19
audio-visual seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.
Lebih lanjut yaitu teknologi berbasis komputer yang merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-processor. Teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran dikenal sebagai
Computer Assisted Instruction Pembelajaran dengan Bantuan Komputer. Kelompok media berbasis komputer seperti Computer
Media Instruction CMI dan Computer Base Multimedia CBM atau Hypermedia.
Terakhir adalah teknologi gabungan, yang merupakan cara untuk
menghasilkan atau
menyampaikan materi
yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang
dikendalikan oleh komputer. Perpaduan beberapa jenis teknlogi ini dianggap teknik yang paling canggih apabila dikendalikan oleh
komputer yang memiliki kemampuan yang hebat.
3. Media Visual dalam Pembelajaran a. Peran Visual dalam Pembelajaran
Salah satu peran visual sebagai media dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, artinya bagaimana guru dan
siswa memanfaatkan peran visual untuk mempertinggi proses belajar dan mengajar Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2009: 11.
Dengan melihat sebuah tampilan visual tidak berarti bahwa seorang akan mampu belajar dengan sendirinya. Maka dari itu para siswa
20
harus dibimbing dalam menerima dan menyimak pesan-pesan visual secara tepat.
Siswa menerima pesan visual, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada dua variabel yang sangat penting, yaitu perkembangan
usia anak dan latar belakang budaya Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2009: 13. Anak-anak sebelum usia 12 tahun cenderung
untuk menafsirkan pesan-pesan visual menurut bagian demi bagian daripada secara keseluruhan. Disisi lain, anak yang lebih dewasa
cenderung mampu untuk menggambaran kembali pesan yang indin disampaikan dari sebuah tampilan visual. Bilamana berbagai
lambang abstrak atau rangkaian gambar seri yang saling berkaitan satu sama lain tidak jelas dipahami siswa, akan mengakibatkan
gagalnya proses komunikasi edukatif bagi siswa. Harus disadari pula, bahwa kemampuan para siswa untuk
memperhatikan sebuah tampilan visual dapat dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaannya, kelompok siswa yang berasal dari latar
belakang budaya yang berbeda-beda, secara individual mereka akan menyimak pesan-pesan visual berbeda pula, sebab latar
belakang budaya bisa dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya.
Dalam memilih tampilan visual, guru sebaiknya memilih tampilan visual yang efektif daripada memilih tampilan visual yang
disukai. Pembelajaran untuk anak-anak usia lebih baik menggunakan tampilan visual yang sederhana dan tidak
menggunakan banyak ilustrasi. Di sisi lain, tampilan visual
21
pembelajaran untuk anak-anak yang lebih dewasa lebih cocok menggunakan ilustrasi-ilustrasi yang lebih kompleks. Bisa saja
dalam merancang pesan-pesan visual menggunakan unsur-unsur penggambaran warna, tekstur, komposisi, dan lain sebagainya.
b. Faktor-Faktor dalam Desain Tampilan Visual
Heinich 1996: 73-74 menyatakan bahwa komunikasi antara sumber pesan dengan penerima pesan dapat ditingkatkan
dengan mendesain tampilan visual dengan baik. Desain visual yang baik memperhatikan empat variabel, yaitu 1 kejelasan tampilan;
2 energi yang dibutuhkan untuk memahami pesan; 3 keterlibatan aktif peserta didik; dan 4 fokus perhatian.
1 Kejelasan Tampilan Visual
Tampilan visual akan efektif dalam penyampaian pesan jika siswa dapat dengan jelas melihat kata-kata, gambar, tabel,
dan apapun yang ada dalam tampilan. Kesulitan untuk melihat apa yang ditampilkan akan menyebabkan ketidakjelasan
sehingga akan mengurangi pemahaman siswa terhadap pesan yang disampaikan.
2 Energi yang Dibutuhkan untuk Memahami Pesan
Siswa tidak mengharapkan tampilan visual yang memerlukan usaha untuk memahaminya. Tujuan tampilan
visual adalah untuk mempermudah penyampaian pesan. Jika ternyata tampilan visual membuat siswa mengeluarkan banyak
energi untuk memahaminya maka mereka akan berhenti berusaha secara berkala. Tampilan visual dapat dikembangkan