Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran

79 disusun dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan desain media dapat menarik perhatian peserta didik sehingga membuat mereka lebih aktif belajar.

c. Merumuskan Kompetensi Mata Pelajaran Transmisi Otomatis

Mata pelajaran transmisi otomatis yang diajarkan bertujuan memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang dasar-dasar transmisi otomatis. Materi yang dituangkan dalam media pembelajaran transmisi otomatis berbasis flash dalam mendukung penerapan pembelajaran transmisi otomatis disesuaikan dengan silabus yang digunakan dan kebutuhan peserta didik di SMK Negeri 1 Magelang. Dari berbagai sumber dan kajian, kompetensi dasar dan kompetensi inti topik pembelajaran transmisi otomatis yang akan dibahas dalam media pembelajaran transmisi otomatis berbasis flash, dapat ditampilkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 12. Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar 1. Mengetahui, memahami, dan menganalis unit transmisi otomatis tipe planetari. Kompetensi Inti 1. Mengetahui keuntungan penggunaan transmisi otomatis. 2. Mengetahui komponen-komponen utama transmisi otomatis beserta fungsinya. 3. Memahami cara kerja unit planetari gear pada unit transmisi otomatis. 4. Memahami aliran tenaga pada unit transmsisi otomatis. Dari berbagai pertimbangan yang telah dikaji, bahwa materi yang akan ditayangkan dalam media pembelajaran transmisi otomatis berbasis flash, mengacu pada kompetensi dasar dan kompetensi inti yang disesuaikan berdasarkan silabus yang ada. 80

2. Mengumpulkan Informasi

Berdasarkan berbagai pertimbangan yang diperoleh dari analisis kebutuhan media pembelajaran, analisis kebutuhan peserta didik dan kompetensi pada topik pembelajaran transmisi otomatis yang telah dikaji, dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran ini sangat cocok menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Hal tersebut dikarenakan penggunaan program media pembelajaran berbasis flash dapat menampilkan teks, gambar, video, animasi dan suara sehingga lebih lengkap, menarik, dan interaktif. Selain itu, dalam pembuatannya juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi untuk keperluan desain produk media. Informasi yang dibutuhkan antara lain tentang isi materi yang akan dituangkan dalam produk media pembelajaran dan juga tentang perancangan produk media pembelajaran. Tahap pengumpulan informasi tersebut lebih jelasnya dijabarkan sebagai berikut:

a. Penulisan Naskah

Dalam penulisan naskah, langkah yang dilakukan adalah menuangkan materi ke dalam bentuk naskah sehingga lebih mudah untuk ditinjau sebelum dimasukkan ke dalam media pembelajaran. Selain itu juga menyusun kerangka media pembelajaran atau lebih dikenal dengan storyboard. Storyboard merupakan pemikiran yang divisualisasikan dan dideskripsikan melalui tulisan. Hasil penulisan storyboard digunakan sebagai acuan dalam proses produksi media pembelajaran transmisi otomatis menggunakan flash, sehingga proses 81 produksi lebih terstuktur dan teratur. Storyboard secara lengkap disajikan dalam lampiran.

b. Analisis Perancangan

Setelah tahap penulisan naskah selesai, tahap selanjutnya adalah analisis perancangan. Hasil analisis tahap perancangan media pembelajaran ini dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap analisis spesifikasi teknis dan tahap analisis kerja program. 1 Analisis Spesifikasi Teknis Tahap analisis spesifikasi teknis digunakan untuk mengetahui persyaratan minimal sebuah komputer untuk dapat menjalankan media pembelajaran transmisi otomatis berbasis flash. Media pembelajaran transmisi otomatis berbasis flash ini menggunakan format file berupa .swf, dan juga .exe, sedangkan untuk video menggunakan format file berupa .mp4. Penggunaan media pembelajaran ini memerlukan seperangkat komputer atau laptop dengan spesifikasi minimal: 1 menggunakan sistem operasi windows XP SP3, 2 menggunakan prosessor dengan kecepatan 1,6 GHz, 3 menggunakan RAM sebesar 512 GB dan 4 terdapat software flash player. Namun sangat direkomendasikan menggunakan spesifikasi yang lebih tinggi karena akan lebih memperlancar proses ketika menjalankan video, dan animasi dalam media pembelajaran. Sedangkan untuk keperluan membaca media pembelajaran yang dikemas dalam keping CD maka diperlukan tambahan perangkat berupa pemutar CD pada komputer.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEOUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTADIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MEMELIHARA TRANSMISI DI SMK NEGERI 8 BANDUNG.

0 1 34

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK.

0 0 19

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM TRANSMISI OTOMATIS/CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) PADA SEPEDA MOTOR MATIC BERBASIS ADOBE FLASH CS3 UNTUK KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR DI SMK AUTO MATSUDA KUNINGAN.

2 22 32

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI DASAR (DEBIAN CLI) BERBASIS ADOBE FLASH CS 5 ACTION SCRIPT 2 DI SMK NEGERI 1 MAGELANG.

0 1 180

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN BUSANA SESUAI LABEL BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK KELAS X DI SMK NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 218

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN BUSANA SESUAI LABEL BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK KELAS X DI SMK NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 17 218

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS ADOBE FLASH DALAM POKOK BAHASAN TRANSISTOR DI SMK NEGERI 1 MAGELANG.

0 6 141

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN DI SMK MA’ARIF SALAM MAGELANG.

1 2 190

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN POLA BLAZER BERBASIS ADOBE FLASH CS6 UNTUK SISWA KELAS XI BUSANA DI SMK NEGERI 3 MAGELANG.

0 1 143

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 KEBUMEN.

0 1 183