2 Tahap Pelaksanaan Uji Coba... 45

3.5.2.3 Tahap Analisis Uji Coba ... 45

3.5.2.3.1 Uji Validitas ... 45

3.5.2.3.2 Uji Reliabilitas ... 47

3.5.2.3.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal ... 48

3.5.2.3.4 Uji Daya Pembeda Soal ... 49

3.5.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 50

3.6 Teknik Analisis Data ... 55

3.6.1 Analisis Tahap Awal ... 55


(12)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek Penelitian ... 58

4.2 Hasil Penelitian ... 59

4.2.1 Analisis Data Sebelum Perlakuan (pretest) ... 59

4.2.1.1 Deskripsi Data Kemampuan Awal Siswa ... 59

4.2.1.2 Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Sebelum Perlakuan... 60

4.2.1.3 Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa Sebelum Perlakuan ... 61

4.1.2.4 Uji Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Awal Siswa Sebelum Perlakuan ... 62

4.1.2.5 Uji Kesamaan Rata-Rata Kemampuan Awal Siswa Sebelum Perlakuan ... 63

4.2.2 Analisis Data Setelah Pembelajaran (post test) ... 63

4.2.2.1 Deskriptif Data Hasil Belajar Setelah Pembelajaran .. 63

4.2.2.2 Uji Normalitas Data Setelah Pembelajaran ... 64

4.2.2.3 Uji Homogenitas Data Setelah Pembelajaran ... 65

4.2.2.4 Uji Perbedaan Rata - Rata Setelah Pembelajaran Atau Uji Hipotesis ... 65

4.2.2.5 Uji Kesamaan Rata-RataSetelah Pembelajaran ... 66

4.2.3 Indikator Keberhasilan ... 67

4.2.3.1 Indikator Keberhasilan Sebelum Perlakuan ... 67

4.2.3.2 Indikator Keberhasilan Setelah Perlakuan ... 68

4.2.4 Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran ... 69

4.3 Pembahasan ... 71

4.4 Keterbatasan Penelitian ... 79

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 80

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN – LAMPIRAN


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel1.1 Daftar Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Nilai Ulangan Harian

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Siswa Kelas X Akuntansi .... 3

Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasi Experimental design ... 40

Tabel 3.2 Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba ... 46

Tabel 3.3 Analisis Reliabilitas Butir Soal Uji Coba... 47

Tabel 3.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ... 48

Tabel 3.5 Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba ... 50

Tabel 4.1 Deskriptif Data Kemampuan Awal Siswa Sebelum Perlakuan ... 60

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal Sebelum Perlakuan ... 60

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Sebelum Perlakuan ... 61

Tabel 4.4 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Kemampuan Awal Sebelum Perlakuan (pretest) ... 62

Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Kemampuan Awal Siswa sebelum Perlakuan ... 63

Tabel 4.6 Deskriptif Data Hasil Belajar Setelah Pembelajaran (Post Test) ... 64

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Setelah Pembelajaran (Post Test) ... 64

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Setelah Pembelajaran (Post Test) ... 65

Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Setelah Pembelajaran atau Uji Hipotesis ... 66

Tabel 4.10 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Setelah Pembelajaran ... 67


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ... 25 Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir ... 39


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Nilai Harian Siswa Kelas X Akuntansi... 84

Lampiran 2. Daftar Nama Kelas Uji Coba ... 88

Lampiran 3. Daftar Nama Kelompok Eksperimen ... 89

Lampiran 4. Daftar Nama Kelompok Kontrol ... 90

Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Soal ... 91

Lampiran 6. Instrumen Uji Coba Soal ... 92

Lampiran 7. Kunci Jawaban Uji Coba Soal ... 99

Lampiran 8. Lembar Jawaban ... 100

Lampiran 9. Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal ... 101

Lampiran 10. Perhitungan Validitas Soal ... 105

Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Soal ... 106

Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ... 107

Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal ... 108

Lampiran 14. Soal Pretest ... 109

Lampiran 15. Kunci Jawaban Soal Pretest ... 115

Lampiran 16. Silabus ... 116

Lampiran 17. RPP Kelompok Eksperimen ... 123

Lampiran 18. RPP Kelompok Kontrol ... 138

Lampiran 19. Daftar Nilai Pretest ... 156

Lampiran 20. Daftar Nilai Posttest ... 157

Lampiran 21. Deskriptif Data Hasil Belajar Sebelum Pembelajaran ... 158

Lampiran 22. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Sebelum Pembelajaran .. 159

Lampiran 23. Uji Perbedaan Rata-rata Hasil Belajar Sebelum Pembelajaran (Pre Test) ... 160

Lampiran 24. Uji Persamaan Rata-Rata Hasil Belajar Sebelum pembelajaran (Post Test) ... 161


(16)

xvi

Lampiran 25. Deskriptif Data Hasil Belajar Sesudah Pembelajaran (Post

Test ... 162

Lampiran 26. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Sesudah Pembelajaran (Post Test) ... 163

Lampiran 27. Uji Perbedaan Rata-Rata Hasil Belajar Sesudah Pembelajaran (Post Test) ... 164

Lampiran 28. Uji Persamaan Rata-Rata Hasil Belajar Sesudah Pembelajaran (Post Test) ... 165

Lampiran 29. Lembar Tanggapan Siswa ... 166

Lampiran 30. Rekapitulasi Tanggapan Siswa ... 168

Lampiran 31. Media Pembelajaran Berbantuan Macromedia Flash ... 169

Lampiran 32. Surat Keterangan Setelah Melakukan Penelitian ... 185


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan demikian diharapkan bahwa dengan sistem pendidikan nasional mampu menghasilkan manusia-manusia indonesia yang berkualitas, mampu meningkatkan kehidupannya sendiri dan secara bersama-sama meningkatkan kualitas kehidupan bangsa indonesia. Salah satu cara yang dilakukan agar tujuan pendidikan dapat dicapai dengan belajar.

Pendidikan merupakan sebuah program. Program melibatkan sejumlah komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang diprogramkan (Purwanto, 2009). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang dirancang untuk membekali peserta didik supaya mampu menghadapi persaingan dalam dunia pekerjaan. Oleh sebab itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dituntut untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sekolah bisa memperoleh lulusan yang berkualitas apabila peserta didik memiliki hasil belajar yang baik. Hasil belajar yang baik dapat tercapai apabila peserta didik berhasil dalam pembelajaran.


(18)

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pengendali dalam proses pembelajaran. Jadi proses belajar mengajar merupakan faktor penentu bagi keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar yang menyenangkan bisa membuat siswa fokus terhadap materi yang dipelajari, sehingga siswa mengerti dan menguasai materi yang telah diajarkan. Hal ini berarti siswa telah berhasil dalam pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam belajar dilihat dari hasil belajar siswa.

Hasil belajar adalah perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik tergantung dari tujuan pengajaran (Purwanto, 2009:22). Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu, pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep (Anni, 2009:5). Akuntansi merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari oleh siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) program keahlian akuntansi. Akuntansi merupakan sebuah siklus sehingga untuk bisa berhasil dalam pembelajaran akuntansi, siswa harus menguasai setiap tahapan.

