Analisis Instrumen METODE PENELITIAN

36 a melakukan pembatasan materi yang diujikan; b menentukan tipe soal; c menentukan jumlah butir soal; d menentukan waktu mengerjakan soal; e menentukan komposisi atau jenjang; f membuat kisi-kisi soal; g menulis petunjuk pengerjaan soal, bentuk lembar jawab, kunci jawaban dan penentuan skor; h menulis butir soal; i menguji cobakan instrumen; j menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran; k memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang dilakukan.

3.5 Analisis Instrumen

3.5.1. Analisis Lembar Observasi

Cara perhitungan pada aktivitas siswa yaitu dengan menjumlahkan skor yang ada disetiap aspek yang diamati dan mencari presentasenya. Penilain aktivitas siswa = 100 x maksimal skor jumlah total skor Kriteria : ƒ 25 ≤ presentase aktivitas siswa ≤ 43,75 = aktivitas siswa tidak baik; ƒ 43,75 presentase aktivitas siswa ≤ 62,5 = aktivitas siswa cukup; 37 ƒ 62,5 presentase aktivitas siswa ≤ 81,25 = aktivitas siswa baik; ƒ presentase aktivitas siswa ≥ 81,26 = aktivitas siswa sangat baik.

3.5.2. Instrumen Tes

Instrumen tes yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika materi pokok kubus dan balok siswa dianalisis terlebih dahulu dengan mengukur validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. 3.5.1.1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevali dan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2006: 168. Macam-macam validitas yang berasal dari dasar pembagian jenis yaitu: 1. Validitas Logis a Validitas isi content validity Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. b Validitas Konstruksi konstruct validity Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir- butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional khusus. 2. Validitas Empiris a Validitas ada sekarang concurrent validity 38 Validitas ini lebih umum dikenal dengan validitas empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. b Validitas Prediksi predictivevalidity Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut. , Arikunto,2006: 72 dimana: XY r = koefisien korelasi tiap item, N = banyaknya subjek uji coba, ∑ X = jumlah skor item, ∑ Y = jumlah skor total, ∑ 2 X = jumlah kuadrat skor item, ∑ 2 Y = jumlah kuadrat skor total, ∑ XY = jumlah perkalian skor item dan skor total. [ ] [ ] 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y N X X N Y X XY N r XY 39 n n X X 2 2 ∑ ∑ − = n n Y Y 2 2 ∑ ∑ − = Hasil XY r yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan α = 5. Jika XY r tabel r maka instrumen tes dikatakan valid.

3.5.1.2. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal bentuk tes uraian adalah rumus alpha, yaitu: ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ 2 2 11 1 1 t i n n r σ σ , Arikunto, 2006: 109 Keterangan: 11 r = reliabilitas tes secara keseluruhan 2 i σ = jumlah varians skor tiap-tiap item total 2 σ = varians total Kriteria sebagai berikut: 40 0,7 ≤ 11 r ≤ 1 reliabel 0,3 11 r 0,7 reliabel dengan perbaikan butir soal 0,3 ≤ 11 r ≤ 0,0 tidak reliabel dan butir soal diganti atau dibuang

3.5.1.3. Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui indeks kesukaran butir soal uraian adalah dengan menghitung berapa persen testi yang menjawab benar atau ada diatas batas lulus passing grade untuk tiap-tiap item. Untuk menginterprestasikan nilai tingkat kesukaran itemnya dapat digunakan tolok ukur sebagai berikut: a. jika jumlah testi yang gagal ≤ 27, termasuk mudah; b. jika 27 jumlah testi yang gagal ≤ 72, termasuk sedang; c. jika jumlah testi yang gagal ≥ 72, termasuk sukar. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: TK = N TG x 100, dengan TK = taraf kesukaran TG = banyaknya testi yang gagal N = banyaknya siswa

3.5.1.4. Daya Pembeda

Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda pada tes bentuk uraian adalah dengan menghitung dua rata-rata yaitu antara rata-rata dari 41 kelompok atas dengan rata-rata kelompok bawah dari tiap-tiap soal. Untuk menghitung daya pembeda soal bentuk uaraian dapat digunakan rumus : 1 ML - MH t 2 2 2 1 − + = ∑ ∑ i i n n x x Keterangan : t = daya pembeda MH = rata-rata kelompok atas ML = rata-rata kelompok bawah ∑ 2 1 x = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas ∑ 2 2 x = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah i n = 27 x N N = banyak peserta tes 1 n = banyak peserta tes kelompok atas 2 n = banyak peserta tes kelompok bawah. Jika hitung t tabel t dengan dk = 2 1 2 1 − + − n n dengan taraf signifikan 5 maka daya pembeda soal tersebut signifikan.

3.6 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25