Pengertian PKBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM

17 8. Memberikan layanan pendidikan baik baik individu maupun kelompok. 9. Penyelenggaraan program berdasarkan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. 10. Memiliki fasilitator pendamping atau tutor. 11. Tersedianya tempat dan sarana belajar. 12. Tersedianya tempat informasi dan dokumentasi. PKBM berbasis masyarakat akan memiliki 2 fungsi strategis yaitu: 1. Fungsi utama, yaitu sebagai wadah berbagai kegiatan belajar masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan masyarakat. 2. Fungsi pendukung a. Sebagai pusat informasi 1 Bagi masyarakat sekitar berkenaan dengan sumberdaya dari dalam maupun dari luar yang dapat didayagunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran, program kegiatan yang diluncurkan kedaerahnya, dan informasi umum lainnya. 2 Bagi lembaga pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat yang berkepentingan pada pembangunan masyarakat, berkenaan dengan sumber daya potensi berikut masalahkebutuhan untuk peluncuran program yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pembelajaran masyarakat. 18 b. Sebagai pusat jaringan informasi dan kerjasama dari lembaga yang ada di masyarakat lokal dan lembaga di luar masyarakat. c. Sebagai tempat koordinasi, konsultasi, komunikasi dan bermusyawarah para pembina teknis, tokoh masyarakat dan para pemuka agama untuk merencanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. d. Sebagai tempat kegiatan penyebarluasan program dan teknologi tepat guna. Adapun berbagai program yang telah dilaksanakan di PKBM merupakan program belajar yang dikembangkandiselenggarakan telah digali dari kebutuhan nyata yang rasakan masyarakat yang dikaitkan dengan potensi lingkungan dan kemungkinan pemasaran hasil belajar, ketrampilan fungsional terintegrasi dengan seluruh program pembelajaran, waktu belajar disesuaikan dengan kesiapan warga belajar, menggunakan pendekatan orang dewasa, ijasah tidak menjadi tujuan utama, walaupun bagi mereka yang masih usia sekolah, program kesetaraan tetap berjalan. Belajar sambil bekerja dan menghasilkan barang yang laku dijual merupakan proses pembelajaran di PKBM. Ada tiga tujuan penting dalam rangka pendirian dan pengembangan PKBM: a memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri berdaya, b meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari segi sosial maupun ekonomi, c meningkatkan kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lingkungannya sehingga mampu memecahkan masalah-masalah yang terjadi di lingkungannya sehingga mampu memecahkan permasalahan tersebut. Sihombing 19 dalam bukunya Pendidikan Luar Sekolah Kini dan Masa depan 1999:116 menyebutkan, bahwa tujuan pelembagaan PKBM adalah untuk menggali, menumbuhkan, mengembangkan, dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di masyarakat, untuk sebesar-besarnya pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Berdasar pada peran ideal PKBM ada beberapa fungsi yang dapat dijadikan acuan. Fungsi dari PKBM antara lain : a. “Sebagai tempat masyarakat belajar learning society, PKBM merupakan tempat masyarakat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan bermacam ragam keterampilan funsional sesuai dengan kebutuhannya, sehingga masyarakat berdaya meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya. b. Sebagai tempat tukar belajar learning exchange, PKBM memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran berbagai informasi pengalaman, ilmu pengetahuan dan keterampilan antar warga belajar, sehingga anatar warga belajar yang satu dengan yang lainnya bisa saling mengisi. c. Sebagai pusat informasi atau taman bacaan masyarakat perpustakaan masyarakat, sebagai TBM. d. Sebagai sentra pertemuan berbagai lapisan masyarakat. PKBM berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh komponen masyarakat tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, aparat pemerintah