Berdasarkan hasil observasi awal di SMK Bhakti Nusantara Mranggen, yang dilakukan dengan wawancara dengan salah satu guru akuntansi, mengatakan bahwa siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan hal yang baru bagi siswa kelas X. Sehingga dalam mempelajari siklus akuntansi siswa mengalami kesulitan. Kesulitan yang sering dialami siswa pada saat mempelajari siklus


(19)

3

akuntansi adalah analisis transaksi yaitu siswa masih kesulitan dalam menentukan akun yang masuk debit dan akun yang masuk kredit. Selain itu, berdasarkan nilai ulangan harian siklus akuntansi perusahaan dagang diketahui bahwa nilai pada evaluasi yang dilakukan oleh guru masih banyak nilai yang kurang dari standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan disekolah tersebut. Apabila nilai kurang dari standar KKM yang telah ditetapkan berarti belum tuntas. Maka, setiap siswa diwajibkan melakukan remidi untuk memperbaiki nilai. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai ulangan harian siklus akuntansi perusahaan dagang,terlihat bahwa belum seluruhnya siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimum, hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Daftar Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Nilai Ulangan Harian Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Siswa Kelas X Akuntansi

Tahun Ajaran Kelas Jumlah

siswa KKM

Keterangan Tuntas Prosentase Rata-rata

nilai

Belum

tuntas Prosentase

Rata-rata nilai

2008/2009 X Ak 1 38 65 17 44,73% 74,73 21 55,26% 67,06

X Ak 2 39 65 14 35,90% 74,1 25 64,10% 54,74

2009/2010 X Ak 1 37 70 14 37,84% 75,83 23 62,16% 65,43

X Ak 2 37 70 17 45,95% 75,78 20 54,05% 67,57

Sumber: Dokumen guru akuntansi kelas X Akuntansi pada lampiran 1 Pelaksanaan pembelajaran di sekolah pada kenyataannya masih kurang memperhatikan ketercapaian kompetensi siswa. Hal ini tampak pada cara guru mengajar di kelas yang masih menggunakan cara lama, yaitu dominan menggunakan metode konvensional. Guru sangat aktif sedangkan siswa menjadi pasif dan tidak kreatif. Fungsi dan peranan guru menjadi sangat dominan. Dilain pihak siswa hanya menyimak dan mendengarkan informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh guru. Selama ini siswa hanya menjadi obyek sehingga siswa


(20)

kurang dapat mengembangkan potensinya. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan media pembelajaran yang tepat.

Salah satu metode pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan oleh guru adalah metode pembelajaran konvensional. Begitu juga dengan guru di SMK Bhakti Nusantara Mranggen. Metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Metode pembelajaran konvensional kadang cocok untuk pokok bahasan tertentu tapi kadang juga kurang sesuai untuk pokok bahasan yang lain. Selain itu model pembelajaran konvensional kurang sesuai untuk siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran. Metode konvensional kurang melibatkan partisipasi siswa dan dengan metode ini sering sekali siswa yang mengalami kesulitan selama pembelajaran akan malu bertanya pada guru, sehingga akan mempengaruhi pemahaman siswa. Akuntansi perusahaan dagang merupakan mata pelajaran di SMK Bhakti Nusantara yang membutuhkan pemahaman, ketrampilan dan ketelitian secara mendalam. Siswa tidak akan berhasil dalam pembelajaran akuntansi perusahaan dagang apabila siswa tidak berani bertanya pada guru tentang kesulitan belajarnya. Oleh karena itu, salah satu alternatif dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bentuk metode pembelajaran yang melibatkan partisipasi penuh baik antara guru dengan siswa maupun siswa satu dengan siswa lainnya. Media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat melibatkan partisipasi siswa sepenuhnya.


(21)

5

Media pembelajaran juga dapat menciptakan suasana belajar yang menarik. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya (Arsyad, 2005:3). Sementara Schramm berpendapat bahwa media merupakan teknologi pembawa informasi ataupun pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Dengan demikian media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu dalam mengajar baik dalam pendidikan formal maupun non formal yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Salah satu media pembelajaran yang masih berlaku dan jarang digunakan oleh guru adalah media pembelajaran yang berbantuan Macromedia Flash. Macromedia flash adalah sebuah program aplikasi standard authoring tool

profesional yang dikeluarkan oleh Adobe Inc, yang digunakan untuk membuat animasi vector maupun bitmap yang dinamis, pengembangan banner website, tombol animasi, e-card, screensaver dan pembuatan situs web animasi atau kebutuhan aplikasi animasi lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian Khaqim, Nurul (2010), dibuktikan dengan hasil belajar siswa meningkat sebesar 18,06%, kinerja guru meningkat sebesar 8%, dan Aktivitas siswa meningkat sebesar 22%. Selain itu, hasil penelitian dari Ratnawati (2010), yang menggunakan Jenis penelitian eksperimental semu (quasi-experimental research) dengan hasil analisis diperoleh > , yaitu 9,347 > 1,685 dengan taraf signifikan α = 0,05. Prestasi belajar siswa meningkat sebanyak 6,094% dari nilai rata-rata sebelum menggunakan media PowerPoint


(22)

sebesar 60,625 dan nilai rata-rata setelah menggunakan media PowerPoint sebesar 66,7188.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbantuan Macromedia Flash untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi di SMK Bhakti Nusantara Mranggen”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan antara hasil belajar akuntansi peserta didik melalui proses pembelajaran berbantuan Macromedia flash dengan menggunakan metode konvensional?

2. Apakah penggunaan media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash efektif untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi di SMK Bhakti Nusantara Mranggen?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk membandingkan hasil belajar akuntansi melalui proses pembelajaran berbantuan Macromedia Flash dengan menggunakan metode konvensional.


(23)

7

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi di SMK Bhakti Nusantara Mranggen.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, kegunaan yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kegunaan teoritis : Menambah pengetahuan mengenai pembelajaran akuntansi dengan menggunakan Media Macromedia Flash.

b. Kegunaan praktis 1. Bagisiswa

Dengan menggunakan model pembelajaran Media Macromedia Flash dapat memberikan kemudahan belajar bagi siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model dan media pembelajaran akuntansi yang tepat sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar.

3. Bagisekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan dapat membantu peningkatan kualitas pembelajaran disekolah.


(24)

4. Bagi peneliti

Memperoleh variasi metode pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran.


(25)

9 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain (Pidarta, 2007:206). Sedangkan menurut Slameto (2010:2), Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman peserta didik itu sendiri dan bisa berinteraksi kepada orang lain.

Ciri-ciri perubahan perilaku dalam pengertian belajar adalah: 1) Perubahan terjadi secara sadar

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3) Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur saling kait mengkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa


(26)

unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Pembelajar

Pembelajar dapat berupa peserta didik, warga belajar dan peserta pelatihan. Pembelajar memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan. Otak yang digunakan untuk mentranformasikan hasil penginderaannya ke dalam memori yang komplek dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukan apa yang telah dipelajari.

b. Rangsangan (stimulus)

Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajar disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat stimulus yang berada dilingkungannya. Agar pembelajar mampu belajar optimal, Ia harus menfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati.

c. Memori

Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya. d. Respon

Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja (performance). (Anni, 2009:4-5)


(27)

11

2.1.2. Hasil Belajar

2.1.2.1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang utuh yang mencakup kemampuan kognitif, kemampuan psikomotor, dan kemampuan afektif atau perilaku (Depdiknas, 2003:3). Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni, 2009:5).Sedangkan menurut Purwanto (2009:22) hasil belajar dapat berupa perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, tergantung dari tujuan pengajaran.Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan.

Jadi hasil belajar adalah hasil usaha atau kemampuan peserta didik sekolah yang ditunjukkan dengan terjadinya perubahan kemampuan kognitif, psikomotor, afektif atau perilaku sebagai hasil usaha peserta didik itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Tujuan pendidikan disekolah mengarahkan semua komponen seperti metode mengajar, media, materi, alat evaluasi, dan sebagainya yang dipilih sesuai dengan tujuan pendidikan. Tes hasil belajar sebagai alat untuk mengukur hasil belajar harus mengukur apa yang dimahasiswai dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan instruksional.

Benyamin S. Bloom (dalam Anni, 2009:7) menyebutkan taksonomi penilaian hasil belajar yang disebut ranah belajar ada tiga, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual seperti pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,


(28)

sistematis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan perilaku belajar seperti tingkat menerima, tingkat tanggapan, tingkat menilai, tingkat organisasi dan tingkat karakteristik. Ranah psikomotor berkenaan dengan praktik - praktik atau aplikasi dan teori yang telah dipelajari selama proses belajar mengajar dikelas berlangsung dan didukung berbagai sumber belajar yang lain seperti; buku-buku yang relevan, media cetak maupun media elektronik. Oleh karena itu, guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses pembelajaran yang efektif, tidak membosankan dan dapat menyebabkan multi arah. Interaksi multi arah yaitu interaksi yang terjadi antara guru ke siswa, siswa ke guru dan antara siswa yang satu ke siswa yang lain.

2.1.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Proses belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan kunci keberhasilan dalam suatu proses belajar mengajar disamping penerapan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Di dalam proses belajar terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi, sehingga ada keberhasilan proses belajar dan ada kegagalan proses belajar. Slameto (2010:54-72) mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu: a. Faktor dalam (internal) yaitu faktor yang berasal dari siswa yang sedang

mengalami proses pembelajaran.

1. Faktor jasmaniah, adalah faktor kesehatan tubuh dalam kesiapan menerima pelajaran, cacat tubuh yang mempengaruhi secara langsung atau tidaknya dalam proses belajar.


(29)

13

2. Kondisi psikologi, sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologi yang mempengaruhi hasil belajar.

Faktor-faktor itu adalah :

a) Intelegensi adalah kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui hasil dan mempelajari dengan cepat.

b) Perhatian yaitu keaktifan jiwa atau sekumpulan obyek dalam hal ini proses belajar.

c) Minat yaitu kecenderungan tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

d) Bakat yaitu kemampuan untuk belajar. e) Motif yaitu yang menjadi penyebab berbuat.

f) Kematangan yaitu suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. g) Kesiapan yaitu kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi dalam

belajar.

3. Faktor kelelahan : faktor-faktor kelelahan dibagi menjadi dua yaitu a) Kelelahan jasmani dan

b) kelelahan rohani

b. Faktor luar (eksternal) yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siwa yang mempengaruhi proses belajar siswa.

Secara khusus faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kelancaran dan kelangsungan belajar peserta didik, dapat dibedakan dalam beberapa aspek.


(30)

1. Faktor keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orang tua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anak, demikian juga suasana keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan serta keadaan sosial ekonomi keluarga yaitu terkait dengan pemenuhan kebutuhan pokok dan fasilitas belajar anak apakah sudah terpenuhi (Roestiyah, 1996:151).

2. Faktor sekolah

Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

a) Kurikulum, diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa dapat menerima pelajaran dengan baik.

b) Relasi siswa dengan guru dan siswa lain. Menciptakan relasi yang baik antara guru dengan siswa agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa.


(31)

15

c) Disiplin sekolah. Agar siswa lebih maju, harus disiplin dalam belajar di sekolah dan di rumah yang dicontohkan oleh guru dan staf.

d) Kondisi dan fasilitas belajar, mengusahakan kondisi yang baik dan fasilitas yang lengkap diperlukan agar dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dan dapat belajar dengan baik pula. e) Metode adalah cara yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode sangat

mempengaruhi belajar. Metode belajar guru yang baik maka hasil belajar siswa akan baik pula. Agar metode dapat berjalan dengan baik, maka metode belajar harus diusahakan yang tepat, efisien dan seefektif mungkin. 3. Faktor masyarakat

Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain. Dengan meperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah siswa dari penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

Dari berbagai faktor yang termasuk dalam faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar pada peserta didik di atas dapat ditanggulangi dengan baik dan sesuai kebutuhan, maka akan kecenderungan memperoleh prestasi yang tinggi semakin besar.


(32)

Dengan demikian dapat kita pahami bahwa faktor internal dan eksternal anak didik dapat mempengaruhi secara positif terhadap keberhasilan peserta didik dalam belajar. Dengan kata lain, apabila keadaan internal dsn eksternal peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, maka cenderung prestasi belajarnya akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya apabila kedua faktor di atas tidak sesuai dengan keadaan peserta didik dan tidak ditunjang oleh faktor lainnya dipastikan peserta didik bersangkutan sukar atau sulit berkembang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Hasil belajar merupakan hal penting yang akan dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran yang diberikan oleh guru berhasil atau tidak.

2.1.3. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas berasal dari kata efektif yang bermakna keberhasilan (tentang usaha, tindakan). Efektivitas dalam pembelajaran berarti tercapainya tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar (PBM). Sedangkan menurut Salim (2009) Efektivitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki seseorang.

Efektivitas dimaksudkan sebagai suatu keberhasilan dan ketepatgunaan dari suatu proses pembelajaran. Efektivitas dapat tercapai apabila semua unsur dan komponen yang terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Efektivitas pembelajaran dapat tercapai apabila rancangan pada persiapan, implementasi, dan evaluasi dijalankan sesuai


(33)

17

prosedur serta sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Penelitian ini dikatakan efektif jika terpenuhi hal-hal sebagai berikut. a. Hasil belajar siswa secara klasikal ≥75 % mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) sebesar 70.

b. Aktivitas siswa secara klasikal ≥75 % termasuk dalam kriteria tinggi dan sangat tinggi.

Efektifitas proses pembelajaran dinilai dengan melihat input pembelajaran pada lembaga pendidikan yang mencakup siswa, guru, kurikulum, metode dan fasilitas. Selanjutnya input tersebut dilihat daya fungsinya dalam proses pembelajaran harus berlangsung dengan baik sesuai pendekatan pola dan prosedur yang relevan. Daya fungsi dari input dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan hasil dari pembelajaran. Hasil yang diharapkan dalam hal ini adalah meningkatnya kompetensi siswa (Salim: 2009).

2.1.4. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran. Menurut Depdiknas, pembelajaran konvensional cenderung pada belajar hapalan yang mempertimbangkan respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pensil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar.


(34)

1 Metode ceramah

Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk penyampaian informasi.

2 Metode Tanya jawab

Metode tanyajawab merupakan suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru.

3 Metode latihan soal

Metode latihan soal merupakan suatu kegiatan mengajar dengan cara mengerjakan latihan soal yang diberikan guru yang berisi materi yang telah dijelaskan di depan kelas.

Menurut Nurlaili (2009) Tujuan dan manfaat penggunaan metode konvensional ini untuk mengurangi kelemahan-kelemahan:

1. Siswa pasif, kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, sehingga mengurangi daya kreativitas dan aktivitas siswa

2. Melemahkan perhatian dan membosankan siswa

3. Guru tidak segera memperoleh umpan balik tentang penguasaan materi yang disampaikan.


(35)

19

2.1.5. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Sedangkan didalam artikulasi tata bahasa Indonesia sendiri diartikan sebagai antara atau sedang. Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan atau menyebarkan ide atau pendapat ataupun juga gagasan yang dikemukakan maupun disampaikan dapat sampai ke penerima.

