29
E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan penjabaran kajian teori diatas, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi pembelajaran yang telah dilakukan oleh tutor KUM di
PKBM Kyai Suratman?
2. Bagaimana bentuk strategi dalam pelaksanaan program KUM? 3. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam membantu kelancaran
pembelajaran program KUM? 4. Apa saja hasil yang pernah diraih oleh peserta didik dengan strategi yang
diterapkan? 5. Apa faktor pendukung dan penghambat dari strategi pembelajaran yang telah
ditetapkan oleh tutor terhadap pelaksanaan program KUM di PKBM Kyai Suratman?
6. Bagaimana peran tutor dan pengelola PKBM dalam upaya bersama membangun strategi pembelajaran di setiap kelompok belajar?
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu
“penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan
data-data, sedangkan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu kontek khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
”
.
Melong 2005: 6. Jenis penelitian deskriptif kualitatif menggunakan jenis penelitian studi
kasus case study. Suharsimi Arikunto 2002: 120 menjelaskan bahwa “penelitian studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara intensif,
terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tetentu ”.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara rinci dan mendalam tentang Strategi Pembelajaran pada program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM di PKBM
Kyai Suratman Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian pada penelitian studi kasus di PKBM Kyai Suratman yakni seluruh pihak yang berperan dalam proses pembelajaran Keaksaraan Usaha
Mandiri. Subyek penelitian ini meliputi Tutorpamong belajar, peserta didik KUM, pengelola PKBM, dan Yayasan Kyai Suratman. Subyek penelitian
didapatkan melalui metode snowball efek bola salju melalui key informan tokoh
31
kunci yaitu tutorpamong belajar KUM, pengelola PKBM, dan warga belajar KUM. Sedangkan objek dalam penelitian ini yakni strategi pembelajaran yang
dilakukan oleh tutor KUM di PKBM Kyai Suratman Pandak Bantul.
C. Setting Penelitian
Seting penelitian ini di lakukan pada saat kegiatan belajar mengajar PKBM Kyai Suratman, di dusun Kwalangan, desa Wijirejo, Kecamatan Pandak
Kabupaten Bantul tahun 2014.
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Desember 2014, dengan rincian jadwal penelitian sebagai berikut :
Tabel 1. Jadwal Penelitian
NO .
Agenda Bulan
Mei Juni
Juli Agustus
S eptembe
r
Oktobe r
1. Penyususnan proposal
Ѵ Ѵ
2. Pembuatan instrumen penelitian
Ѵ Ѵ
3. Pengumpulan data
Ѵ Ѵ
Ѵ 4.
Pengolahan dan analisa data Ѵ
Ѵ 5.
Penyusunan draft laporan Ѵ
6. Penyempurnaan laporan
Ѵ
32
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Wwancara Mendalam
Melong 2005: 186 menyebutkan “wawancara merupakan percakapan
dengan maksud tertentu ”, Sugiyono 2012: 317 mendefinisikan, “interviev is a
meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a
particular topic” wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik. H.M. Burhan 2007: 108 menjelaskan bahwa
“wawancara mendalam merupakan suatu proses mendapatkan keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa pedoman wawancara
”. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
wawancara tersetruktur. Seperti yang disampaikan oleh melong 2005: 190, wawancara terstruktur merupakan wawancara yang pewawancaranya menetapkan
sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. “Melalui wawancara ini peneliti diharapkan akan mengetahui hal-hal yang
lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
observasi”Sugiyono, 2012: 318.