51
“Setiap hari kami bekerja dan mengurusi anak istri, waktu kami kadangkala habis untuk digunakan kegitan itu, tetapi kami berusaha semaksimal mungkin
mengikuti kegiatan PKBM untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan kami dan sekaligus memberi contoh pada anak-anak kami
”. Warga belajar, dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di PKBM dengan
baik, walaupun dalam kondisi kecapean setelah kerja pada siang hari. Guru pengajarnya juga berusaha dengan baik dalam mendampingi warga belajar
melakukan proses pembelajaran. Kegiatan PKBM dapat berjalan dengan baik melalui kerja sama antara warga belajar dengan guru pembimbingnya dan
menggunakan strategi yang baik sebagaimana teori yang disampaikan oleh Abin Syamsuddin Makmun 2003 di dalam strategi terdapat empat unsur, yaitu:
1 Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil out put dan sasaran target yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan
aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. 2 Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama basic way
yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 3 Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah steps yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. 4 Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur criteria dan patokan
ukuran standard untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan achievement usaha.
b. Standar kegiatan pembelajaran Standardisasi kegiatan pembelajaran merupakan prosedur yang digunakan
organisasi untuk menjamin kelayakan kegunaan kegiatan. Menstandardisasi artinya menjadikan seragam dan konsisten pekerjaan yang harus dilakukan,
biasanya dengan menggunakan peraturan, uraian jabatan, dan program seleksi, orientasi kerja, keterampilan kerja. PKBM kyai Suratman melaksanakan
52
standarisasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan beberapa langkah di bawah ini
1 Koordinasi kegiatan Koordinasi kegiatan melalui pertemuan penanggung jawab masing-masing
kelompok untuk mengadakan kegiatan pembelajaran atau mengevaluasi hasi pembelajaran yang telah dilakukannya. Masing-masing kelompok melaporkan
kegiatan yang telah direncanakan serta hasil yang telah diperoleh. Kelompok belajar yang ada mempunyai progam atau rencana yang akan
dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan diadakannya koordinasi adalah untuk mengetahui seberapa banyak hasil yang
telah dicapai oleh PKBM. Pola yang diterapkan dalam berkoordinasi adalah masing-masing penanggungjawab kelompok melaporkan menjelaskan kegiatan
yang telah dilakukan ean hasil yang telah didapatkan. Beberapa hasil koordinasi dijadikan sebagai pertimbangan dalam
menentukan kebijakan selanjutnya, sebagaimana pernyataan yang di sampaikan oleh bapak samsul dalam wawancara
“Kebijakan yang digunakan dalam PKBM melalui musyawarah yang dilakukan oleh penanggungjawab kelompok masing-masing PKBM, dan para pengajar
hanya mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan dalam musyawarah pengurus
”.
2 Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan lembaga mengacu pada hasil musyawarah yang
dilakukan oleh para penanggunjawab kelompok PKBM. Adapun para pengajarnya dan warga belajarnya mengikuti keputusan yang telah diambil dari musyawarah
53
tersebut. Pengambilan keputusan merupakan proses dalam menjalankan PKBM berjalan.
Pemberian wewenang pengambilan keputusan dalam PKBM merupakan suatu kebijakan yang disepakati dalam lembaga tersebut. Oleh karena itu, semua
yang terkait dengan PKBM mengikuti keputusan bersama dalam musyawarah yang telah dilakukan oleh pengurus-pengurus atau penanggungjawab kegiatan di
PKBM.
2. Strategi Penyampaian pembelajaran
a. Materi pembelajaran Materi yang digunakan dalam pembeajaran bersumber dari pemerintah dan
ditambahi dengan materi yang bersifat lokal PKBM kyai Suratman. Materi- materi tersebut diurutkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki
oleh warga belajar dan berbentuk tema atau topik-topik tertentu. Bapak Marsudi, S.S. Ketua PKBM menyampaikan “materi ajar yang ada sekarang ini di
kelompok- kelompokkan dan disesuaikan dengan kebutuhan warga belajar”
wawancara tgl 22 oktober 2014. Adapun sikap warga belajar yang mengikuti program ini melakukannya dengan sungguh-sungguh selama proses pembelajaran
berlangsung. Materi-materi pembelajaran yang disampaikan kepada warga belajar atau
progam yang harus diselesaikan warga belajar berupa cara membaca huruf vokal dan huruf konsonan, cara menulis, berkaitan dengan keterampilan, dan
pengetahuan secara luas. Adapun keterampilan yang dipelajari adalah cara memasak atau membuat kue-kue ringan, seperti donat, roti, dan lain sebagainya.