Adapun peranan media dalam pendidikan yaitu sebagai: 1) Media pembelajaran, berfungsi sebagai penyampai pesan khusus,

2) Sebagai bentuk lingkungan perantara, dimana media membantu peserta didik melakukan eksplorasi dan membentuk pemahaman suatu pengetahuan, dan 3) Pengembangan kemampuan kognitif, media digunakan sebagai model atau

perluasan mental kemampuan (Warsita, 2008:127).

Dengan demikian media pembelajaran adalah media yang dirancang secara khusus untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga terjadinya proses pembelajaran. Pembelajaran (Instruction)

adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008:85). Selain itu, Gagne dan Brigs dalam Arsyad (2005:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat secara fisik yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang terdiri dari buku pelajaran, tape recorder, kaset, video kamera, slide film, photo, gambar, grafik, televisi dan komputer.


(36)

Hamalik (2004:51) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keingintahuan dan minat yang baru, mebangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.

Sudjana (2007:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran terhadap proses belajar siswa sebagai berikut, pembelajaran yang menggunakan media akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pelajaran, metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata melalui komunikasi verbal, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga serta siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan memerankan.

Media dalam kegiatan pembelajaran tidak lain adalah bertujuan memperlancar proses interaksi antara guru dengan siswa, dalam hal ini membantu siswa belajar secara optimal. Menurut Sudjana dan Ahmad (2007), media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada empat manfaat media dalam kegiatan pembelajaran yaitu: (1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai pengajaran lebih baik, (3)


(37)

21

Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, (4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Keefektifan suatu media pembelajaran sangat ditentukan oleh (1) Ketepatan dalam memilih media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai; (2) Kesesuaian media dengan karaktiristik sasaran atau peserta didik; (3) Ketepatan cara menggunakannya; dan (4) Biaya yang sangat murah baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan.

2.1.6. Media Pembelajaran Macromedia Flash

2.1.6.1. Pengertian Media Pembelajaran Macromedia Flash

Macromedia Flash merupakan bahasa pemprograman yang bekerja pada sistem operasi Windows, dan mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan sangat canggih. Macromedia Flashmempunyai kemampuan menggabungkan pemprograman visual yang berorientasi pada objek kedalam lingkungan pengembangan yang memudahkan programer. Selain itu Macromedia Flash juga dapat digunakan untuk memvisualisasi simulasi dan animasi (Pardianto, 2004).

Rosari (2006:3) mengungkapkan bahwasannya Macromedia Flash adalah aplikasi mudah dan murah untuk membuat media pembelajaran. Program aplikasi ini sesuai untuk membuat media pembelajaran dalam materi yang memiliki definisi luas, membutuhkan kejelian dalam perhitungan, memerlukan penjelas


(38)

dengan gambar atau membutuhkan suatu sistem atau urutan yang tertera. Jadi, Macromedia Flash merupakan aplikasi pemrograman yang bekerja pada sistem operasi Windows dan mempunyai cakupan yang luas sehingga sesuai untuk membuat media pembelajaran.

Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang lebih maju.Macromedia Flash tidak hanya digunakan oleh web design melainkan juga oleh para pendidik. Macromedia Flash dapat menghasilkan media pembelajaran yang menarik dengan perubahan gerak yang dinamis dan disertai dengan animasi yang unik. Macromedia Flash pada umumnya digunakan dalam mata pelajaran yang menyangkut banyak perhitungan, penjabaran yang luas dan hal-hal yang membutuhkan animasi untuk gambaran umum.

Kemampuan yang dimiliki oleh Macromedia Flash dapat di kembangkan dalam dunia pendidikan yaitu dalam pembuatan visualisasi simulasi dan animasi, sehingga sangat membantu dalam pemecahan masalah dalam proses pembelajaran akuntansi. Pemanfaatan software Macromedia Flash dalam pembuatan media pembelajaran akuntansi perusahaan dagang berfungsi agar siswa dapat memusatkan perhatiannya dalam situasi pembelajaran kemudian materi pelajaran yang dipadu dengan animasi gambar dan gerakan yang menarik, dapat memotivasi dan menjadikan siswa senang untuk belajar karena suasana pembelajaran menjadi lebih santai dan terarah.


(39)

23

2.1.6.2. Kelebihan dan Kekurangan Macromedia Flash

Macromedia Flash memiliki beberapa kelebihan antara lain, sebagai berikut:

1. Flash dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau obyek yang lain

2. Flash dapat membuat atau mengubah transparansi warna di dalam movie 3. Flash mampu membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk yang

lain

4. Flash dapat membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah ditetapkan

5. Flash dapat dikonvirmasikan ke berbagai tipe yang lebih kecil 6. Flash dapat membuat dan mengolah animasi dari obyek bibmap, dan

7. Flash program animasi vektor memiliki fleksibilitas dalam pembuatan obyek-obyek vector.

Berdasarkan kelebihan yang dimiliki oleh program aplikasi Macromedia Flash, maka media ini dianggap relevan untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Akuntansi. Program macromedia flash ini dirasakan sesuai untuk mata pelajaran Akuntansi dikarenakan beberapa hal diantaranya adalah akuntansi memiliki perhitungan yang rumit dan sulit dibedakan antara satu akun dengan yang lainnya sehingga kehadiran media ini dapat mempermudah proses perhitungan dan pengklasifikasian. Akuntansi adalah materi pembelajaran yang membutuhkan perhatian khusus dikarenakan materi dalam mata pelajaran ini merupakan suatu proses yang saling berkaitan sehingga


(40)

penyelesaiannya harus berdasarkan urutan, kehadiran media ini dapat membantu siswa memahami lebih lanjut proses akuntansi dan menjadikannya mudah.

Disamping memiliki beberapa kelebihan, Macromedia Flash juga tidak terlepas dari kekurangan. Kekurangan Macromedia Flash adalah sebagai berikut: 1. Macromedia Flash hanya dapat dilihat dengan komputer atau VCD player, 2. Proses belajar Macromedia Flash tidak dapat dilakukan sendiri dikarenakan

tampilan dan proses yang terjadi cukup rumit, dan

3. Macromedia Flash hampir sama dengan Microsoft Power Point sehingga memerlukan pembeda yang jelas agar dapat dibedakan oleh pengguna awam.

2.1.7. Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 2.1.7.1. Karakteristik Perusahaan Dagang

Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/transaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Proses kegiatan Akuntansi dimulai dengan adanya transaksi dan berakhir dengan penyusunan laporan keuangan. Kegiatan tersebut membentuk suatu siklus (arus putar balik) yang disebut sebagai siklus akuntansi (accounting cycle).

Jenis usaha perusahaan dibedakan dalam tiga jenis usaha yaitu : (1) perusahaan jasa adalah suatu jenis perusahaan yang usahanya bergerak dalam bidang pemberian jasa kepada pihak lain. Misalnya perusahaan angkutan, jasa salon, jasa bengkel, kantor konsultan, kantor pengacara. (2) Perusahaan dagang


(41)

25

adalah suatu jenis perusahaan yang dalam operasinya membeli barang-barang kemudian dijual kembali kepada pihak lain dengan mengambil keuntungan (laba) darinya. Misalnya perusahaan dagang kayu jati, toko mebel, toko elektronik. (3) perusahaan manufaktur adalah suatu jenis perusahaan yang dalam kegiatannya berusaha mengolah bahan baku hingga menjadi barang jadi. Misalnya perusahaan tekstil, perusahaan mebel, perusahaan elektronik.

Siklus akuntansi perusahaan dagang

Gambar 2.1

Siklus akuntansi perusahaan dagang (Soemantri, 2007:72)

Bukti Transaksi Tahap Pencatatan Neraca Saldo Transaksi JURNAL Jurnal Pembelian Jurnal Pengeluaran Kas Jurnal Penjualan Jurnal Penerimaan Kas Jurnal Umum BUKU BESAR UMUM Tahap Pengikhtisaran Penyesuaian NS telah disesuakan Ikhtisar Laba Rugi Neraca Tahap Pelaporan Laporan Keuangan


(42)

Akun-akun perusahaan dagang:

1. Akun yang termasuk kelompok beban:

a. Akun Pembelian adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas pembelian barang dagangan perusahaan. Pembelian barang dagangan (seperti, pembelian peralatan kantor, pembelian perlengkapan kantor, dll) tidak ditampung di akun ini.

b. Akun Potongan Pembelian digunakan untuk menampung sejumlah diskon yang telah diberikan oleh pihak produsen/supplier kepada pihak pembeli, karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan. c. Transaksi Return Pembelian Dan Potongan Pembelian. Retur pembelian

adalah pengembalian barang yang telah dibeli karena rusak dalam proses pengiriman atau kualitas tidak sesuai pesanan. Dalam hal ini pihak pembeli akan mengirimkan nota pemberitahuan pengembalian barang yang disebut nota debet (debit memorandum) atas pengembalian barang tersebut. Potongan pembelian adalah potongan harga sebagai akibat pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu pembayaran.

d. Beban Angkut Pembelian e. Beban Angkut Penjualan

2. Akun yang termasuk kelompok penghasilan:

a. Akun Penjualan adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung penjualan barang dagangan perusahaan. Aktivitas penjualan aktiva (seperti penjualan aktiva tetap) tidak ditampung dalam akun ini.


(43)

27

b. Akun Potongan Penjualan/Potongan Tunai digunakan untuk menampung jumlah diskon atau pengurangan yang diberikan oleh pihak penjual kepada pelanggannya, karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan.

c. Akun Retur Penjualan digunakan untuk menampung sejumlah barang yang telah dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada ketidak sesuaian pesanan.

d. Akun Persediaan adalah untuk menunjukan jumlah barang dagangan yang dimiliki perusahaan pada awal atau akhir periode akuntansi tersebut.

e. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP) digunakan untuk menampung harga pokok atau harga beli barang yang dijual di dalam suatu periode akuntansi. Syarat pembayaran dan syarat penyerahan barang

Ditinjau dari segi cara pembayaran, maka pembelian dan penjualan dapat dilakukan dengan cara:

a) Pembayaran tunai (on cash), artinya pembayaran dilakukan pada saat terjadinya penyerahan barang dari penjual kepada pembeli atau pada saat terjadinya transaksi jual beli.

b) Pembayaran kredit (on account), artinya pembayaran dilakukan selang beberapa waktu setelah penyerahan barang dari penjual kepada pembeli. Jangka waktu pembayaran (saat jatuh tempo) biasanya dicantumkan dalam faktur.


(44)

Misalnya dalam faktur tercantum sebagai berikut:

1) Syarat n/30, artinya pembayaran harus dilakukan 30 hari setelah tanggal faktur.

2) Syarat 5/10, n/30, artinya jika pembyaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari mendapat potongan 5 %, sedangkan pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal faktur.

3) Syarat 2/15, n/EOM (EOM= end of month), artinya jika pembayaran dilakukan dalam waktu 15 hari maka akan mendapat potongan 2 %, sedangkan pembayaran dilakukan selambat-lambatnya akhir bulan.

Syarat penyerahan barang menunjukan pihak mana diantara pembeli atau penjual yang akan menanggung biaya angkut atas barang dari tempat penjual ke tempat pembeli. Secara umum syarat penyerahan barang ada dua macam, yaitu: a) FOB destination point (free on board destination point), artinya biaya angkut

barang mulai dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli ditanggung oleh penjual. Syarat penyerahan FOB destination point disebut juga loko gudang pembeli. Hak kepemilikan barang masih ditangan penjual sampai barang sampai ke tangan pembeli.

b) FOB shipping point (free on board shipping point), artinya biaya angkut barang mulai sejak gudang penjual sampai ke gudang pembeli menjadi tanggungan pembeli. Hak kepemilikan barang sejak mulai keluar dari gudang penjual sudah menjadi hak pembeli.


(45)

29

2.1.7.2. Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang dalam Jurnal Umum Transaksi-transaksi yang biasa terjadi sehubungan dengan kegiatan usaha pokok perusahaan dagang secara umum adalah sebagai berikut : Pembelian barang dagangan, Retur pembelian dan potongan harga, Potongan tunai pembelian, Penjualan barang dagangan, Retur dan pengurangan harga penjualan, serta Potongan tunai penjualan (Soemantri, 2004:179).

Ada 2 (Dua) metode pencatatan dalam persediaan barang dagangan yaitu; 1. Metode fisik/metode periodik (physical methods)

Digunakan oleh perusahaan yang menjual barang yang relatif tidak mahal. Perusahaan tidak memiliki catatan harian atas unit barang yang dibeli dan dijual. Barang yang masuk dan keluar diperhitungkan secara fisik (stock opname) untuk menentukan persediaan barang. Stock opname untuk menentukan persediaan barang akhir dan harga pokok penjualan.

2. Metode perpetual/metode terus menerus (perpetual methods)

Digunakan oleh perusahaan yang memperjual belikan barang yang relatif mahal. Pencatatan dilakukan secara kontinyu dan rinci atas unit barang yang dibeli dan dijual. Setiap periode tertentu dapat diketahui jumlah persediaan barang dan harga pokok penjualan dapat diketahui dari catatan/buku.

2.1.7.3. Mencatat Transaksi Keuangan Perusahaan Dagang dalam Jurnal Khusus

Perusahaan dagang yang mempunyai banyak transaksi keuangan dan jenis transaksinya sering bervariasi akan lebih praktis dan mudah dalam


(46)

pengawasan, jika menggunakan beberapa buku jurnal yang berfungsi khusus untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu. Jurnal-jurnal khusus yang biasanya digunakan oleh perusahaan, antara lain: (a) Jurnal Pembelian (Purchase Journal),(b) Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal),(c) Jurnal Penjualan

(Sales Journal),(d) Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal),(e) Jurnal Umum (General Journal)

a) Jurnal Pembelian (Purchase Journal)

Jurnal pembelian adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang yang dilakukan secara kredit.

Transaksi :

Berikut ini transaksi pembelian barang dagangan secara kredit yang dilakukan PT. NAGA dalam bulan Juni 2010:

3 Juni 2010, PT. NAGA membeli barang dagangan secara kredit sebesar Rp. 20.000.000,00 dari PT. UJAN

5 Juni 2010, Penerimaan faktur UD. ANGGREK untuk pembelian:

1 unit komputer seharga Rp. 6.000.000,00 Perlengkapan kantor seharga Rp. 3.000.000,00 +

Jumlah faktur Rp. 9.000.000,00

Syarat pembayaran n/30.

7 Juni 2010, Pembelian perlengkapan toko dari PT. SATRIA seharga Rp. 800.000,00. syarat pembayaran 10 hari setelah tanggal faktur.


