57
terlebih dahulu. Bagi warga belajar yang tidak bisa datang biasanya minta ijin dan materi ajarnya minta pada teman sejawatnya.
Adapun peran warga belajar dalam proses mengikuti pembelajaran dengan santai, terarah, kadang dengan lelucon, dan kadang ada yang membawa anaknya
yang masih kecil. Warga belajar merasa dalam mengikuti pembelajaran sangat semangat. Materi yang diajarkan langsung berkaitan dengan alat, bahan, resep,
dan cara memasak kue donat atau ketrampilan yang diminati warga belajar. Dengan model ini warga lebih semangat karena ada dana praktek ketrampilan,
sukur-sukur nanti ada modal untuk usaha baik secaramandiriataupunkelompok, harapannya.
d. Hasil pembelajaran Pembelajaran yang dilaksanakan oleh warga belajar bersama dengan tutor
menghasilkan beberapa pengetahuan dan keterampilan Wawancara dengan ibu Elia Evti. Pengetahuan yang diperoleh warga belajar anatara lain:
1 Warga dikenalkan tanda tangan ini merubah dari cap jempo menjadi tandatangan walaupun masih kelihatan belum sempurna,
2 Warga belajar mengenal identitasdiri KTP; mengamati dan menghafal huruf namanya sendiri, syukur bias menuliskannya atau meniru huruf nama pada
KTPnya sendiri. 3 Mengenalkan angka pada tanggal lahirnya, termasuk tanggal kadaluarsa KTP.
4 Belajar tanda tangan secara ajeg sesuai di KTP. Adapun keterampilan yang diperoleh oleh warga belajar adalah mengenal,
mengetahui resep, cara berwira usaha terutama masakan, warga bisa membaca
58
resep, membaca takaran, dan sekaligus cara memasaknya. Spiritual tidak terprogamkan secara tersendiri, akan tetapi disisipkan pada saat pembelajaran
berlangsung. e. Pendukung dan penghambat pembelajaran;
1 Pendukung; Pendukung dalam proses pembelajaran untuk menghasilkan tujuan yang
diinginkan adalah sumber daya manusia tutor mempunyai kemampuan yang cukup dan dapat memahami kondisi warga belajar yang baik dan handal, sehingga
yang digunakan untuk merekrut tutor diutamakan terlebih dahulu rumahnya yang dekat dengan tempat pembelajaran warga belajar.
Tutor yang mengajar warga belajar sangat paham kondisinya, ia tahu banyak tentang seluk beluk, kondisi rumah tangga bahkan suami dan anaknya.
Bahkan masih ada yang hubungan darah dan juga hubungan darah dengan bapak dukuh. Di samping itu, progam yang direncanakan sangat tepat sesuai dengan
kebutuhan 2 Penghambat;
Mencari tutor
yang berkompeten
dan secara
totalitas ikut
menanganimendampingi warga belajar PKBM. Sebagian tempat tinggal tutor ada yang jauh dari lokasi pembelajaran. Di samping itu, orang yang menjadi tutor itu
juga disibukkan dengan kesibukan-kesibukannya sendiri, sehingga mendampingi warga belajar tidak bisa maksimal.
