22
p t
l A
B C
E H
G
2.10 Kriteria
Ketuntasan Minimal
KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditentukan oleh sekolah tempat
penelitian yaitu SMP NURUL ULUM. Siswa dikatakan tuntas dalam pelajaran matematika apabila siswa tersebut memperoleh nilai sekurang-kurangnya 60.
Secara klasikal siswa dikatakan tuntas dalam pelajaran matematika apabila lebih dari 75 dari siswa yang berada pada kelas tersebut memperoleh nilai lebih
dari atau sama dengan 60.
2.11 Materi Kubus dan Balok
A. Luas Permukaan Balok dan Kubus
1. Luas Permukaan Balok
Gambar A.1 balok dan jaring-jaring balok Pada balok terdapat 3 pasang bidang berbentuk persegi panjang yang sejajar
dan kongruen, dengan demikian luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh bidang yang membatasi balok.
Misalkan balok ABCD.EFGH dengan panjang = p, lebar = l dan tinggi = t, maka:
D F
23
Luas permukaan balok = L.ABCD+L.EFGH+L.ABFE+L.DCGH+L.ADHE+L.BCGF
= pxl+pxl+pxt+pxt+lxt+lxt = 2pxl+2pxt+2lxt
= 2pxl+pxt+lxt Jadi luas permukaan balok dengan panjang = p, lebar = l dan tinggi = t
adalah:
L = 2pxl+pxt+lxt
Contoh: a.
Diketahui sebuah balok dengan panjang p = 8 cm, lebar l = 6 cm, dan tinggi t = 5 cm. Hitumglah luas permukaan balok itu
Penyelesaian: Luas permukaan balok = 2pxl+pxt+lxt
= 28x5+6x5+8x6 = 236 cm
2
. b.
Perbandingan rusuk-rusuk yang bertemu pada pojok suatu balok adalah 7 : 3 : 2. Jika panjang seluruh balok 144 cm. Hitunglah luas permukaan
balok itu Penyelesaian:
Misalkan panjang seluruh balok adalah K, maka: K = 144, maka
K =
144 4
144 =
+ +
⇔ t
l p
24
a
H G
F E
D C
A B
36 =
+ +
t l
p
p : l : t = 7 : 3 : 2 maka p
=
cm x
21 36
12 7
=
l =
cm x
9 36
12 3
=
t =
cm x
6 36
12 2
=
Luas permukaan balok = 2pxl+pxt+lxt = 221x9+21x6+9x6
= 738 cm
2
.
2. Luas Permukaan Kubus
Gambar A.2 kubus dan jaring- jaring kubus Pada suatu kubus terdapat 6 bidang berbentuk persegi yang kongruen,
misalkan panjang rusuk kubus adalah a cm, maka Luas permukaan kubus: = L.ABCD+L.EFGH+L.BCGF+L.CDHG+L.ADHE+L.ABFE
= axa+axa+axa+axa+axa+axa
25
=
2 2
2 2
2 2
a a
a a
a a
+ +
+ +
+
= 6
2
a
Jadi Luas permukaan kubus dengan panjang rusuk a cm adalah 6
2
a
cm
2
.
Contoh: a.
Panjang seluruh rusuk suatu kubus adalah 144 cm. Hitunglah panjang rusuk dan luas permukaan kubus
Penyelesaian Misalkan panjang seluruh kubus dinyatakan oleh K dan panjang rusuk
oleh a, maka K = 12a
144 = 12a a = 12. Jadi, panjang rusuk kubus itu adalah 12 cm.
Luas permukaan kubus = 6a
2
= 6 x 12
2
= 864 cm
2
b. Luas permukaan sebuah kubus adalah 384 cm
2
. Hitunglah panjang rusuk kubus itu
Penyelesaian Luas permukaan kubus = 384 cm
2
, maka 6a
2
= 384 cm
2
a
2
= 64 cm
2
a = 8 cm
26
Jadi panjang rusuk kubus itu adalah 8 cm.
B. Volum Balok dan Kubus
1. Volum Balok
Menentukan volum balok
Gambar B.1 Balok Satuan
Gambar B.1 menunjukkan pembentukan berbagai balok dari balok satuan. Gambar B.1a adalah balok satuan. Untuk membuat balok seperti pada
Gambar B.1b, diperlukan 2 × 1 × 2 = 4 balok satuan, sedangkan untuk membuat balok seperti pada Gambar B.1c diperlukan 2 × 2 × 3 = 12 balok
satuan. Hal ini menunjukan bahwa volume suatu balok diperoleh dengan cara mengalikan ukuran panjang, lebar, dan tinggi balok tersebut.