54
Materi tersebut tersusun rapi dalam bentuk buku pegangan baik yang dibawa oleh warga belajar maupun tutor yang bersangkutan.
b. Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar dengan model pembelajaran aktif. Guru dan warga belajar bekerjasama dalam melaksanakan aktifitas pembelajarn, dan kadangkala pengajar seperti teman
belajar warga belajar tidak sebagai guru. Namun metode yang seperti ini tidak berlaku setiap pembelajaran, kadang-kadang guru menggunakan metode ceramah
dengan disertai tanya jawab. Pokok pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan beberapa
metode yang intinya mengaktifkan warga belajar dalam proses pembelajaran. Adapun kesan yang diterima warga belajar, Merasakan bahwa pembelajaran yang
berlangsung terasa menyenangkan tidak membosankan, sebagaimana pernyataan salah satu warga belajar dalam hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
“Belajar di PKBM ini menyenangkan, tidak sepaneng, suasana pembelajaran seperti dalam keluarga sendiri yang saling membantu satu sama lain. Dan
kami sangat berharap suasana yang seperti ini terus berjalan dengan baik, tidak terputus di tengah-tengah pembelajaran. Kami merasa bersaudara, jika
ada yang sakit kami berusaha untuk menjenguknya atau membantunya dalam meringankan bebannya
”.
3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran adalah cara-cara yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada warga belajar, dan sekaligus untuk
menerima serta merespon masukan-masukan dari warga belajar. Adapun penyampaian materi ajar dalam proses pembelajaran menekankan pada media
55
yang digunakan dan ketersediaan media di PKBM, kegiatan yang dilakukan warga belajar, dan struktur belajar mengajar yang digunakan. Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan di bawah ini. a. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat atau peraga yang digunakan proses pembelajaran dalam menyampaikan materi. Media pembelajaran yang tersedia di
PKBM berupa alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktek, seperti memasak kue donat, dengan media calistung membaca, menulis, berhitung
soblok, wajan, takaran bahan, dan lain-lain. Media pembelajaran tersebut tersebut sebagian disediakan sendiri oleh warga belajar dan sebagian yang lain diperoleh
melalui sumbangan dari pemerintah atau PKBM itu sendiri. Setiap pembelajaran yang menggunakan media tersebut diatur dengan baik.
Setiap kelompok warga belajar dalam proses pembelajaran dianjurkan untuk membawa alat pembelajaran sendiri dengan dibantu penyediaan dari
PKBM. Media yang digunakan untuk belajar ini, setelah selesai pembelajaran dibawa pulang sendiri-sendiri dan diwa lagi jika akan melaksanakan pembelajaran
kembali. Adapu masing-masing kelompok dalam proses pembelajaran materinya tidak sama dan disesuaikan jadwal yang ada.
b. Tempat pembelajaran Kegiatan pembelajaran keaksaraan usaha mandiri PKBM Kyai Suratman
dilakukan di beberapa tempat sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Adapun tempat-tempat yang digunakan tersebut diantaranya adalah rumah tutor
dan rumah warga belajar. Penggunaan tempat pembelajaran tersebut sesuai
56
dengan kesepakatan
sekaligus mempertimbangkan
ketersediaan bahan
pembelajaran yang akan digunakan. Dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut tempat duduk yang digunakan
warga belajar adalah tikar duduk lesehan dan papan tulis seadanya, dan kadangkala menggunakan halaman belakang kertas kalender yang masih kosong.
Masing-masing kelompok warga belajar melaksanakan pembelajaran cara dan tempat yang digunakan pembelajarn bentuknya sama.
c. Pelaksanaan pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran tutor merupakan pemegang kendali
utama dalam kelangsungan proses pembelajaran. Orang yang menjadi tutor adalah seseorang yang dianggap mampu mengajar dan kebanyakan mereka dari tetangga
warga belajar itu sendiri. Tutor dalam mengajar pada warga belajar mengggunakan cara atau gaya serta bahasa yang disesuaikan dengan kebiasaan
yang dilakukan oleh warga belajar dalam aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran tersebut antara tutor dan warga belajar kelihatan
sangat akrab dan kadang-kadang bersunda gurau tapi masih dalam kontek pembelajaran secara santai, seperti tidak terasa kalau sedang melakukan proses
pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal jika tidak ada
penghakangnya, akan tetapi jika ada penghalang seperti ada oranng yang meninggal dunia, ada orang sakit, dan lain-lain, maka pembelajaran disesuaikan
dengan waktu yang dimiliki oleh warga belajar dan mengadakan kesepakatan