(47)

31

Transaksi diatas dicatat dalam buku jurnal pembelian UD. NAGA sebagai berikut:

b) Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas.

Transaksi :

5 Juni 2010, PT. NAGA menerima pelunasan piutang dari Toko Misol sebesar Rp. 9.000.000,00. Bukti kas No. M-021.

8 Juni 2010, PT. NAGA menjual barang dagangan secara tunai ke Toko ABC sebesar Rp.27.000.000,00 dengan potongan tunai sebesar Rp.1.000.000,00. Bukti kas No.M-022.

12 Juni 2010, Penerimaan uang tunai dari Toko Anggrek sebesar Rp.7.000.000,00, untuk pelunasan faktur yang dikirim tanggal 8 Mei 2010. Bukti kas No.M-023.

Tgl No.

Faktur

Nama Kreditor Ref

Debet Kredit

Pembelian Perlengkapan toko

Serba-serbi Hutang

dagang

Akun Ref Jumlah

3 Juni

UD.

UJAN 20.000.000 20.000.000

5 Juni

UD. Anggrek

Peralatan

kantor 6.000.000 6.000.000

Perlengk apan kantor

3.000.000 3.000.000 7

Juni

UD.

Satria 800.000 800.000

30 Juni Total 20.000.000 800.000 9.000.000 37.000.000


(48)

Transaksi diatas dicatat dalam buku jurnal penerimaan kas UD. NAGA sebagai berikut:

Tgl No.

BKM Keterangan Ref

Perkiraan di debet Perkiraan yang di kredit

Pot.

Penjualan Kas Penjualan

Piutang Dagang

Serba-serbi Perkiraan Jumlah 5

Juni

M-021 9.000.000 9.000.000

8 Juni

M-022 1.000.000 26.000.000 27.000.000

12 Juni

M-023 7.000.000 7.000.000

30

Juni Total 1.000.000 42.000.000 27.000.000 16.000.000

c) Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Jurnal penjualan adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang yang dilakukan secara kredit.

Transaksi :

14 Juni 2010, PT. NAGA menjual barang dagangannya secara kredit kepada Toko

“siswa” sebesar Rp. 12.000.000,00

20 Juni 2010, PT. NAGA menjual barang dagangannya kepada PD. CIPTA, Faktur No. D-035 sebesar Rp. 6.800.000,00. Syarat pembayaran 2/10,n/30.

Transaksi diatas dicatat dalam buku jurnal penjualan UD. NAGA sebagai berikut:

Tgl No.

Faktur

Keterangan Debitur

Tgl

Faktur Termin Ref.

Jumlah (D) Piutang Dagang

(K) Penjualan

14 Juni D-032 Toko “SISWA” 12.000.000

20 Juni D-035 PD. CIPTA 6.800.000


(49)

33

d) Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas.

Transaksi :

16 Juni 2010, PT. NAGA dibayar hutang usaha ke PT. Satria sebesar Rp.6.000.000,00

21 Juni 2010, PT. NAGA dibeli barang dagangan secara tunai sebesar Rp.25.000.000,00 dengan potongan tunai sebesar Rp. 1.500.000,00 24 Juni 2010, PT. NAGA dibayar beban telepon sebesar Rp. 2.600.000,00 secara

tunai.

Transaksi diatas dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas UD. NAGA sebagai berikut:

Tgl No.

BKK Keterangan Ref

Perkiraan yang di debet Perkiraan di kredit Hutang

Dagang Pembelian

Beban operasi

Pot.

Pembelian Kas

16 Juni

PT. SATRIA

6.000.000 6.000.000

21 Juni

PT.

ANGGREK 25.000.000 1.500.000 23.500.000

24 Juni

Beban

telepon 2.600.000 2.600.000

30 Juni Jumlah 6.000.000 25.000.000 2.600.000 1.500.000 32.100.000

e) Jurnal Umum (General Journal)

Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam jurnal khusus yang telah dijelaskan di atas (jurnal pembelian, penerimaan kas, penjualan, pengeluaran kas).


(50)

Transaksi :

Pada tanggal 27 Juni 2010, PT. NAGA membeli peralatan kantor secara kredit dari Toko Teka sebesar Rp. 5.000.000,00.

Transaksi diatas dicatat dalam buku jurnal umum UD. NAGA sebagai berikut:

Tgl Nomor

Bukti Keterangan Ref Debet Kredit

27 Juni 2010 Peralatan kantor 5.000.000

Hutang usaha 5.000.000

Pencatatan dari dokumen ke dalam buku jurnal khusus dilaksanakan setiap hari atau setiap terjadi transaksi.Demikian pula dengan pencatatan ke dalam Buku Besar Pembantu yang didasarkan pada transaksi harian.Sedangkan pencatatan dari jurnal khusus ke Buku Besar Umum dilakukan pada setiap akhir bulan dengan membuat rekapitulasi terlebih dahulu terhadap jumlah-jumlah yang ada pada setiap jurnal khusus.

2.1.7.4. Laporan Keuangan

Sesuai dengan standar akuntansi keuangan tahun 2007 yang berlaku di indonesia, laporan keuangan terdiri dari:

1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement) adalah suatu laporan yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam enghasilkan keuangan dalam suatu periode akuntansi atau satu tahun.

Unsur laporan laba/rugi adalah:

a) Pendapatan adalah kenaikan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk perusahaan dalam rangka menjalankan kegiatan usaha normal.


(51)

35

b) Beban usaha adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang dan jasa yang digunakan di dalam usaha normal perusahaan dan bermanfaat pada suatu periode tertentu.

2. Laporan Perubahan Modal (Statement Of Owner’s Equity) adalah suatu laporan yang menunjukan perubahan modal pemilik atau laba yang tidak dibagikan dalam suatu periode akuntansi akibat transaksi usaha selama periode tertentu. Unsur laporan perubahan modal meliputi:

a) Modal adalah harta kekayaan yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan ke dalam perusahaan yang dimilikinya.

b) Laba usaha adalah selisih antara pendapatan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode dengan beban usaha yang dikeluarkan pada periode tertentu. c) prive adalah pengambilan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi

pemilik perusahaan.

3. Neraca (Balance Sheet) adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh.

Unsur neraca adalah:

a) Aktiva adalah harta kekayaan yang dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu.

b) Hutang adalah kewajiban untuk membayar kepada pihak lain sejumlah uang, barang atau jasa dimasa mendatang akibat transaksi di masa lalu.

c) Modal adalah harta kekayaan yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan ke dalam perusahaan yang dimilikinya.


(52)

4. Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flows) adalah suatu laporan yang menunjukkan aliran uang yang diterima dan digunakan perusahaan di dalam satu periode akuntansi, beserta sumber-sumbernya.

2.2 Kerangka Berpikir

Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain (Pidarta, 2007:206). Proses pembelajaran selalu diarahkan untuk mencapai hasil yang optimal. Hal ini dikarenakan belajar dikaitkan dengan kualitas pendidikan suatu bangsa. Pencapaian tujuan belajar biasanya diukur dari hasil belajar atau prestasi belajar peserta didik. Hasil belajar akan diwujudkan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang dicapai. Sekolah pada umumnya akan menggunakan penilaian hasil belajar yang diwujudkan dengan angka dan dijelaskan dengan keterangan huruf.

