kondusif berperan dalam mendukung kondisi dan konsentrasi siswa dalam
pembuatan celana wanita.
b. Faktor instrumental
Faktor ini terdiri dari perangkat belajar yang digolongkan dua macam yaitu:
hardware
seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, lapangan olahraga dan sebagainya,
software
seperti kurikulum sekolah, peraturan sekolah, buku panduan dan sebagainya. Faktor instrumental yang mendukung dalam
pembuatan celana wanita diantaranya adalah hardware seperti gedung sekolah, alat-alat menjahit, ruang kelas ruang praktek siswa dan sebagainya.
Software seperti kurikulum sekolah, buku kerja siswa dan sebagainya.
c.
Faktor materi pelajaran
Faktor ini disesuaikan dengan usia perkembangan siswa dan metode pengajaran disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Materi pelajaran dilengkapi dengan pelengkap materi yaitu buku kerja siswa yang disesuaikan dengan
materi pelajaran pembuatan celana wanita yang telah disesuaikan dengan kondisi perkembangan dan kurikulum siswa kelas XI Tata Busana agar
tercapai tuujuan pembelajaran yang diinginkan.
2.5 Buku Kerja
2.5.1. Pengertian Buku Kerja
Barnhart 1960 dikutip Terigan 1993: 42, berpandangan bahwa pengertian buku kerja diidentifikasi sebagai berikut :
1 Semacam buku pedoman bagi pengoperasian instruks-instruksi
atau pelajaran-pelajaran. 2 Sejenis buku yang dirancang untuk
membimbing para siswa dengan pencantuman beberapa bahan pengajaran atau materi intruksional dan biasanya memuat serta
menyajikan pertanyaan-pertanyaan, tugas serta pelatihan. 3 Sejenis buku yang berisikan rekaman yang bermaksud melestarikan
tugas atau kerja yang telah diselesaikan dan direncanakan.
Buku kerja adalah pasangan, pembantu, pelengkap, atau suplemen buku pokok atau buku utama Terigan, 1993: 43. Fungsi buku kerja pada hakekatnya
merupakan pedoman, pengarah, pembimbing siswa dalam melaksanakan tugas- tugas yang telah diprogramkan berdasarkan buku utama.
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa buku kerja sebagai pedoman pelaksanaan pelajaran untuk membimbing siswa melaksanakan tugas-tugas,
pertanyaan dan latihan dan juga sebagai perekam tugas siswa secara bertahap, berjenjang, terjadwal, dan terperinci. Guru dapat mengevaluasi hasil proses
belajar mengajar melalui buku kerja, hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa hasil kerja yang sudah diprogramkan dalam buku kerja.
2.5.2 Prinsip – Prinsip Buku Kerja
Buku kerja sebagai buku suplemen haruslah sejalan, searah, sinkron dengan buku pokok. Penyususnan buku kerja menurut Gray dikutip Terigan
1993: 43, bahwa yang terpenting dalam prinsip- prinsip penyusunan buku kerja sebagai berikut :
1. Sang penulis haruslah membuat setiap pelatihan sesuai dengan program
instruksional keseluruhan yang perlu dan berguna bagi setiap kelas atau tingkatan. Latihan-latihan haruslah berguna, bermanfaat, serta sesuai dengan
kebutuhan siswa dengan variasi agar lebih menarik, memikat dan merangsang siswa dalam pembuatan celana wanita.
2. Sang penulis seyogianya menyediakan tipe-tipe pelatihan yang beraneka ragam
sesuai dengan kebutuhan dan minat para siswa, kemudian melengkapi bahan inti dengan bahan buatan guru, dengan maksud mengurangi kebosanan.
3. Sang penulis janganlah membiarakan bahan itu menjadi tujuan akhir, praktek-
praktek dan latihan-latihan keterampilan. itu sepantasnyalah merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bahan latihan merupakan
dasar bagi pengajaran tambahan sebagai sarana mencapai tujuan. 4.
Sang penulis haruslah berupaya sedemikian rupa agar bahasa yang disajikan merupakan dasar bagi pengajaran tambahan dan juga merupakan pelajaran
diagnostik sejauhmana kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran yang disampaikan guru.
5. Sang penulis haruslah berupaya sedapat mungkin agar para siswa pemakai
buku kerja tersebut harus mudah memahami serta menguasai Apa, Bagaimana, dan Mengapa mereka harus melakukan setiap hal yang mereka kerjakan.
Buku pokok disusun berdasarkan kurikulum dan bidang studi yang relevan, karena itu buku kerja juga harus menyesuaiakan dengan kurikulum yang
berlaku dan mengikuti tuntutan atau karakteristik bidang studi yang relevan. Adanya pertautan antara kurikulum, mata pelajaran, buku pokok, dan buku kerja
mendasari penyusunan buku kerja yang berasal dari kurikulum dan mata pelajaran yang bersangkutan.
Hubungan antara kurikulum, mata pelajaran, buku pokok dan buku kerja menurut Terigan 1993: 47, sebagai berikut :
Gambar 2.1 Hubungan kurikulum, mata pelajaran, buku pokok dan buku kerja. Sumber : Henry, 1993:47
2.5.3 Keunggulan dan Kelemahan buku kerja