11
Berdasar penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang bertujuan untuk membantu peserta didik
memiliki pengalaman belajar yang bermakna sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Berkaitan dengan hal ini maka diperlukan strategi khusus dalam
melakukan pembelajaran.
3. Pengertian Strategi Pembelajaran
Pengertian strategi pembelajaran, Menurut Rowntree dalam Wina Senjaya “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien ”.
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya 2008:2 menyebutkan bahwa dalam
“strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke
dalam dua bagian pula, yaitu: 1 exposition-discovery learning dan 2 group- individual learning
” Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008. Kemp
Wina Senjaya,
2008:2 mengemukakan
bahwa “strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
”. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya 2008:2
menyebutkan bahwa
“dalam strategi
pembelajaran terkandung
makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat
12
konseptual tentang
keputusan-keputusan yang
akan diambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran
”. Menurut Nana Sudjana,
“strategi mengajar pengajaran adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar pengajaran
agar dapat mempengaruhi para siswa peserta didik mencapai tujuan pengajaran secara lebih efektif dan efisien
” Nana Sudjana dalam Rohani, 2004: 34. Pendapat Nana Sudjana tersebut berarti strategi mengajarpengajaran ada pada
pelaksanaan, sebagai tindakan nyata atau perbuatan guru itu sendiri pada saat mengajar berdasarkan pada rambu-rambu dalam satuan pelajaran. Disamping itu,
strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metodeprosedur dan teknik yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata
lain, strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas daripada metode dan teknik. Artinya, metodeprosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari
strategi pembelajaran. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu disarikan dari pendapatnya J.R. David dalam Sanjaya, 2008: 126. Selanjutnya dijelaskan
“strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien ” Kemp dalam Sanjaya, 2008:126. Istilah strategi
sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang selalu sama. “Dalam
konteks pengajaran strategi bisa diartikan sebagai suatu pola umum tindakan
13
guru-peserta didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran ” Ahmad Rohani, 2004:
32. Berdasar beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, strategi
pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan peserta didik atau warga belajar. Sebagai suatu cara,
strategi pembelajaran dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuan tersendiri. Sebagai suatu bidang
pengetahuan, strategi pembelajaran dapat dipelajari dan kemudian diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan sebagai suatu seni, strategi
pembelajaran kadang-kadang secara implisit dimiliki oleh seseorang tanpa pernah belajar secara formal tentang ilmu strategi pembelajaran, misalnya banyak tutor
dan praktisi yang tidak memiliki latar belakang keilmuan tentang pendidikan, namun mereka mampu mengajar dengan baik dengan strategi yang seadanya, dan
peserta didik yang diajar merasa senang dan termotivasi. Sebaliknya tutor yang sudah profesional dan mempunyai latar belakang pendidikan keguruan, sekaligus
mereka juga sebagai guru di formal dan memiliki pengalaman mengajar yang cukup lama, namun dalam mengajar di pembelajaran KUM yang dirasakan oleh
peserta didiknya “tetap tidak enak”. Mengapa demikian?, tentu hal tersebut bisa dijelaskan dari segi seni. Sebagai suatu seni, kemampuan mengajar dimiliki oleh
seseorang diperoleh tanpa harus belajar ilmu cara-cara mengajar secara formal.
B. Keaksaraan Usaha Mandiri KUM
Sebelum membahas lebih banyak tentang Keaksaraan Usaha Mandiri KUM terlebih dahulu dijelaskan tentang aksara. Adapaun yang dimaksud