66
menghasilkan hal yang kurang baik. Adapun baik tidaknya metode dapat diukur dengan melihat keadaan warga belajar dalam mengikuti pembelajaran.
Adapun pendekatan dalam penyampaian pembelajaran dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi dalam proses pembelajaran. Lingkungan dan kondisi
yang ada dapat memberi peran tersendiri dalam mengantarkan warga belajar mengikuti proses pembelajaran. Pendekatan yang baik tidaklah semata-mata
kepandaian atau kemampuan tutor pengampu pelajaran akan tetapi ada pihak lain yang juga berperan dalam membantu keberhasilan warga belajar. Oleh karena itu
baik tidaknya metode pembelajaran dan pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kemampuan lembaga itu sendiri.
Lembaga yang lengkap media belajarnya, tentu lebih mudah proses pembelajarannya dari pada lembaga yang berjalan apa adanya tidak ada media
pembelajarannya. Adapun media yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembelajaran, karena satu lembaga dengan lembaga lain sangat mungkin
terjadi perbedaan kebutuhan yang hal tersebut dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai.
Keberhasilan lembaga sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain sumber daya manusia, kemampuan lembaga, organisasi lembaga,
lembaga diluar
lembaga itu
sendiri rekanan,
kesungguhan dalam
penangannannya, dan lain-lain. Di samping itu, pola kepemimpinan seorang pemimpin atau ketua lembaga juga berperan atau mempengaruhi berjalannya
organisasi dalam lembaga tersebut. Pemimpin yang baik dan bijaksana akan berusaha memimpin dengan bijaksana dan selalu perhatian terhadap bawahannya.
67
3. Strategi pengelolaan pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran yang dilakukan akan dapat memberi sumbangan kepada tutor yang akan digunakan untuk memonitor perkembangan
progam yang ada. Strategi yang baik akan menghasilkan tujuan dengan baik pula, begitu juga sebaliknya strategi yang tidak baik akan mempersulit mencapai
kesuksesan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adapun strategi pengelolaan yang baik dibutuhkan beberapa faktor pendukung, yaitu rencana yang
jelas, tujuan, objek yang ditangani, media, dan pengetahuan yang berkaitan. Pengelolaan pembelajaran yang baik akan mempermudah warga belajar
menerima materi ajar, mempermudah pengaturan warga belajar dalam mengikuti pembelajaran, dan mempermudah tutor dalam menyampaikan materi ajar.
Pengelolaan yang kurang baik, akan berjalan apa adanya tanpa adanya strategi yang baik. Tidak adanya kesungguhan dalam mengelola kelas warga belajar akan
kesulitan dalam menyesuaikan progam-progam yang telah direncanakan. Pengelolaan pembelajaran membutuhkan keterampilan yang baik bagi tutor dan
pengurus lembaga serta dinas-dinas yang terkait. Pembelajaran yang dilaksanakan di buat jadwal dengan baik dan jelas serta
disosialisasikan secara transfaran. Pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan ditulis secara lengkap dan disosialisasikan ke semua pihak yang berhubungan
dengan keaksaraan usaha mandiri KUM. Pimpinan atau kepala sekolah KUM semaksimal mungkin berusaha menyampaikan pola-pola pembelajaran yang
kemungkinan dapat dilaksanakan oleh para tutor.
68
Pembuatan strategi pengelolaan pembelajaran mempertimbangkan empat unsur pokok dalam setiap usaha, yaitu mengidentifikasi dan menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi hasil yang akan diperoleh out pout. Hasil yang akan didapatkan menjadi tolak ukur menentukan langkah-langkah yang akan digunakan
agar tindakan yang dilakukan efektif dan efesien. Pembuatan strategi tanpa mempedulikan hasil yang diinginkan, maka strategi tersebut akan dilakukan asal-
asalan dan tidak efektif dan efesien. Strategi yang kedua yaitu pengelolaan dengan mempertimbangkan dan
memilih jalan utama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pertimbangan dan pemilihan jalan terbaik sangat mendukung dan mempengaruhi bentuk strategi
yang akan digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penentuan jalan utama untuk mencapai hasil yang diinginkan sangat penting dan hendaknya
diperhatikan sungguh-sungguh. Karena jalan atau cara akan mengantarkan mencapai hasil yang baik.