daerah, pengusahaswasta, dll, dalam berbagai bidang sesuai dengan kepentingan, masalah dan kebutuhan masyarakat serta selaras dengan asas dan prinsip belajar masyarakat atau pengembangan pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat lifelong learning dan lifelong education ”. Sebagai pusat penelitian masyarakat community research center, PKBM berfungsi sebagai tempat menggali, mengkaji menganalisa, berbagai persoalan dalam bidang pendidikan nonformal dan ketrampilan baik yang berkaitan dengan program yang dikembangkan di PKBM maupun berkaitan dengan program- program yang lain yang selaras dengan azas dan tujuan PKBM, Mustofa Kamil, 2009:89. 20 Beberapa program yang dikembangkan PKBM, diantaranya adalah : a. Program Keaksaraan Fungsional Program ini bertujuan membelajarkan masyarakat warga belajar agar dapat memanfaatkan kemampuan dasar baca, tulis, hitung, dan kemampuan fungsionalnya sehari-hari. Materi pembelajaran dan bahan atau sarana pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan mata pencaharian warga belajar. Perkembangan kemampuan dan keterampilan warga belajar dicatat oleh tutor sebagai hasil evaluasi pembelajaran, terutama berhubungan dengan mata pencahariannya, baik dalam bentuk tulisan maupu perubahan tingkah laku warga belajar selama mengikuti proses pembelajaran. b. Pengembangan Anak Usia Dini early childhood Di samping program keaksaraan fungsional, program lain yang dikembangkan adalah program pendidikan Anak Usia Dini, meskipun program ini diselenggrakan oleh lembaga-lembaga pendidikan lainnya di luar PKBM. Alasan dasar mengapa program ini dikembangkan karena sampai saat ini perhatian terhadap pendidikan anak usia dini masih sangat rendah. Padahal, konsep pembangunan sumber daya manusia SDM justru dimulai sejak masa usia dini. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia selama ini cerminan rendahnya perhatian terhadap pendidikan anak usian dini, sehingga berdampak terhadap rendahnya kualitas SDM Indonesia. Oleh karena itu PKBM memiliki kewajiban untuk mngembangkan program tersebut sejalan dengan tujuan dan fungsi PKBM di tengah-tengah masyarakat. 21 c. Kelompok Belajar Usaha Salah satu tujuan PKBM adalah, meningkatnya kualitas hidup masyarakat atau warga belajar dari sisi ekonomi atau meningkatnya pendapatan income generating. Maka salah satu program yang dikembangkan PKBM adakah program kelompok usaha. Melalui proses belajar usaha, kemandirian warga belajar masyarakat dalam mengembangkan jiwa makarya enterpreneurship akan mudah dicapai. Melalui program kejar usaha diharapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta kemampuan warga belajar akan semakin bertambah atau semakin meningkat. Terutama bagi warga belajar yang belum memiliki sumber mata pencaharian tetap atau berpenghasilan rendah. d. Kursus Keterampilan Beberapa jenis keterampilan yang teridentifikasi dalam PKBM adalah: kursus mekanik otomotif, elektronika, keterampilan menjahit, tata boga, tata kecantikan, dll. Sasaran kursus keterampilan diarahkan bagi masyarakat wargabelajar yang minimal terbebas dari buta huruf atau telah menyelesaikan pendidikan kesetaraan dasar paket A, dan paket B, atau telah lulus pendidikan dasar formal SDMI, SMP MTs. e. Program Kesetaraan equivalency education, Sesuai dengan fungsi dan perannya PKBM sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat memilki peran penting dalam mengembangkan program-program kesetaraan ditengah-tengah masyarakat. Program kesetaraan melingkupi program kelompok paket A setara SDMI, kelompok belajar paket B setara SMPMTs, dan kelompok belajar paket C setara SMAMA. 