Hasil belajar peserta didik mencerminkan pemahaman peserta didik terhadap bidang studi atau mata pelajaran yang dipelajarinya. Peserta didik akan dikatakan paham apabila hasil belajar yang diperolehnya baik. Sebaliknya, peserta didik dikatakan belum paham apabila hasil belajar yang diperoleh dibawah KKM. Slameto (2003:54-72) mengklasifikasikan faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut: faktor dalam (faktor kecerdasan, bakat dan motivasi) dan faktor luar (faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat).


(53)

37

Dalam proses belajar mengajar pemakaian media mengarah pada suatu yang menghantar ataupun meneruskan informasi (pesan) antara pemberi pesan dan penerima pesan serta dapat merangsang kegiatan belajar. Ada tidaknya suatu media pembelajaran akan mempengaruhi keseluruhan proses pembelajaran, terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan atau segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Kegiatan pembelajaran akuntansi pada umumnya menggunakan metode ceramah dan penerapan media belajar hasil teknologi cetak. Kegiatan pembelajaran akuntansi yang ideal menuntut siswa untuk aktif terlibat dalam menemukan konsep akuntansi agar lebih cepat mengerti dan memahami materi yang sedang dipelajari. Mata pelajaran akuntansi tidak hanya untuk menghafal melainkan menghubungkan suatu konsep.

Guru yang menerapkan metode pembelajaran konvensional menggunakan media pelengkap lain selain media hasil teknologi cetak yaitu papan tulis untuk menunjang proses pembelajaran. Media belajar hasil teknologi cetak masih memiliki beberapa kekurangan antara lain, siswa sering merasa bosan karena hasil yang dilihat bersifat statis, siawa kurang tertarik karena media cetak bersifat komunikasi satu arah dan pada umumnya media cetak harus diamati berdasarkan ruang (Arsyad, 2002:30).

Peneliti mengambil dari beberapa jurnal penelitian tentang media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash antara lain hasil penelitian yang dilakukan oleh:


(54)

a. Menurut Tri Indah Nurchayati (2010), dengan penelitiannya yang berjudul Penerapan Macromedia Flash untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Jurnal Penutup dan Jurnal Pembalik Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan

= 2.141 > = 2.035.

b. Menurut Bambang Pardianto (2010), berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dengan mengacu pada kriteria ketuntasan minimum nilai individu adalah 70,00. Diperoleh nilai efektifitas pembelajaran 85 % pembelajaran dikatakan efektif dan hasil belajar siswa kelas XI, dari 36 siswa yang mengikuti pembelajaran 33 siswa tuntas dan 3 siswa tidak tuntas. Dapat dilihat bahwa hasil tersebut yaitu nilai keefektifan individu telah terpenuhi dan nilai keefektifan klasikal sebesar 91,6 % juga telah memenuhi kriteria.

Penelitian diatas menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran berbantuan Macromedia Flash sudah dilaksanakan, sehingga peneliti tertarik untuk menerapkan dan mengetahui efektivitas penggunaan pembelajaran berbantuan Macromedia Flash dan metode konvensional dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi perusahaan dagang pada siswa kelas X Akuntansi SMK Bhakti Nusantara Mranggen.

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dikemukakan kerangka berfikir dalam penelitian ini. Bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi dipengaruhi oleh kemampuan, keaktifan, dan kualitas antar komponen pendidikan, diantaranya adalah faktor model pembelajaran. Suatu strategi belajar mengajar merupakan penunjang dari media


(55)

39

pembelajaran, semakin baik guru menguasai dan menggunakan strateginya, maka semakin efektif pencapaian tujuan belajar.

Skema Kerangka Berfikir

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir 2.3. Hipotesis Penelitian

Mengacu pada kerangka berfikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada perbedaan hasil belajar akuntansi melalui proses pembelajaran Macromedia Flash dengan metode konvensional.

2. Ada perbedaan efektivitas proses pembelajaran Macromedia Flash dengan metode konvensional.

Media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash.

Indikator: pengetahuan siswa dan pemahaman siswa.

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Proses Belajar Mengajar Akuntansi Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Model Pembelajaran Konvensional. Indikator: pengetahuan siswa dan pemahaman siswa.

Hasil belajar Hasil belajar


(56)

40 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Eksperimen

Desain penelitian ini adalah Quasi experimental design. Quasi Experimental design dengan pola Nonrandomized control group pretest - posttest design (pretes - postes grup kontrol tidak secara random). Penelitian quasi experimental design dengan pola Nonrandomized control group pretest-posttest design digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1Desain Penelitian Quasi Experimental design Pola Nonrandomized control group pretes t- posttest design

Kelas Pretes Perlakuan

(Treatmen) Post Test

Eksperimen X

Kontrol -

Keterangan:

X : Media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash.

: Tes awal untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. : Tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah adanya perlakuan.

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dilakukan penelitian diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sampel berangkat dari kondisi awal yang sama, kemudian kelompok eksperimen diberi suatu perlakuan dengan pembelajaran berbantuan macromedia flash sedangkan kelas kontrol dengan metode konvensional. Setelah itu kedua


(57)

41

kelompok diberi post test untuk mengetahui keefektifan pembelajaran berbantuan macromedia flash.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X akuntansi di SMK Bhakti Nusantara Mranggen Tahun pelajaran 2010 / 2011 sebanyak 49 siswa yang terdiri dari dua kelas yaitu 25 siswa kelas X Akuntansi 1 sebagai kelompok eksperimen dan 24 siswa kelas X Akuntansi 2 sebagai kelompok kontrol.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel tidak dilakukan dengan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel sesuai kelas yang ada. Pengambilan sampel dikondisikan dengan pertimbangan bahwa siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, diajar oleh guru yang sama dan duduk di kelas yang sama serta tidak ada pembagian kelas unggulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penentuan sampel didasarkan pada hasil uji normalitas dan homogenitas. Data yang digunakan adalah hasil pretest semua siswa kelas X Akuntansi. Kelas X Akuntansi 1 memperoleh nilai rata-rata sebesar 64,24 dan kelas X Akuntansi 2 memperoleh nilai rata-rata sebesar 70,33.

Sesuai dengan populasi yang dipakai dalam penelitian ini, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X Akuntansi1 sebagai kelompok eksperimen yang dikenai media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash dan kelas X Akuntansi2 sebagai kelompok kontrol yang dikenai metode konvensional.


(58)

3.3. Variabel - variabel Penelitian

Variabel – variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar akuntansi siswa sebelum pembelajaran. Data yang digunakan adalah hasil nilai pretest. Aspek yang diamati baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol adalah pengetahuan siswa tentang akuntansi perusahaan dagang, pemahaman siswa tentang akuntansi perusahaan dagang dan kemampuan siswa dalam menganalisis akuntansi perusahaan dagang. 2. Hasil belajar akuntansi siswa setelah pembelajaran. Data yang digunakan

adalah hasil nilai post test. Aspek yang diamati baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol adalah pengetahuan siswa tentang akuntansi perusahaan dagang, pemahaman siswa tentang akuntansi perusahaan dagang dan kemampuan siswa dalam menganalisis akuntansi perusahaan dagang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah: a. Metode Angket

Metode angket (Kuisioner) ini digunakan sebagai metode pendukung untuk mengevaluasi tanggapan siswa kelas eksperimen dalam pemakaian media pembelajaran berbantuan Macromedia Flash.

b. Metode Tes

Metode tes ini digunakan untuk mengambil data berupa nilai hasil belajar

pretest dan post testsiswa pada pelajaran akuntansi perusahaan dagang yang selanjutnya akan digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan.