Setelah penentuan cara atau jalan, maka langkah selanjutnya menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh. Penentuan langkah yang pasti akan
memudahkan menjalankan rencana yang telah ditetapkan bersama, tanpa adanya langkah-langkah yang pasti akan mempersulit menjalankan progam-progam yang
telah ditentukan, sehingga hasil yang sesuai harapan tidak tercapai. Langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan dan menetapkan tolok
ukur criteria dan patokan ukuran standard untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan achievement usaha. Untuk mengetahui berhasil tidaknya progam
yang telah dibuat diukur dengan menggunakan standar yang ada di lembaga.
69
Stantar yang ada dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan progam yang telah diadakan. Jika hasil yang diperoleh kurang dari standar yang telah disepakati
berarti progam tersebut belum sukses atau sebaliknya jika hasil yang diperoleh seperti standar yang telah ditentukan menunjukkan progam tersebut dapat
dilakukan dengan baik. Keempat langkah tersebut diatas sejalan dengan pendapat yang
disampaikan oleh Newman dan Logan Abin Syamsuddin Makmun, 2003: 40 yang berbunyi ada empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: Mengidentifikasi
dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil out put dan sasaran target yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat
yang memerlukannya. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama basic way yang paling efektif untuk mencapai sasaran. Mempertimbangkan dan
menetapkan langkah-langkah steps yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur criteria dan patokan ukuran standard untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan achievement
usaha. Pengelolaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan cara-cara yang baik dan menarik serta memungkinkan dilaksanakan. Kondisi dan keadaan
warga belajar dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan dalam penentuan kebijakan pengelolaan pembelajaran. Penentuan kebijakan dilakukan dengan
mempertimbangkan berbagai macam faktor yang ada dalam lembaga KUM. Faktor-faktor yang ada hendaknya diperhatikan dengan sungguh-sungguh dan
dijadikan penunjang atau pertimbangan dalam membuat kebijakan. Adapun
70
kebijakan yang dilakukan hendaknya memberi kemudahan dan kemanfaatan kepada semua cifitas yang ada dalam lembaga KUM tanpa terkecuali.
Warga belajar hendaknya dapat merasakan kenyamanan dan kemudahan terhadap kebijakan atau pengelolaan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pimpinan lembaga KUM juga hendaknya berusaha selalu memperhatikan tutor, warga belajar, dan kondisi yang sedang berlangsung dalam lembaga. Kebijakan
yang diambil yang tanpa memperdulikan kondisi lembaga, tutor, dan warga belajar akan menghasilkan kebijakan yang kurang baik bagi pihak-pihak tertentu,
sehingga kebijakan yang diambil tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan. Adapun dalam penentuan kebijakan pengelolaan pembelajaran dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara dengan bekerja sama dengan tutor yang menjadi pendamping warga belajar. Cara yang dapat dilakukan dalam mengelola
pembelajaran dari pihak tutor adalah tutor membuat strategi dalam proses pembelajaran yaitu tutor memposisikan dirinya sebagai fasilitator. Oleh karena
itu, warga belajar dalam proses pembelajaran hendaknya aktif dan mandiri dalam mengikuti pembelajaran, dan berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan
progam-progam yang ditentukan dengan pendampingan seorang tutor. Bagi pengurus lembaga KUM hendaknya pembelajaran dijadwalkan
dengan jelas dan mudah diikuti oleh warga belajar dan tentornya. Materi-materi pembelajaran juga disusun dengan baik untuk disampaikan sesuai dengan jadwal
yang ada dan materi tersebut hendaknya mudah dipelajari dan dipahami karena warga belajar kesempatan mengikuti pembelajaran sangat terbatas, dan waktu