22 Pendidikan kesetaraan di PKBM sebagai bagian dari pendidikan nonformal, disamping memberikan kemampuan akademik sesuai jenjangnya, secara terintegrasi juga memberikan kemampuan berbagai kecakapan hidup yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh peserta didik setelah lulus dari program-program pendidikan kesetaraan. Program pendidikan kesetaraan dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa komponen sebagai berikut: a. Warga belajar Warga belajar umumnya sangat beragamhiterogen, yang dipengaruhi faktor geografis dan demografi, ekonomi, sosial budaya, dan faktor usia usia sekolah dan orang dewasa. Terdapat dua kelompok sasaran utama program kesetaraan. Sasaran pertama, adalah kelompok usia wajib belajar yang tidak terjangkau pendidikan formal seperti anak jalanan, para pekerja di bawah umur, anak-anak tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut. Sasaran kedua adalah masyarakat umum, orang dewasa yang karena seuatu dan lain hal tidak berkesempatan memperoleh pendidikan misal PNS, TNIPOLRI, karyawan swasta, karywan perusahaan, BUMD, petani, nelayan, penduduk terpencil dan lain sebagainya. b. Tutor Di samping penyelenggara program sebagai tenaga pengelola program dan administrasi, tenaga pendidik tutor dan nara sumber teknis direkrut dari masyarakat yang memilki kemauan dan kemampuan menjadi tutor atau narasumber teknis sesuai kriteria yang ditentukan. Namun umumnya tutor berasal dari kalangan pendidik, guru, Pamong Belajar yang bertugas sebagai tenaga 23 pendidik akademik, sedangkan nara sumber teknis berasal dari berbagai bidang keahlian yang bertugas memberikan bimbingan keterampilan prkatis bagi warga belajar. c. Kurikulum Kurikulum program kesetaraan menekankan pada kecakapan hidup dan penambahan penghasilan, meliputi a kurikulum akademik yang setara dengan kompetensi minimal pendidikan dasar dan menengah, dan b kurikulum keterampilan fungsional dengan penekanan pada kemampuan untuk bekerja atau berusaha mandiri dengan membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya dan bagi sesamanya. d. Media pembelajaran Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan warga belajar sehingga dapat mendorong proses pembelajaran pada diri warga belajar. Media pembelajaran meliputi media cetak dan media elektronik. Media cetak meliputi gambar, sketsa, kartun, diagram, chart, grafik, poster. Media elektronik meliputi audio seperti a. radio, tape; b. visual seperti film slide, film strip, film loop, epideskop, OHP; c. audio visual seperti televisi, film suara, radio vision, slide suara, tape dan film suara. e. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi adalah suatu kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas 24 secara spontan dan insidental, melainkan merupakan menilai sesuatu secara terencana, sistematis dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas. Evaluasi pendidikan berfokus pada training, implementasi, transaksi dan dan hasil training. Dalam proses pembelajaran, kemampuan seorang tutor sangat menentukan hasil dari pembelajaran yang efektif. f. Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran adalah suatu strategi dalam mengelola secara sistematiskegiatan pembelajaran sehingga sasaran didik dapat mencapai isi pelajaran atau mencapai tujuan seperti yang diharapkan Dick dan Carey, 1991:1. Dalam kegiatan pembelajaran tutor dituntut memiliki kemampuan memilih strategi pembelajaran yang tepat. Untuk memilih strategi pembelajaran strategi pembelajaran, hendaknya berangkat dari perumusan yang jelas. Setelah tujuan pembelajaran ditentukan, kemudian memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisisen. Suatu strategi pembelajaran dikatakan efektif dan efisien apabila metode tersebut dapat mencapai tujuan dengan waktu lebih singkat. Kriteria lain yang perlu diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran adalah tingkat keterlibatan peserta didik dalam proses pemebelajaran. Dalam pengelolaan pembelajaran seorang tutor perlu menyiapkan materi, metode, media dan semua fasilitas yang dapat mendukung dan memperlancar terjadinya proses pembelajaran. Sistem pembelajaran program kesetaraan berpusat pada kebutuhan dan potensi lokal berbasis masyarakat dengan menggunakan bahan belajar hemat biaya, luwes, dan memuat “menu” dengan sajian berbagai pilihan. 25