59
f. Peran tutor dan PKBM dalam pembelajaran KUM Dalam proses berlangsungnya pembelajaran KUM di PKBM Kyai
Suratman Pandak Bantul tidak terlepas dari pihak-pihak yang sangat berperan dalam keberlangsungan pembelajaran yang direncanakan. Diantara pihak yang
membantu keberlangsungan pembelajaran adalah tutor dan PKBM. Tutor merupakan salah satu orang yang mendampingi pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan baik, sekaligus mewakili masyarakat. Seorang tutor menjadi ujung tombak berjalannya program KUM yang telah di
tentukan, jika tutor tidak ada pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik. Disisi lain, lembaga PKBM sebagai kepanjangan tangan dari dinas,
tertuntut harus bersinergi dengan pemerintah, kecamatan, kelurahandesa, dukuh juga sangat berperan berjalannya program ini, karena KUM jika tidak ditangani
dengan PKBM maka KUM tidak akan berjalan dengan baik. Adapun progam yang berjalan di KUM dituntut menyelesaikan selama tiga bulan sejak diadakan
sosialisasi wawancara dengan tutor ibu Elia Efti E. Tetapi di lapangan target tersebut belum bisa dilaksanakan sebagaimana yang direncanakan, karena warga
belajar cara belajarnya dengan pelan-pelan dan hati-hati serta santai. Jika progam ini belum selesai dalam tiga bulan dan harus membuat
laporan, maka progam tetap dilanjutkan dan laporannya dibuat sebagaimana rencana yang telah ada. Di samping itu, jika progam telah selesai dan warga masih
menginginkan berlanjut, maka progam akan tetap dilanjutkan. Adapun dana yang digunakan jika terjadi kekurangan kadangkala tutor menombokinya.
60
C. Pembahasan
1. Strategi pengorganisasian pembelajaran
Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa strategi pengorganisasian pembelajaran KUM di PKBM Kyai Suratman melibatkan berbagai macam pihak,
antara lain pengurus yayasan, pemeritah, tutor, dan masyarakat sekitar. Masing- masing pihak mempunyai peran atau tugas sesuai dengan kapasitas dan posisi
yang diamanahkan, seperti yayasan bertugas menyelenggarakan PKBM dan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan PKBM bersama dengan pemerintah,
sebagaimana pendapat yang disampaikan oleh Gagne dan Briggs 1979 yang menyebutkan strategi ini dengan delivery system, yang di
definisikan sebagai “the total of all components necessary to make an instructional system operate as
intended ” jumlah keseluruhan komponen yang dibutuhkan untuk menyusun
sistem Degeng, 1989 :69. Strategi pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan di PKBM Kyai
Suratman adalah berupa materi yang akan dipelajari warga belajar disusun dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pada waktu pelaksanaannya. Materi
ajar yang terorganisasi atau tersusun dengan baik akan mudah menyampaikan dan warga belajarpun akan mudah menerimanya. Tutor juga akan mudah menjelaskan
materi pada warga belajar, sehingga warga belajar akan semangat mengikuti pembelajaran. Untuk meningkatkan keterampilan tutor dalam membuat strategi
pembelajaran hendaknya ada pelatihan atau pembinaan khusus dari yayasan atau pengurus KUM baik secara rutin atau secara insidental.
61
Dalam kajian teori Daeng menyatakan strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan sequencing dan mensintesis synthesizing fakta,
konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi pembelajaran. Sequencing terkait dengan cara pembuatan urutan penyajian isi suatu bidang studi,
dan synthesizing terkait dengan cara untuk menunjukkan kepada siswa hubunganketerkaitan antara fakta, konsep, prosedur, atau prinsip suatu isi
pembelajaran. Synthesizing bertujuan untuk membuat topik-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan
menunjukkan keterkaitan topik-topik itu terkait dengan keseluruhan isi bidang studi. Adanya kebermaknaan tersebut akan menyebabkan siswa memiliki retensi
yang lebih baik dan lebih lama terhadap topik-topik yang dipelajari Daeng, 1989: 30.
Diungkapkan lebih jauh oleh Daeng bahwa penataan urutan suatu materi sangat penting artinya, karena amat diperlukan dalam pembuatan sintesis. Sintesis
yang efektif hanya dapat dibuat apabila isi telah ditata dengan cara tertentu, dan yang lebih penting, karena pada hakikatnya semua isi bidang studi memiliki
prasyarat belajar. Sedangkan strategi pengorganisasian materi ajar dilakukan dengan dua cara sebagaimana yang disampaikan oleh Reigeluth 1983: 40 bahwa
tsrategi pengorganisasian dalam pengelolaan materi ajar dibagi menjadi dua, yaitu strategi mikro dan strategi makro. Strategi pengorganisasian makro pada materi
ajar adalah strategi untuk menata urutan keseluruhan isi bidang studi, sedangkan strategi pengorganisasian mikro pada materi ajar adalah strategi untuk menata
urutan sajian untuk suatu ide tunggal.
