47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Awal
Analisis data awal diperlukan untuk mengetahui keadaan awal dari kedua sampel. Data yang digunakan dalam analisis tahap awal adalah nilai ulangan pada
materi pokok sebelumnya.
4.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas nilai-nilai dalam penelitian digunakan rumus Chi Kuadrat. Data yang digunakan adalah nilai ulangan pada pokok bahasan sebelumnya.
Hipotesis yang digunakan adalah: H
: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Rumus Chi Kuadrat:
∑
=
− =
k i
Ei Ei
Oi
1 2
2
χ
Keterangan: =
2
χ harga Chi Kuadrat
= Oi
frekuensi observasi Ei = frekuensi harapan
k = banyaknya kelas interval
48
1 Uji normalitas data awal pada kelompok kontrol
58 .
2
2
=
hitung
χ =
tabel
χ 9.49
Karena
tabel hitung
2 2
χ χ
dengan dk = k – 3 = 3 berarti Ho diterima. Jadi, data awal pada kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk perhitungan
selengkapnya ada pada lampiran 13. 2
Uji normalitas data awal pada kelompok eksperimen
3
=
tabel
χ 9.49
Karena
tabel hitung
2 2
χ χ
dengan dk = k – 3 = 4 berarti Ho diterima. Jadi, data awal pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk perhitungan
selengkapnya ada pada lampiran 14.
4.1.1.2 Uji Kesamaan 2 Varians Uji Homogenitas
Hipotesis yang digunakan adalah: H
: varians kedua sampel homogen H
1
: varians kedua sampel tidak homogen Rumus yang digunakan:
terkecil ians
terbesar ians
F
hitung
var var
=
varians kelompok eksperimen s
1 2
=
134,9462
varians kelompok kontrol s
2 2
=
124,7312
terkecil ians
terbesar ians
F
hitung
var var
= 2,752
49
= 1.0819 =
tabel
F 1.75
Karena
tabel hitung
F F
dengan taraf nyata 5 berarti H diterima. Jadi,
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai varians yang sama homogen. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 16.
4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata
Hipotesis yang digunakan adalah: H
: H
1
:
1
μ = rata-rata data kelompok eksperimen
2
μ = rata-rata data kelompok kontrol Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kelompok eksperimen:
=
1
x
72,74194
1
n = 31 Kelompok kontrol :
=
2
x
71,29032
2 1
μ μ =
2 1
μ μ ≠
2 1
2 1
1 1
n n
s x
x t
+ +
=
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
n n
s n
s n
s
50
2
n = 31 Dari kedua kelompok diperoleh s gabungan = 11,39. Dengan uji t diperoleh
4 dan
tabel
t = 1.983 . Karena
,
tabel hitung
tabel
t t
t −
dengan derajat kebebasan dk = n
1
+n
2
-2 berarti H diterima. Jadi ada kesamaan rata-rata nilai
ulangan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal ini berarti sampel berawal dari kondisi awal yang sama. Untuk perhitungan selengkapnya
ada pada lampiran 17.
4.1.2 Analisis Data Akhir
4.1.2.1 Uji Normalitas
Sebelum menguji hipotesis yang diajukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas terhadap data akhir yang diperoleh dari tes kemampuan pemecahan
masalah pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Luas Permukaan dan Volum Kubus dan Balok.
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan rumus Chi Kuadrat. Hipotesis yang digunakan:
Ho : data berdistribusi normal Hi : data tidak berdistribusi normal
Rumus Chi Kuadrat:
∑
=
− =
k i
Ei Ei
Oi
1 2
2
χ
Keterangan: =
2
χ harga Chi Kuadrat
= Oi
frekuensi observasi
51
Ei = frekuensi harapan k = banyaknya kelas interval
1 Uji normalitas data akhir pada kelompok eksperimen
=
tabel
χ 9.49
Karena
tabel hitung
2 2
χ χ
dengan dk = k – 3 = 4 berarti Ho diterima. Jadi, data akhir pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk perhitungan
selengkapnya ada pada lampiran 27. 2
Uji normalitas data awal pada kelompok kontrol
=
tabel
χ 9.49
Karena
tabel hitung
2 2
χ χ
dengan dk = k – 3 = 4 berarti Ho diterima. Jadi, data akhir pada kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk perhitungan
selengkapnya ada pada lampiran 28.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Hipotesis yang digunakan adalah: Ho : varians homogen
Hi : varians tidak homogen Rumus yang digunakan:
terkecil ians
terbesar ians
F
hitung
var var
=
varians kelompok eksperimen s
1 2
=
98,12473
52
varians kelompok kontrol s
2 2
=
65,93333
terkecil ians
terbesar ians
F
hitung
var var
=
= 1.488 =
tabel
F 1.75
Karena
tabel hitung
F F
dengan taraf nyata 5 berarti Ho diterima. Jadi, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai varians yang sama
homogen. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 29.
4.1.2.3 Uji Hipotesis 1uji kesamaan rata-rata dengan KKM
Hipotesis yang digunakan adalah:
Kriteria ketuntasan minimal: = 60
2 1
s
= 0
1
n = 31 Kelompok eksperimen:
=
1
x
69,484
2 1
s
= 98,125
1
n = 31 Dari kedua kelompok diperoleh s gabungan = 7,004. Dengan uji t diperoleh
dan
tabel
t = 1.983 .Terima Ho jika
2 1
2 1
− +
− n
n hitung
t t
α
53
Karena
,
tabel hitung
t t
dengan derajat kebebasan dk = n
1
+ n
2
- 2 berarti Ho ditolak, H
1
diterima. Jadi rata-rata hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen lebih baik dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelompok
kontrol. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 30.
4.1.2.4 Uji Hipotesis 2 uji kesamaan rata-rata dengan uji pihak kanan
Hipotesis yang digunakan adalah: H
: H
1
:
1
μ = rata-rata data kelompok eksperimen
2
μ = rata-rata data kelompok kontrol
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kelompok eksperimen:
=
1
x
69,484
2 1
s
= 98,125
1
n = 31 Kelompok kontrol :
=
2
x
62
2 1
μ μ
2 1
2 1
1 1
n n
s x
x t
+ +
=
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
n n
s n
s n
s
54
2 2
s
= 65,933
2
n = 31 Dari kedua kelompok diperoleh s gabungan = 9,11. Dengan uji t diperoleh
dan
tabel
t = 1.983 .Terima Ho jika
Karena
,
tabel hitung
t t
dengan derajat kebebasan dk = n
1
+ n
2
- 2 berarti Ho ditolak, H
1
diterima. Jadi rata-rata hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen lebih baik dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelompok
kontrol. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 31.
4.1.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada kelas eksperimen selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan
bantuan LKS diperoleh data sebagai berikut. 1
Pada pembelajaran I persentase aktivitas siswa sebesar 60 . Aktivitas siswa pada pembelajaran I masih rendah. Hal ini dikarenakan siswa belum
terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan dan belum terbiasa untuk bekerja dalam suatu kelompok.
2 Pada pembelajaran II persentase aktivitas siswa adalah sebesar 77,5. Hal
ini terlihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 17,5.
Dari 1, 2 jelas terlihat bahwa persentase aktivitas siswa dari pembelajaran I ke pembelajaran selanjutnya selalu mengalami peningkatan. Untuk perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.
2 1
2 1
− +
− n
n hitung
t t
α
55
4.2 Pembahasan