2. Metode Pembelajaran di PKBM

Metode yang digunakan dalam Pembelajaran di PKBM adalah metode pendidikan orang dewasa yang lebih di kenal dengan “andragogi jika diartikan secara harafiah adalah seni dan ilmu memgajar orang dewasa. Dalam hal ini terdapat dua aliran pengembangan andragogi yaitu aliran ilmiah dan aliran seni ” Sodiq, 2005: 13-14. Aliran ilmiah dilakukan melalui penelitian ilmiah tentang kemampuan belajajar orang dewasa, bukan proses belajarnya. Artinya bahwa orang dewasa dapat belajar, memiliki minat dan kemampuan belajar yang berbeda dari anak-anak. Sementara itu aliran seni dilakukan melalui intuisi dan pengelaman yang member perhatian tentang bagaimana orang dewasa belajar. Pendidikan orang dewasa adalah suatu proses seseorang dengan peran sosialnya melaksanakan kegiatan belajar yang sistematis dan berkelanjutan dengan tujuan untuk mencapai perubahan pengetahuan, sikap dan nilai atau ketrampilan. Dalam hal ini jelas bahwa orang dewasa adalah orang yang sudah memiliki peran sosial yang secara sadar melekukan kegiatan belajar untuk dirinya secara sistematis dan berkelanjutan. Tujuan akhinya adalah adanya perubahan pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan tertentu. Ada lima asusmsi dasar dalam pendekatan andragogi ini sebagaimana disampaikan oleh Knowles dalam Sodiq 2005 : 25. Kelima asumsi dasar tersebut adalah: a. “Kebutuhan untuk belajar. Orang dewasa perlu tahu mengapa mereka perlu belajar sesuatu. Orang dewasa mengetahui konsekuensi logis jika ia belajar atau tidak belajar sesuatu hal tersebut. Orang dewasa memiliki motivasi internal yang kuat dari pada motivasi ekternal. Selain itu orang dewasa memiliki kebutuhan belajar yang dekat dengan perubahan peran sosial. 26 b. Konsep tentang pebelajar. Orang dewasa memiliki konsep diri tentang belajar serta bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya. Pada saat itu orang dewasa ingin dianggap mampu melakukan tugasnya dan mampu mengarahkan dirinya secara mandiri. c. Peranan pengalaman. Orang dewasamemasuki aktifitas belajar dengan menggunakan pengalaman yang dimilikinya. Pengalaman hidup ini bervariasi jumlahnya maupun kualitasnya. Orang dewasa menggunakan pengalaman hidupnya yang banyak tersebut sebagai sumber untuk belajar. d. Kesiapan belajar. Orang dewasa siap belajar apa yang ingin diketahuinya dan mampu mengerjakan secara efektif tugas yang diberikan sesuai dengan situasi kehidupan nyata. e. Orientasi belajar. Berbeda dari anak-anak atau remaja, orang dewasa memiliki orientasi belajar yang berpusat pada kehid upan nyata”. Dapat disimpulkan pendidikan orang dewasa atau dikenal dengan andragogy adalah belajar berbasis tugas atau masalah yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ia memiliki motivasi untuk belajar karena apa yang dipelajari tersebut dapat membantu dirinya dalam menghadapi dan memecahkan masalah dan tugas-tugas pada situasi hidup yang nyata.

D. Kerangka Berfikir

Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri KUM merupakan inovasi dari program pendidikan keaksaraan sebelumnya yang memiliki cita-cita tidak hanya menjadikan warga buta aksara mampu membaca, menulis dan berhitung, akan tetapi lebih dari itu, yaitu membuat warga belajar atau peserta didik mampu dan berdaya. Pada kenyataan di daerah lokasi penelitian ini dilakukan hasilnya tidak demikian, masih banyak warga yang telah memiliki SUKMA Surat Keterangan Melek Aksara tetap masih belum berdaya. Situasi ini yang mendorong PKBM 27 untuk melanjutkan program tersebut dengan berorientasi pada life skill. Situasi ini yang mendorong munculnya program Keaksaraan Usaha Mandiri. Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri dirancang sebagai upaya saling membelajarkan diantara peserta didik dalam kelompok belajar tersebut. Dengan prinsip ini peserta didik yang sudah melek aksara akan membantu temannya dalam kontek pembahasan usaha sekaligus memanfaatkan kemampuan keberaksaraannya untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pelatihan keterampilan kecakapan hidup life skill. Kegiatan pendampingan kecakapan hidup dilakukan untuk mempertahankan kemampuan keberaksaraan peserta didik sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, dengan strategi pembelajaran yang mempertimbangkan kemampuan dan kondisi peserta didik, serta potensi yang dapat dikembangkan di lingkungan dimana ia tinggal. Berawal dari konsep inilah peserta didik perlu dilibatkan dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Strategi pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri KUM yang dilakukan oleh tutor di PKBM Kyai Suratman meliputi : strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengelolaan pembelajaran. 28 KUM Pembelajaran Pendampingan Hasil Dampak Strategi : 1. Pengorganisasian 2. Penyampaian 3. Pengelolaan Gambar 1. Alur Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014

0 9 16

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

DAMPAK SOSIAL EKONOMI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BAGI WARGA BELAJAR DI PKBM CANDIREJO CANDEN, JETIS, BANTUL.

0 10 239

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

0 1 210

PERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 6 298

PEMANFAATAN BAHAN AJAR BERBASIS TEMATIK PADA PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM USAHA MULYA CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 5 189

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BERBASIS KETERAMPILAN MEMBUAT KUE DONAT DI PKBM BINA SEKAR MELATI BANTUL.

0 0 138

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76