32
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Wwancara Mendalam
Melong 2005: 186 menyebutkan “wawancara merupakan percakapan
dengan maksud tertentu ”, Sugiyono 2012: 317 mendefinisikan, “interviev is a
meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a
particular topic” wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik. H.M. Burhan 2007: 108 menjelaskan bahwa
“wawancara mendalam merupakan suatu proses mendapatkan keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa pedoman wawancara
”. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
wawancara tersetruktur. Seperti yang disampaikan oleh melong 2005: 190, wawancara terstruktur merupakan wawancara yang pewawancaranya menetapkan
sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. “Melalui wawancara ini peneliti diharapkan akan mengetahui hal-hal yang
lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
observasi”Sugiyono, 2012: 318.
33
Tabel 2. Pedoman Wawancara Aspek yang diungkap
Hal yang diungkap 1. Strategi
pembelajaran yang
digunakan a. Strategi pengorganisasian pembelajaran
b. Strategi penyampaian pembelajaran c. Strategi pengelolaan pembelajaran
2. Motifasi dan
pengaruhnya terhadap warga belajar
Motivasi dan semangat belajar baik yang alami oleh tutor maupun peserta didik
2. Dokumentasi
Dokumentasi akan memberikan tambahan informasi dalam penelitian yang berkaitan dengan strategi pembelajaran keaksaraan usaha mandiri KUM.
“Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang
” Sugiyono, 2012: 328. Peliti memerlukan dokumen untuk mendukung data yang diperoleh dari wawancara dan observasi.
3. Observasi
Observasi merupakan dasar semua ilmu pengetahuan Nasution, 1998 dalam Sugiyono 2012: 310
“melalui observasi seorang peneliti dapat belajar tentang perilaku dan sebuah makna dari perilaku tersebut
”. Melong 2005: 176 mengklasifikasikan pengamatan menjadi dua bagian yakni
“pengamatan melalui cara berperan serta dan tanpa berperanserta
”. Melengkapi penjelasan yang telah disampaikan oleh Melong, Sugiyono 2012: 310 mengklasifikasikan pengamatan
observasi menjadi tiga bagian yakni partisipasi observatif, observasi tersamar, dan observasi tak berstruktur.
Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik observasi partisipatif.
“Observasi partisipatif peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari