pemecahan masalah,
discovery
, dan pembentukan model. Prinsip ini diharapkan mendorong siswa mengkotruksi pengetahuanya sendiri pada Pembuatan Busana
Industri. 4.
Prinsip Otonomi
autonomy
. Merupakan kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Guru hanya bertugas sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian siswa. Siswa diharapkan memiliki kemandirian dalam
bekerja dan bertanggungjawab menyelesaikan tugas-tugas Pembuatan Busana Industri.
5. Prinsip Realistis
realism
”. Proyek merupakan sesuatu yang nyata. Pembelajaran berbasis proyek
harus dapat memberikan perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran konteks kerja. Prinsip ini diharapkan siswa dapat belajar
pada dunia kerja yang sesungguhnya. Kegiatan ini akan dapat meningkatkan motivasi, kreativitas, sekaligus kemandirian siswa dalam pembelajaran.
2.3.2.4 Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
Moursund dikutip Wena 2013: 147 bahwa ada beberapa keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek antara lain sebagai berikut:
Increased motivation, Increased problem-solving ability, Improved library research skills, Increased
collaboration, Increased resource-management skills. 1.
Increased motivation
. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Pembelajaran ini diharapkan menjadikan siswa tekun dan berusaha keras
menyelesaikan proyek. Siswa diharapkan aktif didalam kelas dan termotivasi menyelesaikan tugas-tugas Pembuatan Busana Industri.
2. Increased problem-solving ability
. Lingkungan belajar pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah-masalah yang bersifat kompleks. Pembuatan Busana
Industri merupakan proyek yang harus diselesaikan siswa dengan kemampuan dan keterampilan yang baik. Siswa yang aktif akan menghasilkan suatu busana dengan
tingkat penyelesaian yang baik.
3. Improved library research skills
. Pembelajaran berbasis proyek mensyaratkan siswa harus mampu secara
cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari dan mendapat informasi akan meningkat.
Siswa yang aktif dituntut memperoleh informasi dalam Pembuatan Busana Industri, karena dalam pembuatanya dipelukan informasi yang komplek untuk
penyelesaiannya. Pembelajaran berbasis proyek ini menuntut siswa aktif sehingga cepat menyelesaikan tugas-tugas Pembuatan Busana Industri.
4. Increased collaboration.
Pentingnya kerja
kelompok dalam
proyek memerlukan
siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi. Kelompok kerja
kooperatif, evaluasi siswa dan pertukaran informasi adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek. Pembuatan busana industri dengan diterapkannya
pembelajaran berbasis proyek merupakan kolaborasi yang baik, komunikasi yang
baik antar kelompok siswa dapat mempermudah siswa memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga nantinya berdampak cepatnya dalam Pembuatan
Busana Industri.
5. Increased resource-management skills
. Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik
memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan
untuk menyelesaikan tugas. Pembelajaran berbasis proyek menuntut siswa aktif, tekun, termotivasi dengan cepat memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
Pembuatan Busana Industri. Cepatnya informasi yang didapat berpengaruh pada cepatnya waktu yang dibutuhkan dalam Pembuatan Busana Industri.
2.4. Hasil Belajar