(59)

43

c. Metode observasi

Metode observasi ini sebagai penunjang dalam melakukan penelitian. Metode ini juga digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berbantuan macromedia flash dan metode konvensional yang akan digunakan untuk melihat efektivitas proses pembelajaran kedua metode tersebut.

3.5. Prosedur Penelitian 3.5.1 Tahap persiapan

Persiapan penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahap sebagai berikut:

a. Mengadakan observasi awal

Observasi awal bertujuan untuk mengambil data awal yaitu daftar nama siswa kelas X Akuntansi, daftar nilai ulangan harian siswa kelas X pada mata pelajaran Akuntansi, dan wawancara dengan guru mata diklat produktif akuntansi.

b. Pembuatan proposal

c. Penentuan sampel penelitian

Dari jumlah populasi diberikan pretest untuk diuji normalitas dan homogenitasnya. Setelah diketahui normalitas dan homogenitas, sampel dipilih sesuai kelasnya.


(60)

3.5.2 Tahap penyusunan instrumen

Instrument dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar siswa pada pelajaran akuntansi perusahaan dagang dan tanggapan siswa. Untuk penyusunan instrumen peneliti berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing dan guru mata diklat akuntansi di SMK Bhakti Nusantara. Lembar tanggapan siswa berisi tentang efektivitas media yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan soal tes hasil belajar dalam penelitian ini adalah tes obyektif. Tes ini berupa soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban untuk masing-masing soal dengan pertimbangan:

a. Tes obyektif memiliki jawaban mutlak, sehingga dalam memberikan sekor sangat obyektif.

b. Sekor masing-masing siswa tidak dipengaruhi oleh kemampuan siswa dalam menyusun kalimat dan subyektifitas pemeriksaan.

Dalam penyusunan instrument untuk metode tes dilakukan tahap-tahap sebagai berikut:

3.5.2.1. Tahap persiapan uji coba

Persiapan uji coba penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahap sebagai berikut:

1. Menetapkan materi yang diuji 2. Membentuk alokasi waktu 3. Menentukan jumlah soal 4. Menentukan tipe soal


(61)

45

6. Menentukan kisi-kisi 7. Penyusunan butir soal

3.5.2.2. Tahap Pelaksanaan uji coba

Sebelum instrumen ini digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas diluar sampel. Uji coba ini dilaksanakan pada siswa kelas XI Akuntansi yang telah mendapat pelajaran akuntansi perusahaan dagang. Uji coba dimaksudkan agar soal yang digunakan dapat memenuhi kriteria-kriteria soal yang baik. Kemudian hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui apakah instrumen ini memenuhi syarat atau tidak untuk digunakan sebagai alat pengambilan data. Setelah uji coba, tes instrumen perlu dianalisis yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

3.5.2.3. Tahap Analisis uji coba 3.5.2.3.1. Uji Validitas

Kevalidas suatu instrumen yang digunakan akan diuji menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

Keterangan:

= Koefisien Korelasi tiap item

∑X = Skor tiap butir soal

∑Y = Skor total yang diperoleh N = Jumlah subyek/responden


(62)

∑ = Jumlah kuadrat skor item

∑ = Jumlah kuadrat skor total

∑XY = Jumlah perkalian skor item dan skor soal

Untuk mengetahui item soal yang digunakan valid atau tidaknya, maka rhitung harus dibandingkan dengan rtabel dan pada umumnya taraf signifikan yang digunakan adalah 5%. Apabila rhitung ≥ rtabel maka instrument yang digunakan bisa dikatakan valid, begitu juga sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel, maka instrumen yang digunakan bisa dikatakan tidak valid dan tidak layak digunakan untuk pengambilan data. ( Arikunto, 2006:72)

Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan 35 butir soal pilihan ganda, dengan n=35 dan taraf nyata α=5%.Hasil perhitungan validitas instrumen uji coba soal menunjukkan bahwa tidak semua soal termasuk dalam kategori valid. Butir soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat dalam tebel berikut:

Tabel 3.2 Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba No. Kriteria/

Keterangan Butir Soal Jumlah

1 Valid 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,

20, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 30, 31, 33, 34 dan 35 27

2 Tidak Valid 1, 7, 9, 19, 21, 27, 28 dan 32 8


(63)

47

2.5.2.3.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas soal adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan pada obyek yang sama. Suatu instrumen bisa dipercaya atau tidak untuk digunakan sebagai alat pengambilan data, maka perlu dilakukan uji reliabilitas terhadap instrument. Untuk mengujinya akan digunakan rumus:

÷ ÷ ø ö ç ç è æ -÷ ø ö ç è æ

-=

å

2

2 11 1 S pq S n n r Dimana: 11

r = Reliabilitas tes secara keseluruhan

P = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)

å

pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes ( standar deviasi adalah akar Varians) (Arikunto, 2006:100) Berdasarkan hasil perhitungan tingkat reliabilitas diketahui pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh rtabel= 0,329 dan r11= 1,015 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel karena r11> rtabel. Berdasarkan hasil uji coba dari 35 soal hanya 27 soal yang valid sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.3 Analisis Reliabilitas Butir Soal Uji Coba

No Kriteria Butir Soal Jumlah

1 Rendah Sekali 29 1

2 Rendah 4, 5, 8, 16, 17, 18, 33 dan 35 8


(64)

30, 31 dan 34

4 Sangat Tinggi 1 1

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2011 pada lampiran 9

3.5.2.3.3. Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah, soal yang terlalu mudah tidak akan merangsang siswa untuk mempertinggi kemampuannya untuk menyelesaikan. Sebaliknya soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa patah semangat.

Menurut Arikunto (2006) rumus yang digunakan untuk mencari indeks kesukaran adalah:

JS B P =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes (Arikunto, 2006:208) Berdasarkan hasil uji coba dari 35 soal hanya 27 soal yang valid sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba

No. Kriteria Butir Soal Jumlah

1 Sukar 4, 18, 23, 29 dan 35 5

2 Sedang 5, 6, 8, 11, 12, 13, 16, 17, 20, 30, 31, 33 dan 34 13

3 Mudah 1, 2, 3, 10, 14, 15, 24, 25 dan 26 9


(1)


(2)

Laporan Keuangan Perusahaan Dagang


(3)

(4)

(5)

(6)

DOKUMENTASI PROSES BELAJAR MENGAJAR DIKELAS

Guru mengabsensi siswa

Pembelajaran sedang berlangsung

Proses belajar mengajar

Peneliti sebagai observer

Mengerjakan post test Lampiran 33


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR KOSMETIKA TRADISIONAL SISWA SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 5 28

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA MATERI PEMBELAJARAN SISTEM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC.

0 3 20

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA MATERI PEMBELAJARAN ASAM BASA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC.

2 8 19

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADAMATERI PEMBELAJARAN ASAM BASA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC.

0 2 29

PENGGUNAAN MEDIA AJAR ANIMASI MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PERBAIKAN SISTEM REM DI SMK SWASTA PEMDA RANTAU PRAPAT.

0 2 15

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA ARCS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA ARCS (ATTENTION RELVANSI CONFIDENCE SATISFACTION) DEMI MENUNJAN

0 0 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK.

0 0 19

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA KOMPETENSI INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 2 171

MEDIA PEMBELAJARAN PERAKITAN PC DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK.

0 0 2

MEDIA PEMBELAJARAN PERAKITAN PC DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK.

0 0 69