Jika sebuah balok dengan panjang = p, lebar = l, dan tinggi = t maka volum balok V = p x l x t.
Contoh: a.
Sebuah balok berukuran panjang = 1m, lebar = 25 cm, dan tingginya = 20 cm. Berapa liter volume balok tersebut
Penyelesaian: Diketahui:
p = 1m = 10 dm
a b
c
27
l = 25 cm = 2,5 dm
t = 20 cm = 2 dm
V = p x l x x t
= 10 x 2,5 x 2 = 50 liter Jadi volum balok itu adalah 50 liter.
b. Diketahiu sebuah balok dengan panjang 2 kali lebarnya dan tinggi
3 1
dari panjangnya. Jika volume balok 972 liter. Hitunglah luas permukaan balok tersebut
Penyelesaian: p =
2l t =
3 1
p =
3 2
l V
= p x l x t 972 = 2l x l x
3 2
l
l
3
=
729 4
3 972
= x
l =
dm 9
729
3
=
p = 2l = 2 x 9 = 18 dm
t =
3 2
l =
3 2
x 9 dm = 6 dm Luas permukaan balok = 2pxl+pxt+lxt
= 218x9+18x6+9x6 = 648 dm
2
28
2. Volum Kubus
Apabila diamati, kubus merupakan balok yang ukuran panjang, lebar dan tingginya sama.
Rumus volum kubus dapat diperoleh dari rumus volum balok, dengan cara sebagai berikut:
Misalkan panjang, lebar, dan tinggi kubus adalah a cm V = p x l x x t
= a x a x a V = a
3
Simpulan: Apabila panjang rusuknya adalah a cm maka,
Volum kubus = a
3
Contoh:
a. Panjang seluruh rusuk suatu kubus adalah 120 dm. Hitunglah volum
kubus itu Penyelesaian:
Misalkan panjang seluruh rusuk suatu kubus = K dan panjang rusuk kubus = a
K = 12a
dm a
a 10
12 120
⇔ =
⇔
V = a
3
= 10
3
= 1000 liter Jadi volum kubus tersebut adalah 1000 liter.
b. Diketahui volum sebuah kubus 64 liter. Hitung luas permukaannya
Penyelesaian:
29
V = a
3
a =
4 64
3
=
Luas permukaan kubus = 6
2
a
= 6 x 4
2
= 96 dm
2
Jadi luas permukaan kubus tersebut adalah 96 dm
2
.
2.12 Kerangka Berpikir
Setiap individu membangun pengetahuannya sendiri. Proses belajar mengajar memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Pembelajaran yang cocok
membantu siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri, sehingga guru tidak berperan utama dalam pembelajaran. Lebih-lebih dalam pembelajaran matematika
yang mempelajari sesuatu yang abstrak sehingga diperlukan model pembelajaran yang menyenangkan, memotivasi siswa dan membuat siswa aktif.
Salah satu cara untuk membuat pembelajaran matematika itu lebih menyenangkan dan efektif adalah dengan mengajak siswa untuk aktif, dengan
adanya kerja kelompok untuk meyelesaikan masalah. Dengan menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing yang
mengajak siswa aktif dalam kelompok dan kreatif dalam belajar, kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif. Siswa dilatih untuk mandiri dan kreatif untuk
membuat soal sebagai penerapan pemahaman konsep yang telah diajarkan, sehingga ini dapat digunakan secara efektif. Kesan menakutkan dan
30
membosankan pada mata pelajaran matematika pun akan dapat dihilangkan dengan adanya bola sebagai wadah soal yang diberikan kepada siswa.
Dengan demikian, pemilihan strategi dan metode pembelajaran yang mampu mengurangi tingkat ketakutan siswa dan untuk meningkatkan minat siswa
terhadap pemecahan masalah dalam matematika adalah hal yang sangat penting. Model pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan matematika yang lebih
rileks, menyenangkan, menantang, dinamis akan mampu memacu keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.
Model pembelajaran Snowball Throwing sebagai model pembelajaran yang kooperatif dan mudah diterapkan, melibatkan aktivitas siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan siswa dan mengandung unsur permainan dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi berbagai masalah di atas.
Dengan penerapan pembelajaran Snowaball Throwing guru dapat mengkondisikan siswa sedemikian hingga siswa dapat berperan aktif dalam
pembelajaran sehingga hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dapat meningkat.
2.13 Hipotesis