62
Adapun tutor KUM PKBM Kyai Suratman dalam mengajar menggunakan berbagai macam media yang ada dengan cara-cara yang memudahkan warga
belajar memahami materi dengan mudah kreatif, karena berprinsip janganlah keterbatasan media yang ada menyebabkan pembelajaran tidak baik atau tidak
menarik bahkan membosankan. Sedangkan warga belajar sendiri juga menyesuaikan dengan kondisi yang ada, mereka tetap selalu berusaha belajar
dengan baik, tetap semangat mengikuti pembelajaran, dan tidak pantang menyerah dengan keadaan. Tutor dan warga belajar berjalan bersama bekerjasama mencoba
melakukan pembelajaran dengan baik dan menyenangkan dengan menggunakan berbagai macam cara agar progam yang telah direncakan dapat terlaksana dengan
baik dan warga belajar dapat merasakan hasilnya. Tutor KUM di PKBM Kyai Suratman sebagai pendamping berusaha selalu
mendampingi warga belajar dalam proses pembelajaran baik dalam kondisi yang kurang baik maupun kondisi yan baik. Pendampingan yang dilakukan oleh tutor
dilakukan dengan sabar dan perhatian, setiap ada persoalan diselesaikan dengan hati-hati dan cermat, karena bagaimanapun baiknya perencanaan strategi
pengorganisasian pembelajaran jika pengelolaannya tidak baikdiperhatikan secara serius maka efektivitas pembelajaran tidak bisa maksimal dan hasil yang
diperoleh tidak memuaskan. Pembelajaran KUM di PKBM Kyai Suratman untuk menjalankan progam
yang direncanakan, membuat struktur organisasi dan bekerja sama dengan pihak- pihak luar untuk menangani progam-progam yang telah ditentukan. Adapun
kondisi progam yang ada pada KUM di PKBM Kyai Suratman berjalan
63
disesuaikan dengan kondisi warga belajar, situasi dan kondisi lingkungan karena progam ini hanya diperuntukkan untuk warga belajar, akan tetapi warga
belajarnya banyak kesibukan dalam memenuhi rumah tangganya dan banyak tugas untuk memenuhi kebutuhan kehidupan diri dan keluarganya.
Berbagai macam kondisi dialami oleh warga belajar di PKBM Kyai Suratman, seperti mengurus anak momong, bekerja mencari nafkah, dan
lingkungan dan kondisi yang menyebabkan warga belajar tidak masuk. Kondisi- kondisi tersebut sudah menjadi kebiasaan orang desa yang tidak pernah
ditinggalkan seperti aada orang meninggal, kebiasaan orang desa mereka mendatanginya sampai selesai dikuburkan dan malamnya dibacakan doa-doa yang
biasanya sampe hari ke tujuh. Dengan demikian progam yang telah direncanakan akan berjalan jika kondisi warga belajar baik dan organisasi atau struktur yang
ada, juga harus konsentrasi menanganinya.
2. Strategi penyampaian pembelajaran
Pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dilakukan dengan menggunakan berbagai macam strategi yang
sesuai dengan kebutuhan dan situasi dan kondisi yang ada. Tutor yang sangat berkompeten dalam menyampaikan materi ajar akan tetapi jika tidak
menggunakan metode yang baik maka tidak akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi sangat mempengaruhi berhasil tidaknya tujuan pembelajaran
yang telah direncanakan, sebaik apapun materi ajar akan tetapi strategi penyampaiannya kurang baik, maka sulit untuk mencapai keberhasilan.